Anda di halaman 1dari 2

Teks Editorial #1

Berpulangnya Pahlawan Kemanusiaan

Jumlah tenaga medis yang meninggal selama menangani Covid-19 terus bertambah. Mereka
bekerja keras melawan pandemi, mengesampingkan kepentingan pribadi demi kemanusiaan.
Kematian tenaga medis tersebut berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan kepatuhan
masyarakat terhadap protokol kesehatan. Terhitung per Kamis 15 Oktober 2020, Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) mencatat ada total 136 dokter meninggal akibat Covid-19. Terdiri dari 71 dokter
umum, 63 dokter spesialis, dan dua dokter residen. Tersebar dari 18 wilayah provinsi dan 66
wilayah kota/kabupaten. Padahal tenaga medis yang menangani tidak hanya dokter saja. Ada
perawat dan bagian-bagian lain yang menjadi satu kesatuan tim medis. Hingga 10 November
2020, tercatat 323 tenaga medis meninggal. Tenaga medis merupakan aset negara. Bila nyawa
tenaga medis terus berkurang, maka penanganan pandemi akan semakin sulit. Terlepas dari
angka-angka, setiap nyawa yang hilang tidak dapat tergantikan oleh keluarga yang ditinggalkan.
Jumlah kematian tenaga medis yang terus meningkat, indikasi bahwa pemerintah dan
masyarakat kurang berempati pada perjuangan mereka. Bila kebijakan tidak dibenahi, serta
kepatuhan masyarakat terus menurun, berapa banyak lagi tenaga medis yang harus gugur.

Teks Editorial #2

Huru-hara Vaksin Covid-19 Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, pemerintah, dan
peneliti seharusnya berkoordinasi dengan baik dalam menyampaikan informasi ke publik.
Petengahan tahun lalu kita sempat mendengar bahwa pemerintah menjanjikan vaksin pada
November 2020. Sementara penelitian dan percobaan vaksin masih terus berjalan, dan belum
dapat dipastikan pengaplikasiannya ke manusia. Publik diombang-ambingkan. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) sampai saat ini belum menganjurkan pemberian vaksin karena memang
penelitian terhadap vaksin belum juga usai. Hal tersebut dibenarkan oleh juru bicara Satuan
Tugas Penanganan Covid-19, Iku Adisasmito. Ia meminta masyarakat untuk sabar menanti
vaksin Covid-19. Pemerintah mungkin bermaksud baik, menyampaikan janji soal vaksin agar
masyarakat tidak panik. Namun penyampaian informasi atau janji ke publik tetap harus
berdasarkan fakta di lapangan. Ketidakselarasan antara ujaran pemerintah dengan satgas dan
para peneliti, mengindikasikan kurangnya koordinasi dan komunikasi.

Pertanyaan-pertanyaan :
(1) Peristiwa apa yang diberitakan dalam teks berita yang Anda temukan?
(2) Identifikasilah fakta yang terdapat dalam dua teks berita Anda!
(3) Berdasarkan peristiwa yang terjadi dan fakta yang Anda temukan dari kedua teks tersebut,
tulislah isu aktual tersebut dengan menggunakan kalimat mu!
Jawaban :
(1) Keadaan mengenai wabah COVID-19 yang sedang terjadi di Indonesia
(2) Teks 1 terdapat dalam data-data yang diambil dari IDI, yang terdapat dalam paragraf kedua,
sedangkan pada teks 2 ditunjukkan pada paragraf pertama mengenai pemerintah menjanjikan
vaksin pada November 2020, pernyataan WHO, dan Jubir Satgas Covid-19.
(3) isu kesehatan berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang kerap menjadi perhatian adalah soal
komersialisasi dan efektivitas rapid test serta soal klaim kesembuhan obat Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai