Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan saya
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah fikih I (ibadah dan
muamalah) yang berjudul “Pelaksanaan Ibadah Haji Dan Umroh” dapat selesai seperti waktu
yang telah saya rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak
yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah fikih I (ibadah dan muamalah) . Makalah ini membahas
tentang Pelaksanaan Ibadah Haji Dan Umroh.
Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rukun Islam yang terakhir adalah naik haji ke Baitullah. Maksudnya adalah berkunjung ke tanah suci untuk
melaksanakan serangkaian amal ibadah sesuai dengan syarat, rukun, dan waktu yang telah ditentukan. Ibadah haji
ditentukan kepada muslim yang mampu. Pengertian mampu atau kuasa yaitu mempunyai bekal yang cukup untuk pergi
dan bekal bagi keluarga yang ditinggalkannya. Sama halnya dengan umrah yang dapat dilakukan pada bulan- bulan lain
selain bulan Zulhijah.
Haji dan umrah merupakan suatu kegiatan rohani yang di dalamnya terdapat pengorbanan, ungkapan rasa syukur,
berbuat kebajikan dengan kerelaan hati, melaksanakan perintah Allah, serta mewujudkan pertemuan besar dengan
umat Islam lainnya di seluruh dunia. Firman Allah swt. Surah A1 Baqarah Ayat 125.
B. Rumusan Masalah
Dari pokok masalah ini akan dijelaskan dalam rumusan-rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana melaksanakan ibadah haji dengan syarat dan rukun yang telah di tentukan
2. Perbedaan antara Haji dan Umrah
C. Tujuan
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penelitian ini memiliki tujuan yaitu sebagai berikut.
1. Untuk menyelesaikan tugas bahasa indonesia tentang fungsi bahasa sbagai alat kontrol sosial
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian haji menurut bahasa (etimologi) adalah pergi ke Baitullah (Kakbah) untuk
melaksanakan ibadah yang telah ditetapkan atau ditentukan Allah swt.
Pengertian haji secara istilah (terminologi) adalah pergi beribadah ke tanah suci
(Mekah), melakukan tawaf, sa’i, dan wukuf di Padang Arafah serta melaksanakan semua
ketentuan-ketentuan haji di bulan Zulhijah.
Pengertian umrah menurut bahasa (etimologi) yaitu diambil dari kata “i’tamara” yang
artinya berkunjung. Di dalam syariat, umrah artinya adalah berkunjung ke Baitullah (Masjidil
Haram) dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah dengan memenuhi syarat tertentu
yang waktunya tidak ditentukan seperti halnya haji.
Hukum melaksanakan haji adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu, sesuai dengan
firman Allah dalam Surah Ali Imran Ayat 97.yang artinya.
Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata (di antaranya) maqam Ibrahin, barang
siapa
Memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Mahakaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS Ali Imran: 97).
Sebagai ulama berpendapat bahwa umrah hukumnya mutahabah artinya baik untuk
dilakukan dan tidak diwajibkan. Hadis Nabi Muhammad saw. menyatakan sebagai berikut.
Artinya: Haji adalah fardu sedangkan umrah adalah “tatawwu.” (A1 Hadis)
Tatawwu maksudnya ialah tidak diwajibkan, tetapi baik dilakukan untuk mendekatkan
diri kepada Allah dan melakukannya lebih utama daripada meninggalkannya karena
tatawwu mempunyai ganjaran pahala.
1. mampu (kuasa)
2. Islam
3. Berakal
4. Balig
5. Merdekaada bekal
6. dan aman dalam perjalanan.
1. Ihram
Ihram yaitu berniat untuk mulai mengerjakan ibadah haji dengan memakai kain
putih yang tidak dijahit. Ibadah ini dimulai setelah sampai di miqat (batas-batas yang
telah ditetapkan).
Miqat ini dibagi dua yaitu:
miqat zamani, yakni batas yang telah ditentukan berdasarkan waktu. Mulai
bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah. Maksudnya, hanya pada
masa itulah ibadah haji bisa dilaksanakan.
miqat makani yakni, batas yang telah ditetapkan berdasarkan tempat.
2. Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah adalah berhenti di Padang Arafah sejak tergelintirnya matahari
tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah.
