Tegar, seorang pemuda sukses dengan tingkat kemapanan luar biasa, bertanggung jawab, jujur,
tampan, tubuh atletis, tak kurang suatu apa pun, namun belum menikah hingga usianya sudah 35
tahun. Tegar pernah patah hati, menyaksikan pujaan hatinya, Rosie (yang telah dia cinta selama 20
tahun) dilamar oleh sahabatnya sendiri yang baru dikenalkannya pada Rosie dua bulan yang lalu.
Rosie amat sangat menyukai sunset, tak pernah sekalipun wajahnya berpaling saat 47 detik sunset
berlangsung, kecuali saat Nathan melamarnya di atas puncak Gunung Rinjani. Rosie memandang
wajah Nathan. Tegar tak kuasa lebih lama lagi menyaksikan hal menyakitkan tersebut dan langsung
memutuskan untuk menghilang dari kehidupan mereka berdua.
1. Karakter tokoh Tegar dalam kutipan novel tersebut dapat diketahui melalui ...
a. Dialog antartokoh
b. Penjelasan langsung
c. Pikiran tokoh
d. Tindakan tokoh
Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye menceritakan tentang persahabatan sekaligus kisah
cinta segitiga. Tokoh Tegar diceritakan harus patah hati melihat sahabat sekaligus gadis Rosie yang
dicintainya dilamar oleh teman nya sendiri bernama Nathan. Namun setelah mereka menikah,
bencana datang yaitu Nathan harus kehilangan nyawanya karena peristiwa Bom Bali. Setelah
kejadian tersebut Rosie menjadi depresi dan anak-anaknya sangat sedih, Tegar tidak kuasa melihat
keluarga Rosie. Ia pun menolong nya sampai keadaan putih, sampai dia harus membatalkan
pernikannya dengan Sekar. Berjalannya waktu keluarga Rosie pulih seperti dahulu kala. Takdir
menyatukan Tegar dan Rosie untuk bersatu.
2. Amanat yang dapat kita ambil dalam kutipan novel diatas ...
d. Tolonglah teman yang tertimpa musibah, walaupun itu berupa hal yang sangat kecil
Namun takdir berkata lain, dimalam sebelum pertunangan mereka, Bali terserang Bom (Bom
Jimbaran) dan keluarga Rosie menjadi korban. Nathan meninggal, Rosie yang tak mampu menahan
kehilangan depresi dan bersikap seperti orang gila.
a. Gunda
b. Sedih
c. Tegang
d. Khusyuk
e. Hening
(1) Perahu terombang-ambing pelan (2) Jasmine memperbaiki posisi snorkel (3) Tegar
meneriakkan agar tidak jauh-jauh (4) Jasmine mengacungkan tangannya (5) Dari sini terlihat betul
betapa senangnya Jasmine.
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Begitulah takdir membentuk suatu kisah yang sangat panjang hanya untuk menyatukan kedua orang
tersebut. Setelah melalui banyak kesedihan, waktu, akhirnya mereka diberi kesempatan untuk
bersama.
a. Orientasi
b. Komplikasi
c. Resolusi
d. Koda
e. Evaluasi
Novel 1 Novel 2
A. Bahasanya sulit dipahami Bahasanya mudah dipahami
B. Watak tokoh utamanya mencintai istrinya berlebihan Watak tokoh utamanya taat
pada orang tua
C. Sudut pandang orang utama Sudut pandang orang
ketiga
D. Kerinduan Kecintaan
E. Bahasanya sulit bahasanya sulit
7. Perhatikan kutipan Novel berikut!
(1) Maka berhentilah Nurbaya sebentar : bertutur, karna hendak menyapu ari matanya, yang
keluar tiada dirasainya. (2) Samsu tiadalah dapat berkata kata, sebab sedih mengdengar
nasih adiknya ini. “oleh sebab tiu, kupinta padamu , Sam” kata Nurbaya pula, “Bila engkau
kelak beranak perempuan, jangan sekali kali kau paksa kawin dengan laki laki yang tidak
disukainya. (3) karna telah kurasai sendiri sekarang ini, bagaimana sakitnya, susahnya dan tak
enakya, duduk dengan suami yang tidak disukai. Tak heran aku, bila perempuan, yang
bernasib sebagai aku ini melakukan pekerjaan yang tak baik, karna putus asa. (4) Aku ini,
sudahlah : sebab terpaksa akan menolong ayahku. Tetapi perempuan yang tiada semlang
aku, aku janganlah dipaksa, menurut kehendak hati ibu-bapak, sanak saudara sahaja, tentang
perkawinannya, dengan tiada mengindahkan kehendak, kesukaan, umur, kepandaian, tabiat
dan kelakuan anaknya.
Bukti bahwa Nurbaya adalah anak berbakti kepada orang tuanya terdapat pada nomor….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (1) dan (2)
Bapak selalu membanding-bandingkan aku dengan Mas Bagus, abangku yang kuliah
dijurusan pertambangan. Mas Bagus selalu baik dimata bapak. Bapak selalu membanggakan
prestasi Mas Bagus karena selalu menjadi juara kelas ketika masih di SMU. Adapun aku,
meskipun pernah masuk peringkat sepuluh besartapi nilai raporku tak setinggi nilai rapor
Mas Bagus.
Kutipan Novel I :
Bu Mus mendekati setiap orang tua murid di bangku panjang tadi, berdialog sebentar dengan
ramah, dan mengabsen kami. Semua telah masuk kedalam kelas, telah mendapatkan teman
sebangkunya masing- masing, kecuali aku dan anak laki laki kotor berambut keriitng merah
yang tak terkenal tadi. Ia tak bisa tenang. Anak itu berbau hangus seperti karet terbakar.
“Anak Pak Cik akan sebangku dengan Lintang”. Kata Bu Mus pada ayahku.
Kutipan Novel II :
“Allah maha adil. Jika sempit dunia ini bagimu berdua, maka alam akhirat adalah lebih luas
dan lapang, disanalah kelak makhluk menerima balasan dari kejujuran dan kesabarannya,
bukan mimpi dan bukan tonil. Kami pun dalam menunggu titah pula, sebab ada masanya
datang dan ada masanya pergi.
Kutipan Novel 1
“Bu, saya termasuk yang kena PHK.”
“Saya sudah merasa”
“Kok tahu?”
“Tidak tahu juga, Cuma merasa.”
