Anda di halaman 1dari 15

HAJI DAN UMROH

DISUSUN OLEH:

1. FAJAR NUGROHO (2022210051)


2. APRIAN DENI (2022210044)

MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEMESTER :I

DOSEN PEMBIMBING : YENI YULIANA,S.Sos,I,M.Pd.

PRODI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FASILKOM)

UNIVERSITAS PRABUMULIH

TAHUN AJARAN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Haji dan Umroh”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk
masyarakat luas.

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Prabumulih, Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR...............................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................

A. LATAR BELAKANG..................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................2
C. TUJUAN......................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................

A. HAJI.............................................................................................3
B. UMROH.......................................................................................7
C. PERBEDAAN HAJI DAN UMROH...........................................10

BAB 3 PENUTUP........................................................................................

A. KESIMPULAN............................................................................11
B. SARAN........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Haji adalah rukun kelima dari lima rukun Islam. Secara bahasa haji
berarti menyengaja atau bermaksud melakukan sesuatu. Sedangkan secara
istilah adalah menyengaja menuju Ka’bah untuk melaksanakan ibadah
tertentu. Haji merupakan ibadah yang diserap dari syari’at para nabi terdahulu.

Agama Islam bertugas mendidik dhahir manusia, mensucikan jiwa


manusia, dan membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah
yang tulus ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah
kita akan menjadi orang yang beruntung.Ibadah dalam agama Islam banyak
macamnya. Haji adalah salah satunya, yang merupakan rukun iman yang
kelima. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan
hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga
semangat dan harta.

Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh


untuk mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam
perjalanan, berpisah dengan sanak keluarga dengan satu tujuan untuk
mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.

Untuk memperdalam pengetahuan kita, penulis mencoba memberi


penjelasan secara singkat mengenai pengertian haji dan umrah.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di uraikan


rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian haji?


2. Apa hukum ibadah haji ?
3. Apa saja syarat-syarat wajib, rukun, wajib dan sunnah haji ?
4. Apa saja hikmah melaksanakan haji ?
5. Apa pengertian umroh?
6. Apa hukum ibadah umroh ?
7. Apa saja syarat-syarat wajib, rukun, wajib umroh ?
8. Apa saja hikmah melaksanakan umroh ?
9. Apa perbedaan Haji dan Umroh ?

C. TUJUAN

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka dapat di uraikan tujuan


pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian haji.
2. Untuk mengetahui hukum ibadah haji.
3. Untuk syarat-syarat wajib, rukun, wajib dan sunnah haji.
4. Untuk mengetahui apa saja hikmah melaksanakan haji.
5. Untuk mengetahui pengertian umroh.
6. Untuk mengetahui hukum ibadah umroh.
7. Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat wajib, rukun, wajib dan sunnah
umroh.
8. Untuk mengetahui apa saja hikmah melaksanakan umroh.
9. Untuk mengetahui perbedaan haji dan umroh.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAJI
1. Pengertian Haji

Kata Haji berasal dari bahasa arab dan mempunyai arti


secara bahasa dan istilah. Dari segi bahasa haji berarti menyengaja,
dari segi syar’i haji berarti menyengaja mengunjungi Ka’bah untuk
mengerjakan ibadah yang meliputi thawaf, sa’i, wuquf dan ibadah-
ibadah lainnya untuk memenuhi perintah Allah SWT dan
mengharap keridlaan-Nya dalam masa yang tertentu.

