Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Hikmah Ibadah Haji, Zakat, dan Wakaf dalam Kehidupan”

Disusun Oleh :

Aulia Cahya Prasaja

Badriah

Mutiara Zafirah

Putri Safira Anggraini

Virna Syahfitri

SMA NEGERI 1 PANGKALPINANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Agama Islam bertugas mendidik dhahir manusia, mensucikan jiwa manusia,


danmembebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan
aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah kita akan menjadi orang yang
beruntung. Memahami Islam tidak akan lengkap bila kita tidak mengetahui hukum-
hukumnya. Melalui hukumlah aturan yang berasal dari nilai-nilai Islam dapat
dilaksanakan. Allah SWT menerapkan syari’at bukan untuk memberatkan manusia , akan
tetapi dibalik itu, orang-orang yang mampu melaksanakan syariat dengan baik pasti akan
mendapatkan kebahagiaan dan kemulyaan hidup.

Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji adalah salah satunya, yang
merupakan rukun iman yang kelima. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena
tidakhanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya,
namun juga semangat dan harta.

Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk mencapai
Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak
keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.
Pemerintah juga memiliki kewajiban untuk menjamin keterlaksanaan ibadah zakat, haji
dan wakaf. Untuk itulah pemerintah mengeluarkan undang-undang yang mengatur zakat,
haji dam wakaf dengan tujuan agar ibadah tersebut dapat dilaksanakan dengan baik,
mensejahterkan masyarakat dan dapat memberdayakan potensi umat Islam untuk
kemaslahatan umat.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain,
1. Apa itu Haji dan bagaimana ketentuan-ketentuan dalam Haji?
2. Apa itu Zakat dan bagaimana ketentuan-ketentuan dalam Zakat?
3. Apa itu Wakaf dan bagaimana ketentuan-ketentuan dalam Wakaf?
4. Apa itu Umrah?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh guru kami, juga tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui dan memahami
pengertian, keutamaan, dan hikmah dari melakukan Haji, Wakaf, dan Zakat. Juga
diharapkan agar pembaca mau dan dapat melakukan Haji, Zakat, dan Wakaf.
BAB II

ISI

2.1 HAJI

Haji adalah sengaja mengunjungi Ka’bah dengan niat beribadah pada waktu tertentu
dengan syarat-syarat dan dengan cara-cara tertentu pula. Haji juga diartikan menyengaja ke
Mekah untuk menunaikan ibadah thawaf, sa’I, wukuf di Arafah dan menunaikan rangkaian
manasik dalam rangka memenuhi perintah Allah SWT. Dan mencari ridha-Nya. Haji
merupakan rukun Islam yang kelima. Hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib bagi
yang mampu melaksanakannya. Kewajiban haji adalah sekali dalam seumur hidup.
Apabila ada yang melaksanakan haji lebih dari satu kali, maka hukumnya sunah.

2.1.1 Syarat – Syarat Haji

Syarat haji terbagi ke dalam dua bagian, yaitu syarat wajib haji dan syarat sah haji.
Syarat haji ialah perbuatan-perbuatan yang harus dipenuhi sebelum ibadah haji
dilaksanakan. Apabila syarat-syaratnya tidak terpenuhi, gugurlah kewajiban haji seseorang.
Para ulama ahli fikih sepakat bahwa syarat wajib haji adalah sebagai berikut.

1) Islam
2) Berakal (tidak gila)
3) Baligh
4) Ada muhrimnya
5) Mampu dalam segala hal (misalnya dalam hal biaya, kesehatan, keamanan, dan nafkah
bagi keluarga yang ditinggalkan)

Sedangkan Syarat sah haji adalah sebagai berikut.

1) Islam 2) Baligh 3) Berakal 4) Merdeka


2.1.2 Rukun Haji
Rukun haji adalah perbuatan-perbuatan yang harus dilaksanakan atau dikerjakan
sewaktu melaksanakan ibadah haji. Maka apabila ditinggalkan, ibadah hajinya tidak sah.
Adapun rukun haji adalah sebagai berikut.

