Santri 1 : Mengapa Tuhan menimpakan derita seperti ini? Sunan melihat begitu banyak
korban yang mati yang cedera, orang tua, orang dewasa, bayi, tak pilih bulu.
Syeh Siti. Jenar : Berbahagialah yang mati, karena mereka kembali ke hadirat Tuhan, busa
yang terombang-ambing di angin kembali pada samudera.
Syeh Siti. Jenar : Tak ada derita bagi mereka yang tawakal
Santri 1 : Mengapa Tuhan meremukan kaki gadis kecil itu? Sunan melihat bagaimana kaki
gadis kecil yang baru berumur lima tahun itu remuk. Seandainya dia mati, keadaan akan
lebih baik. Malangnya dia hidup. Dan ia tidak akan paham apa yang dimaksud dengan
tawakal. Ia hanya akan dapat merasakan denyut kesakitan dan urat-urat dan otot-otot yang
putus. Tusukan pecahan tulang kaki yang remuk. Sunan tidak akan dapat mengatakan
padanya bahwa ketawakalan akan menghilangkan rasa sakit. Di samping itu, ia akan
mengutuk hidupnya di masa akil balig. Ia mungkin akan menjadi ejekan bagi dirinya. Cacat
itu akan merampas masa depan dan peluangnya untuk bahagia di kemudian hari.
Syeh Siti. Jenar : Jangan mencoba meramal nasib orang. Janganlah menduga-duga
kebahagiaan atau ketidak bahagiaan seseorang. Tuhan maha pemurah. Bahkan seseorang
dapat menemukan kebahagian selagi pedang diangkat tinggi-tinggi oleh seorang algojo di
atas lehernya yang telanjang.
Perwatakan Syeh Siti Jenar yang terdapat pada penggalan drama tersebut adalah ….
A. tidak perhatian
B. serba tahu
C. bijaksana
D. pemarah
E. tegas
Santri 1 : Mengapa Tuhan menimpakan derita seperti ini? Sunan melihat begitu banyak
korban yang mati yang cedera, orang tua, orang dewasa, bayi, tak pilih bulu.
Syeh Siti. Jenar : Berbahagialah yang mati, karena mereka kembali ke hadirat Tuhan, busa
yang terombang-ambing di angin kembali pada samudera.
Syeh Siti. Jenar : Tak ada derita bagi mereka yang tawakal
Santri 1 : Mengapa Tuhan meremukan kaki gadis kecil itu? Sunan melihat bagaimana kaki
gadis kecil yang baru berumur lima tahun itu remuk. Seandainya dia mati, keadaan akan
lebih baik. Malangnya dia hidup. Dan ia tidak akan paham apa yang dimaksud dengan
tawakal. Ia hanya akan dapat merasakan denyut kesakitan dan urat-urat dan otot-otot yang
putus. Tusukan pecahan tulang kaki yang remuk. Sunan tidak akan dapat mengatakan
padanya bahwa ketawakalan akan menghilangkan rasa sakit. Di samping itu, ia akan
mengutuk hidupnya di masa akil balig. Ia mungkin akan menjadi ejekan bagi dirinya. Cacat
itu akan merampas masa depan dan peluangnya untuk bahagia di kemudian hari.
Syeh Siti. Jenar : Jangan mencoba meramal nasib orang. Janganlah menduga-duga
kebahagiaan atau ketidak bahagiaan seseorang. Tuhan maha pemurah. Bahkan seseorang
dapat menemukan kebahagian selagi pedang diangkat tinggi-tinggi oleh seorang algojo di
atas lehernya yang telanjang.
Anak : Pandangan mata saya akan selalu tergangggu selama Candil masih ada.Bahkan juga
pandangan mata dalam angan-angan saya.
Anak : Tujuh tahun lewat saya berharap ,segalanya memang telah berakhir.Tak ada lagi
dendam antara keluarga kita dengan keluarga Kunting.Nyatanya apakah yyang terjadi,Ibu?
Supriatmi dibuat malu.Tapal batas tanah kita digeser ke barat,dikurangi.
Ibu : Biarlah akibatnya dia yang menanggung.Allah maha mendengar dan maha mengetahui.
Anak : Pandangan mata saya akan selalu tergangggu selama Candil masih ada.Bahkan juga
pandangan mata dalam angan-angan saya.
Anak : Tujuh tahun lewat saya berharap ,segalanya memang telah berakhir.Tak ada lagi
dendam antara keluarga kita dengan keluarga Kunting.Nyatanya apakah yyang terjadi,Ibu?
Supriatmi dibuat malu.Tapal batas tanah kita digeser ke barat,dikurangi.
