Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KELOMPOK 8

FIKIH I (IBADAH DAN MUAMALAH)


TENTANG PELAKSANAAN IBADAH HAJI DAN
UMROH

DOSEN PENGAMPU : Lelah Nurjamilah, M.Pd.I


Di Susun Oleh :
AFIFAH AWALIYAH KHAIRUNNISA
TASYA UTARI
RAMA MAULANA HERMAN
ZAMZAM JAMALUDIN AZ

FAKULTAS TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan saya
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah fikih I (ibadah dan
muamalah) yang berjudul “Pelaksanaan Ibadah Haji Dan Umroh” dapat selesai seperti waktu
yang telah saya rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak
yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah fikih I (ibadah dan muamalah) . Makalah ini membahas
tentang Pelaksanaan Ibadah Haji Dan Umroh.

Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

TASIK MALAYA, 19 DESEMBER 2020


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Latar belakang............................................................................................................... 1

1.2 Rumusan makalah..........................................................................................................1

1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Haji Dan Umroh.......................................................................................... 2

2.2 Hukum Haji Dan Umroh............................................................................................... 2

2.3 Syarat Haji Dan Rukun Haji..........................................................................................


3

2.4 Wajib Haji......................................................................................................................5

2.5 Perbedaan Haji Dan Umroh...........................................................................................6

2.6 Perbedaan Dari segi Rukun........................................................................................... 6

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rukun Islam yang terakhir adalah naik haji ke Baitullah. Maksudnya adalah berkunjung ke tanah suci untuk
melaksanakan serangkaian amal ibadah sesuai dengan syarat, rukun, dan waktu yang telah ditentukan. Ibadah haji
ditentukan kepada muslim yang mampu. Pengertian mampu atau kuasa yaitu mempunyai bekal yang cukup untuk pergi
dan bekal bagi keluarga yang ditinggalkannya. Sama halnya dengan umrah yang dapat dilakukan pada bulan- bulan lain
selain bulan Zulhijah.

Haji dan umrah merupakan suatu kegiatan rohani yang di dalamnya terdapat pengorbanan, ungkapan rasa syukur,
berbuat kebajikan dengan kerelaan hati, melaksanakan perintah Allah, serta mewujudkan pertemuan besar dengan
umat Islam lainnya di seluruh dunia. Firman Allah swt. Surah A1 Baqarah Ayat 125.

B. Rumusan Masalah

Dari pokok masalah ini akan dijelaskan dalam rumusan-rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana melaksanakan ibadah haji dengan syarat dan rukun yang telah di tentukan
2. Perbedaan antara Haji dan Umrah

C. Tujuan

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penelitian ini memiliki tujuan yaitu sebagai berikut.

1. Untuk menyelesaikan tugas bahasa indonesia tentang fungsi bahasa sbagai alat kontrol sosial
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Haji dan Umrah

Pengertian haji menurut bahasa (etimologi) adalah pergi ke Baitullah (Kakbah) untuk
melaksanakan ibadah yang telah ditetapkan atau ditentukan Allah swt.

Pengertian haji secara istilah (terminologi) adalah pergi beribadah ke tanah suci
(Mekah), melakukan tawaf, sa’i, dan wukuf di Padang Arafah serta melaksanakan semua
ketentuan-ketentuan haji di bulan Zulhijah.

Pengertian umrah menurut bahasa (etimologi) yaitu diambil dari kata “i’tamara” yang
artinya berkunjung. Di dalam syariat, umrah artinya adalah berkunjung ke Baitullah (Masjidil
Haram) dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah dengan memenuhi syarat tertentu
yang waktunya tidak ditentukan seperti halnya haji.

2.2. Hukum Haji dan Umrah

Hukum melaksanakan haji adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu, sesuai dengan
firman Allah dalam Surah Ali Imran Ayat 97.yang artinya.

Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata (di antaranya) maqam Ibrahin, barang
siapa

Memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Mahakaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS Ali Imran: 97).
Sebagai ulama berpendapat bahwa umrah hukumnya mutahabah artinya baik untuk
dilakukan dan tidak diwajibkan. Hadis Nabi Muhammad saw. menyatakan sebagai berikut.