“Feeling to,”
Entah. Rasanya sore ini kamu lain saja.”
Kutipan Novel 2
Di tengah jalan tergeletak bangkai burung. Kupacu lagi kudaku. Di tempat lain tampak
bangkai burung lagi. Pada setiap jarak tertentu selalu ada bangkai –bangkai burung
sahabatku. Aku tahu. Semua ini adalah perbuatan jahat Matropik.
Novel 1 Novel 2
A. Tokoh tokohnya tidak jelas. Ada tokoh protogonis dana ada tokoh antagonis.
B. Alurnya Runtut Alurnya tidak runtut
C. Watak disajikan dalan dialog Watak dijelaskan oleh penulis
D. Latarnya tampak Latarnya tidak tampak
E. Bahasa mudah dimengerti. Bahasanya mudah dimengerti
Bacalah kutipan novel “Sunset Bersama Rosie” di bawah ini!
Tegar, seorang pemuda sukses dengan tingkat kemapanan luar biasa, bertanggung
jawab, jujur, tampan, tubuh atletis, tak kurang suatu apa pun, namun belum menikah hingga
usianya sudah 35 tahun. Tegar pernah patah hati, menyaksikan pujaan hatinya, Rosie (yang
telah dia cinta selama 20 tahun) dilamar oleh sahabatnya sendiri yang baru dikenalkannya
pada Rosie dua bulan yang lalu. Rosie amat sangat menyukai sunset, tak pernah sekalipun
wajahnya berpaling saat 47 detik sunset berlangsung, kecuali saat Nathan melamarnya di atas
puncak Gunung Rinjani. Rosie memandang wajah Nathan. Tegar tak kuasa lebih lama lagi
menyaksikan hal menyakitkan tersebut dan langsung memutuskan untuk menghilang dari
kehidupan mereka berdua.
11. Karakter tokoh Tegar dalam kutipan novel tersebut dapat diketahui melalui ...
a. Dialog antartokoh
b. Penjelasan langsung
c. Pikiran tokoh
d. Tindakan tokoh
e. Tanggapan tokoh lain
Bacalah kutipan novel di bawah ini!
Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye menceritakan tentang persahabatan
sekaligus kisah cinta segitiga. Tokoh Tegar diceritakan harus patah hati melihat sahabat
sekaligus gadis Rosie yang dicintainya dilamar oleh teman nya sendiri bernama Nathan.
Namun setelah mereka menikah, bencana datang yaitu Nathan harus kehilangan nyawanya
karena peristiwa Bom Bali. Setelah kejadian tersebut Rosie menjadi depresi dan anak-
anaknya sangat sedih, Tegar tidak kuasa melihat keluarga Rosie. Ia pun menolong nya
sampai keadaan putih, sampai dia harus membatalkan pernikannya dengan Sekar.
Berjalannya waktu keluarga Rosie pulih seperti dahulu kala. Takdir menyatukan Tegar dan
Rosie untuk bersatu.
12. Amanat yang dapat kita ambil dalam kutipan novel diatas ...
a. Menolong siapa pun untuk mendapat keuntungan
b. Kasihanilah mereka yang kita cintai
c. Bersenanglah karena dibalik musibah seseorang, terdapat peluang untuk kita
d. Tolonglah teman yang tertimpa musibah, walaupun itu berupa hal yang sangat
kecil
e. Berbuat jujurlah atas perasaan yang kita punyai
Kunci : B
Kunci : D
Kunci : B
Kunci : A
Kunci : D
23. Trisna : “Gue juga punya tips masakan yang bisa jadiin makanan enak”
Radit : “Apa emang?”
Trisna : “Salmon fillet paling bagus dimasak dalam oven tingkat panas rendah, perlahan, dan
dengan satu loyang air agar udara panasnya terasa sedikit lembab”
Radit : “gue punya tips untuk nambahin tips lo, tips masak gue satu-satunya : kalo abis masak,
kompornya jangan lupa dimatiin.”
Watak tokoh Radit dalam dialog novel diatas adalah ...
a. Kocak
b. Aneh
c. Cerdas
d. Gak jelas
e. Pendendam
JAWABAN : A
Bacalah kutipan novel “Koala Kumal” di bawah ini!
(1) Gak lama kemudian gue dan Trisna berangkat ke bioskop.
(2) Trisna memang tergila-gila sama Harry Potter semua blognya penuh dengan tulisan Harry
Potter.
(3) Di buku hariannya di SMA di kolom cita-cita Trisna menulis pengen ketemu Harry
Potterku untuk menyihirku menjadi gadisnya yang cantik.
24. Konjungsi temporal terdapat dalam kalimat nomor ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 1 dan 2
e. 2 dan 3
JAWABAN :A
Bacalah kutipan novel di bawah ini!
Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye menceritakan tentang persahabatan
sekaligus kisah cinta segitiga. Tokoh Tegar diceritakan harus patah hati melihat sahabat
sekaligus gadis Rosie yang dicintainya dilamar oleh teman nya sendiri bernama Nathan.
Namun setelah mereka menikah, bencana datang yaitu Nathan harus kehilangan nyawanya
karena peristiwa Bom Bali. Setelah kejadian tersebut Rosie menjadi depresi dan anak-
anaknya sangat sedih, Tegar tidak kuasa melihat keluarga Rosie. Ia pun menolong nya
sampai keadaan putih, sampai dia harus membatalkan pernikannya dengan Sekar.
Berjalannya waktu keluarga Rosie pulih seperti dahulu kala. Takdir menyatukan Tegar dan
Rosie untuk bersatu.
25. Kalimat resensi yang tepat sesuai penjelasan tersebut adalah ...
a. Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye memperlihatkan persoalan kisah inspiratif
b. Tere Liye dalam novel ini memberikan gambaran tentang suatu kerja keras
c. Seorang lelaki yang baik tampak dari tokoh Tegar dalam novel Sunset Bersama
Rosie
d. Kesedihan seorang istri yang berkelanjutan karena ditinggal suami
e. Novel ini hendak memberitahukan bahwa semua akan kembali ke tempat semula
JAWABAN : C
26 . ”Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena.
Tidaklah sepatutnya hal itu kulaporkan?”
”Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus diutamakan ialah kerukunan
kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam kampung.
Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih
ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras,
seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara.”
