Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH IBADAH HAJI, ZAKAT DAN WAKAF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

1. Greydivalent Zenedo Amazie (16)

2. Lailatul Sapto Ningrum (18)

3. Maulidia Putri Amelia (19)

4. Muhammad Nashrun (22)

5. Ryan Putra Adivara (30)

6. Septya Cahya Anjarwati (31)

7. Syavira Roudhotul Jannah (33)

X MIPA 3

SMA NEGERI 1 GONDANG

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat karunia serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah
“Haji,Zakat dan Wakaf” dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa kami juga berterima
kasih kepada Ibu Putri Nindia S.Pd selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam SMA Negeri 1 Gondang yang telah memberikan tugas ini kepada kami,
sehingga kami dapat mempelajari lebih mendalam mengenai peristiwa hijrah kaum
muslimin.

Kami harap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan bagi pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna.oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
ada keselahan kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca.

Gondang,02 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

II. Rumusan Masalah

III. Tujuan Pembahasan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Haji

2.2 Zakat

2.3 Wakaf

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Islam merupakan salah satu agama Samawi yaitu agama yang turun
dari langit berlandaskan wahyu Tuhan. Islam mewajibkan umatnya untuk
beribadah dengan menunaikan sholat wajib 5 waktu. Selain sholat, terdapat
juga Ibadah haji yang merupakan rukun Islam yang kelima. Kewajiban untuk
berhaji minimal sekali dalam seumur hidup itu dibebankan hanya kepada
seorang muslim yang mampu dalam arti luas, yaitu mampu secara jasmani
maupun secara rohani.

Ibadah haji juga merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh


setiap umat Islam yang memenuhi syarat istitaah, baik secara finansial, fisik
maupun mental. Haji merupakan sebuah ritual ibadah istimewa yang tidak
semua orang berkesempatan untuk melakukannya. Haji pada hakikatnya
merupakan aktifitas suci yang pelaksanaannya diwajibkan oleh Allah kepada
seluruh umat Islam yang telah mencapai istitho’a (mampu), disebut aktifitas
suci karena seluruh rangkaian kegiatannya adalah ibadah.

Zakat adalah salah satu kewajiban umat Islam yang telah ditetapkan
dalam Al-Qur’an dan merupakan salah satu rukun Islam yang selalu
disebutkan sejajar dengan shalat. Inilah mengapa zakat merupakan hal wajib
dan penting bagi umat Islam. Selain itu zakat merupakan mediator dalam
mensucikan diri dan hati dari rasa kikir, pelit, dan cinta harta. Zakat
merupakan instrumen sosial yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar
fakir dan miskin. Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh Islam dibalik
kewajiban zakat, secara umum zakat bertujuan untuk menutupi kebutuhan
pihak-pihak yang memerlukan dari harta kekayaan sebagai perwujudan dari
rasa tolong menolong antara sesama manusia beriman.

Wakaf merupakan perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau


menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya
atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna
keperluan ibadah dan atau kesejahteraan umum menurut syariah. Wakaf
pertama kali dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW ketika beliau
menerima hibah wasiat berupa tujuh bidang tanah kebun kurma dari seorang
Yahudi yang masuk Islam bernama Mukhairiq. Kemudian ketujuh bidang
tanah tersebut beliau ikrarkan menjadi tanah wakaf. Perbuatan Rasulullah
tersebut diikuti oleh para sahabat, tabiin dan tabiin-tabiin hingga saat ini.
Dalam perkembangannya terutama di negara-negara Muslim ternyata harta
benda wakaf sangat banyak, karena itu maka perlu dikelola oleh satu
kementerian. Sepanjang sejarahnya wakaf banyak memberi manfaat tidak saja
manfaat ukhrawi juga duniawi seperti manfaat dalam pemberdayaan umat di
bidang sosial, ekonomi, budaya pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.

II. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari ibadah haji? Bagaimana syarat, hukum, rukun, wajib dan
sunnah dari ibadah haji? Ibadah haji dibagi kembali menjadi berapa jenis
dan apa saja larangan ibadah haji?

2. Apa definisi dari zakat? Bagaimana syarat, hukum, dan rukun dari zakat?
Berapa jenis pembagian zakat? Siapakah orang yang berhak menerima
zakat dan bagaimana cara penghitungan zakat?

