Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PRAKTIK IBADAH

MACAM-MACAM HAJI

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Ibadah 3

Dosen Pengampu : Drs. H. Hajani, M. Si.

DISUSUN OLEH

1. AIN NUR HAZMIAH (221110006)


2. UMIL KHUSNA (221110039)
3. AHMAD FAUZI (221110019)
4. DAREL FARHAN AFURQON (221110024)

KELAS A

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
makalah ini adalah “MACAM-MACAM HAJI”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada
dosen mata kuliah ini yang telah memberikan tugas kepada kami. kami juga mengucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karna itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami
pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Serang, Maret 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 1
1.3 Tujuan....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................ 2
2.1 MACAM-MACAM HAJI........................................................ 2
1. Haji Ifrad..................................................................................... 2
2. Haji Tamattu’.............................................................................. 2
3. Haji Qiran.................................................................................... 3
2.2 KEUTAMAAN IBADAH HAJI............................................... 4
BAB III PENUTUP.......................................................................... 6
3.1 SIMPULAN................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 7

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan Agama Islam bertuags mendidik dhahir manusia, mensucikan jiwa


manusia, dan membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus
ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah kita akan menjadi orang
yang beruntung. Ibadah dalam agama Islam banyakmacamnya. Haji adalah salah satunya,
yang merupakan rukun iman yangkelima. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak
hanya menahan hawanafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga
semangatdan harta. Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh
untuk mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan,
berpisah dengan sanak keluarga dengan satu tujuan untuk mencapaikepuasan batin dan
kenikmatan rohani. Masalah haji dan umroh itu merupakansalah satu dari rukun Islam,
yang mana haji dan umroh itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam yang sehat dan
mampu baik mampu dalam halkesehatan juga mampu dalammateri. Haji itu diwajibkan
hanya satu kali danapabila haji yang kedua kalinya, maka hukumnya sunat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja macam macam ibadah haji?
2. Apa keutamaan dalam bermacam macam haji?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui macam macam ibadah haji
2. Untuk mengetahui keutamaan macam macam haji

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MACAM MACAM HAJI

1. Haji Ifrad

Haji ifrad artinya terpisah yaitu melakukan ibadah haji secara terpisah dari
ibadah umrah dengan cara mendahulukan ibadah haji. “cara mengerjakannya” yaitu
Ihram atau niat haji lebih dahulu dari miqat. Kemudian mengerjakan rukun-rukun
haji. Sesudah itu melakukan ihram atau niat umrah dan mengerjakan sampai selesai.
Artinya ibadah haji dan umroh dikerjakan secara terpisah dengan mendahulukan
ibadah haji.

Setiba di Mekkah, jamaah melakukan thowaf qudum (thowaf diawal


kedatangan di Mekkah), kemudian sholat dua raka’at di belakang maqom Ibrahim.
Setelah itu melakukan sa’i antara bukit Shofa dan Marwah untuk hajinya tersebut
(tanpa bertahalul), lalu menetapkan diri dalam kondisi berihrom. Dalam keadaan ini,
jamaah tidak boleh melakukan segala hal-hal yang diharamkan ketika berihram, jadi
dia tetap dalam keadaan berihram hingga datang masa tahallul yakni pada tanggal 10
Zulhijjah.

Setelah haji jamaah melepas pakaian ihramnya dan boleh menggunakan pakaian
lainnya, jika jamaah melakukan ibadah umrah kembali lagi dengan ihram lagi. Haji
ini tidak perlu membayar dam.

2. Haji Tamattu'

Haji tamatu’ artinya bersenang-senang, yaitu cara melaksanakan ibadah haji


secara terpisah dari ibadah umrah tetapi dengan mendahulukan umrah daripada haji.

2
“Cara mengerjakan haji tamatu “ ihram atau niat dahulu dan mengerjakannya hingga
selesai. Kemudian ihram atau niat lagi untuk haji dan menyelesaikan haji.

Haji tamattu’ merupakan pengertian dari jenis haji dengan melaksanakan ibadah
umroh terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan ibadah haji. Biasanya ini
disebut sebagai haji bersenang-senang. Pelaksanaannya yaitu, jamaah berihram untuk
melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji (yakni bulan Syawwal, Zulqa’dah, 10
hari pertama dari bulan Zulhijjah). Setelah itu, jamaah menyelesaikan rangkaian
umrahnya dengan melaksanakan thawaf umrah, sa’i umrah lalu kemudian bertahallul
dari ihramnya, dengan cara memotong pendek atau mencukur sebagian rambut
kepalanya. Setelah tahallul, jamaah sudah terlepas dari kondisi ihram, hingga nanti
datangnya hari Tarwiyah, yakni tanggal 8 Zulhijjah.