(Gerhana, Muhammad Ali)
28. ”Aku tidak percaya! Aku tidak percaya, jika hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran
semalaman penuh. Aku tidak percaya itu. Aku mulai percaya desas-desus itu bahwa kau
orang yang tamak. Orang yang kikir. Penghisap. Lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai
percaya desas-desus itu, tentang dukun-dukun yang mengilui luka sunatan anak-anak kita.
Aku mulai yakin bahwa itu karena kesombonganmu, kekikiranmu, angkuhmu, dan tak mau
tahu dengan mereka. Aku yakin, mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun itu.”
(”Panggilan Rasul”, Hamsad Rangkuti)
Pendeskripsian watak tokoh ”aku” yang digunakan pengarang dalam kutipan cerpen di atas
adalah….
A. menguraikan watak tokoh
B. tanggapan tokoh lain
C. dialog antar tokoh
D. melalui pikiran tokoh
E. lingkungan sekitar tokoh
JAWABAN : D
29. Teman-teman Fajar tiba-tiba bersorak gembira. Namun, tidak jauh dari mereka terlihat
Dafa yang terkulai lemas karena laying-layangnya putus. Padahal, Dafa sudah
menggunakan berbagai strategi untuk memenangkan permainan ini, tetapi kali ini ia tidak
berhasil. Tidak lama senja pun tiba.ketika terdengar suara adzan, anak-anak
membubarkan diri untuk pergi ke masjid, berita kemenangan Fajar atas Dafa semakin
menambah keyakinan anak-anak desa itu bahwalayang-layang milik Fajarmemang sakti.
Konflik pada kutipan tersebut adalah…….
a. Fajar kaget mendengar teman-temannya bersorak gembira.
b. Dafa tidak berhasil mengalahakan Fajar dalam bermain layangan.
c. Dafa menggunakan strategi untuk mengalahkan Fajar.
d. Anak-anak membuyarkan diri karena mendengar adzan.
e. Anak-anak semakin yakin akan kesaktian laying-layang Fajar.
JAWABAN : B
30. ”Selesaikan pelajaranmu dulu, Manen. Zaman sekarang, seorang wanita sebaiknya dapat
berdiri sendiri, apalagi kalau ia dapat membangun masyarakat.”
JAWABAN : E
Wak Katok. Ketika pandangan mereka bertaut. Pak Balam berkata kepada
Tuhan. Mintalah ampun kepada Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha
keluar dari rimba ini, jauh dari bahaya yang dibawa hariman ... biarlah
Kunci: B
32.Oo, kau marah, Pak Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!”
“Oo, iya! Tentunya aku harus memanggil Mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi
sebetulnya awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib
diingatkan. Jika tidak demikian coba gambarkan, betapa banyak kesalahan yang
Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah terang lalu bicara dengan suara yang
“Mengapa?”
Mengapa? Apakah karena umurnya yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa
St. Ismariasit
A. pemarah
B. pendendam
C. pemalu
D. penyabar
E. peras
Kunci :E
dengan pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan kaumnya yang
diwakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan
para pelajar (tokoh masa depan).
Berdasarkan data buku tersebut, jika disusun menjadi kalimat resensi yang
pendidikan.
Kunci : E
adalah ....
A. karyawan
B. pegawai
C. kuli
D. mandor
E. pekerja
Kunci : C
lembut. Sungguh molek alam Minangkabau yang belum terjamah tangan-tangan jahil itu
A. deduktif
b. induktif
C. naratif
D. persuasif
E. argumenatif
Kunci : B
36. Prabawati beberapa hari tinggal bersedih karena kepergian suaminya untuk mencari
nafkah tetapi, sahabat-sahabatnya membujuknya dengan menyuruhnya mencari seorang
kekasih. Prabawati menetapkan untuk mencoba berbuat demkian, lalu berhias lah ia. Burung
bayan betina mencoba mencegah perbuatan itu dengan memperlihatkan betapa salahnya
kelakuan demikian. Tetapi, hasilnya ia hampir dipatahkan lehernya oleh prabawati.
Untunglah ia menghindarinya.
Pesan moral yang tersirat dari penggalan cerita di atas adalah….
a. Sayangilah binatang peliharaan.
b. Jangan turuti bujukan menyesatkan.
c. Jangan menyakitipihak yang mau memperingati kesalahan kita.
d. Jadilah seorang suami yang mau bekerja keras.
e. Bersabarlah dengan siapa pun.
37. Rumah idaman di kampong Melayu yang tidak dapat dinamakan besar, sudah disambung
dengan pelampan ke muka, lalu dihiasi dengan daun-daun beringin dan bunga-bungateratai.
Bungakertas yang berumbai-umbai pun tidak pula ketinggalan, sebagai lazim diperbuat di
kampong tiap-tiap ada perhelatan.
Unsur intrinsik yang dominan pada penggalan novel diatas adalah….
a. alurcerita
b. perwatakan
c. latar
d. tema
e. sudut pandang
38. Hatta maka dengan takdir Allah menganugrahi kepada hambanya, maka si miskin pun
menggali tanah hendak berbuat tempatnya tiga beranak itu. Maka digalinya tanah itu hendak
mendirikan tiang teratak itumaka tergalilah kepada sebuah tajau yang besar berisi emas
terlalu banyak. Maka istri itu pun datanglah melihat akan emas itu, seraya berkata suaminya:
“Adapun akan emas ini, sampai kepada anak cucu kita habis dibuat belanja”.
Pesan yang terkandung dalam penggalan di atas adalah….
a. Hendaklah kita selalu tabah dan sabar dalam penderitaan.
b. Hendaklah kita bertakwa kepadaTuhan.
c. Kemiskinan tidak menjadikan putus asa.
d. Kita harus percaya bahwa Tuhanlah yang menentukan nasib manusia.
e. Bekerja keras pasti akan mendatangkan kebahagiaan.
39. Yah, bukan tugas orang tua untuk mengkuliahi. Yuliani dan suaminya hanya dapat berdoa
dan menyerahkan perjalanan hidup anak-anaknya kepada kemahaarifan Tuhan. Tugas orang
tua tidak berbeda dari apa yang dikerjakanTuhan Yang Mahabijaksana: member iklim,
member syarat-syarat kehidupan, dan selanjutnya merestui kemerdekaan mereka. Ah,
mungkin kebajikan ikhlas manusia di usia senja ialah Sumarah, percaya bahwa Tuhan jauh
lebih menjaga dan menuntun anak daripada orang tuanya.
