Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FILOSOFI HAJI DAN UMROH


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Amalia aswaja
Dosen pengampu : Dwi Fitri Wiyono,Dr.S.P

Disusun Oleh:
Devi Ulandari (22101082065)
Wahyu Satrio Budi W. (22101082070)
Fahrizal Fikri Amrulla (22101082071)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan
hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Ini.
Makalah Memahami filosofi haji dan umrah disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah “materi filosofi haji dan umrah”Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini masih banyak kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
penyempurnaan penyusunan laporan selanjutnya.Pada kesempatan ini dengan tulus
ikhlas penulis menyampaikan teirma kasih pada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan laporan ini serta teman-teman yang telah memberikan bantuan dan
partisipasinya baik dalam bentuk moral maupun materil untuk keberhasilan dalam
penyusunan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini memberikan manfaat
bagi para pembaca Amin.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Bagaimana pengertian haji dan umroh ?....................................................2
B. Apa tujuan,dasar hukum dan hubungan haji dan umroh ?.........................2
C. Apa saja syarat-syarat,wajib dan sunnah haji dan umroh ?........................4
D. Apa saja hikmah melaksanakan haji dan umroh ?......................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................9

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Islam mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan membaca diri
manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak
Allah, insya Allah akan orang yang beruntung. Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya.
Haji dan umroh adalah salah satunya. Haji merupakan rukun iman yang kelima setelah
syahadat, sholat, zakat, dan puasa. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak menahan
hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan
harta.
Dalam mengerjakan haji, diperlukan penempuhan jarak yang jauh untuk mencapai Baitullah,
dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan keluarga hanya
dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.
Untuk memperdalam pengetahuan kita, kami memberikan penjelasan secara singkat
mengenai pengertian haji dan umrah, dasar hukum perintah haji dan umrah, syarat, rukun dan
wajib haji dan umrah serta hal-hal yang dapat memunculkan haji dan umrah.
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana pengertian haji dan umroh?
2. Apa tujuan, dasar hukum dan hubungan haji dan umroh?
3. Apa saja syarat-syarat wajib, rukun, wajib dan sunnah haji dan umroh?
4. Apa saja dam/denda saat haji dan umroh?
5. Apa saja hikmah melaksanakan haji dan umroh?
C. Tujuan Penulisan
1.Mengetahui pengertian haji dan umroh.
2.Mengetahui tujuan dan dasar hukum haji dan umroh.
3. Mengetahui syarat, rukun, wajib dan sunnah haji dan umroh.
4. Mengetahi dam/denda saat haji dan umroh.
5.Mengetahui hikmah melaksanakan haji dan umroh.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Haji dan Umroh
Haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) adalah “al-qashdu” atau
“menyengaja”. Sedangkan arti haji dilihat dari segi istilah (terminology) berarti
bersengaja mendatangi Baitullah (ka'bah) untuk melakukan beberapa amal ibadah
dengan tata cara tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-
syarat yang ditentukan oleh syara', semata-mata mencari ridho Allah.
Adapun umroh menurut bahasa bermakna ziarah. Sedangkan menurut syara' umrah
adalah menziarahi ka'bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa'yu antara Shafa
dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut.
B. Tujuan, Dasar Hukum dan Hubungan Haji dan Umroh
A. Tujuan Pelaksanaan Haji dan Umroh
QS. Al-Baqarah : 189
“Mereka bertanya. tentang bulan tsabit Katakanlah: "Bulan tsabit itu adalah tanda-
tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan hal yang mulia memasuki
rumah-rumah di belakangnya, akan tetapi kebajikan itu adalah kebajikan orang yang
bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada
Allah agar kamu beruntung”
B. Dasar Hukum Pelaksanaan Haji dan Umroh
Mengenai hukum ibadah haji, asal hukumnya adalah wajib 'ain bagi yang mampu.
Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita
“nazar” yaitu seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib melaksanakannya,
kemudian untuk haji sunat, yaitu mengerjakan kesempatan selanjutnya, setelah
menunaikan haji wajib.
Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim yang
mampu untuk mengerjakan. Jumhur Ulama mengatakan bahwa mula-mulanya
disyari'atkan ibadah haji tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi ada juga yang
tahun ke sembilan hijrah.