3. Apa definisi dan tujuan dari wakaf? Bagaimana hukum, rukun, dan syarat
dari wakaf? Berapa jenis pembagian wakaf?

III. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui secara keseluruhan mengenai haji.

2. Mengetahui secara keseluruhan mengenai zakat.

3. Mengetahui secara keseluruhan mengenai wakaf.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Haji

A. Pengertian Haji

Kata haji berasal dari bahasa Arab yang artinya menyengaja atau
menuju. Maksudnya adalah sengaja mengunjungi Baitullah (Ka'bah) di
Mekkah untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT. Menurut istilah, haji
adalah sengaja mengunjungi Ka'bah dengan niat beribadah pada waktu
tertentu dengan syarat-syarat dan dengan cara-cara tertentu pula. Haji
merupakan rukun Islam yang kelima. Hukum melaksanakan ibadah haji adalah
wajib bagi yang mampu melaksanakannya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-
Quran surat Ali Imran ayat 97:

‫هّٰلِل‬ ٌ ۢ ‫فِ ْي ِه ٰا ٰي‬


‫ت َم ِن ا ْستَطَا َع اِلَ ْي ِه َسبِ ْياًل ۗ َو َم ْن‬ ِ َّ‫ت َّمقَا ُم اِب ْٰر ِه ْي َم ەۚ َو َم ْن َد َخلَهٗ َكانَ ٰا ِمنًا ۗ َو ِ َعلَى الن‬
ِ ‫اس ِحجُّ ْالبَ ْي‬ ٌ ‫ت بَيِّ ٰن‬
َ‫َكفَ َر فَا ِ َّن هّٰللا َ َغنِ ٌّي َع ِن ْال ٰعلَ ِم ْين‬

Artinya :

“ Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;


Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan
haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.” (Q.S. Ali Imran/3:97)

B. Syarat dan Rukun Haji

Syarat haji terbagi ke dalam dua bagian yaitu syarat wajib dan syarat
sah haji. Syarat wajib haji adalah sebagai berikut:

1. Islam
2. Baligh
3. Berakal sehat
4. Ada muhrimnya
5. Mampu (misalnya dalam hal biaya, kesehatan,keamanan,dan lain lain)

Sedangkan Syarat sah haji adalah sebagai berikut:


1. Islam
2. Baligh
3. Berakal sehat
4. Merdeka
Adapun rukun haji yaitu pebuatan-perbuatan yang harus dilaksanakan
atau dikerjakan sewaktu melaksanakan ibadah haji. Maka apabila
ditinggalkan, ibadah hajinya tidak sah. Adapun rukun haji adalah sebagai
berikut :

1. Ihram

Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah yang


ditandai dengan mengenakan pakaian ihram yang berwarna putih dan
membaca niat:

ُ ‫ْت ال َح َّج َوَأحْ َر ْم‬


‫ت بِ ِه هلِل ِ تَ َعالَى‬ ُ ‫نَ َوي‬

2. Wukuf

Wukuf yaitu hadir di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dari


tergelincirnya matahari hingga terbenam. Pelaksanaan wukuf di Arafah
hanya terjadi setahun sekali, yaitu setelah matahari tergelincir (melewati
pukul 12 siang) pada taggal 9 Dzulhijah bila pada waktu tersebut jama’ah
tidak wuuf, maka hajinya tidak sah.

3. Thawaf

Thawaf adalah berputar mengelilingi Ka'bah dan dilakukan secara


berlawanan dengan arah jarum jam dengan posisi Ka'bah di sebelah kiri
badan. Thawaf dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad
pula, dilakukan sebanyak tujuh kali putaran.
Para ulama sepakat bahwa thawaf ada tiga macam yaitu :

a. Thawaf Qudum, yaitu thawaf yang dilakukan ketika jamaah haji


baru tiba di Mekah.

b. Thawaf Ifadhah, yaitu thawaf yang dilakukan pada hari qurban


setelah melontar jumrah aqabah. Wajib dilakukan pada waktu haji,
apabila ditinggalkan maka hajinya batal.

c. Thawaf Wada' , yaitu thawaf perpisahan bagi jamaah yang akan


meninggalkan Mekkah

d. Thawaf Sunnah, yaitu thawaf yang dilakukan diluar rangkaian


ibadah dan dilakukan kapan saja sesuai dengan kemampuan jamaah.