Nilai agama dalam kutipan diatas adalah….
a. orang tua sangat bertanggung jawab kepada anaknya
b. ikhlas dalam menghadapi percobaan hidup
c. menyerahkan segala-galanya kepadaTuhan
d. bukan tugas orang tua menyekolahkan anaknya
e. peribadatan yang dilakukan keluarganya
40. “Tuhan, berikan aku kerendahan hati untuk mengakui bahwa aku punya masa lalu” bisik
hatinya. Mata Lestari menerawang. Laju kereta seperti tertahan. Yogyakarta, masih empat
jam lagi….
Pesan yang tersirat dalam cuplikan cerita di atas adalah….
a. pentingnya kesadaran akan masa lalu
b. pentingnya pengakuan atas kehadiran Tuhan
c. masa lalu lebih baik daripada masa sekarang
d. setiap orang mempunyai masa lalu yang patut disyukuri
e. perlunya berdoa dalam segala kesulitan agar Tuhan dapat menolong
(1) Ayah melepaskan kami seperti takkan melihat kami lagi. (2) Bagi beliau, Eropa
tak terbayangkan jauhnya. (3) Ayahku yang pendiam, tak pernah sekolah, puluhan tahun
menjadi kuli tambang. (4) Paru – parunya disesaki gas beracun, napasnya berat, tubuhnya
keras seperti kayu. (5) Ia menatap kami seakan kami bertanya yang paling berharga, seakan
Eropa merampas kami darinya. (6) Air matanya pelan, aku memeluk ayahku, ayah yang aku
cintai melebihi apa pun, tangannya yang kaku merengkuhku.
(7) Pesawat kecil itu terangkat, dari jendela kulihat ayahku melambai – lambai dengan
sapu tangan yang dulu dipakainya untuk mengikat kakiku pada tuas sepeda Forefernya
supaya kakiku tak terjerat jari – jari ban. (8) Aku tahu aku akan merindukan laki – laki
pendiam itu, kulihat lambaiannya sampai jauh hingga tak tampak lagi, aku tersedu sedan.
A. ramah
B. lemah
C. pasrah
D. pengertian
E. penyayang
42. Pendeskripsian watak tokoh ayah juga seorang pendiam dalam kutipan novel
tersebut adalah…
A. dialog antartokoh
C. pikiran tokoh
D. tindakan tokoh
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 4 dan 5
D. 6 dan 7
E. 7 dan 8
Yang kutunggu akhirnya berbunyi juga. Setelah membereskan buku, aku segera pergi
ke kantin, ada juga teman yang lain. Aku dan Nandito duduk agak menjauh agar tidak ada
yang mendengar ketika Dito bercerita.
“ Dit, sebenernya ada apa, sih? ” tanyaku memulai.
“ Alicia, kamu tahu siapa aku, “ jawabnya.
“ Kamu ‘kan Nandito sahabatku, “ jawab Alicia cepat.
“ Bukan itu maksudku, kamu tahu kehidupanku yang sebenarnya? Meskipun aku
tinggal serumah dengan orang tua dan saudara – saudaraku, tetapi aku tidak dianggap sebagai
bagian dalam keluarga itu. Aku seperti orang asing, setiap kata-kataku tak pernah mereka
dengar. Begitulah aku. Di antara delapan saudaraku, aku anak nakal. Sebab pergaulanku
salah, sehingga aku harus menerima akibat seperti ini. Aku jarang pulang, terpengaruh oleh
lingkungan yang tidak baik, aku ketergantungan obat. “
“Apa?” (Alicia terkejut)
“Ya beginilah aku.”
“Sejak kapan? ”(tanya Alicia kembali)
(Dito menggeleng sambil menjawab)”Aku tidak ingat.”
“ Teng, teng, teng…” tiba – tiba bel berbunyi.
Dengan langkah berat aku dan Dito berjalan menuju kelas dengan berbagai pertanyaan di
benak masing-masing.
44. Keterkaitan watak tokoh pada kutipan cerpen tersebut dengan kehidupan sehari –
hari adalah…
45. Konflik pada diri Nandito yang terungkap dalam kutipan cerpen tersebut adalah…
B. rasa tidak percaya diri Nandito dalam menghadapi masalah kehidupan yang
dijalaninya.
46. Di tempat inilah terjadi peristiwa yang menyesatkan. Namun monang bertanggung jawab dan
akan mengawininya. Dan kenyataannya lain. Ibu monang telah menjodohkannya dengan gadis Batak
pilihan ibunya. Monang sendiri tak kuasa menolaknya. Dia kawin dengan gadis pilihan ibunya.
Sementara itu, janin yang dikandung Manen mengalami kelainan, bayi itu akan lahir cacat.
a. budaya
b. etika
c. moral
d. sosial
e. agama
Jawaban: c
47. Saat itu aku dihadapkan pada suatu dilemma, apakah aku akan mendekatinya dan terus terang
mengatakan kepadanya siapa aku ini sebenarnya atau tetap begini saja seterusnya. Semenjak aku
menjai mandor kebun, aku tidak pernah lagi berhubungan dengan Mas Sudibyo.
Watak tokoh “Aku” yang terlihat dalam penggalan novel tersebut adalah ….
a. egois
b. ceroboh
c. lemah
d. penyabar
e. peragu
Jawaban: e
48. Lagi orang-orang malam”, kata kartini setengah dalam mulut mengeluh ia serta sambungnya,
“korban kapitalisme! Mereka sampai-sampai menjual kehormatannya karena tak sanggup mencari
sesuap nasi. Karena masyarakat tak sanggup mencari sesuap nasi. Karena masyarakat terlalu bobrok,
tak sanggup memberi pekerjaaan yang halal kepada orang-orang yang malang itu” (mendesis-desis
suaranya).
“Cih, masyarakat bobrok kayak begini mana jaminan hidup untuk warganya?”
a. Jangan egois
Jawaban: c
49. Berbagai karya sastra lazim mengemukakan banyak hal yang saling berbeda, tetapi isinya
mengandung satu hal yang relatif sama, yakni mengemukakan ….
c. ajaran politik
d. ajaran sastra
e. ajaran kesenian
Jawaban: d
50. 1) “pertemuan yang kurang menggembirakan,” kata monang ketika mereka sudah ….
2) Keluar dari kedai sate itu, Anton diam melirik pada Manen (Raumanen).
