FIQIH IBADAH
DOSEN PENGEMPU:
Waldi Syaputra S sy MH
AL KIFAYAH RIAU
TA 2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur tercurah kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kepada kita sehingg kita dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat beserta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah terlibat
dan membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................1
A.Latar Belakang....................................................................
B.Rumusan Masalah...............................................................
C.Tujuan Makalah...................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Jelaskan Pengertian musafir ..............................................
B. shalat jamak dan qashar......................................................
C. syarat melakukan shalat jamak ..........................................
D. pengertian shalat qashar ....................................................
E. tata cara melakukan shalat qashar
BAB 3 PENUTUP..................................................................
A. Kesimpulan........................................................................
B. Saran...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Shalat merupakan ma’lum min al din bi al dharurah (bagian dari urusan agama
yang difahami urgensitasnya). Shalat adalah kewajiban dalam Islam yang paling
utama dan menjadi pilar agama yang paling agung, agama tidak akan tertegak
tanpanya.1 Shalat merupakan rutinitas ibadah yang tetap saja dilakukan dalam
kondisi apa pun, apakah itu dalam kondisi sehat atau pun sakit, ketika menetap di
suatu tempat maupun ketika dalam perjalanan. Islam memandang shalat sebagai
tiang agama yang dapat membuktikan keislaman seseorang dan untuk mengukur
sejauh mana keimanannya. Selain shalat fardhu, upaya taqarrub juga dapat
dilanjutkan dengan shalat-shalat nawafil atau shalat-shalat yang disunnahkan
untuk meraih fadhilat-fadhilat tertentu. Kewajiban shalat sudah sangat jelas
sumbernya dari al-Quran dan al-Sunnah serta Ijma’, tiada satu pun kaum
muslimin yang menyelisihi tentang kewajiban shalat yang difardhukan atas
mereka lima waktu sehari semalam.2Menafikan kewajiban tersebut atau
meremehkannya berimplikasi berat sehingga dapat dihukumi murtad. Maka tidak
ada kondisi apapun yang mengizinkan seorang muslim untuk meninggalkan
shalat. Dinamika kehidupan manusia selalu bergelut dengan beragam peristiwa
yang melingkupinya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan makalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian musyafir
Istilah musafir diambil dari kata bahasa Arab yang artinya adalah
melakukan perjalanan, kata musafir dalam bahasa Arab adalah isim Fa’il
atau kata yang memiliki posisi sebagai subyek atau pelaku. Musafir dalam
pengertian secara bahasa adalah orang yang melakukan perjalanan.
Jika perjalanan yang dilakukan oleh seseorang tidak disebut atau tidak
termasuk safar, maka keringanan serta hak seorang musafir tidak dapat
digunakan oleh orang yang melakukan perjalanan tersebut.
2
Musafir juga diberikan keringanan untuk mengqashar shalatnya atau
meringkas sholat yang mulanya memiliki empat rakaat menjadi dua rakaat,
musafir diperbolehkan membatalkan puasa wajib serta boleh tidak ikut
melaksanakan shalat Jumat, tetapi tetap melaksanakan sholat dhuhur.
salat jamak dan qasar dapat dilakukan jika terjadi kondisi berikut:
A. Jamak Takdim
Salat jamak taqdim dilakukan di waktu awal salat fardhu. Meringkas atau
mengerjakan dua salat wajib sekaligus di waktu salat yang pertama atau
awal, yakni:
3
Salat zuhur dan asar, dikerjakan di waktu zuhur. Jika niat jamak saja, tanpa
meringkas (qashar) salat, berarti dikerjakan empat rakaat zuhur hingga salam, dan
empat rakaat asar.
Jika Anda memiliki niat mengerjakan jamak dan qashar sekaligus, berarti
dikerjakan dengan dua rakaat zuhur lalu salam dan lanjut dua rakaat untuk asar.
Salat maghrib dan isya dikerjakan di waktu maghrib. Niat salat jamak maghrib
dan isya tanpa qashar, berarti tiga rakaat maghrib lalu salam dan empat rakaat
isya.
Jika Anda memiliki niat mengerjakan jamak dan qashar sekaligus, berarti
dikerjakan dengan tiga rakaat maghrib lalu salam dan lanjut dua rakaat untuk isya.
Tidak meringkas maghrib menjadi 1,5 rakaat.
Tata Cara
- Membaca niat salat jamak taqdim zuhur dan asar (dilakukan di awal salat).
"Ushollii fardlozh zhuhri arbaa rakaaatin majmuuan maal ashri adaa-an lillaahi
taaalaa."
Artinya: Aku sengaja salat fardu dhuhur empat rakaat yang dijama dengan ashar,
fardu karena Allah Taaala.