Adapun syarat sah thawaf yaitu sebagai berikut :


1. Niat
2. Menutup aurat
3. Suci dari hadas
4. Dilakuan sebanyak tujuh kali putaran
5. Dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad
6. Posisi Ka'bah di sebelah kiri orang yang berthawaf
7. Arah putaran berlawanan dengan jarum jam
8. Dilaksanakan di dalam Masjidil Haram

4. Sa’i

Sa’I Adalah berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan bukit Marwah
sebanyak tujuh kali. Sa,I dilakukan setelah pelaksanaan ibadah thawaf.
Adapun Syarat sah sa,i yaitu dimulai dari bukit shafa dan diakhiri di bukit
Marwah, Dilakukan sebanyak tujuh kali, Dilakukan setelah thawaf ifadhah
atau etelah thawaf qudum, Menjalani secara sempurna jarak shafa-Marwah
dan Marwah-shafa, Dan dilakukan di tempat sa,i.
5. Tahallul

Secara bahasa Tahallul artinya “menjadi halal”, sedangkan secara


istilah adalah mencukur atau memotong rambut kepala sebagian atau
seluruhnya minimal tiga helai rambut. Taallul dilakukahbsetelah melontar
jumrah aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah, yang disebut dengan tahallul
awal. Setelah melakukan tahallul awal ini larangan-larangan haji kembali
dibolehkan kecuali berhubungan suami istri. Tahallul dibagi menjadi dua
yaitu:

a. Tahallul Awal, yaitu apabila telah melaksanakan 2 dari 3 perkara, setelah


tahallul awal maka semua larangan ihram diperbolehkan kecuali jima' dan
nikah

b. Tahallul Tsani yaitu apabila telah melaksanakan 3 perkara tersebut,


setelah tahallul tsani maka semua larangan ihram diperbolehkan

6. Tertib (urut)

Tertib yaitu berurutan dalam pelaksanaan mulai ihram hingga tahallul.

A. Wajib Haji

1. Ihram dari miqatnya

Ihram wajib dimulai dari miqatnya, baik miqat zamani maupun


miqat makani. Miqat Zamani adalah batas waktu ihram, yaitu pada 1
Syawal hingga 9 Dzulhijjah (Haji) dan sepanjang tahun (Umrah). Miqat
Makani adalah batas tempat ihram, yaitu:

a. Dzulhulaifah/Bir Ali: bagi orang yang datang dari Madinah dan


yang melewatinya
b. Juhfah: miqat bagi orang-orang yang datang dari Syam, Mesir, dan
Maroko dan yang melewatinya
c. Yalamlam: Miqat bagi orang yang datang dari Yaman dan yang
melewatinya
d. Qarnul Manazil/Qarnin: miqat bagi orang-orang yang datang dari
najd dan yangsearah dengannya
e. Dzatul Irqin: miqat bagi orang-orang yang datang dari Iraq dan yang
searah dengan nya
2. Mabit di Muzdalifah
3. Melontar jumrah aqabah tanggal 10 dzulhijjah
4. Mabit di Mina
5. Melontar jumrah tiga (Ula, Wustha, Aqabah)
6. Thowaf wada’
7. Meninggalkan larangan ihram

B. Sunnah Haji

Ada beberapa sunah haji yang perlu dikerjakan seperti berikut :


a. Salat Sunah di Hijir Ismail
Salat sunah ini dapat dilaksanakan kapan saja apabila keadaan
memungkinkan
b. Membaca talbiyah
Talbiyah sunah dibaca selama ihram sampai melontar Jamrah
Aqabah pada hari nahar (Iduladha).
c. Salat sunah tawaf di belakang Maqam Ibrahim
d. Memasuki Ka’bah (rumah suci) sambil berdo,a

Jenis-Jenis Haji

1. Haji Ifrad
Melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu kemudian
melaksanakan ibadah umrah.
2. Haji Tamattu’
Melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu kemudian
melaksanakan ibadah haji.
3. Haji Qiran
Melaksanakan ibadah haji dan umrah secara bersamaan
(menggabungkan niat haji dan umrah sekaligus)
C. Larangan Haji