3) “aku ada perlu denganmu, monang. Ada yang hendak kubicarakan …” suara Manen lesu.
Rasanya lidahnya berat sekali, seakan-akan otot-ototnya semua sudah melembur menjadi air.
Aneh sekali perasaannya. Barangkali dia sakit … (Reumanen)
4) Ia takut kepergok ibunya, piker Manen. Lucu … orang ini sungguh lucu. Sudah dewasa, sudah
bekerja, sudah segala-galanya … dan masih takut kepergok ibunya waktu berbincang dengan
pacarnya (Reumanen).
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 1 dan 3
Jawaban: d
C. Pikiran tokoh
D. Lingkungan tokoh
Jawaban : C
Teks berikut untuk soal 3, 4,dan 5.
"Walaupun dengan sedih hati, tetapi terpaksa hamba akan membawa tuan ke dalam
penjara, atas kemauan Datuk Maringgih."
"Dan hamba terpaksa pula menyita rumah dan sekalian harta tuan hamba," kata
pegawai yang lain.
Ayahku tiada dapat menyahut apa-apa lain daripada, "Lakukan kewajiban tuan-tuan!"
Tatkala kulihat ayah akan dibawa ke dalam penjara, sebagai seorang penjahat yang
bersalah besar, gelaplah mataku dan hilanglah pikiranku dan dengan tiada kuketahui,
keluarlah aku, lalu berteriak," Jangan dipenjarakan ayahku! Biarlah aku jadi istri Datuk
Maringgih!" Mendengar perkataanku, tersenyumlah Datuk Maringgih dengan senyum, yang
pada penglihatanku, sebagai senyum seekor harimau yang hendak menerkam mangsanya, dan
terbanglah sukacitanya dan berahi serta hawa nafsu hewan kepada matanya, sehingga
terpaksa aku menutup mataku. Ayahku tiada berkata apa-apa melainkan datang memeluk
aku, sambil bertanya, "Benarkah katamu itu?" Seperti suatu perkakas mengangguklah aku,
karena mengeluarkan perkataan tak dapat lagi.
Jawaban : B
54. Penyebab konflik pada diri si aku adalah...
A. Si aku dipaksa kawin oleh ayahnya dengan Datuk Maringgih sebagai pelunas
hutangnya.
B. Si aku dipaksa menutup matanya oleh Datuk Maringgih sewaktu Datuk Maringgih
memandang si aku.
C. Rumah si aku disita seraca kasar dan dipaksa untuk pembayar utangnya kepada Datuk
Maringgih.
A. Ayah si aku akan dibawa ke penjara oleh Datuk Maringgih sebagai seorang penjahat
yang bersalah besar.
D. Si aku kasihan melihat ayahnya tidak dapat berkata-kata sewaktu dibentak dan
ditanya oleh Datuk Maringgih.
Jawaban : A
B. Latar
C. Penokohan
D. Amanat
E. Tema
B. Diskotik
C. Ruang keluarga
D. Rumah
E. Sebuah ruangan
B. Jujur
C. Suka membantu
D. Sombong
E. Egois
B. Berantakan sudah rencana Noni dan ulang tahunnya karena ketidakhadiran Kugy
C. Di tempat lain Wanda terlalu banyak minum alkohol hingga berdansa dengan lelaki
lain
60. Amanat yang terdapat dalam kutipan novel trsebut adalah …..
Pada 1811 aku mengenal Danti, yaitu ketika aku di Salatiga. Kami masih kanak-kanak saat
aku pertama kali melihatnya dan dia melihatku. Aku ingat betul kejadiannya karena
bersamaan waktunya dengan ditandatanganinya Perjanjian Tutang. Aku sedikit lebih tua,
selisih usiaku dengannya paling hanya satu atau dua tahun. (Arumdalu, Junaedi Setiyono: 10)
Penggambaran tokoh Danti dalam cuplikan di atas dilakukan melalui ….
a.ucapan tokoh
b. pikiran-pikiran tokoh
c. perilaku tokoh
Semua terasa lamban. Terasa menakutkan. Aku takut melihat kalender. Aku takut melihat
jam. Namun, pelan tapi pasti, waktu terus bergerak. Tidak ada tangan yang bisa
menghentikannya.(Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye). Latar
suasana pada penggalan novel tersebut adalah ....
a. Khawatir
b. Mencekam
c. Cemas
d. Tegang
e. Takut
Begitu acara selesai, kami disalami dan dipuji banyak jemaah. Ada yang bertanya bagaimana
belajar pidato bahasa asing, bagaimana cara masuk PM, dan sebagainya. Dengan agak
malu-malu, kami menjawab semua pertanyaan dengan sabar. Tiga mahasiswi berjilbab
bertanya ke Atang dengan bahasa Sunda.(Negeri 5 Menara, A. Fuadi)
Sudut pandang yang terdapat pada cuplikan novel di atas adalah ....
Namanya Adi Wirawan. Waktu itu, dia masih mahasiswa ITB, semester 5. Anak Pak Alfin,
kawan ayahku.
Ayah memperkenalkannya ke aku waktu dia datang ke rumah untuk ada urusan bisnis
antara ayahku dan ayahnya yang adalah seorang pejabat di pemerintahan Kota Bandung.
(Dilan, Pidi Baiq)
Sudut pandang pada cuplikan novel di atas adalah ....
A. pengenalan
B. pemunculan konflik
C. klimaks
D. antiklimaks
E. resolusi
Jam kerja gue selesai pukul 11 malam. Pada saat itu gue baru bisa ngeliat handphone kembali
setelah seharian di-silent. Dan hari itu, gue menemukan 15 missed call dari Trisna.
Radit : “Gila, 15 miskol? Ada gempa bumi? Pesawat jatuh? Dorce operasi kelamin lagi?”
Trisna : “Lo dimana sekarang?”
75. Kutipan novel diatas dibuka dengan ...
A. Mendeskripsikan suasana
B. Mendeskripsikan orang
C. Mendeskripsikan tempat
D. Mendeskripsikan waktu
E. Mendeskripsikan objek
Bagi nenek, wibawa harus terus dijaga agar orang di luar griya mau
menghargainya. Kenyataannya? Memang nenek bias mengatur keluarga. Bahkan Ida
Bagus Tugu suaminya, takkan berkutik dengan batuk kecil. Anehnya, nenek hanya
pandai membaca kesalahan-kesalahan yang dibuat suaminya. Tapi dia tidak lihai
membaca kesalahan anak kesayangannya, anak lelaki satu-satunya yang teramat dia
kagumi dan terlalu sering mambuat masalah itu.
