Oleh :
Kelompok 8
Dosen Pengampu :
H. Al Ikhlas, Lc.,MA
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, Atas berkat Rahmat dan hidayah-NYA
lah ,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada bapak H.Al Ikhlas,Lc,.MA selaku dosen pengampu mata
kuliah Fikih ibadah. Hadirnya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan kami
dan pembaca.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu kami membutuhkan saran dan masukkan yang membangun, agar kedepannya
makalah ini dapat lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
B. Saran ............................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 7
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Haji dan umrah adalah merupakan ibadah yang di wajibkan bagi setiap
muslim yang mampu, dan juga menjadi salah satu rukun islam yang kelima
setelah syahadat,shalat,zakat dan puasa haji dan umrah dilakukan dengan
cara,tempat,waktu, atau masa tertentu, dan merupakan kegiatan berkunjung ke
baitullah untuk mengerjakan ibadah
Haji dan umrah menjadi idaman setiap muslim dan muslimat sehingga jumlah
jamaah haji dan umrah dilakukan oleh Lembaga-lembaga yang ada kaitan nya
dengan penyelenggaraan urusan haji dan umrah dengan cara koordinasi
interdepartemental.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian haji
Haji adalah ziarah islam tahunan ke mekkah yang merupakan
kewajiban yang wajib bagi umat islam dan harus dilakukan setidaknya sekali seumur
hidup oleh semua orang muslim dewasa,yang secara fisik dan finisial mampu
melakukan perjalanan dan dapat mendukung keluarga mereka selama ketidakhadiran
mereka kewajiban. melaksanakan haji di dasarkan pada firman Allah SWT dalam kitab
suci Al qur’an (QS Ali Imran 98) yang artinya ”dan bagi Allah wajib bagi manusia
untuk melaksanakan haji ke baitullah” dan kemudian di dasrkan pada hadits yang di
Riwayat kan oleh ibnu umar yang artinya : islam didirikan atas lima hal bersaksi
bahwa tiadak tuhan selain Allah nabi Muhammad SAW utusan Allah,mendirikan
shalat,melaksanakan zakat,haji ke baitullah dan puasa Ramadhan (HR. al-Bukhari dan
muslim)
Pengertian umrah
Umrah adalah kunjungan (ziarah) ke tempat suci (sebagai bagian dari
upacara naik haji, dilakukan setiba di Makkah) dengan cara berihram,tawaf,sai dan
mencukur tanpa wukuf di padang arafah yang pelaksanaan nya dapat bersamaan
dengan wktu haji atau di luar waktu haji;haji kecil
Perbedaan haji dan umrah: hukum haji adalah wajib, sedangkan hukum umrah
masih menjasi perdebatan di antara para ulama beberapa ulama menyatakan hukum
umrah adalah wajib sementara yang lain mengatakan umrah adalah sunnah
2
B. pensyariatan Haji dan umrah
1. Islam
- tidak wajib atas orang kafir dan murtad
2. Baligh
- tidak wajib atas kanak-kanak tetapi sah hajinya dan tidak gugur wajibnya bila
baligh
3. Berakal
- tidak wajib atas orang gila dan jika dilakukan juga, tidak sah hajinya
4. Merdeka
- Hamba sahaya tidak diwajibkan, tetapi sah hajinya dan diberi pahala
5. Berkuasa/Kemampuan
- Berhubung dengan berkuasa atau berkemampuan, ini ialah berdasarkan
kepada Firman Allah S.W.T yang bermaksud:
" Dan menjadi kewajipanlah bagi manusia terhadap Allah untuk mengunjungi
rumah itu bagi yang sanggup berjalan di antara mereka" (Surah Ali Imran ayat 97)
Dalam masalah berkuasa atau berkemampuan untuk mengerjakan haji dan umrah ini
adalah mampu kepada dua bagian:-
1. Memulai ihram dari Miqat yang telah ditentukan: Niat beribadah haji
yang dilaksanakan pada saat miqat.
2. Wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah: Waktu pelaksanaan wuquf di Bukit
Arafah terentang mulai dari waktu Dzuhur tanggal 9 Dzulhijjah sampai Subuh
tanggal 10 Dzulhijjah.
3. Melakukan Thawaf Ifadah: Melaksanakan thawaf ifadhah yakni berjalan
mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran dimulai dari arah Hajar
Aswad.
4. Melontar Jumrah: Melontar jumrah aqabah yang dilaksanakan setelah fajar
menyingsing atau siang hari pada tanggal 10 Zulhijah dengan 7 butir kerikil.
5. Tahalul: Melepaskan diri dari ihram haji setelah mengerjakan amalan-amalan
haji
5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Haji dan umrah adalah merupakan ibadah yang di wajibkan bagi setiap muslim yang
mampu, dan juga menjadi salah satu rukun islam yang kelima setelah
syahadat,shalat,zakat dan puasa haji dan umrah dilakukan dengan cara,tempat,waktu,
atau masa tertentu, dan merupakan kegiatan berkunjung ke baitullah untuk
mengerjakan ibadah Syarat-syarat wajib haji dan umrah itu adalah sama saja dianatar
nya islam baliq berakal berkemampuan Merdeka dan juga rukun nya Ihram, Wuquf di
Bukit Arafah ,Thawaf ,Sa'i ,Tahallul.
B. Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
Abu Dawud, Sulaiman. 2009. Sunan Abi Dawud. Shu‘aib al-Arnut & Muhammad
KamilQurrah Balali (Ed.). Jld. 1-7. Beirut: Dar al-Risalah al-‘Alamiyyah Abu
Dawud, Sulaiman. 2009. Sunan Abi Dawud. Shu‘aib al-Arnut & Muhammad
KamilQurrah Balali (Ed.). Jld. 1-7. Beirut: Dar al-Risalah al-‘Alamiyyah Ahmad,
Muhammad Hambal. 2001. Musnad al-Imam Ahmad bin Hambal. Shu‘ay al-Arna’ut
& ‘Adil Murshid (Ed.). Al-Qahirah: Mu’assah al-Risalah.
7
8