Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HAJI & UMRAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
[pendidikan agama Islam]

Disusun oleh :
Kelompok 1

Leni Novita Sari 009


Dito Arya Pamungkas 005
Syahrul Andika Lesmana 013
Fadli Muhammad Rifa’i 007
Roja 011
Aril Nurul Mansyah 014
Desi Nopita Amelia 015
BAB I. PENDAHULUAN

Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan
membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah
yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah kita akan menjadi orang yang
beruntung.Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji adalah salah satunya yang
merupakan rukun iman yang kelima. Ibadah haji merupakan ibadah yang baik karena tidak
hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga
semangat dan harta.

Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk mencapai
Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan. berpisah dengan sanak
keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani. Untuk
memperdalam pengetahuan kita, kami sebagai penulis mencoba memberi penjelasan secara
singkat mengenai pengertian haji dan umrah, syarat, rukun wajib haji dan umrah serta hal-hal
yang dapat membatalkan haji dan umrah.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperdalam pengetahuan kami dalam
materi pendidikan agama Islam dan memenuhi tugas dari guru yaitu Pak Ananto. Semoga
dalam pembahasan ini dapat bermanfaat dengan baik bagi semua yang membaca makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... i
BAB I.PENDAHULUAN ................................................................................... i
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................... 2
A. Pengertian Haji & Umrah ....................................................................... 3
B. Dasar Hukum Haji & Umrah .................................................................. 3
C. Syarat – syarat Haji & Umrah ................................................................ 4
D. Denda saat Haji & Umrah ...................................................................... 5
E. Hikmah pelaksaan Haji & Umrah .......................................................... 6
F. Perbedaan Haji & Umrah ....................................................................... 7
BAB III. PENUTUP .......................................................................................... 8
Kesimpulan ................................................................................................... 8
DAFTAR PUSAKA.......................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, menyucikan jiwa
manusia, dan merdeka diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang
tulus ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insyaAllah akan
menjadi orang yang beruntung. Ibadah dalam agama Islam banyak
macamnya. Haji dan umroh adalah salah kecuali. Haji merupakan rukun
iman yang kelima setelah syahadat, sholat, zakat, dan puasa. Ibadah haji
adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu
menggunakan tenaga dalam namun juga semangat dan harta.
Dalam mengerjakan haji diperlukan penempuhan jarak yang
demikian jauh untuk mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan
kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak keluarga hanya dengan
satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.
Untuk memperdalam pengetahuan kita, kami mencoba memberi
penjelasan secara singkat mengenai pengertian haji dan umrah, dasar hukum
perintah haji dan umrah, syarat, rukun, dan wajib haji serta hal – hal yang
dapat membatalkan haji dan umrah.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian haji & umrah ?
2. Apa tujuan, dasar hukum dan hubungan haji & umrah?
3. Apa saja syarat – syarat rukun, wajib, dan sunnah haji?
4. Apa saja dam/denda saat haji & umrah?
5. Apa saja hikmah pelaksanaan haji & umrah?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperdalam
pengetahuan kami dalam agama & tugas dari guru yaitu Pak Ananto
BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji
Secara haji berasal dari bahasa Arab al-hajj yang berarti mengunjungi atau
mendatangi. Dalam terminologi fiqih, haji didefinisikan sebagai perjalanan
mengunjungi untuk melakukan ibadah tertentu.
Haji merupakan salah satu rukun islam yang wajib dilaksanakan oleh yang telah
memenuhi (melakukannya). Orang yang mengingkari kewajibannya termasuk
kufur

