Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“NOVEL”

DISUSUN OLEH
1. FITRI RIZKI AMELIA
2. ARSYANI ZAFIKA
XI IPA 6

SMA UNGGUL NEGERI 8 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2017-2018
NOVEL

A. Pengertian Novel

Novel merupakan suatu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa yang
memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Kata novel berasa dari bahasa Italia yaitu
“novella” yang berarti sebuah kisah atau cerita.

Penulis yang menulis sebuah novel disebut sebagai novelis. Isi novel lebih
panjang dan lebih kompleks dari isi cerpen, serta tidak mempunyai batasan
struktural adan sajak.

Sebuah novel biasanya menceritakan atau menggambarkan tentang kehidupan


manusia yang berinteraksi dengan lingkungan dan juga sesamanya.

Di dalam sebuah novel, biasanya pengarang berusaha semaksimal munngkin


untuk memberikan arahan kepada pembaca untuk mengetahui pesan
tersembunyi seperti gambaran realita kehidupan melalui sebuah cerita yang
terkandung di dalam novel tersebut.

B. Pengertian Novel Menurut Para Ahli


1. Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini
paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya
yang luas pada masyarakat (Drs.Jakob Sumardjo).
2. Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya
social, moral, dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi,
M.Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd).
3. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : undur
intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat
berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya Sastra. (Drs. Rostamaji,M.Pd,
Agus priantoro, S.Pd).
4. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur
intrinsik. (Paulus Tukam, S.Pd).
C. Ciri Ciri Novel
Ciri – Ciri Umum dalam Novel :
 Novel memiliki jumlah kata lebih dari 35.000 kata.
 Novel terdiri dari setidaknya 100 halaman.
 Durasi utnuk membaca novel setidaknya 2 jam atau 120 menit.
 Ceritanya lebih dari satu impresi, efek, dan emosi.
 Alur cerita dalam novel cukup kompleks.
 Seleksi cerita dalam novel lebih luas.
 Cerita dalam novel lebih panjang, akan tetapi banyak kalimat yang di ulang-
ulang.
 Novel ditulis dengan narasi kemudian di dukung dengan deskripsi untuk
menggambarkan situasi dan kondisi yang ada di dalamnya.
Ciri – Ciri Novel Angkatan 20 dan 30-an
 Mempunyai tema masalah adat dan kawin paksa.
 Umumnya berisi kritikan terhadap adat tempo dulu.
 Tokoh yang diceritakan dari muda sampai meninggal dunia.
 Memiliki bahasa yang kaku dan statis.
 Bahasanya yang santun.
 Memiliki konflik disebabkan oleh perselisihan dalam memilih nilai
kehidupan.
 Menggunakan kata-kata yang berlebihan.
Ciri – Ciri Novel Remaja
 Kebanyakan bertemakan tentang pertemanan atau persahabatan serta
percintaan.
 Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang digunakan oleh
remaja.
 Ciri-ciri yang selanjutnya adalah sama dengan novel umum.

D. Struktur
 Abstrak, merupakan bagian ringkasan isi cerita yang biasanya dapat
ditemukan pada bagian awal cerita dalam novel.
 Orientasi, merupakan bagian penjelasan mengenai latar waktu dan
suasana. Seperti terjadinya cerita, terkadang juga berupa pembahasan
penokohan atau perwatakan.
 Komplikasi, merupakan urutan kejadian yang dihubungkan oleh sebab
akibat, dimana setiap peristiwa terjadi karena adanya sebab dan
mengakibatkan munculnya peristiwa yang lainnya.
 Evaluasi, merupakan bagian dimana konflik yang terjadi pada tahap
komplikasi terarah menuju suatu titik tertentu.
 Resolusi, merupakan bagian dalam novel yang memunculkan solusi atas
konflik yang sedang terjadi.
 Koda, merupakan bagian akhir atau penutup cerita dalam novel.
E. Jenis Jenis Novel
Novel memiliki ragam jenis, berdasarkan genrenya, novel terbagi menjadi 5
jenis, yaitu:
Novel romantis. Dimana ceritanya menggambarkan tentang kisah percintaan.
Seperti contoh: novel Dalam Mihrab Cinta, Ayat-ayat Cinta, Cinta Suci Zahrana dan lain
sebagainya.