Ibu : Demi ketentraman,kurelakan semua itu.
Anak : Saya tidak dapat menerima! Ayah yang sudah di dalam tanah ,difitnah mempunyai
utang
dimana-manaJuga hutang kepadanya.Ratusan ribu rupiahkatanya. Tanah pekarangan yang
kita tempati ini telah pula dijual padanya.Begitu katanya .Mana buktinya?Ibu pernah melihat
buktinya? (merenung gusar) Seolah-olah sekarang kita hanya menumpang.Karena belas
kasihan Cindil.Betapa hina!
Ibu : Biarlah akibatnya dia yang menanggung.Allah maha mendengar dan maha mengetahui.
A. ingin tahu
B. curiga
C. pemarah
D. iri
E. terbuka
A. tata tertib
B. kenakalan karyawan
C. kedisiplinan
D. ketidakjujuran
E. kebodohan
Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dialog tersebut adalah….
Iko : (berkata pelan) “Oka, aku harap kamu tidak mengatakan semua ini kepada siapa pun,
bahkan kepada ayahku.”
Oka : (sambil memeluk Iko) “Tapi ayahmu harus tahu semua ini.”
Iko : (memohon) “Please Oka, berjanjilah kepadaku kali ini saja. Jangan katakan pada
ayahku!”
Oka : (wajah semakin cemas) “Kondisi sakitmu semakin parah, Ko. Kasihan ayahmu, pasti
sedih bila tidak diberi tahu.”
Iko : ……
Peribahasa yang tepat untuk melengkapi dialog nomor (7) yang rumpang tersbut adalah …
A. bagai hujan jatuh ke pasir
B. bagai air beriak tanda tak dalam
C. bagai nila setitik rusak susu sebelanga
D. bagai cepat kaki ringan tangan
E. bagai menangguk di air keruh
Bacalah penggalan naskah drama berikut !
Ronald : Sori, Ron, mengganggu.
Roni : ( menoleh). Nggak apa-apa, aku tidak merasa terganggu kok.
Ronald : Belajar apaan sih, Ron? (berjalan mendekati Roni).Kayak besok mau
kiamat saja.
Roni :( memandang wajah Ronald). Apa saja yang bisa aku pelajari, kupelajari.
Aku lebih senang memanfaatkan waktuku
untuk belajar apa saja. Sayang bila waktu yang amat berharga terbuang
percuma.
Ronald : Nyindir nih? ( suaranya meninggi menahan amarah)
Roni : Siapa yang nyindir, aku mengatakan hal yang aku lakukan. Bila kamu
tersinggung ya, terserah.
Rendy : ( segera turun dari meja guru, mendekati Ronald dan Roni). Hei, stop.
Stop. Berhenti. Apa-apaan kalian ini?
Ronald : Itu Ren, Roni sengaja nyindir aku, mentang-mentang ia kutu buku.
Rendy : Sudahlah, Nal. Kau juga tak usah cari gara-garalah. (mendudukkan
Ronald dan Roni). Aku pikir Roni tak bermaksud
seperti yang kau kira.
Ratna: Aku pikir tidak ada salahnya kita memberi sumbangan kepada para korban banjir.
Meli: Kita bisa iuran seikhlasnya. Kemudian, uangnya kita transfer.
Wayan: Bagaimana kalau kita mengumpulkan pakaian saja?
Johan: Kalau menyumbang apa saja, bagaimana?
Ratna: Bagaimana maksudmu?
Johan: Bentuk sumbangan tidak usah ditentukan. Sumbangan bisa berupa uang, pakaian,
sepatu, buku, dan masih banyak lagi.
Meli: Ide bagus, Johan.
Wayan: Baiklah. Berapa pun bantuan yang terkumpul akan kita salurkan segera.
Bagian “Seorang pria datang ke rumah sakit dengan kedua telinganya yang terkena luka
bakar” merupakan unsur anekdot….
A. abstraksi C. reaksi
B. orientasi D. koda
C. krisis
24. Perhatikan kutipan drama berikut!
Ratna: Aku pikir tidak ada salahnya kita memberi sumbangan kepada para
korban banjir.
Meli: Kita bisa iuran seikhlasnya. Kemudian, uangnya kita transfer.
Wayan: Bagaimana kalau kita mengumpulkan pakaian saja?
Johan: Kalau menyumbang apa saja, bagaimana?
Ratna: […]
Johan: Bentuk sumbangan tidak usah ditentukan. Sumbangan bisa berupa uang,
pakaian, sepatu, buku, dan masih banyak lagi.
Meli: Ide bagus, Johan.
Wayan: Baiklah. Berapa pun bantuan yang terkumpul akan kita salurkan segera.