Kontingen Garuda (atau sering disingkat dengan istilah “KONGA” saja) adalah sebuah
pasukan dari organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ditugaskan dalam rangka
misi perdamaian di berbagai tempat di dunia atas nama organisasi Perserikatan Bangsa-
Bangsa. Indonesia mulai berpartisipasi dalam kegiatan semacam ini semenjak tahun 1957.
Terdapat total 27 lebih kontingen pasukan yang terbentuk beserta sub-kontingen pasukan
hingga hari ini.
Latar belakang dibentuknya dan digagasnya pasukan perdamaian oleh Indonesia adalah
ungkapan rasa terima kasih Indonesia kepada negara-negara Liga Arab terutama Mesir.
Sebagai negara yang pertama kalinya mengakui kemerdekaan Indonesia secara de jure dan
negara yang gigih mendukung Indonesia saat terjadi sengketa dengan Belanda, Mesir pernah
mengalami konflik militer berskala besar seperti “Krisis Suez” pada tahun 1956 yang
memerlukan perhatian internasional. Indonesia membalas budi Mesir melalui mekanisme
diplomasi di PBB yang mendukung agar PBB mengirimkan pasukan perdamaian untuk
membantu meredakan krisis tersebut. Tidak hanya itu, Indonesia juga menyumbang pasukan
perdamaian atas nama PBB tersebut sebagai bentuk partisipasi dalam perdamaian sekaligus
tanda terima kasih kepada Mesir. Semenjak itu, Indonesia secara rutin berpartisipasi
mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di bawah naungan PBB dalam berbagai misi di
ragam lokasi mancanegara.
Misi Garuda adalah salah satu bentuk komitmen Indonesia ikut terlibat melaksanakan Misi
Pemeliharaan Perdamaian yang digelar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
ADVERTISEMENT
Image parallax1
Misi Garuda terbentuk dari adanya United Nations Peacekeeping Operations (Misi
Pemeliharaan Perdamaian PBB/ MPP PBB). MPP PBB menjadi alat untuk memelihara
perdamaian dan keamanan internasional.
VDO.AI
Menurut data UN DPKO pada 2018, ada 100.000 lebih personil dari 124 negara yang terjun
di 14 MPP PBB. Mereka berasal dari militer, polisi, maupun sipil. Peran awalnya hanya
terbatas pada pemeliharaan gencatan senjata dan stabilisasi situasi di lapangan.
Namun, saat ini tugas MPP PBB semakin luas. Sebelumnya, MPP PBB menghadapi konflik
antar negara, sekarang mereka juga terjun ke dalam konflik internal dan perang saudara,
termasuk terorisme, radikalisme, penyakit menular, dan sebagainya.
Latar Belakang Terbentuknya Misi Garuda
Pembentukan Pasukan Garuda diawali dari kemunculan konflik di Timur Tengah pada 26 Juli
1956. Saat itu, tiga negara yang terdiri dari Inggris, Prancis, dan Israel melancarkan serangan
gabungan terhadap Mesir.
Melihat momentum, Indonesia ingin segera mengungkapkan rasa terima kasih kepada
negara-negara liga Arab, terutama Mesir. Alasannya adalah Mesir sebagai negara pertama
yang mengakui kemerdekaan Indonesia secara De Jure, dan negara yang gigih mendukung
Indonesia saat bersengketa dengan Belanda.
Mesir yang mengalami konflik militer skala besar, dibantu oleh Indonesia yang berusaha
membalas budi Mesir melalui mekanisme diplomasi PBB. Indonesia mendukung PBB untuk
mengirimkan pasukan perdamaian demi membantu meredakan krisis.
Akhirnya, Kontingen Garuda I dikirimkan ke Mesir pada 8 Januari 1967. Itulah yang menjadi
awal mula Indonesia menjadi anggota penting dalam pasukan penjaga perdamaian PBB.
Selanjutnya, Indonesia tak berhenti mengirimkan kontingen Garuda dalam misi Garuda ke
berbagai negara di dunia di bawah naungan PBB.
Seperti yang dikutip dari situs resmi Kemenlu, Indonesia menjadi kontributor terbesar ke-10
pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB dari total 124 negara. Misi pasukan Garuda tentu
adalah wujud pelaksanaan mandat Konstitusi Indonesia yang berbunyi "Ikut melaksanakan
ketertiban dunia".