Pembuktian latar suasana tidak nyaman dalam kutipan novel tersebut adalah…
a. Nenek selalu mempersalahkan suaminya
b. Nenek selalu menjaga wibawanya
c. Nenek tidak bias mengatur keluarganya
d. Cucu nenek sering membuat masalah
e. Suami nenek tidak berkutik dengan batuk kecil
Jawaban : E
(1) Dia kelihatan lebih tenang. (2) Cuma matanya saja yang terus memandangku
dengan ganjil. (3) Seakan aku ini bukan istrinya. (4) Sebentar-sebentar dia
melongok ke jendela. (5) “Sudah potong kuku, sudah mandi, dan sudah sarapan
kita tunggu dokter akan dating,” bujukku.
Nilai moral yang terkandung dalam teks tersebut adalah…
a. Menjaga orang sakit
b. Merawat tanaman di pekarangan
c. Berbakti kepada suami
d. Melakukan pekerjaan rumah tangga
e. Memberikan sesuatu yang terbaik kepada orang lain
Jawaban : C
80.Cermati kutipan berikut!
(1) Matahari sedang mencium lembah lembah gunung ketika aku terbangun dipagi ini. (2)
Aku terpaku menikmati pemandangan desa yang sungguh menawan , takkan kutemukan
semua ini di hiruk pikuknya kota. (3) penduduk desa yang masih bersahaja, saling
tersenyum bertegur sapa. (4) mereka bersama sama turun ke sungai. (5) sungai yang
airnya masih jernih, jauh dari tercemar.
Nilai sosial dalam kutipan cerpen berikut adalah…
a. Pemandangan alam desa yang sangat indah dipagi hari
b. Pegunungan yang masih diselimuti awan
c. Kehidupan desa yang bersahaja dengan penduduknya yang ramah
d. Sungai sungai di desa yang masih jauh dari pencemaran
e. Hiruk pikuk kota yang tidak ditemukan di desa
Jawaban : C
Kutipan novel berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 1 s.d. 2 Bacalah dengan
saksama!
Bahkan ibu bersedia pergi kepada apa yang disebut orang-orang pintar dan dari pulau
ke pulau lain. Padahal, ibu begitu benci pada ilmu mistik, Ibu tidak percaya pada semua yang
tidak masuk akal.
Namun, banyak menasihati ibu harus percaya dan mencobanya juga. Maklumlah alam
timur masih penuh dengan hal-hal gaib, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan mistik.
Semua itu ibu lakukan untuk mendapatkan engkau Maniek. Betapa ibu mendambakan
kelahiranmu, Nduk.
81. Keterkatitan watak tokoh ibu seorang yang bimbang pada kutipan tersebut dengan
kehidupan sehari-hari adalah
Pada suatau petang matahari tiba-tiba memantulkan sinarnya menerobos awan dan
seekor burung kesiangan mjlai berkicau. Waktu Kyoto tiba dikebunnya, daun-daun sayur
mengkilap seperti digosok layaknya. Awan berwarna merah muda yang menggumpal di
puncak puncak pegunungan itu mempesona. Ia terkejut sewaktu mendengar suaminya tiba-
tiba memanggilnya, dan tergesa-gesa ia ke atas, tanpa menunggu sampai tangannya yang
penuh lumpur dicuci dulu. Suaminya terengah-engah karena pemusatan tenaga yang
dibutuhkan untuk berteriak memanggilnya.
“Berhentilah dengan kerjamu dikebun itu! Bila aku tiap kali harus berteriak
memanggilmu, dalam sekejap saja aku akan mati. Lagi pula aku tidak melihat dimana kau
berada dan apa yang kau lakukan.”
“Aku bekerja dikebun sayur. Akan tetapi, kalau tidak suka, aku akan berhenti kerja.”
Suaminya menjadi agak tenang
83. Keterkaitan watak tokoh istri yang patuh terhadap suami pada cerita dengan
kehidupan sehari-hari adalah...
… Sudah hampir jam satu malam, ketakutan menyerangku. Aku ingin menelpon ke
rumah, tapi kupastikan Mak Yen sedang menunggu Ayah di rumah sakit. Tiba-tiba aku
merasa bersalah, ini sebuah egoism. Aku dan yu ning kejar karir dan selalu lupa kalau masih
ounya ayah yang harus kami perhatikan. Selalu lupa menelpon beliau hanya untuk
mengucapkan, “Hallo”. Padahal, sebelum keberangkatanku ke Jakarta. Ayah bilang, “Kalau
berdua memilih karier di Jakarta. Tak seorang pun memang ingin bersama laki-laki tua
sepertiku. Aku tahu tidak ada yang harus disalahkan, setiap anak pasti mencari sarangnya
yang baru. Tapi, sesekali teleponlah aku. Itu sudah lebih dari cukup.”
85. Watak tokoh aku dalam kutipan cerita tersebut digambarkan melalui…
A. Dialog antartokoh
B. Pikiran-pikiran tokoh
C. Penggambaran fisik tokoh
D. Perbuatan tokoh
E. Lingkungan sekitar tokoh
86. "Sebentar lagi panas terik, Mbah," kata seorang kuli bangunan yang mengaduk pasir dan
semen, "ini sedang ketigo (=musim kemarau). Kalau yang nyangkut tidak diambil, sebentar
lagi kering."
Biar nanti saya bantu mengambilya, Mbah, " kata kuli yang lain.
Mbah Jum mendengar komentar itu, tetapi tidak peduli. Dia terus menengadah. Terus
mengait dan ranting berdaun waru terus berjatuhan. Di sana, di dekat, tersangkut di pagar
seng, lalu ada yang menimpa dirinya. Masih terus saja Mbah Jum menengadah. Untuk
mendapatkan uang, paling sedikit Rp3.000,00 timbunan ranting harus menggunung setinggi
lututnya. Selembar daun dihargai tiga puluh rupiah. Meskipun di bawah lipatan pakaian di
kardus dia masih menyimpan beberapa ribu rupiah sisa upah membantu dapur kondangan
lalu, tetapi dia ingin membeli kain bercorak parang yang sudah lama dia idamkan.