Novel misteri. Novel ini ceritanya menggambarkan kisah-kisah atau cerita penuh misteri
yang biasanya ceritanya menimbulkan teka-teki dan penasaran si
pembaca. Contohnya: Sherlock Holmes, Metropolis, Rebecca dll.

Novel horor. Ceritanya berisikan tentang suatu kisah yang menyeramkan, membuat si
pembaca merasa tegang, dan berdebar-debar. Biasanya cerita dalam novel ini berkaitan
dengan alam-alam ghaib atau makhluk-makhluk ghaib. Contohnya: novel Dracula.

Novel komedi. Berisikan tentang sebuah cerita yang mengandung unsur humoris atau
kelucuan dan membuat si pembaca tertawa serta gaya pencitraannya lebih
santai. Contohnya: novel Marmut Merah Jambu, Manusia Setengah Salmon.

Novel inspiratif. Berisi tentang cerita yang memberikan inspirasi kepada para pembaca.
Tema yang disuguhkan beraneka ragam seperti tentang ekonomi, pendidikan, kehidupan
yang serba kekurangan, perjuangan, persahaban dan lain-lain. Contohnya: Laskar Pelangi,
Negeri 5 Menara, Sang Pemimpi, 5 Cm

Berdasarkan kejadian nyata atau tidaknya, novel terbagi kedalam 2 jenis, yaitu:
Fiksi. Novel fiksi ialah novel yang tidak ada kejadiannya di dunia atau tidak pernah terjadi.
Novel ini hanyalah karangan atau fiktif belaka dari pengarangnya juga sebuah khayalan atau
imanjinasi penulisnya. Contohnya: Spiderman, Harry Potter, Twilight.

Non fiksi. Merupakan jenis novel yang benar-benar terjadi atau nyata serta pernah ada dan
ilmiah. Contohnya: Laskar Pelangi, Sarjana Muda, Semua Ayah Adalah Bintang.

Berdasarkan isi dan tokohnya, novel terbagi menjadi 4 jenis, yakni:


Teenlit. Novel jenis ini berisikan tentang kisah atau cerita seputar kehidupan
remaja. Contohnya: Dealova, Rahasia Hati Lelaki, Bisikan Dari Langit, Perahu Kertas dan
lain-lain.

Chicklit. Merupakan jenis novel yang berisi tentang cerita seputar wanita muda dan
berbagai permasalahan yang dihadapi. Contohnya: novel Pengakuan Si Gila Belanja, Klub
Santap Malam Rahasia, Miss Jutek, dll.

Songlit. Jenis novel yang dibuat berdasarkan cerita dari sebuah lagu. Contohnya: Lelaki
Buaya Darat, Ruang Rindu, Sebelum Cahaya.
Novel dewasa. Novel jenis ini berisikan tentang cerita atau kisah orang-orang dewasa dan
hanya untuk dinikmati oleh orang-orang dewasa. Contohnya: novel On The Island, Saman
dan Larung.

F. UNSUR-UNSUR NOVEL

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun sastra dalam atau yang ada dalam sastra itu
sendiri. Unsur intrinsik novel meliputi :

1. Tema

Ide Pokok yang menjiwai seluruh cerita. Tema dapat berupa sosial, keluaga, remaja,
percintaan religius.
2. Tokoh

Tokoh juga disebut orang yang ada dalam novel tersebut.


Ada 3 macam tokoh yaitu tokoh utama dengan ciri : sering muncul,
banyak masalah, berwatak protagonis
3. Penokohan

Penokohan juga disebut karakter. Setiap tokoh mempunyai karakter yang berbeda. Ada 2
macam karakter yaitu Protagonis dan Antagonis.
a. Protagonis yaitu watak yang baik. Biasanya dimiliki oleh tokoh utama
b. Antagonis yaitu watak yang tidak baik (penentang kebaikan)
4. Latar

Latar meliputi 3 hal yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana
5. Alur

Alur merupakan rangkaian-rangkaian peristiwa yang membentuk jalannya suatu cerita


dalam novel. Alur dibedakan menjadi dua bagian, yaitu alur maju dan alur mundur.