1. Bagi Laki-Laki :
A. Memakai pakaian berjahit
B. Memakai penutup kepala, seperti: topi, sorban, peci, dll
2. Bagi Perempuan :
A. Menutup wajah walau hanya sebagian seperti: cadar, masker, dll
B. Memakai sarung tangan
3. Larangan bagi laki-laki dan perempuan:
A. Memakai wangi-wangian
B. Memotong kuku, mencabut rambut atau bulu badan lainnya
C. Nikah, menikahkan, meminang perempuan untuk dinikahi
D. Jima', bermesraan, bermaksiat
E. Mencaci maki, mengumpat, berkata kotor, bertengkar
Perbedaan antara rukun haji dan wajib haji, ialah jika rukun haji
ditinggalkan maka ibadah haji menjadi tidak sah, sedangkan jikaa
wajib haji ditinggalkan ibadah haji tetap sah namun wajib membayar
dam/denda.

2.2 Zakat

A. Pengertian Zakat

Zakat menurut bahasa (lughat) berarti suci, tumbuh, tambah,


berembang. Sedangkan menurut istilah adalah harta yang dikeluarkan dengan
rukun tertentu apabila telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat
merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan disebutkan secara beriringan
dengan kata sholat pada 82 ayat di dalam Al-Quran. Allah Swt Telah
menetapkan hukum wajib atas zakat sebagaimana dijelaskan di dalam Al-
Quran, Sunnah Rasul dan Ijma ulama.
 Rukun Zakat

1. Pelepasan atau pengeluaran hak milik pada sebagian harta yang


dikenakan zakat.

2. Penyerahan sebagian harta tersebut dari oran yang mempunyai harta


kepada orang yang bertugas atau orang yang mengurusi zakat (Amil
zakat).

3. Penyerahan amil kepada orang yang berhak menerima zakat sebagai


milik.

B. Jenis-Jenis Zakat

1. Zakat Fitrah

Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap


muslim yang dapat dikeluarkan mulai awal bulan ramadhan hingga
hari raya idul fitri. Kadar zakat yang dikeluarkan adalah 1 Sha’ (5 1/3
kati irak) atau sekitar 2,6 Kg

 Syarat wajib zakat fitrah


1. Islam
2. Mendapati terbenamnya matahari di hari terkhir bulan ramadhan,
walau hanya sekilas
3. Mampu membayar zakat , artinya memiliki kelebihan harta untuk
keperluan makan sendiri dan untuk orang-orang yang dinafkahi
hangga hari raya idul fitri.

 Waktu zakat fitrah


1. Waktu mubah: selama bulan ramadhan
2. Waktu wajib: sajak terbenamnya matahari di hari terkhir bulan
ramadhan (malam hari raya fitri)
3. Waktu afdhal: setelah sholat subuh hingga sebelum sholat ied
4. Waktu makruh: setelah sholat ied hingga sebelum terbenamnya
mata hari di hari raya fitri
5. Waktu haram: semenjak terbenamnya matahari di hari raya fitri

2. Zakat Maal (harta atau kekayaan)


Zakat Maal yaitu zakat yang diwajibkan atas segala jenis harta

 Syarat wajib zakat maal:

1. Islam
2. Merdeka
3. Harta milik sempurna
4. Mencapai Nishab
5. Mencapai Haul
Zakat Maal dibagi menjadi 6 yaitu:

 Zakat Emas Perak (Harta simpanan)

Yang dimaksud harta simpanan dalam hal ini, adalah harta


yang disimpan, tak digunakan atau yang jarang digunakan.

1. Emas
Nishab: 85 gr (20 dinar/20 mitsqal), kadar zakat: 2,5%

2. Perak
Nishab: 595 gr (200 dirham/140 mitsqal), kadar zakat: 2,5%

 Zakat Perniagaan

Zakat ini dihitung dari aset usaha atau harta yang digunakan
untuk berdagang, jika nilai harta dagang atau aset usaha telah
mencapai nishab maka wajib untuk dibayarkan zakatnya. Zakat
perdagangan tak disyaratkan mencapai nishab selama 1 tahun
penuh, hanya diisyaratkan mencapai nisab di akhir
tahun.Nishabnya senilai emas 85 gr dan kadar zakatnya 2,5%.