2. Hukum Ibadah Haji

Mengenai hukum Hukum Ibadah Haji asal hukumnya


adalah wajib ‘ain bagi yang mampu. Melaksanakan haji wajib, yaitu
karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita “nazar” yaitu seorang
yang bernazar untuk haji, maka wajib melaksanakannya, kemudian
untuk haji sunat, yaitu dikerjakan pada kesempatan selanjutnya, setelah
pernah menunaikan haji wajib.
Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada
setiap muslim yang mampu untuk mengerjakan. Berikut dalil / Perintah
Tentang Ibadah Haji :
a. Al-Qur’an

Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran


ayat 97, Artinya : “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di
antaranya) maqam Ibrahim[215]: barangsiapa memasukinya
(Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah[216]. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha

3
Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali
Imran : 97)

b. Hadits

Nabi bersabda di dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh


imam Ahmad yang artinya sebagai berikut : “Dari ibnu Abbas,
telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera mengerjakan
haji, maka sesungguhnya seseorang tidak tidak akan menyadari,
sesuatu halangan yang akan merintanginya”. (H.R. Ahmad)

Setiap orang hanya diwajibkan mengerjakan ibadah haji satu


kali saja dalam seumur hidupnya, tetapi tidak ada larangan untuk
mengerjakan lebih dari satu kali.

3. Syarat-Syarat Wajib, Rukun, Wajib Dan Sunnah Haji

a. Syarat-syarat diwajibkannya Haji :


 Islam
 Baligh
 Berakal
 Merdeka
 Kuasa (mampu)
b. Rukun Haji
 Ihram yaitu berpakaian ihram, dan niyat ihram dan haji
 Wukuf di arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah; yakni hadirnya
seseorang yang berihram untuk haji, sesudah tergelincirnya
matahari yaitu pada hari ke-9 Dzulhijjah.
 Thawaf yaitu tawaf untuk haji (tawaf ifadhah).
 Sa’i yaitu lari-lari kecil antara shafa dan marwah 7 (tujuh) kali
 Tahallul; artinya mencukur atau menggunting rambut
sedikitnya 3 helai untuk kepentingan ihram.
 Tertib yaitu beruruta

4
c. Wajib Haji
Yaitu sesuatu yang perlu dikerjakan, tapi sahnya haji
tidak tergantung atasnya, karena boleh diganti
dengan dam (denda) yaitu menyembelih binatang. berikut
kewajiban haji yang mesti dikerjakan :
 Ihram dari Miqat, yaitu memakai pakaian Ihram (tidak
berjahit), dimulai dari tempat-tempat yang sudah
ditentukan, terus menerus sampai selesainya ibadah haji.
 Bermalam di Muzdalifah sesudah wukuf, pada malam
tanggal 10 Dzulhijjah.
 Bermalam di Mina selama 2 atau 3 malam pada hari
tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah).
 Melempar jumrah ‘aqabah tujuh kali dengan batu pada
tanggal 10 Dzulhijjah dilakukan setelah lewat tengah
malam 9 Dzulhijjah dan setelah wukuf.
 Melempar jumrah ketiga-tiganya, yaitu jumrah Ula,
Wustha dan ‘Aqabah pada tanggal 11, 12 dan 13
Dzulhijjah dan melemparkannya tujuh kali tiap-tiap
jumrah.
 Meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan karena
ihram.
d. Sunat Haji
 Ifrad, yaitu mendahulukan urusan haji terlebih dahulu baru
mengerjakan atas ‘umrah.
 Membaca Talbiyah yaitu :“Labbaika Allahumma Labbaik Laa
Syarikalaka Labbaika Innalhamda Wanni’mata Laka
Walmulka Laa Syarika Laka”.
 Tawaf Qudum, yatiu tawaaf yuang dilakukan ketika
permulaan datang di tanah ihram, dikerjakan sebelum wukuf
di ‘Arafah.

5
 Shalat sunat ihram 2 raka’at sesudah selesai wukuf, utamanya
dikerjakan dibelakang makam nabi Ibrahim.
 Bermalam di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah
 Thawaf wada’, yakni tawaf yang dikerjakan setelah selesai
ibadah haji untuk memberi selamat tinggal bagi mereka yang
keluar Mekkah.
 Berpakaian ihram dan serba putih.
 Berhenti di Mesjid Haram pada tanggal 10 Dzulhijjah.