- Setelah selesai salat zuhur, tanpa zikir atau ngobrol, langsung dilanjut salat asar
dengan bacaan niat:
"Ushollii fardlozh ashri arbaa rakaaatin majmuuan maal dzuhri adaa-an lillaahi
taaalaa."
Artinya: Aku berniat salat asar empat rakaat dijama dengan zuhur, fardhu karena
Allah Taaala.
- Niat salat jamak taqdim untuk maghrib dan isya (dilakukan di waktu awal,
maghrib)
"Ushollii fardlozh maghribi thalaatha rakaaatin majmuuan maal isyaai jama
taqdiimin adaa-an lillaahi taaalaa."
Artinya: Aku sengaja salat fardu maghrib tiga rakaat yang dijama dengan isya,
dengan jama taqdim, fardu karena Allah Taaala.
- Setelah selesai salat maghrib, langsung dilanjut salat isya dengan bacaan niat:
"Ushollii fardlozh isyaai arbaa rakaaatin majmuuan maal maghiribi jama
taqdiimin adaa-an lillaahi taaalaa."
Artinya: Aku berniat salat isya empat rakaat dijamak dengan magrib, dengan jama
taqdim, fardhu karena Allah Taaala. .
4
2. Jamak Takhir
Jama’ ta’khir, adalah mengumpulkan dua shalat wajib dikerjakan pada waktu
yang kedua (akhir). Jama’ ta’khir juga terdiri dari dua macam, yaitu;
Mengumpulkan shalat zuhur dan shalat ashar, dikerjakan pada waktu ashar
Mengumpulkan shalat magrib dan isya, dikerjakan pada waktu isya
Tata cara sholat jamak takhir dzuhur dan ashar dilaksanakan pada waktu sholat
yang terakhir. Jadi, Anda bisa menjamak sholat dzuhur dan ashar pada waktu
ashar. berikut bacaan niat dan tata cara sholat jamak takhir dzuhur dan ashar:
Membaca niat sholat jamak takhir Dzuhur dan Ashar.
"Ushollii fardlozh zhuhri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al ashri adaa-
an lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku sengaja sholat fardu dhuhur 4 rakaat yang dijama' dengan
Ashar, fardu karena Allah Ta'aala."
Takbiratul ihram.
Lalu melaksanakan sholat Dzuhur 4 rakaat seperti biasa.
Setelah melaksanakan sholat Dzuhur langsung melanjutkan dengan
menunaikan sholat Ashar 4 rakaat beserta membaca niat sholat Ashar
tanpa ada pemisah untuk melakukan sholat sunnah.
"Ushollii fardlol 'ashri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'azh zhuhri adaa-
an lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku sengaja sholat fardu Ashar 4 rakaat yang dijamak dengan
dhuhur, fardu karena Allah Ta'aala."
Lalu melaksanakan sholat Dzuhur 4 rakaat seperti biasa.
Setelah melaksanakan sholat Dzuhur langsung melanjutkan dengan
menunaikan sholat Ashar 4 rakaat beserta membaca niat sholat Ashar
tanpa ada pemisah untuk melakukan sholat sunnah.
"Ushollii fardlol 'ashri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'azh zhuhri adaa-
an lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku sengaja sholat fardu Ashar 4 rakaat yang dijamak dengan
dhuhur, fardu karena Allah Ta'aala."
Membaca bacaan niat sholat jamak takhir Maghrib dan Isya.
"Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka'aatin majmuu'an ma'al
'isyaa'i Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku sengaja sholat fardu maghrib 3 rakaat yang dijama' dengan
isyak, dengan jamak takhir, fardu karena Allah Ta'aala."
Takbiratul ihram.
Lalu melaksanakan sholat maghrib tiga rakaat seperti biasa. Setelah
menunaikan sholat Maghrib dilanjutkan dengan sholat Isya dan membaca
5
niat sholat Isya 4 rakaat tanpa ada pemisah untuk melakukan sholat
sunnah.
"Ushollii fardlozh 'isyaa'i arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al magribi
Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku berniat sholat isya' empat rakaat yang dijama' dengan
magrib, dengan jamak takhir, fardhu karena Allah Ta'aala
Sebab dan kondisi yang memperbolehkan seorang muslim menjamak sholat ada
banyak sekali, namun semua kondisi tersebut memiliki satu karakteristik yang
sama, yaitu masyaqqah (adanya kesulitan).
م ِإ َذا ارْ تَ َح َل قَب َْل َأ ْن ت َِزي َغNَ َّصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسل
َ َكانَ النَّبِ ُّي
َوِإ َذا،ت ْال َعصْ ِر ثُ َّم يَجْ َم ُع بَ ْينَهُ َما ِ الظه َْر ِإلَى َو ْق ُّ ال َّش ْمسُ َأ َّخ َر
ب ُّ صلَّى
َ الظ ْه َر ثُ َّم َر ِك ْ زَ اغ.