 Zakat Binatang Ternak


Zakat ini diwajibkan untuk hewan ternak seperti unta, sapi, dan
kambing (Merupakan hewan yang digembalakan/tidak
membutuhkan biaya pakan dan bukan hewan yang dipekerjakan.

1) Unta
No. Nishab Kadar Zakat

1. 5 ekor 1 ekor kambing umur 2 tahun, atau 1 ekor domba umur 1 tahun

2. 10 ekor 2 ekor kambing umur 2 tahun, atau 2 ekor domba umur 1 tahun

3. 15 ekor 3 ekor kambing umur 2 tahun, atau 3 ekor domba umur 1 tahun

4. 20 ekor 4 ekor kambing umur 2 tahun, atau 4 ekor domba umur 1 tahun

5. 25 ekor 1 ekor unta betina umur 1 tahun

6. 36 ekor 1 ekor unta betina umur 2 tahun

7. 46 ekor 1 unta betina berumur 3 tahun

8. 61 ekor 1 ekor unta betina umur 4 tahun

9. 76 ekor 2 ekor unta betina umur 2 tahun

10. 91 ekor 2 ekor unta betina umur 3 tahun

11. 121 ekor 3 ekor unta betina umur 2 tahun

Jika aset unta mencapai 140 ekor, maka cara menghitung kadar zakatnya:

⮚ Setiap kelipatan 40, zakatnya 1 ekor unta betina umur 2 tahun


⮚ Setiap kelipatan 50, zakatnya 1 ekor unta betina umur 3 tahun

2) Sapi
No. Nishab Kadar Zakat

1. 30 ekor 1 ekor sapi umur 1 tahun

2. 40 ekor 1 ekor sapi umur 2 tahun

Jika aset sapi mencapai 60 ekor, maka cara menghitung kadar zakatnya:

⮚ Setiap kelipatan 30, zakatnya 1 ekor sapi umur 1 tahun

⮚ Setiap kelipatan 40, zakatnya 1 ekor sapi 2 tahun

3) Kambing
No. Nishab Kadar Zakat

1. 40 ekor 1 ekor kambing umur 2 tahun, atau 1 ekor domba umur 1


tahun

2. 121 ekor 2 ekor kambing umur 2 tahun, atau 2 ekor domba umur 1
tahun

3. 201 ekor 3 ekor kambing umur 2 tahun, atau 3 ekor domba umur 1
tahun

4. 400 ekor 4 ekor kambing umur 2 tahun, atau 4 ekor domba umur 1
tahun

Jika aset kambing mencapai 500 ekor, maka cara menghitung zakatnya:

⮚ Setiap kelipatan 100, zakatnya 1 ekor kambing umur 2 tahun atau 1 ekor

kambing umur 2 tahun atau 1 ekor domba umur 1 tahun.

 Zakat Pertanian.

Pertanian yang terkena kewajiban zakat adalah pertanian


yang menghasilkan makanan pokok dari kategori biji-bijian yang
dapat disimpan, seperti: beras, jagung, gandum, kacang-
kacangan, dll. Syaratnya yaitu merupakan tanaman kategori biji-
bijian yang menjadi makanan pokok dan dapat di simpan dan
tanaman yang ditanam bukan tumbuh dengan sendirinya.
Nishabnya adalah 5 Wasaq (750 Kg) jika bersih tanpa kulit,
kadar zakatnya adalah 5% jika ada biaya pengairan dan 10% jika
tidak ada biaya pengairan.

 Zakat Buah – Buahan.

Buah-buahan yang terkena kewajiban zakat adalah


kurma dan anggur. Syaratnya yaitu merupakan buah kurma dan
anggur dan tanaman yang ditanam bukan tumbuh dengan
sendirinya. Nishabnya adalah 5 Wasaq (750 Kg) jika bersih
tanpa kulit, kadar zakatnya adalah 5% jika ada biaya pengairan
dan 10% jika tidak ada biaya pengairan.