 Ihram : berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah yang ditandai dengan mengenakan
pakaian ihram yang berwarna putih dan membaca lafadz, “Labbaika Allahumma
hajjan.” (bagi yang akan melaksanakan ibadah haji), dan membaca lafadz, “Labbaika
Allahumma umratan.” (bagi yang berniat umrah).
 Wukuf : hadir di padang Arafah pada tanggal 9 Djulhijjah dari tergelincirnya matahari
hingga terbenam. Wukuf adalah bentuk pengasingan diri yang merupakan gambaran
bagaimana kelak manusia dikumpulkan di padang Mahsyar. Wukuf di Arafah
merupakan saat yang tepat untuk mawas diri, merenungi atas seperti yang pernah
dilakukan, menyesali dan bertaubat atas segala dosa yang dikerjakan, serta memikirkan
seperti yang akan dilakukan untuk menjadi muslim yang taat kepada Allah Swt.
 Thawaf : berputar mengelilingi Ka’bah dan dilakukan secara berlawanan dengan arah
jarum jam dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri badan. Thawaf dimulai dari Hajar
Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad pula, dilakukan sebanyak tujuh kali putaran.
 Sa’I : berlari-lari kecil antara bukit Shofa dan bukit Marwah sebanyak tujuh kali yang
dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwah. Sa’i dilakukan setelah
pelaksanaan ibadah thawaf.
 Tahallul : mencukur atau memotong rambut kepala sebagian atau seluruhnya minimal
tiga helai rambut. Tahallul dilakukan setelah melontar jumrah aqabah pada tanggal 10
Dzulhijjah, yang disebut dengan tahallul awwal.
 Tertib : berurutan dalam pelaksanaan mulai ihram hingga tahallul.

2.1.3 Jenis Haji

Dari segi pelaksanaannya, ibadah haji terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:

 Haji Tamattu’ : melaksanakan umrah terlebih dahulu kemudian menggunakan pakaian


ihram lagi untuk melaksanakan manasik haji. Pelaksanaan haji jenis ini diwajibkan
membayar dam atau berpuasa sepuluh hari, yaitu tiga hari pada waktu di tanah suci dan
tujuh hari setelah kembali ke tanah air.
 Haji Ifrad : berihram dan berniat dari miqat hanya untuk haji. Dengan kata lain,
mengerjakan haji terlebih dahulu kemudian mengerjakan umrah.
 Haji Qiran : melaksanakan haji dan umrah dengan satu kali ihram. Artinya, apabila
seorang jamaah haji memilih jenis haji ini, maka jamaah tersebut berihram dari miqat
untuk haji dan umrah secara bersamaan. Jamaah yang melakukan jenis haji ini
diwajibkan memotong hewan qurban.

2.1.4 Hikmah Melakukan Haji

Adapun yang termasuk keutamaan-keutamaan ibadah haji di antaranya adalah


sebagai berikut :

 Berupa Amal yang paling utama


 Berupa Jihad di jalan Allah
 Menghapus dosa
 Pahalanya berupa surga Allah

2.2 ZAKAT

Zakat adalah pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu, menurut sifat-sifat
dan ukuran kepada golongan tertentu. Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam
dan disebutkan secara beriringan dengan kata salat pada 82 ayat di dalam al-Qur’ān. Allah
Swt. telah menetapkan hukum wajib atas zakat. Allah Swt. telah menetapkan hukum wajib
atas zakat sebagai salah satu dari lima rukun Islam yang disebutkan di dalam al-Qur’ān.

2.2.1 Syarat – Syarat Zakat

Syarat dalam ibadah zakat, yaitu syarat yang berkaitan dengan subjek zakat/muzakki
(orang yang mengeluarkan zakat) dan objek zakat (harta yang dizakati). Syarat zakat yang
berhubungan dengan subjek atau pelaku (muzakkī : orang yang terkena wajib zakat)
adalah sebagai berikut. a) Islam, b) Merdeka c) Baligh d) Berakal.
Syarat-syarat yang berhubungan dengan jenis harta (sebagai objek zakat) adalah
sebagai berikut : Milik Penuh (kekayaan harus berada dalam control dan dalam kekuasaan
yang memiliki), Berkembang (sifat kekayaan itu dapat mendatangkan income, keuntungan
atau pendapatan), Mencapai Nisab (mencapai jumlah minimal yang wajib dikeluarkan
zakatnya), Lebih dari Kebutuhan Pokok, Bebas dari Hutang, dan Berlaku Setahun.

2.2.2 Rukun Zakat

Adapun yang termasuk rukun zakat adalah sebagai berikut.

1) Pelepasan atau pengeluaran hak milik pada sebagian harta yang dikenakan wajib zakat.

2) Penyerahan sebagian harta tersebut dari orang yang mempunyai harta kepada orang
yang bertugas atau orang yang mengurusi zakat (amil zakat).

3) Penyerahan amil kepada orang yang berhak menerima zakat sebagai milik.

2.2.3 Jenis-Jenis Zakat

 Zakat Fitrah : zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan suci
Ramadhan. Besar zakat setara dengan 3,5 L (2,7 Kg) makanan pokok yang ada di
daerah bersangkutan seperti beras dan gandum.
 Zakat Maal / Harta : zakat harta yang wajib dikeluarkan seorang muslim sesuai nisab
dan haulnya. Waktu pengeluaran zakat jenis ini tidak dibatasi, jadi bisa dikeluarkan
sepanjang tahun ketika syarat zakat terpenuhi.