4. Hikmah Melaksanakan Haji


a) Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung
rahasia, contoh seperti ihrom sebagai upacara pertama
maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri dari
hawa nafsu dan hanya mengahadap diri kepada Allah SWT.
b) Memperteguh iman dan takwa kepada Allah SWT karena dalam
ibadah tersebut diliputi dengan penuh kekhusyu’an.
c) Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi.
d) Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan
sikap mental dan akhlak yang mulia.
e) Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh
dunia menjadi umat yang satu karena mempunyai persamaan
atau satu akidah.
f) Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia,
yang peserta-pesertanya berdatangan dari seluruh penjuru dunia
dan Ka’bahlah yang menjadi symbol kesatuan dan persatuan.
g) Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah
merupakan ibadah yang berat memerlukan persiapan fisik yang
kuat, biaya besar dan memerlukan kesabaran serta ketabahan
dalam menghadapi segala godaan dan rintangan.

6
h) Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun
umrah, banyak meminta pengorbanan baik harta, benda, jiwa
besar dan pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya.
i) Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk
membina persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia.

B. UMROH
1. Pengertian Umroh
Umrah (Arab: ‫رة‬III‫ )عم‬adalah ibadah umat Islam yang
dilakukan di Mekah al-Mukarramah khususnya di Masjidil Haram.
Ibadah umroh hampir mirip dengan ibadah haji, hanya saja dalam
kegiatan umroh tidak melakukan wukuf, mabit dan melontar jumrah
sebagaimana yang dilakukan dalam haji. Secara bahasa, umroh
artinya berkunjung ke suatu tempat. Sedangkan secara istilah fikih,
umroh artinya melakukan serangkaian ibadah: tawaf (mengitari
Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran), sai (berlari-lari kecil) di antara
dua bukit shafa dan marwah, lalu diakhiri dengan tahalul
(memotong sebagian rambut kepala).
Umrah, artinya mengunjungi Ka”bah atau meramaikan
Masjidil Haram. Karena ibadah itu di lakukannya hamper
bersamaan, maka di sebut juga haji kecil. Seperti haji, umrah
hukumnya fardu’ain bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun
perempuan apabila telah memenuhi syarat dan rukunya.

2. Hukum Ibadah Umroh


a. Hukum Umroh Menurut Mazhab Hanafi dan Maliki
Mahzhab Hanafi dan Maliki sependapat hukum umroh adalah
sunnah muakkad paling tidak satu kali dilakukan dalam seumur
hidup. Mazhab Hanafi dan Maliki perpendapat demikian
merujuk hadits Jabir r.a. dibawah ini, ia berkata, yang artinya:

7
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya
mengenai ‘umroh, wajib ataukah sunnah. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak. Jika engkau berumroh
maka itu afdhol.” (HR. Tirmidzi ).

b. Hukum Umroh Menurut Mazhab Syafii dan Hambali Mazhab


Syafii dan Mazhab Hambali sependapat hukum umroh itu wajib
dilakukan sekali semasa hidup bagi yang mampu. Pendapat ini
merujuk QS. Al-Bakarah:196. Yang artinya; “Dan
sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah karena Allah.” (QS. Al-
Bakarah:196) Ayat diatas sangat jelas mengandung kata
perintah, sehingga menujukan bahwah hukum mengerjakan
umroh dan haji adalah wajib.

3. Syarat-Syarat Wajib, Rukun, Wajib Umroh


a. Syarat Umroh
Syarat Umroh Syarat umroh artinya adalah hal-hal yang
harus dipenuhi oleh seseorang ketika ingin melaksanakan ibadah
umroh. Adapun syarat-syarat umroh yang dimaksud yaitu:
 Beragama Islam Aqil Baligh Berakal sehat /
 tidak gila
 Merdeka / bukan budak
 Mampu secara Materi, Fisik dan Ilmu

b. Rukun Umroh
Rukun Umroh Rukun umroh merupakan segala sesuatu
yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang yang sedang
mengerjakan ibadah umroh. Jika salah satu rukun umroh ada yang

8
tidak dipenuhi, maka ibadahnya tidak sah. Adapun rukun-rukun
umroh tersebut yaitu: Niat untuk umrah
 Thawaf
 Sai
 Tahallul
 Tertib
c. Wajib Umroh
Yang termasuk dalam wajib umroh yaitu:
 Berpakaian ihram dari Miqot
 Meninggalkan perkara-perkara yang dilarang dalam Ihram.