 Zakat Rikaz (Harta Karun/Temuan)


Rikaz adalah harta yang terpendam atau tersembunyi,
orang yang menemukannya berhak memilikinya. Nishabnya
tidak ditentukan dan kadar zakatnya 20%.

3. Zakat Profesi (Penghasilan/Pendapatan)


Zakat profesi wajib dikeluarkan atas harta yang didapat dengan
cara halal, baik rutin (seperti ASN, karyawan, dsb.) maupun tidak rutin
(seperti pengacara, supir, dsb.)Nishabnya emas senilai 85gram dan
kadar zakatnya 2,5%

 Mustahik

Mustahik yaitu orang yang berhak menerima zakat. Mustahik ada 8:

1) Fakir
Orang yang hampir tak memiliki apapun sehingga tak mampu
memenuhi kebutuhan pokok

2) Miskin
Orang yang memiliki harta atau penghasilan namun belum mampu
mencukupi kebutuhan sehari-hari.

3) Amil zakat
Orang yang mengelola zakat atas perintah ulil amri

4) Muallaf
Orang yang baru masuk masuk islam

5) Riqab/Hamba sahaya
Yaitu budak yang berusaha untuk merdeka

6) Gharim
Orang yang banyak hutang karena kebutuhan

7) Fi sabilillah
Orang yang berjuang dijalan Allah swt, yaitu orang yang melakukan
segala usaha yang bertujuan untuk menegakkan ajaran Allah swt.
Seperti: pegiat agama, pegiat sosial lingkungan, dll.

8) Musafir/Ibnu sabil
Orang yang melakukan safar (perjalanan) dalam rangka kebaikan.

2.3 Wakaf
A. Pengertian Wakaf
Wakaf adalah kata dari bahasa Arab “Waqf” berarti menahan diri.
Sedangkan menurut fiqih Islam, wakaf merupakan hak pribadi dipindah
menjadi kepemilikan secara umum atau lembaga agar manfaatnya mampu
dinikmati masyarakat.Jadi pengertian wakaf adalah pemberian suatu harta dari
milik pribadi menjadi kepentingan bersama, sehingga kegunaannya mampu
dirasakan oleh masyarakat luas tanpa mengurangi nilai harta tersebut.
Tujuan dari wakaf adalah sama seperti bersedekah, yakni mencari
pahala sebanyak-banyaknya. Namun bedanya dengan sedekah, manfaat wakaf
dirasakan oleh banyak orang sehingga pahalanya senantiasa mengalir,
meskipun pemberi wakaf (wakif) telah meninggal. Contoh wakaf yang sering
dijumpai seperti wakaf masjid, wakaf properti, dan lain sebagainya. Dasar
Hukum Wakaf di Indonesia
Hukum wakaf adalah sunnah muakkad atau amalan sunnah yang
dianjurkan. Sebab, wakaf merupakan sedekah jariyah yang pahalanya terus
mengalir meskipun orang yang mewakafkan atau waqif telah wafat. Artinya:
"Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan
sebagian harta yang kamu cintai.

 Rukun Wakaf
Rukun wakaf adalah tata cara menjalankan wakaf secara berurutan,
bila terdapat salah satu yang tidak dilaksanakan, maka pelaksanaan
wakaf tidak sah. Adapun rukun wakaf yaitu:
1. Pemberi wakaf menyerahkan benda yang diwakafkan setelah
disyaratkan memenuhi aturan.
2. Wakaf diterima oleh penerima baik perorangan atau lembaga yang
jelas.
3. Harta yang diwakafkan berwujud nyata dan tersedia saat akad
dilaksanakan.
4. Wakif mengikrarkan akad secara jelas dan lengkap sesuai
keinginan wakafnya.
5. Harta wakaf mutlak menjadi milik masyarakat umum dan tidak
dapat diklaim lagi sebagai milik pemberi wakaf.