2.2.4 Hikmah dalam Melakukan Zakat

Tujuan zakat adalah untuk membersihkan mereka (pemilik harta) dari penyakit kikir
dan serakah, sifat-sifat tercela serta kejam terhadap fakir miskin, orang-orang yang tidak
memiliki harta, dan sifat-sifat hina lainnya. Di sisi lain, zakat juga untuk menyucikan jiwa
orang-orang berharta, menumbuhkan dan mengangkat derajatnya dengan berkah dan
kebajikan, baik dari segi moral maupun amal. Hingga dengan demikian, orang tersebut
akan mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
2.3 WAKAF

Wakaf adalah ungkapan yang diartikan penahanan harta milik seseorang kepada
orang lain atau kepada lembaga dengan cara menyerahkan benda yang sifatnya kekal
kepada masyarakat untuk diambil manfaatnya. Misalnya, seseorang mewakafkan tanah
miliknya yang dijadikan tempat pemakaman umum (TPU). Oleh karena itu, tanah yang
dimaksud tidak boleh diambil, diwariskan, atau dihadiahkan lagi kepada orang lain. Wakaf
hukumnya sunnah. Namun, bagi pemberi wakaf (wakif) merupakan amaliah sunnah yang
sangat besar manfaatnya. Bagi wakif merupakan śadaqah jariyah. Wakaf adalah perbuatan
terpuji dan sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini sesuai dengan dalil-dalil wakaf untuk
keperluan umat.

2.3.1 Syarat-Syarat Wakaf

a) ucapan ikrar wakaf harus mengandung kata-kata yang menunjukkan kekalnya (ta’bid),
tidak sah wakaf jika ucapannya dengan batas waktu tertentu.

b) Ucapan ikrar wakaf dapat direalisasikan segera (tanjiz), tanpa disangkutkan, atau
digantungkan kepada syarat tertentu.

c) Ucapan ikarar wakaf bersifat pasti.

d) Ucapan ikarar wakaf tidak diikuti oleh syarat yang membatalkan.

2.3.2 Rukun Wakaf

Rukun wakaf ada empat, yaitu orang yang berwakaf, benda yang diwakafkan, orang
yang menerima wakaf, dan ikrar.

 Orang yang berwakaf (al-wakif), dengan syarat-syarat sebagai berikut.


a) Memiliki penuh harta itu
b) Berakal
c) Baligh.
d) Bertindak secara hukum (rasyid)

 Benda yang diwakafkan (al-mauquf), syarat-syaratnya.


a) barang yang diwakafkan itu harus barang yang berharga.
b) harta yang diwakafkan harus diketahui kadarnya, apabila harta itu tidak diketahui
jumlahnya (majhul), pengalihan milik ketika itu tidak sah.
c) harta yang diwakafkan harus miliki oleh orang yang berwakaf (wakif).
d) harta harus berdiri sendiri, tidak melekat kepada harta lain (mufarrazan) atau disebut
dengan istilah gairaśai’.

 Orang yang menerima manfaat wakaf (almauquf’alaihi). Orang yang menerima wakaf
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a) Tertentu (mu’ayyan), artinya orang yang menerima wakaf jelas jumlah nya. Apakah
seorang, dua orang, atau sekumpulan orang semuanya mempunyai kriteria tertentu dan
tidak boleh diubah. Persyaratan bagi orang yang menerima wakaf tersebut
(almawqufmu’ayyan) adalah orang yang boleh memiliki harta (ahlanlialtamlik). Dengan
demikian, orang muslim, merdeka, dan kafirimni (nonmuslim yang bersahabat) yang
memenuhi syarat tersebut, boleh memiliki harta wakaf. Orang bodoh, hamba sahaya,
dan orang gila tidak sah untuk menerima wakaf.
b) Tidak tertentu (gairamu’ayyan), artinya berwakaf itu tidak ditentukan kriterianya
secara rinci. Seperti untuk orang fakir, orang miskin, tempat ibadah, makam, dan lain-
lain. Syarat-syarat yang berkaitan dengan gairamu’ayyan, yaitu yang menerima wakaf
hendaklah dapat menjadikan wakaf tersebut untuk kebaikan, dan dengan wakaf dapat
mendekatkan diri kepada Allah Swt. hal ini ditujukan hanya untuk kepentingan islam
saja.