B. Dasar Hukum
Ibadah haji di wajibkan kepada setiap umat Islam yang mampu, sebagaimana di
firmankan oleh Allah dalam surat Ali ‘Imran :
‫َو ِهّٰلِل َع َلى الَّناِس ِح ُّج اْلَبْيِت َمِن اْسَتَطاَع ِإَلْيِه َس ِبيًال َو َم ن َكَفَر َفِإَّن َهللا َغ ِنٌّي َع ِن اْلَع اَلِم ين‬
Artinya, “Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan
ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan
ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah
Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam” (QS Ali ‘Imran: 97).
Juga dalam hadits :
‫ َقْد َفَرَض ُهللا َع َلْيُك م الَح َّج َفُحُّج وا‬، ‫أُّيَها الَّناُس‬
Artinya, “Wahai manusia! Sungguh Allah telah mewajibkan haji atas kamu
sekalian, maka kerjakanlah haji” (HR Muslim).
C. Syarat – Syarat Haji
Syarat wajib haji
Dikutip dari buku Fikih Tsanawiyah oleh Zainal Muttaqin, MA dan Drs. Amir Abyan, MA,
syarat haji terdiri dari syarat wajib haji dan syarat sah haji. Adapun yang termasuk syarat
wajib sebagai berikut:
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Merdeka
5. Mampu (Istitha’ah)
Pada syarat kelima, yang dimaksud dengan mampu meliputi 6 hal antara lain sebagai berikut,
1. Memiliki biaya untuk pergi ke Mekah dan kembali. Biaya ini seringkali disebut
dengan Ongkos Naik Haji (ONH

2. Ada kendaraan, baik milik pribadi maupun pemerintah atau swasta. Syarat ini berlaku
bagi orang yang bertempat tinggal jauh dari Mekah

3. Aman selama dalam perjalanan, baik saat pergi maupun pulang

4. Khusus untuk wanita harus mempunyai mahram, bisa juga dengan suaminya atau
dengan sesama wanita lain yang dipercayainya

5. Sehat jasmani dan rohani

6. Memiliki pengetahuan tentang peraturan dan hukum haji

Syarat Sah Haji


Sementara itu, syarat sah haji terdiri dari 4 hal, antara lain sebagai berikut:
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Merdeka
Rukun Haji

1. Ihram
Rukun haji yang pertama adalah Ihram. Ihram yaitu berniat untuk haji. Seperti halnya dalam
niat saat sholat diwajibkan, begitupun niat dalam haji maupun umrah. Perlu diperhatikan pula
terkait tempat dan waktu miqat (batas waktu dan tempat bagi dimulainya ibadah haji) yang
akan berkaitan erat dengan wajib haji.
Selanjutnya, jemaah yang melaksanakan haji dianjurkan untuk mandi, memakai wewangian,
sholat dua rakaat, dan mengenakan pakaian ihram untuk laki-laki.
2. Wuquf
Rukun haji yang kedua adalah wuquf di Bukit Arafah, yang waktunya terentang mulai dari
waktu zhuhur tanggal 9 Dzulhijjah sampai subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Jemaah bisa
mengambil waktu siang sampai setelah maghrib, ataupun malam harinya sampai jelang
subuh.
Dalil yang berkaitan dengan rukun haji wuquf adalah sebagai berikut.
‫الحج عرفة ومعنى الحج عرفة أي معظم أركان‡‡ه كما تق‡‡ول معظم الركعة الركوع ويحص‡‡ل الوقوف بحض‡‡ور بجزء من‬
‫عرفات ولو كان مارا في طلب آبق أو ضالة أو غير ذلك‬
Artinya, “Rasulullah saw bersabda, ‘Haji adalah Arafah.’ Pengertian ‘Haji adalah Arafah’
bermakna kebesaran rukunnya sebagaimana kau mengatakan, ‘kebesaran rakaat ruku.’
Wukuf telah hasil dengan menghadiri pada sebagian tanah Arafah meski hanya lewat mencari
budak yang melarikan diri, hewan ternak yang hilang, atau lainnya.” (Taqiyuddin Al-Hishni,
Kifayatul Akhyar, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2001 M/1422 H], halaman 302).
3. Thawaf Ifadhah
Rukun haji selanjutnya setelah wukuf di Arafah yaitu jemaah haji diarahkan menuju Masjidil
Haram untuk mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Putaran ini dimulai dari arah dari
Hajar Aswad, dan Ka’bah berada di sisi kiri badan jemaah haji alias jemaah berputar
melawan arah jarum jam.
4. Sa’i
Rukun haji keempat adalah Sai. Sai adalah berjalan mulai dari bukit Safa ke bukit Marwah
sebanyak 7 (tujuh) kali perjalanan. Dari bukit Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya dihitung
1 (satu) kali perjalanan, sehingga rangkaian Sai berakhir di bukit Marwah. Jemaah haji yang
melakukan Sai disunnahkan untuk suci dari hadas kecil dan hadas besar, namun jika tidak
suci maka perjalanan Sai nya tetap dianggap sah.