 Syarat Wakaf
1. Adanya wakif
Wakif adalah pemberi wakaf. Seorang wakif harus berakal
sehat, mempunyai harta.
2. Harta mauquf
Berikutnya, syarat wakaf adalah harta mauquf dimana aset
yang diberikan sebagai wakaf wajib mengandung nilai, benda
halal, berwujud nyata dan sebelumnya dimiliki oleh wakif.
3. Mauquf ‘alaih
Mauquf ‘alaih adalah penerima harta wakaf baik perorangan
atau badan tertentu. Penerima wakaf harus secara tegas
mengikrarkan wakaf, dipergunakan untuk kepentingan umum dan
ibadah, dan mampu menjelaskan rencana penggunaan harta
mauquf.
4. Shighat
Syarat wkaf terakhir adalah shighat, yaitu akad yang di ikrarkan
baik berupa tulisan maupun lisan dari wakif secara saat itu juga,
tidak terbatas waktu, tidak diikuti syarat bathil, dan tidak dapat
dibatalkan.

B. Jenis-Jenis Wakaf
1. Berdasarkan Obyeknya
Jenis jenis wakaf pertama yakni berdasarkan obyek tujuan pemberian
wakaf. Secara garis besar, wakaf berdasarkan obyek dibagi dua, yaitu
wakaf ahli dan khairi. Wakaf ahli merupakan wakaf untuk keluarga atau
saudara sendiri. Sehingga pemanfaatannya tidak dapat dirasakan oleh
masyarakat umum. Contoh wakaf ahli yaitu nafkah sehari-hari, membiayai
pendidikan adik, dan sebagainya.Sebaliknya, wakaf khairi adalah jenis jenis
wakaf diperuntukkan kepentingan masyarakat luas. Contoh wakaf khairi
seperti pemberian tanah, bangunan, dan sejenisnya.
2. Berdasarkan Jenis yang Diwakafkan
Klasifikasi kedua wakaf adalah berdasarkan jenis wakafnya, yang
terbagi menjadi golongan pertama, kedua, dan ketiga. Golongan pertama
yakni wakaf berupa benda tidak bergerak dimana bentuknya sulit
dipindahkan. Contoh wakaf tidak bergerak seperti masjid, bangunan,
pondok pesantren, dan sebagainya.Golongan kedua yaitu wakaf bergerak
berbentuk barang. Dalam hal ini termasuk seluruh pemberian mudah
dipindahkan selain uang. Contoh wakaf bergerak seperti bibit tanaman,
surat berharga, air, peralatan tertentu, dan lainnya. Sementara itu, golongan
terakhir yakni benda bergerak berupa uang, baik tunai atau non-tunai.
3. Berdasarkan Waktu
Jenis jenis wakaf berdasarkan waktunya terbagi menjadi dua,
meliputi Muabbad dan Mu’aqqot. Waktu Muabbad merupakan wakaf yang
diberikan tanpa batasan waktu sehingga pemberian tersebut digunakan
selamanya oleh masyarakat. Contoh wakaf adalah masjid, fasilitas umum,
dan sebagainya.Sementara itu, waqaf mu'aqqot adalah wakaf dengan
pemberian hak guna terbatas. Contoh wakaf mu’aqqot misalnya bantuan
pasokan makanan, uang konsumsi, dan sebagainya. Wakaf mu’aqqot
umumnya bersifat konsumtif, bukan wakaf produktif.