Artinya: Haji adalah fardu sedangkan umrah adalah “tatawwu.” (A1 Hadis)

Tatawwu maksudnya ialah tidak diwajibkan, tetapi baik dilakukan untuk mendekatkan
diri kepada Allah dan melakukannya lebih utama daripada meninggalkannya karena
tatawwu mempunyai ganjaran pahala.

2.3. Syarat Haji & Rukun Haji

Syarat wajib haji adalah :

1. mampu (kuasa)
2. Islam
3. Berakal
4. Balig
5. Merdekaada bekal
6. dan aman dalam perjalanan.

Rukun haji adalah sebagai berikut:

1. Ihram
Ihram yaitu berniat untuk mulai mengerjakan ibadah haji dengan memakai kain
putih yang tidak dijahit. Ibadah ini dimulai setelah sampai di miqat (batas-batas yang
telah ditetapkan).
Miqat ini dibagi dua yaitu:
miqat zamani, yakni batas yang telah ditentukan berdasarkan waktu. Mulai
bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah. Maksudnya, hanya pada
masa itulah ibadah haji bisa dilaksanakan.
miqat makani yakni, batas yang telah ditetapkan berdasarkan tempat.

Miqat makani dibagi ke dalam beberapa tempat yaitu sebagai berikut.


Bagi orang yang bermukim di Mekah, niat ihram dihitung sejak keluar dari
Mekah.
Bagi orang yang berasal dari Madinah dan sekitarnya, niat ihram dimulai
sejak mereka sampai di Dzulhulaifah (Bir Ali).
Bagi orang dari Syam, Mesir, dan arah barat, memulai ihram mereka ketika
sampai di Juhfah.
Bagi orang yang datang dari Yaman dan Hijaz, ihram dimulai setelah mereka
sampai di bukit Qarnul Manazil.
Bagi orang dari India, Indonesia, dan negara yang searah memulai ihram
setelah mereka berada di bukit Yalamlam.
Bagi orang yang datang dari arah Irak dan yang searah dengannya, ihram
dimulai dari Dzatu Irqin.

2. Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah adalah berhenti di Padang Arafah sejak tergelintirnya matahari
tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah.

3. Tawaf Ifadah

Tawaf ifadah adalah mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali dengan syarat sebagai
berikut:

Suci dari hadas dan najis baik badan maupun pakaian.


Menutup aurat.
Kakbah berada di sebelah kiri orang yang mengelilinginya.
Memulai tawaf dari arah hajar aswad (batu hitam) yang terletak di salah satu
pojok di luar Kakbah.
Macam-macam tawaf itu sendiri ada lima macam yaitu seperti berikut ini.
Tawaf qudum adalah tawaf yang dilakukan ketika baru sampai di Mekah
Tawaf ifadah adalah tawaf yang menjadi rukun haji
Tawaf sunah adalah tawaf yang dilakukan semata-mata mencari rida Allah.
4. Sa’i
Tawaf Tawaf wada adalah tawaf yang dilakukan sebelum meninggalkan kota
nazar
adalah Mekah Sa’i
tawaf yang
dilakukan
untuk adalah lari-lari kecil atau jalan cepat antara Safa dan Marwa (keterangan lihat QS
memenuhi
nazar.
Al Baqarah: 158). Syarat adalah sebagai berikut.
Dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwa.
Dilakukan sebanyak tujuh kali.
Melakukan sa’i setelah tawaf qudum.