5. Tahallul
Rukun haji kelima adalah Tahallul. Tahallul memiliki arti mencukur rambut kepala setelah
seluruh rangkaian haji selesai. Waktu sekurang-kurangnya adalah setelah lewat tanggal 10
Zulhijah.

6. Tertib
Rukun haji yang terakhir adalah tertib, di mana jemaah telah melaksanakan rukun haji secara
berurutan, mulai dari ihram sampai tahallul. Jemaah yang tidak melaksanakan rukun haji
dengan tertib, dalam hal ini melalaikan salah satu di antaranya ataupun tidak menjalankan
rangkaiannya secara berurutan, maka ibadah hajinya dianggap tidak sah

Keenam rukun ini dilaksanakan secara berurutan. Sedangkan pada ibadah umrah, dari
keenam rukun di atas, wukuf di Arafah bukan merupakan rukun dari ibadah umrah.
Jika keenam rukun haji tersebut tidak terpenuhi, maka orang tersebut wajib mengganti
hajinya di tahun-tahun yang berikutnya.
D. Dam Haji
Menurut Syekh Zainuddin Abdul Aziz al-Malibari dalam kitab Qurratul ‘Ain bi Bayani
Muhimmatiddin [Beirut, dar Ibnu Hazm, 2004], halaman 301 menyebutkan, terdapat tahapan
denda yang wajib dibayarkan jika orang yang haji meninggalkan manasik wajib. Pertama,
denda seekor kambing kurban. Denda ini wajib dibayarkan jika orang yang haji
meninggalkan wajib haji berupa menyembelih kurban di Mina.
Kedua, denda puasa tiga hari sebelum hari kurban. Denda ini wajib dibayarkan jika orang
yang haji tidak mampu membayar denda seekor kambing kurban. Puasa ini dilaksanakan
pada hari 8, 9, dan 10 Dzulhijjah.
Ketiga, denda puasa tujuh hari setelah kembali ke negaranya. Denda ini juga wajib
dibayarkan jika orang yang haji tidak mampu membayar denda seekor kambing kurban.
Puasa ini dilaksanakan pada hari-hari biasa, tidak harus berturut-turut.
‫ودم ترك مأمور ذبح فصوم ثالثة وقبل نحر وسبعة بوطنه‬
Artinya: “Wajib membayar dam (denda) sebab meninggalkan kewajiban haji
yaitu menyembelih seekor kambing kurban, (jika tidak mampu) maka puasa tiga
hari sebelum hari kurban (10 Dzulhijjah) dan puasa tujuh hari setelah kembali
ke negaranya.”
E. Hikmah Haji bagi Kaum Muslim
Mengutip buku Doa Zikir Haji & Umrah oleh Ahmad Zayyidin Ansori dan Indriya R Dani,
berikut adalah hikmah-hikmah haji:

