Anda di halaman 1dari 10

Revisi Makalah

BIMBINGAN MANASIK HAJI DAN UMRAH


“Tawaf dan Tata Caranya”

DISUSUN OLEH :

NURAINUNNISA
(NIM : 50800118029)

JURUSAN MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2021


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas


karunia dan keridhoannya sehingga kami bisa menyusun makalah yang
berjudul Tawaf dan Tata Caranya dapat terselesaikan. Makalah ini
dibuat karena tugas yang diberikan oleh Bapak Dr. Hamiruddin, M.Ag.
selaku dosen Bimbingan Manasik Haji dan Umrah jurusan manajemen haji dan
umrah kelas A.

Untuk itu, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.

Makassar, 6 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Sampul...............................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................ii

Daftar Isi..........................................................................................................iii

BAB I (Pendahuluan)........................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................1

BAB II (Pembahasan).......................................................................................2

A. Pengertian Tawaf..................................................................................2
B. Jenis-Jenis Tawaf..................................................................................4
C. Tata Cara Pelaksanaan..........................................................................4

BAB III (Penutup).............................................................................................6

A. Kesimpulan..........................................................................................6
B. Saran.....................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan Agama islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia dan
membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulis ikhlas kepada sang
pencipta maka menjadi tabungan bekal bagi para umatnya di syurga-Nya kelak. Salah satu
ibadah yang memiliki begitu banyak syafaat adalah Haji dan Umrah yang merupsksn rukun
imsn kelima setelah syahadat, sholat, puasa dan zakat. Ibadah haji merupakan ibadah yang
diistimewakan karena tidak hanya membutuhkan niat saja tapi juga membutuhkan pengorbanan
materi dan fisik yang mumpuni untuk melaksanakannya.

Dalam ibadah haji dan umrah kita perlu mengtahui rangkaian ibadahnya sebelum
menunaikan kewajiban tersebut. Salah satu rangkaian dari ibadah haji/umrah yang penting kita
ketahui adalah tawaf. Sama seperti ibadah lain, tawaf juga memiliki syarat pelaksanaan, sunnah
dan tata cara pelaksanaannya. Maka untuk memperdalam pengetahuan kita, penulis akan
memberi penjelasan singkat mengenai tawaf itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang penulis pilih pada materi ini, sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan tawaf?


2. Apa saja jenis-jenis tawaf?
3. Bagaimana tata cara pelaksanaan tawaf?

C. Tujuan Penulisan
Berikut tujuan penulisan dari makalah ini:
1. Untuk mengetahui pengertian tawaf.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tawaf.
3. Untuk mengetahui tata cara pelaksanaan tawaf.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tawaf

Secara bahasa kata Tawaf berasal dari Bahasa Arab (‫ )ف واط‬bermakna bergerak
mengelilingi Kakbah. Sedangkan secara istilah fikih, kata tawaf bermakna:1

“Berputar mengelilingi Kakbah yang dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar
Aswad juga setelah 7 putaran, dengan menjadikan bagian kanan tubuhnya menghadap ke
Kakbah’

Kegiatan tawaf ini menjadi salah satu amal ibadah yang dilaksanakan oleh umat muslim
pada saat menunaikan ibadah haji dan umroh di Tanah Suci. Perintah untuk melakukan tawaf
terdapat pada Q.S Al-Hajj ayat 29.

“Artinya: Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran (yang ada di badan)


mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua
(Baitullah).”

Adapun ketentuan atau tata cara pelaksanaan tawaf yang terdapat dalam Buku Tuntunan
Manasik Haji Kemenag RI tahun 2020 antara lain:

1) Syarat sah tawaf


• Suci dari hadas dan najis
• Menutup aurat
• Berada di dalam Masjidil Haram termasuk di area perluasan pada lantai dua, tiga, atau
empat, meskipun dengan posisi melebihi ketinggian Ka’bah dan terhalang antara dirinya
dengan Ka’bah
• Memulai dari Hajar Aswad

1
Ahmad Sarwat, Ensiklopedia Fikih Indonesia Edisi 6 : Haji & Umrah, (Jakarta: PT. Gramedia Pusaka
Utama,2019), h.140.

2
• Ka’bah berada di sebelah kiri
• Di luar Ka’bah (tidak di dalam Hijir Ismail)
• Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran
• Niat tersendiri, jika thawaf yang dia lakukan berdiri sendiri, tidak terkait dengan haji
dan umrah.
2) Sunnah- sunnah tawaf
• Memegang Hajar Aswad, menciumnya, serta meletakkan jidat di atasnya pada awal
tawaf. Namun semua sunah ini tidak dianjurkan bagi perempuan kecuali jika tempat
tawaf lengang. Jika tidak memungkinkan, cukup semua itu dilakukan dengan isyarah
melalui tangan kanan.
• Membaca doa ma’tsur pada saat memulai tawaf setelah istilam sambil mengangkat
tangan:

• Melakukan ramal (berjalan cepat) bukan berlari bagi kaum lelaki dan tidak membuat
lompatan pada putaran pertama sampai ketiga, dan berjalan biasa pada putaran
selanjutnya
• Melakukan idhthiba’ bagi laki-laki, yaitu meletakkan bagian tengah selendang di bawah
bahu kanan, sedangkan kedua ujungnya diletakkan di atas bahu kiri, sehingga bahu
kanan terbuka dan bahu kiri tertutup
• Mendekat pada Ka’bah bagi kaum laki-laki jika sekeliling Ka’bah tidak dalam kondisi
penuh sesak dan membuatnya menderita, sedangkan bagi kaum perempuan disunnahkan
menjauh dari Ka’bah
• Berjalan kaki bagi yang mampu; bagi yang tidak mampu dapat menggunakan kursi roda
atau skuter matik
• Mengusap rukun Yamani.