4. Berdasarkan Pemanfaatannya
Jenis terakhir wakaf adalah berdasarkan pemanfaatannya, yang
terbagi menjadi wakaf tunai dan produktif. Wakaf tunai merupakan
wakaf yang manfaatnya mampu dirasakan secara langsung oleh
masyarakat. Contoh wakaf tunai seperti masjid, uang, kendaraan,
pondok pesantren, dan sebagainya.Sedangkan, wakaf produktif ialah
jenis jenis wakaf dengan wujud tidak secara langsung mampu
dinikmati masyarakat, melainkan dikelola terlebih dahulu dalam
aktivitas produktif.. Contoh wakaf produktif seperti modal dalam
kegiatan produksi sociopreneurship, beasiswa aktivis
sosial, dan semacamnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Haji adalah sengaja mengunjungi baitullah dengan niat beribadah pada waktu
dan syarat-syarat tertentu. Hukum melaksanakan haji yaitu wajib bagi yang mampu
melaksanakannya.Syarat wajib haji yaitu Islam, baligh, berakal sehat, ada
muhrimnya dan mampu, misalnya dalam hal biaya, kesehatan, keamanan, dll.
Sedangkan syarat sah haji yaitu islam, baligh, berakal sehat dan merdeka. adapun
rukun haji yaitu ihram, wukuf, thawaf, sa'i, tahallul, dan tertib. Wajib haji meliputi
Ihram dari miqatnya, Mabit di Muzdalifah, Melontar jumrah aqabah.Ada beberaa
sunnah haji yang perlu dikerjakan yaitu salat sunnah di hijir ismail,membaca
talbiyah,salat sunnah tawaf di belakang makam nabi ibrahim dan memasuku ka'bah
sambil berdo'a.Selanjutnya jenis jenis haji yaitu haji ifras,haji tamattu' dan haji
qiran.adapun larangan larangan haji bagi laki laki yaitu memakai pakaian
berjahit,memakai penutup kepala.larangan haji bagi perempuan yaitu menutup
wajah walau hanya sebagian,memakai sarung tangan.larangan haji bagi laki laki dan
perempuan yaitu memakai wngi wangian,memotong kuku dan lain lain.tata urutan
pelaksanaan haji adalah ihram di miqat,wukuf di arafah,mabit di muzdalifah,jumrah
aqabah,mabit di mina,jumrah ula, wustha, aqabah,yhawaf ifadhah,sa'i,pemotongan
rambut (tahallul)

Zakat adalah harta yang dikeluarkan dengan rukun tertentu apabila


memenuhi syarat syarat tententu. Allah swt telah menetapkan hukum wajib atas
zakat sebagai mana dijelaskan di dalam al quran, sunah rasul dan ijma ulama.
Adapun rukun-rukun zakat yaitu penyerahan amil kepada orang yang berhak
menerima zakat sebagai milik, pelepasan atau pengeluaran hak milik pada
sebagian harta yang dikenakan zakat, dan lain-lain. Jenis-jenis zakat yaitu zakat
fitrah, zakat maal (dibagi menjadi beberapa jenis yaitu zakat emas perak, zakat
perniagaan, zakat binatang ternak, zakat pertanian, zakat buah-buahan, dan
zakat rikaz) dan zakat profesi. Zakat dibagikan untuk orang orang yang berhak
menerima yaitu fakir, miskin, amil zakat, muallaf, riqab/hamba sahaya, gharjm, fi
sabilillah, musafir/ibnu sabil.

Wakaf yaitu pemberian suatu harta dari milik pribadi menjadi


kepentingan bersama, sehingga kegunaanya mampu dirasakan oleh masyarakat
luas tanpa mengurangi nilai harta tersebut.Tujuan wakaf yaitu seperti
bersedekah/mencari pahala sebanyak banyaknya.Hukum wakaf yaitu sunnah
muakad sebab wakaf merupakan sedekah jariyah yang pahalanya terus
mengalir.Adapun Rukun wakaf yaitu pemberi wakaf menyerahkan benda yang di
wakafkan dan harta yang du wakafkan berwujud nyata,wakaf diterima oleh
penerima baik perorangan/lembaga dan wakif mengikrarkan akad secara
jelas.Adapun syarat syarat wakaf yaitu adanya wakif,harta
mauquf,mauquf'alaih,shighat.selanjutbya jenis jenis wakaf yaitu berdasarkan
obyeknya,berdasarkan jenis yang diwakafkan,beradasarkan
waktu,berdasarkan pemanfaatannya
DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku Rujukan

Ghazi Al-Fawaz,”Jurnal Materi UKKI”, Mojokerto : 2022

H. Zainul Ma'arif. MA. “Buku Siswa Fikih” ,Jakarta : 2019

Sumber dari Internet

Ahmad Muhidin. “Pengertian Haji, Syarat, Rukun, Sunah, Jenis Ibadah Haji.” Surabaya: 2016.

https://yayasanalbarokahmadani.com/pengertian-haji-syarat-rukun-jenis-tata-cara-manfaatnya/

Rahma Indina Harbani. “Mengenal Wakaf : Pengertian, Hukum, Rukum, dan Keutamaannya.”
Jakarta: 15 Februari 2022

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5942248/mengenal-wakaf-pengertian-hukum-rukun-
dan-keutamaannya

Anda mungkin juga menyukai