1. Alur maju merupakan peristiwa yang bergerak secara bertahap berdasarkan urutan
kronologis menuju alur cerita. Peristiwa dari masa yang sekarang ke masa depan
2. Alur mundur merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi karena ada kaitannya
dengan peristiwa yang sedang berlangsung. Peristiwa yang pada saat itu juga /sudah
berlangsung
Tahap alur meliputi pengenalan, penampilan masalah, pemunculan konflik, puncak
ketegangan, peleraian, dan penyelesaian.
Amanat

6. Amanat

adalah pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Penyampaian pesan selalu
didasarkan tema dan tujuan yang telah ditetapkan penulis pada saat menyusun rancangan
cerita. Pesan itu ada yang di sampaikan secara tersurat (langsung) dan ada yang tersirat
(tidak langsung)

a) Pesan tersurat, adalah pesan yang disampaikan penulis kepada pembaca secara
langsung. Contoh :

“Aku gemuk!” jawabku pelan.

“Kana, kau sama sekali tak tampak gemuk bagiku,” nada suara Joy menghiburku.

“Tapi, beratku lima puluh kilo, Joy, ini gawat darurat….”

….”Kana, percaya deh, kau sama sekali tidak gemuk, lagi pula kalaupun memang kau merasa
gemuk, lantas apa masalahnya ?Drew Barrymore juga tidak kurus-kurus amat toh dia tetap
terlihat cantik….”

(Dikutip dari novel Kana di Negari Kiwi)

Kana digambarkan merasa terganggu dengan berat badannya, namun temannya


menasihatinya. Pesan yang ada dalam kutipan ini adalah berat badan tidak menjadi ukuran
kecantikan seseorang.

b) Pesan tersirat, yaitu pesan yang disampaikan penulis kepada pembaca secara tidak
langsung. Contoh :

“Namun, namun kau sepertinya tidak pernah mensyukuri hal itu, Kana, kau
malah terus-terusan mengeluh bahwa tubuhmu gemuk,” Joytika menambahkan.

Aku terdiam mendegarkan perkataan Joytika. Aku meras malu kepada diriku sendiri.

(Dikutip dari novel Kana di Negari Kiwi)

Pesan tersirat dalam kutipan tersebut adalah syukurilah kehidupan yang ada. Pengarang
tidak terang-terangan menuliskan agar Kana mensyukuri kehidupan. Melalui perkataan
Joytika, Kana menyadari sendiri bahwa ia tidak pernah bersyukur.

7. Sudut Pandang

Cara memposisikan diri pengarang terhadap hasil karyanya. Ada 2 macam sudut pandang
yaitu:

a. Sudut orang pertama (akuan) apabila pengarang ikut terlibat dalam cerita tersebut.
Pengarang ikut berperan aktif.

b. sudut orang ketiga (diaan) apabila pengarang berada di luar cerita. Cerita ini biasanya
menggunakan nama orang sebagai tokoh.

8. Gaya Bahasa (Majaz)


Gaya bahasa merupakan alat utama pengarang untuk menjelaskan atau menggambarkan
serta menghidupkan cerita secara estetika. Jenis-jenis gaya bahasa antara lainnya adalah :
 Personafikasi : Merupakan gaya bahasa yang medeskripsikan macam-macam benda mati
dengan cara memberikan berbagai macam sifat-sifat seperti manusia.
 Simile (Perumpamaan) : Merupakan suatu gaya bahasa yang mendeskripsikan sesuatu
dengan pengibaratan atau perumpamaan.
 Hiperbola : Merupakan suatu gaya bahasa yang mendeskripsikan sesuatu dengan cara
berlebihan dengan maksud memberikan efek yang berlebihan.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur-unsur ekstrinsik novel adalah unsur dari luar novel tersebut. Adapun beberapa unsur
Ekstrinsik Novel yaitu

1. Sejarah/Biografi Pengarang biasanya sejarah/biografi pengarang berpengaruh pada


jalan cerita di novelnya
2. Situasi dan Kondisi secara langsung maupun tidak langsung, situasi dan kondisi akan
berpengaruh kepada hasil karya
3. Nilai-nilai dalam cerita Dalam sebuah karya sastra
terkandung nilai-nilai yang disisipkan oleh
pengarang. Nilai-nilai itu antara lain :
o Nilai Moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan ahklak atau budi pekerti baik
buruk
o Nilai Sosial, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan norma –norma dalam
kehidupan masyarakat ( misalnya, saling memberi, menolong, dan tenggang
rasa )
o Nilai Budaya, yaitu konsep masalah dasar yang sangat penting dan bernilai
dalam kehidupan manusia ( misalnya adat istiadat ,kesenian, kepercayaan,
upacara adat )
o Nilai Estetika , yaitu nilai yang berkaitan dengan seni, keindahan dalam karya
sastra ( tentang bahasa, alur, tema )

G. SYARAT-SYARAT MENULIS NOVEL

1. Sebelum menulis tentukan tema dan jenis novel yang akan dibuat dan usahakan tema itu
menarik banyak pembaca, bisa tentang pembunuhan, persahabatan, cinta, jenisnya bisa
novel misteri, drama, komedi.

2. Dari tema cinta itu lebih diperjelas lagi menjadi tema yang khusus, misalkan saja tentang :

o Cinta antar sahabat


o Cinta segitiga
o Cinta segiempat
3. Buat sebuah ringkasan cerita dari awal sampai akhir.
4. Setelah cerita utama disusun maka langkah selanjutnya adalah pengembangan dari cerita
tersebut.

5. Beberapa hal penting :

a. Pilih sudut pandang yang akan digunakan dalam menuliskan cerita, sudut pandang pertama
atau ketiga.

b. Ingat novel bukanlah cerpen jadi sebisa mungkin buat penulisan yang bisa menarik pembaca
tapi juga tidak mempersulit/membingungkan pembaca.

c. Pilih alur yang sesuai untuk novel yang akan dibuat, bisa alur maju, mundur atau bolak balik.

H. Contoh Sinopsis Novel


Jenis Novel ‘Romantis’ ‘teenlit’ ‘fiksi’

DILAN
Dia adalah Dilanku
1990
“Cinta itu indah, jika bagimu tidak, mungkin kamu salah milih pasangan.”

Itu adalah kalimat pembuka sebelum memulai kisah cinta antara 2 tokoh utama. Yakni Dilan
dan Milea. Novel ini menggunakan sudut padang orang pertama, dengan menyebut dirinya
‘aku’, yaitu Milea Adnan Husain. Ya, semua cerita dalam novel ini diambil dari sudut pandang
Milea. Milea yang sekarang tinggal di kawasan Jakarta Pusat, yang mencoba mengisahkan
kembali masa-masa remajanya saat berada di kota Bandung Tahun 1990.

Milea merupakan seorang murid yang baru saja pindah dari Jakarta. Ketika Milea pergi
menuju sekolahnya, dia bertemu dengan teman yang kebetulan satu sekolahan dengannya.
temannya itu adalah seorang yang suka meramal.

Laki-laki yang suka meramal itu berkata bahwa nanti mereka berdua akan bertemu di kantin
sekolah. Pada awalnya Milea acuh dengan lelaku itu, tapi dia merasa terganggu karena setiap
hari laki-laki itu selalu saja menghampirinya. Milea pun mau tidak mau mencari tahu laki-laki
itu. Ternyata laki-laki itu bernama Dilan.

Pada suatu hari, ketika Dilan membuntuti Milea ketika pulang menggunakan angkot Dilan
berkata, ” Milea, kamu itu cantik, akan tetapi aku belum cinta kepadamu. Tak tahu jika sore.
Tunggu saja”. Kata yang diucapkan Milea menjadikan jantungnya berdetak dengan kencang,
mungkin saja dia kaget dengan apa yang diucapkan oleh Dilan. Dengan diam Milea
mendengar ucapan Dilan, saat itu juga Milea teringat dengan pacarnya bernama Beni yang
tinggal di Jakarta.

Dilan mendekati Milea memakai cara yang unik dan tak biasa, mungkin karena hal itu Milea
terus memikirkannya. Dilan meberikan hadiah kepada Melia sebuah cokelat melalui POS,
Dilan pun membawa seorang tukang pijat ketika Milea jatuh sakit, Dilan memberikan sebuah
TTS ( teka teki silang ) kepada Milea untuk hadiah ualng tahunnya, yang lucunya TTSnya itu
ada tulisan “Selamat Hari Lahir Milea, Ini aku persembahkan hadiah untuk kamu, Hanya
sebuah TTS, tapi semuanya sudah aku isi, aku cinta kamu, aku tidak ingin kamu jadi pusing
karena mengisi TTS ini”.

Waktu pun terus bergulir, Dilan dan Milea pun semakin akrab. Milea tahu tentang Dilan
beberapa hal dari temannya yang bernama Wati, sepupu Dilan sekelas dengan Milea. Sekolah
Milea mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara cerdas cermat yang diselenggarakan
oleh TVRI, para siswa yang tidak mengikuti lomba boleh untuk memberikan semangat kepada
teman-temannya yang mengikti lomba.

Milea pun ikut, dia pun sudah memiliki rencana untuk bertemu pacarnya Beni. Milea lama
menunggu Beni yang janji akan bertemu di TVRI, akan tetapi Beni tidak datang-datang. Pada
akhirnya, Milea pergi unutk makan bersama temannya Wati dan Wanda. Ketika itu Beni
datang dengan penuh emosi dan marah melihat Milea makan dengan laki-laki selain dirinya.
Hubungan mereka kandas ketika itu juga. Jelang beberapa hari Beni mengajak Milea untuk
kembali menjadi pacarnya, tapi Milea menolak penawaran Beni.

Suatu ketika Milea Bertemu dengan ibunya Dilan. Ternyata, ibunya Dilan asiknya sama
seperti Dilan. Ibunya Dilan pun senang dengan Milea, jadi ibunya Dilan memberikan
dukungannya agar mereka jadian. Bunda Dilan berprofesi sebagai Kepala Sekolah, tentunya
bukan sekolah di mana Dilan Belajar. Ayahnya juga anggota TNI. Dilan juga anak sulung dari 2
bersaudara. Adik perempuannya bernama Disa, yang menurut saya digambarkan sebagai
sosok yang tak kalah gokil dari Dilan.

Kedekatan mereka terus berlanjut, Milea akhirnya benar-benar jatuh cinta pada Dilan yang
menurut pendapatnya tidak terlalu tampan tapi selalu bisa membuatnya tertawa bahagia.
Bersama Dilan, Milea benar-benar merasa sangat dicintai juga dihargai sebagai perempuan.
Satu-satunya yang Milea tidak sukai dari Dilan adalah geng motornya. Menurutnya, geng
motor itu identik dengan kekerasan, tawuran bahkan minuman keras. Yang nantinya hanya
akan merusak masa depan Dilan.

Meski begitu Dilan tetap berusaha meyakinkan Lia bahwa tidak semua anggota geng motor
seperti apa yang ia pikirkan. Dan pada novel Dilan – Dia Adalah Dilanku Tahun 1990, Milea
masih baik-baik saja menerima Dilan sebagai anggota geng motor. Karena mereka masih
dalam frase PDKT.

Hingga di akhir cerita, mereka akhirnya jadian di warung Bu Eem, di mana Dilan baru saja
disidang karena berkelahi di sekolah. Disaat itulah, saat dimana nasibnya diujung penentuan
apakan masih diterima menjadi siswa di sekolah asalnya atau dikeluarkan karena terlalu
sering melanggar peraturan, Dilan menyatakan cintanya kepada Milea secara resmi dengan
lisan dan tulisan, lengkap dengan materai.

Kemudian, di bawah guyuran hujan, mereka menikmati masa indah sesaat setelah jadian.
Berboncengan dengan motor CB milik Dilan, mengarungi jalan Buah Batu.

Flashback end,

Kembali ke masa sekarang. Saat Milea sedang bercerita tentang kisah cintanya bersama Dilan.
Dulu, duluuu sekali, bertahun-tahun yang lalu. Meski Lia merasa seolah-olah baru kemarin.

Anda mungkin juga menyukai