3. Tawaf Ifadah
Tawaf ifadah adalah mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali dengan syarat sebagai
berikut:
5. Tahalul
Tahalul adalah mencukur atau menggunting rambut sedikitnya tiga helai. Pihak
yang mengatakan bercukur sebagai rukun haji, beralasan karena tidak dapat diganti
dengan penyembelihan.
6. Tertib
Tertib maksudnya adalah menjalankan rukun haji secara berurutan.
2.4. Wajib haji
Wajib haji ada tujuh macam, yakni sebagai berikut.
1. Ihram mulai dari miqat.
2. Bermalam di Muzdalifah pada malam hari raya haji.
3. Melempar Jumratul Aqabah.
4. Melempar tiga jumrah yakni.
jumrah ula,
jumrah wusta, dan
jumrah aqabah.
Melempar jumrah ini dilakukan setiap hari pada tanggal 11, 12, dan 13 bulan
Zulhijah dan waktunya setelah tergelincir matahari. Masing-masing jumrah dilempar
sebanyak 7 (tujuh) kali dengan batu kecil.
5. Bermalam di Mina.
6. Tawaf wada.
7. Menjauhkan diri dari larangan atau perbuatan yang diharamkan dalam ihram
dan umrah yaitu sebagai berikut.
Bagi pria dilarang memakai pakaian berjahit.
Menutup kepala bagi pria dan menutup muka bagi wanita
Memotong kuku.
Membunuh hewan buruan.
Memakai wangi-wangian.
Hubungan suami isteri (bersetubuh)
Mengadakan aqad nikah (kawin atau mengawinkan).
Memotong rambut atau bulu badan yang lain.
2.5.Perbedaan Haji dengan Umrah Yaitu
Ibadah haji dan umrah adalah suatu ibadah yang dikerjakan oleh umat Islam di
tanah suci (Mekkah). Cara melakukan ibadah haji dan umroh tidak sama, karena
memiliki perbedaan dari segi rukun umrah dan wajib umrah, terkadang masih banyak
orang yang belum mengetahui perbedaannya. Berikut perbedaan haji dan umroh:
Ibadah haji dilakukan seumur hidup sekali dalam setahun, sedangkan umrah dapat
dilakukan setiap hari dalam setahun kecuali hari ibadah haji.
Pada pelaksannaan haji adanya wukuf diarafah (termasuk rukun haji) sedangkan
pelaksanaan umrah tidak ada wukuf diarafah.
waktu pelaksanaan ibadah haji lebih lama karena ibadah haji lebih banyak
memakan waktu dibandingkan dengan ibadah umrah. karena dalam umrah, kita
hanya butuh 3 pekerjaan saja, yaitu berihram dari miqat, bertawaf tujuh kali
putaran di sekeliling Ka’bah, lalu berjalan kaki antara bukit Shafa dan Marwah
tujuh kali putaran, dan bercukur rambut kemudian selesai
Dalam pelaksanaan ibadah haji lebih memerlukan tenaga atau fisik yang lebih
baik dibandingkan dengan ibadah umrah, karena dalam ibadah haji kegiatan yang
dilakukan lebih banyak dan lebih rumit dibandingkan ibadah umrah.
Hukum ibadah haji adalah wajib sedangkan hukum umroh adalah sunnah.
h
2.6. Perbedaan dari segi rukun/ wajib haji dengan rukun/wajib umraH
Rukun Haji ada 6 yaitu :
1. Ihram
2. wukuf diarafah
3. tawaf
4. sa’i
5. mencukur
6. tertib
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Haji berarti bersengaja mendatangi
Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal badahdengan tata cara yang tertentu dan
dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat- syarat yang ditentukan oleh syara’,
semata-mata mencari ridho Allah.Umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf
disekelilingnya, bersa’yu antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting
rambut.Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah
haji.Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.Dasar Hukum Perintah Haji
atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran 97.Untuk dapat menjalankan ibadah haji dan umrah
harus memenuhi syarat, rukun dan wajibhaji atau umroh.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ilhamberkuliah.blogspot.com/2015/12/makalah-haji-dan-umroh.html
2. http://madaniannida-kumpulanmakalahpai.blogspot.com/2011/02/haji-dan-
umroh.html
3. http://deluk12.wordpress.com/makalah-haji-dan-umroh/
4. http://madaniannida-kumpulanmakalahpai.blogspot.com/2011/02/haji-dan-
umroh.html