5. Tahalul
Tahalul adalah mencukur atau menggunting rambut sedikitnya tiga helai. Pihak
yang mengatakan bercukur sebagai rukun haji, beralasan karena tidak dapat diganti
dengan penyembelihan.
6. Tertib
Tertib maksudnya adalah menjalankan rukun haji secara berurutan.
2.4. Wajib haji
Wajib haji ada tujuh macam, yakni sebagai berikut.
1. Ihram mulai dari miqat.
2. Bermalam di Muzdalifah pada malam hari raya haji.
3. Melempar Jumratul Aqabah.
4. Melempar tiga jumrah yakni.
jumrah ula,
jumrah wusta, dan
jumrah aqabah.
Melempar jumrah ini dilakukan setiap hari pada tanggal 11, 12, dan 13 bulan
Zulhijah dan waktunya setelah tergelincir matahari. Masing-masing jumrah dilempar
sebanyak 7 (tujuh) kali dengan batu kecil.
5. Bermalam di Mina.
6. Tawaf wada.
7. Menjauhkan diri dari larangan atau perbuatan yang diharamkan dalam ihram
dan umrah yaitu sebagai berikut.
Bagi pria dilarang memakai pakaian berjahit.
Menutup kepala bagi pria dan menutup muka bagi wanita
Memotong kuku.
Membunuh hewan buruan.
Memakai wangi-wangian.
Hubungan suami isteri (bersetubuh)
Mengadakan aqad nikah (kawin atau mengawinkan).
Memotong rambut atau bulu badan yang lain.
2.5.Perbedaan Haji dengan Umrah Yaitu
Ibadah haji dan umrah adalah suatu ibadah yang dikerjakan oleh umat Islam di
tanah suci (Mekkah). Cara melakukan ibadah haji dan umroh tidak sama, karena
memiliki perbedaan dari segi rukun umrah dan wajib umrah, terkadang masih banyak
orang yang belum mengetahui perbedaannya. Berikut perbedaan haji dan umroh:
Ibadah haji dilakukan seumur hidup sekali dalam setahun, sedangkan umrah dapat
dilakukan setiap hari dalam setahun kecuali hari ibadah haji.
Pada pelaksannaan haji adanya wukuf diarafah (termasuk rukun haji) sedangkan
pelaksanaan umrah tidak ada wukuf diarafah.
waktu pelaksanaan ibadah haji lebih lama karena ibadah haji lebih banyak
memakan waktu dibandingkan dengan ibadah umrah. karena dalam umrah, kita
hanya butuh 3 pekerjaan saja, yaitu berihram dari miqat, bertawaf tujuh kali
putaran di sekeliling Ka’bah, lalu berjalan kaki antara bukit Shafa dan Marwah
tujuh kali putaran, dan bercukur rambut kemudian selesai
Dalam pelaksanaan ibadah haji lebih memerlukan tenaga atau fisik yang lebih
baik dibandingkan dengan ibadah umrah, karena dalam ibadah haji kegiatan yang
dilakukan lebih banyak dan lebih rumit dibandingkan ibadah umrah.
Hukum ibadah haji adalah wajib sedangkan hukum umroh adalah sunnah.

h
2.6. Perbedaan dari segi rukun/ wajib haji dengan rukun/wajib umraH
Rukun Haji ada 6 yaitu :

1. Ihram
2. wukuf diarafah
3. tawaf
4. sa’i
5. mencukur
6. tertib

Sedangkan Rukun Umrah ada 4 yaitu :

1. Ihram disertai niat.


2. Tawaf atau mengelilingi Kakbah.
3. Sa’i (lari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah)
4. Bercukur atau memotong rambut minimal tiga helai.

Wajib Haji ada 6 yaitu:

1. Ihram disertai niat


2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah
3. melontar tiga jumrah, yaitu : jumrah ula, jumrah wusta, dan jumrah aqabah.
4. mabit (bermalam) dimina
5. tawaf wada’ bagi yang akan meninggalkan mekkah
6. menjauhkan diri dari larangan atau perbuatan yang diharamkan dalam ihram
seperti: memakai pakaian berjahit bagi pria, menutup kepala bagi pria dan
menutup muka bagi wanita, memotong kuku, memakai wangi-wangian,
mengadakan akad nikah, bersetubuh, berburu hewan, dan mencabut bulu
badan.

Sedangkan Wajib Umrah ada 2 yaitu :

1. Ihram dari miqat


2. Menjaga diri dari larangan-larangan ihram yang jumlahnya sama dengan
larangan haji.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Haji berarti bersengaja mendatangi
Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal badahdengan tata cara yang tertentu dan
dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat- syarat yang ditentukan oleh syara’,
semata-mata mencari ridho Allah.Umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf
disekelilingnya, bersa’yu antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting
rambut.Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah
haji.Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.Dasar Hukum Perintah Haji
atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran 97.Untuk dapat menjalankan ibadah haji dan umrah
harus memenuhi syarat, rukun dan wajibhaji atau umroh.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://ilhamberkuliah.blogspot.com/2015/12/makalah-haji-dan-umroh.html
2. http://madaniannida-kumpulanmakalahpai.blogspot.com/2011/02/haji-dan-
umroh.html
3. http://deluk12.wordpress.com/makalah-haji-dan-umroh/
4. http://madaniannida-kumpulanmakalahpai.blogspot.com/2011/02/haji-dan-
umroh.html

Anda mungkin juga menyukai