 Menyaksikan Rumah Allah (Baitullah) Secara Langsung


Ibadah haji menjadi cara bagi seorang muslim untuk dapat singgah ke Baitullah atau Ka’bah
yang terdapat di dalam Masjidil Haram. Selain berkunjung ke rumah Allah, kaum muslim
dapat melihat situs-situs Islam bersejarah lainnya seperti makam Nabi Ibrahim dan lainnya.
Hikmah haji ini dapat mengajarkan jamaah untuk lebih menghayati nilai keimanan,
keikhlasan, ketakwaan dan menghargai perjuangan Rasulullah SAW beserta sahabatnya
dalam menyebarkan ajaran Islam.
 Meneladani Ketakwaan Nabi Ibrahim AS
Kisah Nabi Ibrahim menyisakan banyak keteladanan bagi umat muslim karena ketakwaan
yang banyak dilakukan oleh Nabi Ibrahim. Salah satunya kesabarannya saat diperintah Allah
SWT untuk mengorbankan anaknya yakni Nabi Ismail.
Selain itu, Nabi Ibrahim sangat tabah saat diberi perintah oleh Allah untuk meninggalkan istri
dan anaknya di padang tandus. Perintah-perintah tersebut tetap dilaksanakan olehnya meski
menyangkut orang-orang yang disayanginya.
 Sebagai Pengingat Umat Muslim untuk Bersatu
Haji merupakan ibadah yang dapat mempertemukan banyak umat muslim dari berbagai
penjuru dunia. Oleh karenanya, ibadah haji menjadi pengingat bahwa muslim harus bersatu
dan memang merupakan kesatuan.
Pakaian ihram yang seragam menggambarkan bahwa tidak ada yang membedakan jamaah
haji antara satu dengan yang lainnya. Hal yang membedakan tidak lain hanyalah ketakwaan
mereka masing-masing.
 Haji adalah Penyempurna Ibadah
Sebagai bagian dari rukun Islam, haji adalah penyempurna kelima ibadah yang terkandung di
dalamnya. Seseorang yang melakukan ibadah haji tentunya harus sudah melakukan empat
ibadah lainnya yakni syahadat, shalat, zakat, dan puasa.”
 Pengertian Umrah
Umroh merupakan salah satu ibadah yang sering dilakukan oleh umat muslim di dunia.
Sebab, ibadah umroh dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
Umroh sendiri menurut bahasa artinya adalah ziarah atau mengunjungi suatu tempat.
Sedangkan umroh dalam istilah fiqih berarti melakukan serangkaian kegiatan yakni tawaf
(mengelilingi Ka’bah tujuh kali), sai (lari pendek) antara dua bukit Shafa dan Marwah,
kemudian diakhiri dengan tahalul (memotong sebagian rambut kepala).
 Dasar Hukum Umrah
Dalil Umroh di Al-Quran
Dikutip dari laman NU Online, berikut dalil umroh dalam Al-Qur’an:
‫ِإَّن الَّص َفا َو اْلَم ْر َو َة ِم ْن َش َع اِئِر ِهَّللا َفَم ْن َح َّج اْلَبْيَت َأِو اْعَتَم َر َفال ُجَناَح َع َلْيِه َأْن َيَّطَّوَف ِبِهَم ا َو َم ْن َتَطَّوَع َخْيرًا َفِإَّن َهَّللا‬
‫َش اِك ٌر َع ِليٌم‬
Artinya, “Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syi’ar (agama) Allah. Maka
barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumroh, tidak ada dosa baginya mengerjakan
sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka
Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah [2]: 158).
‫َو َأِتُّم وا اْلَح َّج َو اْلُع ْمَر َة ِهَّلِل‬

Artinya, “Sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah.” (Surat Al-Baqarah ayat
196)

Dalil Umroh di Hadits


Sedangkan dalil-dalil umroh menurut hadits Rasulullah adalah sebagai berikut:

. ‫اْلُعْم َر ُة َو اِج َب ٌة َك ُو ُجوِب اْلَح ِّج َم ِن‬


‫اْس َت َط اَع ِإَلْيِه َس ِبيًال‬

Artinya, "Umroh hukumnya wajib, seperti wajibnya haji, yaitu bagi orang-orang yang
mampu mengadakan perjalanan ke sana.” (HR Anas bin Malik).

‫الُعْم َر ُة إلى الُعْم َر ة َكَفاَر ٌة ِلما َب ْي َن ُهَم ا والحُّج الَم ْبُروِر َلْي َس َلُه َج َز اٌء إّال الَج َّن ة‬

Artinya, "Dari satu umroh ke umroh yang lainnya (berikutnya) menjadi penghapus
dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga."
(HR Muslim)
Syarat – Syarat Umrah
 Syarat wajib umrah
Merujuk dari buku Fikih Umrah Menurut Madzhab Imam Syafi’i karya Wahyudi Ibnu Yusuf,
berikut 5 syarat wajib umrah:
1. Islam
Syarat wajib umrah yang pertama adalah beragama Islam. Hal ini juga berlaku dalam ibadah
haji.
2. Baligh
Jika seseorang sudah baligh, maka ia mendapat kewajiban untuk melaksanakan umrah.
3. Berakal
Umrah diwajibkan atas umat Islam yang berakal. Namun, apabila gila yang ada kemungkinan
sembuh, maka jika ia sembuh dan terpenuhi syarat umrah yang lain maka umrah wajib
atasnya.
4. Amannya Perjalanan
Hal ini berkaitan atas amannya seseorang baik perjalanan berangkat maupun pulang menuju
Makkah.
5. Mampu (Istitha’ah)
Mampu sebagai syarat wajib umrah dijelaskan melalui firman Allah SWT,