2.3.3 Jenis Harta Wakaf


Harta wakaf berupa benda yang tidak habis dipakai dan tidak rusak jika
dimanfaatkan, baik benda bergerak ataupun benda tidak bergerak. Harta benda wakaf
adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama dan manfaat jangka panjang, selain itu,
harta wakaf mempunyai nilai ekonomi menurut syari’ah. Harta benda wakaf terdiri atas
dua macam, yaitu benda tidak bergerak dan benda bergerak.
 Wakaf Benda Tidak Bergerak Wakaf benda tidak bergerak mencakup hal-hal berikut.
a) Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku,
baik yang sudah maupun yang belum terdaftar.
b) Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah.
c) Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah.
d) Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

 Wakaf Benda Bergerak Wakaf benda bergerak mencakup hal-hal berikut.


a) Wakaf uang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari’ah yang ditunjuk oleh Menteri
Agama. Dana wakaf berupa uang dapat diinvestasikan pada aset-aset financial dan pada
aset riil.
b) Logam mulia, yaitu logam dan batu mulia yang memiliki manfaat jangka panjang.
c) Surat berharga.
d) Kendaraan.
e) Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). HAKI mencakup hak cipta, hak paten,
merek, dan desain produk industri.
f) Hak sewa seperti wakaf bangunan dalam bentuk rumah.

2.3.4 Prinsip Pengelolaan Wakaf

Prinsip-prinsip pengelolaan wakaf adalah sebagai berikut.

1. Seluruh harta benda wakaf harus diterima sebagai sumbangan dari wakif dengan status
wakaf sesuai dengan syariah.

2. Wakaf dilakukan tanpa batas waktu.

3. Wakif mempunyai kebebasan memilih tujuan sebagaimana yang diperkenankan oleh


syariah.

4. Jumlah harta wakaf tetap utuh dan hanya keuntungannya saja yang akan dibelanjakan
untuk tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh wakif.

5. Wakif dapat meminta keseluruhan keuntungannya untuk tujuan-tujuan yang telah


ditentukan.
2.4 UMRAH

Umrah berarti melaksanakan tawaf di Ka’bah dan sa’I antara Safa dan Marwah,
setelah memakai ihram yang diambil dari miqat. Umrah hamper mirip dengan haji, ibadah
ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah,
khususnya di Masjidil Haram. Perbedaan umrah dengan Haji adalah pada waktu dan
tempat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu dan hanya di Mekkah, sedangkan haji
hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12
Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.

Secara umum, ketentuan umrah yaitu syarat dan rukum memiliki kesamaan dengan
haji. Umrah juga memiliki beberapa jenis, antaralain Umrah Mufradah, Umrah Tamattu’,
dan Umrah Sunah.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Zakat secara bahasa dapat berarti ”kesucian”, ”tumbuh atau berkembang”,dan dapat
berarti ”keberkatan”. Menurut istilah zakat ialah kadar harta tertentu yang wajib
dikeluarkan oleh seseorang kepada yang berhak menerima (mustahik) dengan ketentuan
dan syarat syarat tertentu.
ْ ‫)ا َ ْل َق‬. Menurut istilah haji ialah
Haji menurut bahasa artinya menyengaja (ُ‫صد‬
menyengaja berkunjung ke Baitullah (Ka'bah) untuk melakukan beberapa perbuatan antara
lain wukuf, thowaf, sa'i dan amalan-amalan lain pada waktu tertentu dengan syarat dan
rukun tertentu demi memenuhi panggilan Allah swt, dan mengharap ridhoNya.
Wakaf ialah menyerahkan sesuatu benda yang kekal zatnya untuk diambil
manfaatnya oleh umum (masyarakat) ataupun oleh perorangan.
Umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’i antara
Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut.

3.2 SARAN

Dengan makalah ini diharapkan pembaca lebih mengetahui dan memahami mengenai
haji, umrah, zakat, dan wakaf agar tidak terjadi kekeliruan dalam melaksanakannya. Kami
menyadari masih adanya banyak kesalahan penulisan maupun materi dalam makalah ini.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan dan penutup
dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti.

https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_10sma/siswa/Kelas_10_SMA_Pendidikan_Agama_Isl
am_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2017.pdf

http://globalmakalah.blogspot.com/2018/06/makalah-haji-zakat-dan-wakaf.html

https://www.slideshare.net/winkawardhani/wakafhajizakat

https://www.academia.edu/19768836/Makalah_Haji_dan_Umroh

https://www.scribd.com/doc/300159008/Makalah-Zakat-Haji-Wakaf

https://yuliandre667.files.wordpress.com/2018/02/materi-tambahan-bab-hikmah-haji-zakat-dan-
wakaf.pdf

https://www.bukupaket.com/2017/07/buku-kurikulum-2013-kelas-10-edisi.html

Anda mungkin juga menyukai