Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Haji Dan Umrah”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Fikih ibadah

Oleh :

Kelompok 8

Reza Marlius 22329164

Ulfajri adlis 22329156

Dosen Pengampu :

H. Al Ikhlas, Lc.,MA

PRODI PENDIIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2023

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, Atas berkat Rahmat dan hidayah-NYA
lah ,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada bapak H.Al Ikhlas,Lc,.MA selaku dosen pengampu mata
kuliah Fikih ibadah. Hadirnya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan kami
dan pembaca.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu kami membutuhkan saran dan masukkan yang membangun, agar kedepannya
makalah ini dapat lebih baik lagi.

Padang, 28 November 2023

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 2

A. Pengertian Haji dan Umrah ............................................................................. 2

B. Pensyariatan Haji dan umrah ............................ Error! Bookmark not defined.

1. Rukun Haji dan Umrah .......................... Error! Bookmark not defined.

2. Tatacara Haji dan Umrah ....................... Error! Bookmark not defined.

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 6


A. Kesimpulan ..................................................................................................... 6

B. Saran ............................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 7

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Haji dan umrah adalah merupakan ibadah yang di wajibkan bagi setiap
muslim yang mampu, dan juga menjadi salah satu rukun islam yang kelima
setelah syahadat,shalat,zakat dan puasa haji dan umrah dilakukan dengan
cara,tempat,waktu, atau masa tertentu, dan merupakan kegiatan berkunjung ke
baitullah untuk mengerjakan ibadah
Haji dan umrah menjadi idaman setiap muslim dan muslimat sehingga jumlah
jamaah haji dan umrah dilakukan oleh Lembaga-lembaga yang ada kaitan nya
dengan penyelenggaraan urusan haji dan umrah dengan cara koordinasi
interdepartemental.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari haji dan umrah?

2. Apa sajakah syariat haji dan umrah?


3. Bagaimanakah penjelasan dari rukun dan tata cara haji dan umrah?

C. Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui pengertian dari haji dan umrah

2. Dapat Mengetahui syariat haji dan umrah


3. Dapat Memahami penjelasan dari rukun dan tata cara haji dan umrah

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji dan umrah

Pengertian haji
Haji adalah ziarah islam tahunan ke mekkah yang merupakan
kewajiban yang wajib bagi umat islam dan harus dilakukan setidaknya sekali seumur
hidup oleh semua orang muslim dewasa,yang secara fisik dan finisial mampu
melakukan perjalanan dan dapat mendukung keluarga mereka selama ketidakhadiran
mereka kewajiban. melaksanakan haji di dasarkan pada firman Allah SWT dalam kitab
suci Al qur’an (QS Ali Imran 98) yang artinya ”dan bagi Allah wajib bagi manusia
untuk melaksanakan haji ke baitullah” dan kemudian di dasrkan pada hadits yang di
Riwayat kan oleh ibnu umar yang artinya : islam didirikan atas lima hal bersaksi
bahwa tiadak tuhan selain Allah nabi Muhammad SAW utusan Allah,mendirikan
shalat,melaksanakan zakat,haji ke baitullah dan puasa Ramadhan (HR. al-Bukhari dan
muslim)
Pengertian umrah
Umrah adalah kunjungan (ziarah) ke tempat suci (sebagai bagian dari
upacara naik haji, dilakukan setiba di Makkah) dengan cara berihram,tawaf,sai dan
mencukur tanpa wukuf di padang arafah yang pelaksanaan nya dapat bersamaan
dengan wktu haji atau di luar waktu haji;haji kecil
Perbedaan haji dan umrah: hukum haji adalah wajib, sedangkan hukum umrah
masih menjasi perdebatan di antara para ulama beberapa ulama menyatakan hukum
umrah adalah wajib sementara yang lain mengatakan umrah adalah sunnah

2
B. pensyariatan Haji dan umrah

Syarat-syarat wajib haji dan umrah itu adalah sama saja:

1. Islam
- tidak wajib atas orang kafir dan murtad
2. Baligh
- tidak wajib atas kanak-kanak tetapi sah hajinya dan tidak gugur wajibnya bila
baligh
3. Berakal
- tidak wajib atas orang gila dan jika dilakukan juga, tidak sah hajinya
4. Merdeka
- Hamba sahaya tidak diwajibkan, tetapi sah hajinya dan diberi pahala
5. Berkuasa/Kemampuan
- Berhubung dengan berkuasa atau berkemampuan, ini ialah berdasarkan
kepada Firman Allah S.W.T yang bermaksud:

" Dan menjadi kewajipanlah bagi manusia terhadap Allah untuk mengunjungi
rumah itu bagi yang sanggup berjalan di antara mereka" (Surah Ali Imran ayat 97)

Dalam masalah berkuasa atau berkemampuan untuk mengerjakan haji dan umrah ini
adalah mampu kepada dua bagian:-

a) berkemampuan dengan sendiri; dan


i) mampu mengeluarkan uang dan segala perbelanjaan lain untuk
melakukan pekerjaan haji dari mulai sampai akhir.
ii) Mempunyai bekal dan perbelanjaan yang cukup bagi saraana nafkah
orang yang dibawah tanggungannya,
iii) Aman dalam perjalanan, yakni tidak ada marabahaya yang
mengancam keselamatan diri dan harta. Ini termasuklah juga tidak ada
penyakit yang membahayakan diri
3
iv) Sehat jasmani dan rohani,
v) Berkesempatan untuk mengerjakan haji dan umrah.