 Rukun umrah

1. Ihram
2. Tawaf
3. Sa`i
4. Mencukur rambut kepala atau memotongnya
5. Tertib, dilaksanakan secara berurutan

 Dam Saat Umrah

Dam haji umrah dilakukan dengan menyembelih seekor unta. Jika tidak mampu, denda dapat
digantikan dengan seekor kerbau atau sapi. Jika masih belum mampu, denda dapat digantikan
dengan menyembelih 7 ekor kambing.
 Hikmah saat umrah

1. Membersihkan Jiwa dari Dosa


Haji dan umrah mampu membersihkan dosa-dosa dari jiwa orang muslim. Dengan begitu,
mereka Kembali layak menerima kemuliaan dari Allah SWT di dunia maupun akhirat seperti
ketika baru dilahirkan.

2. Penyempurnaan Spiritual Keislaman


Umat islam biasanya menjalankan sholat, puasa, dan zakat, menjadi lengkap dan mampu
menyempurnakan rukun islamnya lewat menunaikan ibadah haji. Namun setelah berhaji
bukan berarti muslim telah selesai mengerjakan ibadah rutinnya, melainkan tetap terus
menyempurnakan yang telah disempurnakan.

3. Menjadikan Doa dan Permohonan Terkabul


Orang yang beribadah haji dan umrah tergolong dalam kalangan orang yang terjamin di
kabulkan doanya oleh Allah SWT. Lantaran itu sebagai belasan dia kepada mereka yang mau
menunaikan seruan-Nya.

Pada tahun 2023 ini pelaksanaan ibadah Haji dan Umrah mulai dilaksanakan Kembali.
Jemaah haji mulai berdatangan ke kota suci Mekkah, Arab Saudi. Haji merupakan kewajiban
umat muslim sekali dalam seumur hidup bagi umat muslim yang mampu.