4. Hikmah Melaksanakan Ibadah Umroh


a. Diampuninya dosa
b. dikabulkan setiap doanya
c. Bagi perempuan, melaksanakan umroh seperti melaksanakan tugas
jihad sebagaimana laki-laki berjihad di medan perang.
d. Menambah ketakwaan terhadap Allah swt.
e. Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah
merupakan ibadah yang berat memerlukan persiapan fisik yang
kuat, biaya besar dan memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam
menghadapi segala godaan dan rintangan.
f. Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun
umrah, banyak meminta pengorbanan baik harta, benda, jiwa besar
dan pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya.
g. Dengan melaksanakan ibadah umroh bisa dimanfaatkan untuk
membina persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia.

9
C. PERBEDAAN HAJI DAN UMROH
Adapun perbedaan haji dan umroh yaitu :

HAJI UMROH
Dikerjakan hanya bulan Dzulhijah Bisa dikerjakan sepanjang waktu
Melempar jumroh Tidak melempar jumroh
Kewajiban haji ada lima, yaitu niat Kewajiban umrah ada dua, niat ihram
ihram dari miqat (batas area yang telah dari miqat dan menjauhi larangan-
ditentukan menyesuaikan daerah asal larangan ihram.
jamaah haji/ umrah), menginap di
Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf
wada’ (perpisahan) serta melempar
jumrah.
Rukun haji ada lima yaitu niat ihram, Rukun umrah ada empat, niat ihram,
wuquf di Arafah, tawaf, sa’i, dan tawaf, sa’i dan memotong rambut.
memotong rambut.

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Tugas manusia di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada


Allah SWT sesuai dengan syari’at yang di bawa oleh Nabi Muhammad
SAW, beribadah banyak macamnya. Adapun yang menjadi tolak ukur
seorang hamba di dalam ibadahnya yaitu dengan melaksanakan shalat, dan
sebagai penyempurna rukun Islam kita yaitu ibadah haji. Ada beberapa
kesimpulan yang dapat penulis simpulkan dari pembahasan ini, yakni :
1. Shalat dan ibadah haji termasuk rukun Islam dan perintah Allah.
2. Apabila kita mati shalat merupakan hisaban pertama yang dilakukan
dan sebagai tolak ukur ibadah-ibadah yang lainnya.
3. Dengan meksanakan ibadah haji kita bisa bertemu dengan umat islam
yang lain dari seluruh dunia.
4. Dengan melaksanakan ibadah haji kita akan dibalas dengan balasan
surga firdaus dan itu untuk haji yang mabrur.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa penulis masih sangat jauh sekali dari


kata-kata sempurna, untuk kedepannya penulis akan lebih jelas dan
lebih fokus lagi dalam menerangkan penjelasan mengenai makalah
diatas dengan sumber-sumber yang lebih lengkap dan lebih banyak lagi,
dan tentunya bisa untuk dipertanggung jawabkan. Untuk saran yang
akan kalian berikan kepada penulis, bisa berupa kritikan-kritikan dan
saran-saran kepada penulis guna untuk menyimpulkan kepada
kesimpulan dari pembahasan makalah yang sudah dijelaskan didalam
makalah.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://searti.com/makalah-haji-dan-umroh
https://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-haji-
dan-umrah.html#
https://Pengertian Haji, Syarat, Hukum, Rukun, Sunnah & Wajib Haji!
(lapakumroh.com)
https://MAKALAH HAJI DAN UMROH | PENDIDIKAN ISLAM - SEJUTA WARNA
(rijalhabibulloh.com)

12

Anda mungkin juga menyukai