َ َت
Artinya : Nabi ﷺbila berangkat bepergian sebelum matahari condong, beliau
mengakhirkan pelaksanaan shalat zuhur hingga waktu shalat ashar lalu
menggabungkan (jama’) keduanya.
Dan bila (berangkat) setelah matahari condong, beliau melaksanakan shalat zuhur
terlebih dahulu kemudian berangkat.
6
D. Shalat qashar
َصرُوْ ا ِمن ُ ْس َعلَ ْي ُك ْم ُجنَا ٌح اَ ْن تَ ْق َ ض فَلَي ِ ْض َر ْبتُ ْم فِى ااْل َر َ َواِ َذا
ۗ
الص َّٰلو ِة ۖ اِ ْن ِخ ْفتُ ْم اَ ْن يَّ ْفتِنَ ُك ُم الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا اِ َّن ْال ٰكفِ ِر ْينَ َكانُوْ ا
لَ ُك ْم َع ُد ًّوا ُّمبِ ْينًا
“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa
kamu mengqasar salat(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir.
Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
(QS an-Nisaa’ 101)
1. Jarak Qasar
Adalah Ibnu Umar ra dan Ibnu Abbas ra mengqasar salat dan buka
puasa pada perjalanan menempuh jarak 4 burd yaitu 16 farsakh.
7
Ibnu Abbas menjelaskan jarak minimal dibolehkannya qasar salat
yaitu 4 burd atau 16 farsakh. 1 farsakh = 5541 meter sehingga 16
Farsakh = 88,656 km. Dan begitulah yang dilaksanakan sahabat
seperti Ibnu Abbas dan Ibnu Umar. Sedangkan hadits Ibnu Syaibah
menunjukkan bahwa qashar salat adalah perjalanan sehari
semalam. Dan ini adalah perjalanan kaki normal atau perjalanan
unta normal. Dan setelah diukur ternyata jaraknya adalah sekitar 4
burd atau 16 farsakh atau 88,656 km. Dan pendapat inilah yang
diyakini mayoritas ulama seperti imam Malik, imam asy-Syafi’i
dan imam Ahmad serta pengikut ketiga imam tadi.
Satu farsakh adalah tiga mil. Kalau demikian, maka jumlah seluruh
farsakh di atas adalah empat puluh delapan mil. Satu mil adalah
empat ribu jangka kaki. Dan satu jangka sama dengan tiga telapak
kaki. Yang dikehendaki dengan mil adalah ukuran mil keturuan
bani Hasyim.
8
melakukan sholat secara sempurna. Pentafsiran seperti ini (orang
yang sholat secara sempurnya) agar mencakup pada seorang
musafir yang melakukan sholat dengan sempurna.
Artinya: "Aku niat salat fardu dzuhur 2 rakaat qashar, karena Allah Ta"aala."
Artinya: "Aku niat salat fardu Ashar 2 rakaat qashar, karena Allah Ta"aala."
Artinya: "Aku niat salat fardu Isya 2 rakaat qashar, karena Allah Ta"aala.
2. Takbirotul Ikhram
9
12. Membaca Surah Al-Fatihah
20. Salam,
Juga disyaratkan harus turun hujan saat permulaan melakukan dua sholat tersebut.
Tidak cukup hanya turun hujan di pertengahan sholat pertama dari keduanya.
Juga disyaratkan harus turun hujan saat melakukan salam dari sholat yang pertama, baik
setelah itu hujan terus turun ataupun tidak.
Kemurahan melakukan jama’ sebab hujan hanya tertentu bagi orang yang sholat
berjama’ah di masjid atau tempat-tempat sholat berjama’ah lainnya yang jaraknya jauh
menurut ukuran ‘urf, dan ia merasa berat / kesulitan untuk berangkat ke masjid atau
tempat-tempat sholat berjamaah lainnya sebab kehujanan di perjalanannya.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Istilah musafir diambil dari kata bahasa Arab yang artinya adalah
melakukan perjalanan, kata musafir dalam bahasa Arab adalah isim
Fa’il atau kata yang memiliki posisi sebagai subyek atau pelaku.
Musafir dalam pengertian secara bahasa adalah orang yang melakukan
perjalanan.
Shalat jamak adalah salat yang menggabungkan dua salat fardu ke
dalam satu waktu, sedangkan qasar adalah salat yang dilakukan dengan
meringkas salat fardu yang empat rakaat menjadi dua rakaat.
Jamak terbagi menjadi dua :
Jamak Takdim
Salat jamak taqdim dilakukan di waktu awal salat fardhu. Meringkas
atau mengerjakan dua salat wajib sekaligus di waktu salat yang pertama
atau awal.
Jamak Takhir
11
DAFTAR PUSTAKA
Kitab fathul qarib karangan Ibnu Qosim Al ghoji , kitab I’anatuttholibin karangan
Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatho ad-Dimyathi, kitab goyatu wa taqrib
12