Daun-Daun Waru di Samirono, Nh. Dini
a). Santunilah orang-orang berusia lanjut untuk membantu keperluan terutama di hari lebaran.
b). Jangan mengharapkan bantuan atau pemberian orang lain meski usia sudah lanjut.
c). Bekerjalah semaksimal mungkin untuk mendapatkan penghasilan yang diinginkan.
d). Bantulah orang yang sudah berusia lanjut dalam mengerjakan pekerjaan berat.
e). Hargailah jerih payah orang lain dengan semestinya, terutama hasil pekerjaan orang usia
lanjut.
Jawaban : C
87. "Sebentar lagi panas terik, Mbah," kata seorang kuli bangunan yang mengaduk pasir dan
semen, "ini sedang ketigo (=musim kemarau). Kalau yang nyangkut tidak diambil, sebentar
lagi kering."
Biar nanti saya bantu mengambilya, Mbah, " kata kuli yang lain.
Mbah Jum mendengar komentar itu, tetapi tidak peduli. Dia terus menengadah. Terus
mengait dan ranting berdaun waru terus berjatuhan. Di sana, di dekat, tersangkut di pagar
seng, lalu ada yang menimpa dirinya. Masih terus saja Mbah Jum menengadah. Untuk
mendapatkan uang, paling sedikit Rp3.000,00 timbunan ranting harus menggunung setinggi
lututnya. Selembar daun dihargai tiga puluh rupiah. Meskipun di bawah lipatan pakaian di
kardus dia masih menyimpan beberapa ribu rupiah sisa upah membantu dapur kondangan
lalu, tetapi dia ingin membeli kain bercorak parang yang sudah lama dia idamkan.
Daun-Daun Waru di Samirono, Nh. Dini
Jawaban : E
88. "Tidak, dengarkanlah kataku," kata Pak Balam menguatkan hati, "aku telah dapat firasat
dan dapat mimpi. Sebelum kita berangkat dari kampong, dua malam sebelumnya, dan malam
kita akan meninggalkan rumah Wak Hitam. Tetapi, ketika itu aku masih berharap Tuhan akan
mengampuni dosaku, dan melindungi kita semua. Tidak aku seorang saja. Akan tetapi, semua
kita mendapat celaka dalam perjalanan, ya itu tiap kita yang melakukan dosa besar...."
Buyung tiba-tiba sejuk dalam hatinya, mendengar ucapan Pak Balam ini. Tahulah Pak
Balam tentang dosanya? Dia melihat kepada kawan-kawannya yang lain, ingin tahu apakah
air muka mereka berubah juga mendengar kisah Pak Balam, apakah mereka juga masing-
masing menyimpan dosa-dosa besar yang mereka sembunyikan dari orang lain? Ataukah dia
sendiri saja yang mempunyai dosa besar yang harus ditebusnya? Tetapi, tidakkah dia telah
minta ampun kepada Tuhan?
(1) Buyung tak dapat melihat sesuatu apa di wajah kawan-kawannya yang samar-samar
diterangi cahaya api unggun. (2) Muka Wak Katok tetap kelihatan keras dan kukuh. (3) Muka
Pah Haji sabar dan tenang, (4) dan muka kawan-kawannya yang lain yang lebih muda seperti
Talib, Sanip, dan Sutan dibacanya perasaannya sendiri juga, yang mencerminkan rasa tegang
yang mereka rasakan sajak harimau datang menyerang. (5) Akan tetapi, dia tak dapat
membaca di wajah mereka, apakah mereka juga menyembunyikan dosa-dosa.
Harimau-Harimau, Mochtar Lubis
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan novel tersebut adalah ....
Jawaban : C
89. 3). "Tidak, dengarkanlah kataku," kata Pak Balam menguatkan hati, "aku telah dapat
firasat dan dapat mimpi. Sebelum kita berangkat dari kampong, dua malam sebelumnya, dan
malam kita akan meninggalkan rumah Wak Hitam. Tetapi, ketika itu aku masih berharap
Tuhan akan mengampuni dosaku, dan melindungi kita semua. Tidak aku seorang saja. Akan
tetapi, semua kita mendapat celaka dalam perjalanan, ya itu tiap kita yang melakukan dosa
besar...."
Buyung tiba-tiba sejuk dalam hatinya, mendengar ucapan Pak Balam ini. Tahulah Pak
Balam tentang dosanya? Dia melihat kepada kawan-kawannya yang lain, ingin tahu apakah
air muka mereka berubah juga mendengar kisah Pak Balam, apakah mereka juga masing-
masing menyimpan dosa-dosa besar yang mereka sembunyikan dari orang lain? Ataukah dia
sendiri saja yang mempunyai dosa besar yang harus ditebusnya? Tetapi, tidakkah dia telah
minta ampun kepada Tuhan?
(1) Buyung tak dapat melihat sesuatu apa di wajah kawan-kawannya yang samar-samar
diterangi cahaya api unggun. (2) Muka Wak Katok tetap kelihatan keras dan kukuh. (3) Muka
Pah Haji sabar dan tenang, (4) dan muka kawan-kawannya yang lain yang lebih muda seperti
Talib, Sanip, dan Sutan dibacanya perasaannya sendiri juga, yang mencerminkan rasa tegang
yang mereka rasakan sajak harimau datang menyerang. (5) Akan tetapi, dia tak dapat
membaca di wajah mereka, apakah mereka juga menyembunyikan dosa-dosa.
Harimau-Harimau, Mochtar Lubis
Pembuktian watak Wak Katok yang keras terdapat dalam kalimat nomor ....
a). (3)
b). (2)
c). (5)
d). (4)
e). (1)
Jawaban : B
90. (1) Dia mengenakan kalung emas yang bertaksir dua puluh gram. (2) Aku yang gelisah
melihat kalung emas itu, sedang dia tenang-tenang saja. (3) Dia buka sedikit kerah bajunya
karena terik matahari itu sehingga kalung emas itu tampak jelas lekat pada kulit dadanya
yang putih. (4) Dia seolah tampak ingin menyombongkan perhiasan itu, memamerkan
miliknya kepada orang lain. (5) Pada saat seperti itulah datang dua orang lelaki dari dalam
gang dan langsung menodongkan pisau. (6) Kalung itu nampak olehku putus dan
menimbulkan bekas merah pada wanita muda itu. (7) Kedua laki-laki itu dengan cepat
menghilang masuk ke dalam gang melarikan perhiasan wanita muda itu. (8) Aku lihat wanita
muda itu tenang-tenang saja. (9) Tampaknya aku lebih gelisah dibandingkan dengan dia. (10)
“Jangan Bung pikirkan kejadian itu, itu kalung imitasi! (11) Dengan uang lima ratus atau
seribu rupiah, aku sudah bisa memilikinya lagi. (12) Banyak dijual kalung imitasi seperti itu.”