Sebagai pembiayaan Haji dan Umroh, Siap Haji merupakan produk syariah dari MNC Guna
Usaha Syariah di bawah naungan PT MNC Kapital Indonesia TBK (BCAP). Siap Haji
menjadi salah satu pembiayaan Haji dan Umrah dengan komitmen memberikan pelayanan
terbaik bagi Jamaah. Hanya dengan membayar Rp. 600ribuan/bulan sobat haji sudah bisa
mendapatkan porsi Haji, sehingga Siap Haji dapat menjadi pilihan untuk mempercepat proses
pendaftaran Haji dan Umrah.
 Perbedaan haji dan umrah
Perbedaan haji dan umrah ini mengacu pada hukum-hukum dalam menjalankan ibadah,
rukun yang harus diikuti, serta perbedaan waktu dalam pelaksanaannya. Berikut adalah
penjelasan rinci mengenai perbedaan haji dan umrah.
Perbedaan haji dan umrah berdasarkan hukumnya
Jika menilik mengenai perbedaan haji dan umrah berdasarkan hukumnya, Anda memahami
bahwa ibadah haji ini memiliki hukum yang wajib. Bahkan kewajiban umat muslim ini juga
dapat ditemukan dalam rukun Islam kelima. Namun perlu dipahami dalam rukun Islam,
dijelaskan bahwa ibadah haji menjadi wajib jika seseorang dinilai mampu. Kemampuan ini
tidak hanya sekadar datang dari aspek finansial saja.
Tentu Anda mengetahui bahwa dalam perbedaan haji dan umrah, biaya berangkat haji
biasanya punya harga yang lebih besar. Namun, orang yang mampu untuk berangkat
menunaikan ibadah haji ini juga harus siap dan mampu dari aspek fisik dan mental. Pasalnya,
perbedaan haji dan umrah juga dapat ditemukan dari aspek waktu. Ibadah haji biasanya
dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan umrah. Sehingga aspek fisik
dan mental perlu diperkuat agar Anda bisa fokus menjalankan ibadah dengan tenang.
Sedangkan ibadah umrah memiliki hukum sunnah muakad. Perbedaan haji dan umrah
berdasarkan hukumnya ini berarti, ibadah umrah dianjurkan lebih baik untuk dilaksanakan,
tapi jika tidak pun tidak apa-apa. Meskipun begitu, sama halnya dengan ibadah haji, Anda
yang ingin menjalankan umrah pun perlu memiliki kesiapan atau taraf kemampuan baik
secara finansial maupun non finansial.
Bagi Anda yang memiliki keinginan haji atau umrah, pastikan Anda sudah mempersiapkan
segala aspek yang dibutuhkan. Terutama dalam aspek finansial. Alangkah baiknya jika Anda
mulai mengelola keuangan dengan cara menabung untuk bisa menunaikan ibadah haji dan
umrah dengan aman dan nyaman di masa depan.
Perbedaan haji dan umrah berdasarkan rukun
Dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci, ada perbedaan haji dan umrah berdasarkan rukun
yang perlu dilakukan sebagai jamaah. Dalam menjalankan ibadah haji, Anda perlu
menunaikan rukun haji yang meliputi niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai, dan memotong
rambut. Sedangkan untuk ibadah umrah, perbedaan haji dan umrah terletak tidak adanya
rukun wukuf di Arafah. Jadi, sebagai jamaah umrah Anda hanya perlu menunaikan rukun niat
ihram, tawaf, sai, dan memotong rambut.
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan :
1. Haji menurut syara’ ialah sengaja mengunjungi Ka’bah (Rumah suci) untuk
melakukan beberapa amal ibadah, dengan syarat – syarat yang tertentu.
2. Syarat – syarat haji dan umrah ialah: Islam, baligh, berakal sehat, merdeka, Ada bekal
nya beserta tempat nya bila memang butuh tempat, ada kendaraan nya, keadaan
perjalanan, menurut perkiraan saat aman.
3. Rukun haji yaitu : ihram yang disertai dengan niat, wukuf di tanah Arafah, Thawaf di
Baitullah (Ka’bah) sebanyak tujuh kali putaran, dan Sa’i Shafa dan Marwah sebanyak
tujuh kali.
4. Wajib haji yaitu : ihram dan miqad, berhenti di mudhalifah, melontar jumrah aqobah,
melontar tiga jumrah, bermalam di Mina, thawaf wada’, menjauhkan diri dari semua
larangan atau yang diharamkan.
5. Sunnah haji ialah : mengerjakan ifrad, membaca tasbih, tawaf qudum, bermalam di
Muzdhalifah, mengerjakan shalat dua raka’at karena thawaf, bermalam di Mina,
mengerjakan thawaf wada’.
6. Hukum umrah adalah fardu’ain atas tiap – tiap orang laki – laki atau perempuan,
sekali seumur hidup, seperti haji.
7. Rukun umrah ialah : ihram, thawaf, sa’i, dan mencukur atau menggunting rambut.
8. Cara – cara melaksanakan haji & umrah : ifrad, qiran, dan tamattu’ .
9. Larangan ketika ihram, yaitu :
Bagi laki – laki yaitu : memakai pakaian berjahit, dan dilarang menutup kepala.
Bagi perempuan yaitu : menutup muka dan dua telapak tangan.
DAFTAR PUSAKA
1. AhmadSebuah akhruddindkk, 2003, Al-QurandanTerjemahannya,temaRisalah
Pers,Bandung.
2. Maulan allyas, S tidak-Stidak ada hKasul24selai, Pusta kanta ni, Bandung.
3. Moh.Ri fiai,1996,300Had ituBek alDakwah, Wicaksana,Semarang.
4. Rs.Ab d.Azaku z,1991 Fiqih, Wicaksa na Sem arang.
5. Salimtempat sampahSamir Kapa IPenyelam di P rta.
6. S yaA jams yuja’ aku, 1967, Fathur qarib, Tha haPutra, Semarang.

Anda mungkin juga menyukai