2
1. Al-Qur'an

Artinya : “ Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji
adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang bersedia
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerl ukan sesuatu) dari semesta alam
2. Al-Hadits
“ Dari ibnu Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera
mengerjakan haji, maka sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari sesuatu
halangan yang akan merintanginya”.
C.Hubungan Haji dengan Umroh
Didalam ibadah haji, sebenarnya mengandung dua macam ibadah yang berhubung-
hubungan, yaitu :
Haji : biasa dikatakan orang haji besar
Umroh : biasa dikatakan orang haji kecil.
Didalam Al-Qur'an diperintahkan sebagai berikut :

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Alloh”.


Untuk menunaikan ibadah haji dan umroh, dapat dikerjakan sebagai berikut :
1. Haji Tamattu' : Lebih utama mengerjakan umroh hingga selesai. Kemudian
pada waktu haji (haji besar) tanggal 8 Dzulhijjah melakukan ibadah haji besar
sampai selesai.
2. Haji Qiraan : Umroh dan haji dikerjakan menjadi satu, sekali jalan.
3. Haji Ifraad : Pada Syawal-12/13 Dzulhijjah hanya mengerjakan haji saja,
sedang umroh dijalankan sebelum bulan Syawal / setelah selesai mengerjakan
haji didalam tahun itu juga.

3
3. Syarat-syarat Wajib, Rukun, Wajib dan Sunnah Haji Umroh
A. syarat wajib haji dan Umroh
Orang-orang yang berkewajiban menjalankan haji dan Umroh itu memenuhi syarat-
syarat yang tersebut di bawah ini:
a. Islam
b. Berakal
c. Baligh
d. Merdeka
e. Mampu (kuasa)
B. Rukun haji ada enam perkara:
a) Ihram : Berpakaian ihram dan niat ihram haji
b) Wukuf : Berdiam di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
c) Thawaf : Thawaf haji,yang disebut Thawaf Ifadlaah
d) Sa'yi : Berjalan atau lari kecil antara bukit Shofa dan Marwah
e) Tahalul : Membuka ihram dengan cara menggunting rambut sedikitnya
3 helai
f) Tertib
C. Wajib Haji
I. Ihram harus dari batas-batas tempat dan waktu yang telah ditentukan.
Batas-batas tempat dan waktu itu Mulus “Miqaat”.
II. Bermalam di Muzdalifah,yakni sepulangnya dari Arafah ke Mina.
III. Bermalam di Mina selama 3 atau 2 malam pada Hari Tasyriq.
IV. Melontar Jumrah 'Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah dan melontar
V. Jumrah ketiga-tiganya pada hari-hari Tasyriq.
VI. Meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan (terlarang), karena
ihram.
D.Sunnah Haji
a) Mandi untuk ihram.
b) Shalat sunnah ihram 2 rakaat.
c) Thawaf qudum, yaitu thawaf karena datang di Tanah Haram.
d) Membaca Talbiyah.

4
e) Bermalam di Mina pada tanggal 9 Dzulhijjah.
f) Bermalam di Arafah pada siang dan malam.
g) Berhenti di Masy'aril Haram pada hari Nahar (10 Dzulhijjah)
h) Berpakaian ihram yang serba putih.
E. Rukun dan Wajib Umroh
A.Ihram dengan niatnya.
B. Thawaf.
C. Sa'yi.
D. Tahalul.
e. Tertib.
Adapun kewajiban umroh ada dua perkara yaitu:
A.Ihram dari Miqaat.
B. Meninggalkan hal-hal yang diharamkan karena ihram.
4. Bendungan/Denda
A. Macam-macam bendungan (denda)
I. Menyembelih seekor kambing, yang sah untuk qurban untuk disedekahkan
kepada fakir miskin. Kalau tidak bisa, bisa diganti dengan puasa 10 hari (3
hari kerja waktu haji dan yang 7 hari bisa dilakukan di kampungnya setelah
pulang).
Denda ini di berikan kepada yang :
A. Mengerjakan haji secara Tamattu.
B. Mengerjakan haji secara Qiran
C. Mulai ihram tidak dari miqaat.
D. Tidak bermalam di Muzdalifah
E. Tidak bermalam di Mina
F. Tidak melempar jumrah.