(13) Dia tersenyum padaku.
(Perbuatan Sadis, Hamsad Rangkuti)
Watak tokoh “wanita” yang suka pamer pada kutipan cerpen tersebut terdapat pada kalimat
nomor ….
91. Amanat yang dapat kita ambil dalam kutipan novel diatas ...
D. Tolonglah teman yang tertimpa musibah, walaupun itu berupa hal yang sangat kecil
Kunci jawaban : D
Namun takdir berkata lain, dimalam sebelum pertunangan mereka, Bali terserang Bom (Bom
Jimbaran) dan keluarga Rosie menjadi korban. Nathan meninggal, Rosie yang tak mampu
menahan kehilangan depresi dan bersikap seperti orang gila.
A. Gunda
B. Sedih
C. Tegang
D. Khusyuk
E. Hening
Kunci jawaban : B
(1) Perahu terombang-ambing pelan (2) Jasmine memperbaiki posisi snorkel (3)
Tegar meneriakkan agar tidak jauh-jauh (4) Jasmine mengacungkan tangannya (5) Dari sini
terlihat betul betapa senangnya Jasmine.
93. Kalimat yang menunjukkan latar tempat terdapat dalam nomor ...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Kunci jawaban : A
Radit : “Parfum lo kenapa banyak amat sih? Ini kalo gue tutup mata, gue berasa di Taman
Bunga Mekarsari. Ini kita sebenarnya mau ke prom night atau ke bioskop ya?”
Trisna : “Lo gak usah ngeledek deh, kita mau nonton film Harry Potter paling baru! Ini
momen istimewa buat gue!”
94. Dari kutipan novel diatas dapat kita ketahui aliran yang digunakan penulis adalah ...
A. Komedi
B. Romance
C. Horor
D. Patriotisme
E. Religius
Kunci jawaban : A
Jam kerja gue selesai pukul 11 malam. Pada saat itu gue baru bisa ngeliat handphone kembali
setelah seharian di-silent. Dan hari itu, gue menemukan 15 missed call dari Trisna.
Radit : “Gila, 15 miskol? Ada gempa bumi? Pesawat jatuh? Dorce operasi kelamin lagi?”
A. Mendeskripsikan suasana
B. Mendeskripsikan orang
C. Mendeskripsikan tempat
D. Mendeskripsikan waktu
E. Mendeskripsikan objek
Kunci jawaban : D
Kutipan novel berikut digunakan untukl mengerjakan soal nomor 1 s.d 3. Bacalah dengan
seksama!
Bu Mus mulai terdengar seperti warta berita RRI pukul 7. Lintasan berita: “Nilai-niai
ulanganmu merosot tajam. Kita akan segera menghadapi ulangan catur wulan ketiga. Setelah
itu catur wulan terakhir menghadapi Ebtanas. Nilaimu bahkan tak memenuhi syarat untuk
melalui catur wulan ketiga ini. Jika nanti ujian antaramu masih seperti ini, Ibunda tidak akan
mengizinkanmu ikut kelas catur wulan terakhir. Itu artinya kamu tidak boleh Ebtanas.
........................................................
Suasana kelas menjadi tegang. Kamu harap Mhar segera minta maaf dan menyatakan
pertobatan. Akan tetapi, sungguh sial, iia malah menjawab dengan nada bantahan.
“Aku mencari hikmah dari dunia gelap Ibunda dan penasaran karena keingintahuan.
Tuhan akan memberiku pendamping dengan cara yang misterius....”
Kurang ajar betul. Bu Mus bersusah payah menahan emosinya. Aku tahu beliau
sebenarnya ingin langsung melabrak Mahar. Air mukanya yang sabar menjadi merah. Beliau
segera keluar ruangan menenangkan dirinya.
97. Watak tokoh Mahar dalam kutipan tersebut dideskripsikan melalui cara...
98. Kutipan tersebut mempunyai latar cerita dunia pendidikan. Hal tersebut dibuktikan
dengan pemakaian kata-kata...
Pada suatau petang matahari tiba-tiba memantulkan sinarnya menerobos awan dan
seekor burung kesiangan mjlai berkicau. Waktu Kyoto tiba dikebunnya, daun-daun sayur
mengkilap seperti digosok layaknya. Awan berwarna merah muda yang menggumpal di
puncak puncak pegunungan itu mempesona. Ia terkejut sewaktu mendengar suaminya tiba-
tiba memanggilnya, dan tergesa-gesa ia ke atas, tanpa menunggu sampai tangannya yang
penuh lumpur dicuci dulu. Suaminya terengah-engah karena pemusatan tenaga yang
dibutuhkan untuk berteriak memanggilnya.
“berhentilah dengan kerjamu dikebun itu! Bila aku tiap kali harus berteriak memanggilmu,
dalam sekejap saja aku akan mati. Lagi pula aku tidak melihat dimana kau berada dan apa
yang kau lakukan.”
“aku bekerja dikebun sayur. Akan tetapi, kalau tidak suka, aku akan berhenti kerja.”
99. Keterkaitan watak tokoh istri yang patuh terhadap suami pada cerita dengan
kehidupan sehari-hari adalah...
A. Seorang istri akan selalu menuruti kehendak suaminya
B. Suami yang membatasi kehidupan dan pekerjaan istrinya
C. Suami merasa tenang jika mengetahui keberadaan istrinya
D. Suami selalu memerlukan bantuan dari istrinya
E. Suami melarang istrinya berkerja dikebun orang lain
100. Konflik pada suami yang terdapat pada cerita adalah...
A. Suami terengah-engah karena pemusatan tenaga untuk berteriak
B. Ia terkejut ketika tiba-tiba suaminya memanggilnya
C. Kekhawatiran suami karena tidak mengetahui keberadaan istrinya
D. Seorang suami tidak mengetahui keberadaan istrinya
E. Istri memustuskan berhenti bekerja di kebun sesuai permintaan suami