3
B. Jenis-Jenis Tawaf
1) Tawaf Qudum
Tawaf Qudum atau disebut juga sebagai tawaf Dukhul adalah tawaf kedatangan. Tawaf
yang dilaksanakan saat pertama kali jamaah haji masuk ke kota Mekksh. Setiap kali Rasulullah
SAW masuk ke Masjidil Haram, beliau selalu melaksanakan tawaf Qudum sebagai pengganti
sholat Tahiyatul Masjid. Hukumnya tawaf ini adalah sunnah dilakukan bagi jamaah haji ifrad
atau qiran, sedangkan bagi jamaah haji tamattu’ tidak disunnahkan karena tawaf ini sudah masuk
pada rangkaian umrah.

2) Tawaf Ifadah
Tawaf ifadah adalah Tawaf ziarah atau tawaf rukun. Tawaf ini merupakan salah satu
rukun haji sehingga jika tidak dilaksanakan maka hajinya menjadi batal. Pelaksanaan tawaf ini
diutamakan pada tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah melempar jumrah aqabah dan tahallul. Selain
itu, tawaf ifadah juga sebaiknya dilaksanakan sebelum berakhirnya hari-hari tasyriq (tanggal 11,
12, dan 13 Dzulhijjah).2

3) Tawaf Wada’
Tawaf Wada adalah tawaf perpisahan yang biasa juga disebut sebagai tawaf Shadar
(tawaf kembali). Disebut sebagai tawaf kembali karena setelah itu para jamaah haji akan
meninggalkan Mekkah dan kembali ke Tanah Air masing-masing. Hukum tawaf ini adalah wajib
sehingga apabila tidak melaksanakannya maka diharuskan membayar dam.

4) Tawaf Sunnah
Tawaf Sunnah adalah tawaf yang dilakukan setiap kali seseorang memasuki Masjidil
Haram. Tawaf ini tidak memiliki waktu khusus seperti tawaf lainnya (bisa dilakukan kapan saja).

C. Tata Cara Pelaksanaan Tawaf


1) Menutup aurat
2) Suci dari najis dan hadats
3) Mandi sebelum melaksanakan tawaf jika memungkinkan

2
https://hasuna.co.id/apa-itu-tawaf, diakses pada tanggal 8/5/2021, jam 23.53

4
4) Mendahulukan kaki kanan saat masuk Masjidil Haram dengan membaca doa.
"Allahumma - aftahliy abwaaba rahmatik"
5) Menuju ke rukun hajar aswad lalu menghadapnya sambil beristilam membaca
"bismillah, allahu akbar".
6) Tawaf 7 putaran dimulai dari hajar aswad dan berakhir di hajar aswad pula
7) Disunnahkan berlari" kecil di 3 putaran pertama bagi laki-laki
8) Disunnahkan mengusap rukun yamani pada setiap putaran tawaf dan jika tidak
memungkinkan tidak perlu memberi isyarat
9) Ketika berada di rukun yamani dan hajar aswad disunnahkan membaca "rabbanaa
aatina fiddunya hasanah wa fil aakhirati hasanah waqinaa a'dzaaban-nar"
10) Setelah tawaf bagi laki-laki menutup ke 2 pundaknya lalu menuju ke maqam Ibrahim
sambil membaca "wattakhidzuu min maqaami ibraahiima mushollah"
11) Sholat sunnah dibelakang makam Ibrahim (rakaat pertama disunnahkan membaca
surah al-kafirun, rakaat kedua membaca surat al-ikhlas).
12) setelah sholat disunnahkan minum dan menyiram kepala dengan air zam-zam
13) Kembali ke hajar aswad bertakbir lalu mengusap dan menciumnya jika
memungkinkan, jika tidak cukup memberi isyarat kepadanya tanpa mencium tangan.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini yaitu:
a. Tawaf merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara berkeliling memutari baitullah
sebanyak 7 putaran yang berlawanan arah jarum jam. Tawaf sendiri memiliki syarat
pelaksanaan dan sunnah pelaksanaannya.
b. Tawaf terbagi menjadi 4 macam/jenis, yaitu tawaf qudum (tawaf kedatangan), tawaf
ifadah (tawaf rukun), tawaf wada’ (tawaf perpisahan), dan tawaf sunnah.
c. Mengenai cara pelaksanaannya, sesuai dengan manasik rasulullah saw diikuti dengan
kesepakatan para ulama.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas memiliki kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah di atas.

6
DAFTAR PUSTAKA
Sarwat, Ahmad. Ensiklopedia Fikih Indonesia Edisi 6 : Haji & Umrah. Jakarta: PT. Gramedia
Pusaka Utama, 2019. h.140.

“Apa itu Tawaf”, Hasuna, https://hasuna.co.id/apa-itu-tawaf. Diakses pada tanggal 8/5/2021


Pukul 23.53 WITA.

Direktoral Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah. 2020. Tuntunan Manasik Haji dan Umrah.
Kementerian Agama Repulik Indonesia, Jakarta. h. 82-83.

Anda mungkin juga menyukai