Berikut daftar Misi Pemeliharaan Perdamaian yang dilakukan oleh Kontingen Garuda atau
disingkat sebagai Misi Garuda:
Hingga 31 Januari 2020, ada 2.705 personel TNI dan Polri yang tergabung dalam Misi
Garuda, dan menjadi jumlah terbanyak di Asia Tenggara.
Resensi Novel
"SEBUAH USAHA MELUPAKAN"
A. Sinopsis
Buku ini bercerita tentang “Aku” yang sangat mencintai pasangannya, dia awalnya
memuji dan mengelukan pasangannya dengan kata-kata manis, pujian, dan cinta, meski
mereka berhubungan jarak jauh. Hubungan mereka manis, penuh janji dan harapan.
Namun, ketika si “aku” dihianati oleh pasangannya akibat kehadiran orang ketiga, dia
beralih menjadi pembenci, dan berkata kasar. “aku” yang tadinya sangat romantis, manis,
penuh kata-kata pujian tentang bagaimana bahagianya dia menemukan pasangannya,
beralih mengeluarkan kata-kata yang kasar, seperti “Kau bukan iklan tengah orang yang
layak diperjuangkan sepenuh hati” atau “Waktu akan mengutukmu, hingga tak ada satu
hal pun yang menjadi bahagia yang bersedia mengetuk dadamu”.
Buku ini bercerita bagaimana si “aku” berjuang menyembuhkan luka akibat perpisahan
tersebut hingga ahirnya si “aku” tersebut dapat menyembuhkan luka dengan jatuh cinta
kembali, menemukan cinta yang baru.
A. Unsur Intrinsik
1. Tema
Romansa cinta
2. Tokoh dan Penokohan
a) Aku (tokoh utama)
Cerewet, Pekerja keras, dan mudah terpengaruh oleh orang lain.
3. Latar
a. Waktu :
1) Desember
"Awal cinta bulan desember." (Halaman 221)
2) Sore
"Sore itu debar dadaku tak menentu." (Halaman 113)
3) Pagi
b. Tempat
1) Guvera
“Aku menghabiskan hari-hariku di Guvera (halaman 203)
2) Pinggir Pantai
Menikmati senja di pinggir pantai (halaman 183)
c. Suasana
1) Cemas
“ Aku merasa cemas tetapi tidak tahu apa sedang kucemaskan (halaman 113)
2) “ Ketakutan
“Tiba-tiba dihantui ketakutan akan kehilangan kamu yang berlebihan (Halaman 51)
4. Alur
Alur yang digunakan oleh novel ini awalnya adalah alur maju tetapi dalam
pertengahan menggunakan alur campuran.
5. Sudut Pandang
Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama, karena menggunakan kata ganti
“Aku” dan dalam cerita ini si “Aku” adalah tokoh utama dalam cerita novel ini.
6. Gaya Bahasa
a. Personifikasi
“Barangkali yang paling membunuh dua orang yang menjalani hubungan jarak jauh
adalah rasa curiga.”
7. Amanat
a. Sesuatu yang bukan milikmu, sekeras apapun dipaksakan, tetap saja akan menjadi
milikmu.
b. Hidup terlalu pendek untuk dihabiskan dengan kesedihan berkepanjangan.
ULASAN NOVEL "GALAKSI" KARYA POPPI PERTIWI
Galaksi merupakan salah satu novel karya Poppi Pertiwi yang awalnya ia tulis di aplikasi
Wattpad dan telah dibaca lebih dari 17 juta kali. Di berbagai bookstore di Indonesia, Galaksi
berhasil meraih predikat bestseller. Dalam tulisannya ini, Poppi Pertiwi mengisahkan masa
putih abu-abu yang penuh cerita. Dikisahkan seorang ketua Geng Ravispa, geng paling gagah
dan berani SMA Ganesha yang bertemu dengan cewek paskibra yang cantik dan pintar.
Keduanya memiliki kepribadian yang sangat bertolak belakang.
Galaksi Aldebaran, seorang ketua Geng Ravispa, tempat berkumpulnya murid-murid nakal
dan tukang berontak SMA Ganesha. Galaksi mempunyai sahabat dekat diantaranya, Nyong,
Oji, Bams, Jordan, Septian, dan Guntur. Keenamnya tak jarang bolos saat pelajaran
berlangsung. Mereka biasa bolos di Warjok atau Warung Pojok yang merupakan basecamp
Ravispa. Solidaritas Tanpa Batas, semboyan Ravispa. Dimana salah satu anggota Ravispa
diusik, maka Galaksi yang akan bertindak. Motto Galaksi adalah hancurkan, bakar, dan
ratakan. Bagi Galaksi, ia bukan siapa-siapa tanpa Ravispa. Ravispa adalah keluarganya.