Sebagaimana Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud:-


"Dari Anas r.a. katanya: Rasulullah s.a.w ditanya " Apakah yang dimaksudkan dengan
"sabil"? Rasulullah s.a.w. menjawab: " Bekalan dan perjalanan" . Riwayat- Daruqutni
b) mampu dengan bantuan orang lain.
i) Orang yang mempunyai cukup syarat wajib haji, tetapi tidak
dapat mengerjakan hajinya sendiri kerana keuzuran dan sakit yang
tidak ada harapan akan sembuh, atau telah terlalu tua umurnya serta
telah putus asa tidak dapat pergi sendiri menunaikan hajinya.
ii) Orang yang telah meninggal dunia yang berupaya semasa
hidupnya, tetapi tidak mengerjakan haji, maka terhutanglah fardu
haji atasnya sehingga warisnya atau orang yang menerima
wasiatnya menunaikan hutang hajinya itu dengan upah atau secara
sukarela.
Dalam masalah mengerjakan haji untuk orang lain atau upah haji ini, Rasulullah s.a.w
yang bermaksud:
" Dari Laqit bin Amir r.a bahawa dia telah datang kepada Rasulullah s.a.w dan berkata:
" Bahawa bapa saya seorang yang telah tua, tidak berdaya menunaikan haji dan umrah,
dan tidak berkuasa mengikuti rombongan atau berjalan untuk mengerjakan haji atau
umrah" Rasulullah s.a.w. bersabda : " Tunaikanlah haji untuk bapamu dan umrahnya
sekali"(. Riwayat - Abu Daud dan Tarmizi )

C .Rukun dan Tata cara Haji dan Umrah

, terdapat 5 rukun Haji yang harus dilaksanakan:

1. Ihram: Niat beribadah haji yang dilaksanakan pada saat miqat.


2. Wuquf di Bukit Arafah: Waktu pelaksanaan wuquf di Bukit Arafah terentang
mulai dari waktu Dzuhur tanggal 9 Dzulhijjah sampai Subuh tanggal 10
Dzulhijjah.
4
3. Thawaf Ifadhah: Melaksanakan thawaf ifadhah yakni berjalan mengelilingi
Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran dimulai dari arah Hajar Aswad.
4. Sa'i: Berlari atau berusaha antara bukit Shafa dan Marwah.
5. Tahallul: Melepaskan diri dari ihram haji setelah mengerjakan amalan-amalan
haji.

, tata cara pelaksanaan Haji dari awal sampai akhir meliputi:

1. Memulai ihram dari Miqat yang telah ditentukan: Niat beribadah haji
yang dilaksanakan pada saat miqat.
2. Wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah: Waktu pelaksanaan wuquf di Bukit
Arafah terentang mulai dari waktu Dzuhur tanggal 9 Dzulhijjah sampai Subuh
tanggal 10 Dzulhijjah.
3. Melakukan Thawaf Ifadah: Melaksanakan thawaf ifadhah yakni berjalan
mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran dimulai dari arah Hajar
Aswad.
4. Melontar Jumrah: Melontar jumrah aqabah yang dilaksanakan setelah fajar
menyingsing atau siang hari pada tanggal 10 Zulhijah dengan 7 butir kerikil.
5. Tahalul: Melepaskan diri dari ihram haji setelah mengerjakan amalan-amalan
haji

, tata cara pelaksanaan Umrah meliputi:

 Thawaf: Melakukan thawaf di sekitar Ka'bah.


 Sa'i: Berlari atau berusaha antara bukit Shafa dan Marwah.
 Tahallul: Melepaskan diri dari ihram setelah selesai umrah.

5
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Haji dan umrah adalah merupakan ibadah yang di wajibkan bagi setiap muslim yang
mampu, dan juga menjadi salah satu rukun islam yang kelima setelah
syahadat,shalat,zakat dan puasa haji dan umrah dilakukan dengan cara,tempat,waktu,
atau masa tertentu, dan merupakan kegiatan berkunjung ke baitullah untuk
mengerjakan ibadah Syarat-syarat wajib haji dan umrah itu adalah sama saja dianatar
nya islam baliq berakal berkemampuan Merdeka dan juga rukun nya Ihram, Wuquf di
Bukit Arafah ,Thawaf ,Sa'i ,Tahallul.

B. Saran

Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak


kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki
makalah ini penulis meminta kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi perbaikan makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Abu Dawud, Sulaiman. 2009. Sunan Abi Dawud. Shu‘aib al-Arnut & Muhammad
KamilQurrah Balali (Ed.). Jld. 1-7. Beirut: Dar al-Risalah al-‘Alamiyyah Abu
Dawud, Sulaiman. 2009. Sunan Abi Dawud. Shu‘aib al-Arnut & Muhammad
KamilQurrah Balali (Ed.). Jld. 1-7. Beirut: Dar al-Risalah al-‘Alamiyyah Ahmad,
Muhammad Hambal. 2001. Musnad al-Imam Ahmad bin Hambal. Shu‘ay al-Arna’ut
& ‘Adil Murshid (Ed.). Al-Qahirah: Mu’assah al-Risalah.

7
8

Anda mungkin juga menyukai