II. Menyembalih kambing untuk disedekahkan, atau puasa 3 hari atau


memberimakan 3 sha' (kira-kira sebanyak 7 kg) kepada 6 orang miskin.
Denda ini diberikan kepada seseorang yang melakukan salah satu hal-hal di
dalam ihram yaitu:
A.Memakai pakaian yang berjahit menyarung,bagi laki-laki saja
B. Memotong kuku
C. Bercukur atau rambut atau bulu badan

5
D. memakai minyak harum pada pakaian ataupun badan
E. Bersentuh dengan perempuan dengan Syahwat
F. Bersetubuh sebelum Tahalul-Awwal
III. . Menyembelih seekor unta jika tidak sanggup wajib menyembelih seekor
sapi jika tidak mungkin dapat mengganti 7 ekor kambing jika tidak bisa
harga seekor unta ditaksir harganya mahal harganya untuk disedekahkan
kepada fakir miskin kalaupun tidak sanggup maka wajiblah diganti dengan
puasa untuk tiap-tiaptiap 1 mud makanan harga unta itu dengan puasa 1 hari.
Denda ini di jatuhkan kepada orang yang bersetubuh sebelum Tahallul-
Awal.
IV. . Barang siapa yang membunuh hewan buruan di tanah haram maka wajib
membayar dam sebagai berikut:
A. Menyembelih yang serupa atau hampir sama dengan hewan yang tewas
B. Kalau tidak mungkin wajib bersedekah makanan sebanyak harga binatang
tersebut, kalaupun tidak bisa diganti dengan puasa, dengan perhitungan 1
mud 1 hari.
V. Barang siapa yang kayu di tanah haram maka dendanya adalah:
A. Bagi kayu besar dendanya seekor unta atau sapi.
B. Bagi kayu kecil dendanya seekor kambing.
VI. Bagi yang terhalang di jalan, sehingga dapat menghambat pekerjaan haji
atau umrah, maka boleh tahallul dengan menyembelih seekor kambing di
tempat itu, kemudian bercukur atau rambut dengan niat tahallul.
B. Tempat membayar denda
1. Denda yang berupa menyembelih binatang dan memberi makan, didirikan
ditanah haram.
2. Denda yang buka puasa dimana saja kecuali yang telah ditentukan harus
dilakukan di waktu haji.
3. Denda yang berupa menyembelih binatang karena terhalang di tempat-tempat
yang terhalang.
5. Hikmah Pelaksanaan Haji dan Umroh
a. Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh
seperti ihrom sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia

6
harus melepaskan diri dari hawa nafsu dan hanya mengahadap diri kepada
Allah Yang Maha Agung.
b. Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah
tersebut diliputi dengan penuh kekhusyu'an
c. Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi
d. Ibadah haji adalah tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak
yang mulia.
e. Ibadah haji adalah pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi satu karena
memiliki persamaan satu akidah.
f. Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang peserta-
pesertanya berdatangan dari seluruh dunia dan Ka'bahlah yang menjadi
simbol kesatuan dan persatuan.
g. Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan
ibadah yang memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan
memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi segala godaan dan
rintangan.
h. Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun umrah,
banyak meminta pengorbanan baik harta, benda, jiwa besar dan pemura,
tenaga serta waktu untuk melakukannya.
i. Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina
persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka'bah) untuk melakukan beberapa
amal badahdengan tata cara tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula,
menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara', semata-mata mencari ridho
Allah.Umrah adalah menziarahi ka'bah, melakukan tawaf disekelilingnya,
bersa'yu antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting
rambut.Ketaatan kepada Allah SWT Itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah
haji.Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.Dasar Hukum
Perintah Haji atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran 97.Untuk dapat
menjalankan ibadah haji dan umrah harus memenuhi syarat, rukun dan wajibhaji
atau umroh..

8
DAFTAR PUSTAKA

Zarkasyi, Imam. 1995. Pelajaran Fiqih 2 .Ponorogo:Trimurti Press


http://madaniannida-kumpulanmakalahpai.blogspot.com/2011/02/haji-dan-
umroh.html
http://deluk12.wordpress.com/makalah-haji-dan-umroh/
http://madaniannida-kumpulanmakalahpai.blogspot.com/2011/02/haji-dan-
umroh.html
Al-Qur'anul Karim
QS. Surat Ali Imran ke 3 Ayat 97
QS. Al-Baqarah Surat Ke 2 ayat 196
Kitab-Kitab Hadits
HR Ahmad

Anda mungkin juga menyukai