Hadirnya Kejora Ayodhya di hidup Galaksi membuat hari-hari Galaksi berubah. Awal
pertemuan seorang ketua geng dengan cewek paskibra. Galaksi yang menyelamatkan Kejora
dari sekapan Avegar, geng SMA Kencana yang sering berselisih paham dengan Ravispa,
menjadi awal kedekatan mereka. Sejak saat itu, Kejora menjadi incaran Avegar yang mereka
gunakan untuk memacing keributan dengan Ravispa, terutama Galaksi. Dan sejak saat itu
pula, Kejora menjadi titik lemah Galaksi.
Rasa ingin melindungi Kejora yang tengah menjadi incaran Avegar membuat Galaksi dan
Kejora semakin dekat. Dan lambat laun, Galaksi menyukai Kejora, Galaksipun mulai
bersikap terbuka terhadap Kejora tentang kehidupannya. Selama ini, Galaksi dikenal sebagai
cowok dingin, keras, pemberontak, dan nakal. Namun sikapnya itu bukan tanpa alasan.
Broken Home, Galaksi adalah korban perpisahan kedua orang tuanya. Hidup yang dibeda
bedakan dari kakaknya, Nova membuat Galaksi mempunyai sifat keras, termasuk kepada
cewek yang ia suka.
Konflik-konflik antara Galaksi dan Kejora bermunculan. Dibalik kedekatan mereka, ada saja
yang tidak suka dan bahkan tidak segan untuk mengancam Kejora agar menjauhi Galaksi.
Hal itu membuat Kejora ragu untuk menerima Galaksi. Namun meski Galaksi dikenal dingin
dan keras, disisi lain Galaksi adalah pribadi yang bertanggung jawab dan setia. Galaksi tetap
setia menunggu Kejora. Galaksi berusaha selalu ada untuk Kejora, seperti apa yang Kejora
selalu lakukan untuknya disaat Galaksi benar-benar terpuruk. Konflik tak berhenti sampai
disini saja, masih banyak konflik yang terjadi antara mereka. Mulai dari hilangnya
kepercayaan, kebohongan, penyesalan, hingga kehilangan akan silih berganti terjadi hingga
menuju akhir yang bahagia. Sungguh masa putih abu-abu yang berkesan dan tak terlupa.
Novel ini berlatar belakang masa-masa SMA. Tema yang diangkat adalah kisah cinta antara
Bad Boy dengan Good Girl. Dengan tokoh utama Galaksi Aldebaran, cowok nakal, dingin,
keras, dan pemberontak, dan Kejora Ayodhya, cewek cantik, baik, rajin, pengertian, dan
pintar. Tak hanya tokoh utama, dalam cerita ini juga didukung tokoh-tokoh lain diantaranya,
Lala, Jihan, dan Febbi, teman dekat Kejora. Bams, Nyong, Septian, Jordan, Oji, dan Guntur,
teman dekat Galaksi. Juga pemilik Warjok yaitu Bu Gendut, Ketua Avegar yaitu Robert, dan
beberapa anggota Ravispa, Avegar, dan guru-guru SMA Ganesha. Alur yang digunakan
dalam cerita ini adalah alur maju.
Dalam cerita ini, pengarang mampu mengemas kata demi kata dengan sangat apik dan lugas.
Kata-kata yang digunakan cukup sederhana, namun mengena dan tegas. Selain itu, alur yang
tidak mudah ditebak semakin menambah keindahan isi novel. Namun, disisi lain kekurangan
yang ada dalam novel ini yaitu kesalahan pengetikan kata dan ada pula kesalahan
pengulangan kalimat yang cukup panjang. Kesalahan tersebut membuat pembaca bingung.
Namun, selebihnya sangat memuaskan.
Sangat direkomendasikan untuk membaca novel ini. Disini kita tidak hanya disuguhkan
tentang kisah cinta. Tapi juga memahami arti keseimbangan antara keberadaan, keluarga, dan
persahabatan. Belajar untuk memahami perasaan orang lain dan belajar bahwa tak semua
persoalan dapat selesaikan dengan kekerasan dan pertengkaran.