Pada hari Tarwiyah ini (tanggal 8 Zulhijjah) jamaah berihram kembali dari
Mekkah untuk melaksanakan hajinya hingga sempurna. Bagi yang melaksanakan
berhaji Tamattu’, wajib baginya untuk menyembelih hewan qurban (seekor kambing/
sepertujuh dari sapi/ sepertujuh dari unta) pada tanggal 10 Zulhijjah atau di hari-hari
tasyriq (tanggal 11,12,13 Zulhijjah).

3. Haji Qiran

Haji Qiran adalah jenis haji yang menggabungkan niat haji dan umrah sekaligus,
yang mana dikerjakan pada bulan-bulan haji bersamaan sejak dari miqat, atau niat
ihram untuk umrah lalu memasukan niat untuk haji sebelum memulai tawaf umrah.
Jadi, orang yang berhaji tetap dalam keadaan ihram sampai melempar jumrah pada hari
raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) lalu mencukur rambut.

Pertama, jamaah berihram untuk umrah dan berihram untuk hajji, sebelum
memulai thowaf. Kemudian tatkala memasuki kota Mekkah jamaah melakukan thawaf
qudum (thawaf di awal kedatangan di Mekkah), lalu kemudian shalat dua rakaat di
belakang maqam Ibrahim.

Setelah itu melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah, dilakukan untuk umrah
dan hajinya sekaligus dengan satu sa’i (tanpa bertahallul), tetap masih dalam kondisi

3
berihram, dan tidak halal baginya untuk melakukan hal-hal yang diharamkan ketika
ihram hingga nanti datang masa tahallulnya di tanggal 10 Zulhijjah).

Selesai sudah haji dan umrahnya secara bersamaan. Namun, yang perlu menjadi
perhatian pada jenis haji ini yaitu kewajiban membayar dam. Membayar dam ini dengan
menyembelih hewan qurban (seekor kambing, sepertujuh sapi atau unta) pada tanggal
10 Zulhijjah atau di hari tasyriq.

2.2 KEUTAMAAN IBADAH HAJI

1. Haji adalah ibadah yang paling besar


Ibadah haji merupakan ibadah yang paling besar dan sesuai dengan tujuan
manusia diciptakan Allah SWT (QS. 51:56). Kategori Ibadah yang paling besar,
karena seseorang tidak hanya dituntut kesiapan secara materi saja, akan tetapi
secara fisik dan psikis pun dituntut kesiapannya. Dalam ibadah haji, terkumpul
semua aspek ibadah; badaniyah (fisik), maliyah (financial) dan qalbiyah
(hati/mental), serta tidak terdapat dalam ibadah yang lainnya.

2. Haji adalah konferensi umat Islam sedunia


Haji adalah wadah untuk saling mengenal antara umat islam yang satu dengan
lainnya, ajang pertemuan berbagai bangsa, bahasa, warna kulit dan social budaya
yang sangat dimungkinkan terjadinya pertukaran informasi, ekonomi, ilmu
pengetahuan dan lain sebagainya.

3. Menguatkan persatuan muslimin


Dari haji, umat Islam belajar bahwa muslimin adalah umat yang satu. Hal
tersebut tertera dalam Al-Quran;
“Sesungguhnya umat kalian itu adalah umat yang satu”. (QS. 21:92).
Secara simbolis ibadah haji menunjukan bahwa kaum muslimin itu adalah umat
yang satu, menyembah kepada Allah yang satu / esa, mengikuti / mencontoh nabi
yang satu, membaca Al Qur’an yang satu, menghadap ke kiblat yang satu, bertowaf

4
di Baitullah yang satu, berkumpul / wukuf di tempat yang satu dan lain sebagainya,
yang semua akan lebih menguatkan Al Ukhuwah Al Islamiyah.

“Sesungguhnya orang-orang muslim itu bersaudara”. (QS. 49:10).

4. Mengajarkan kesetaraan dan keadilan hak dan kewajiban umat Islam


Haji tidak membedakan status umat Islam dari tata cara manasik haji, berihram,
dan lain sebagainya. Tidak ada perbedaan perlakuan antara yang kaya dengan yang
miskin, yang ONH biasa dengan yang Plus, tetapi manusia atau kaum muslimin itu
akan dibedakan dengan tingkat ketaqwaannya.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia dari kalian disisi Allah adalah orang yang
paling bertaqwa”. (QS. 49:13).

5. Mengingatkan perjalanan manusia ke akhirat


Ibadah haji merupakan rihlah ruhiyah/pejalanan ruhani yang merupakan
miniatur dari perjalanan sesungguhnya yang semua manusia pasti akan melaluinya,
yaitu perjalanan akhirat. Perjalanan haji ini mengandung filosopi perjalanan
manusia di akhirat kelak.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Macam-macam ibadah haji diantaranya adalah: Haji Tamattu’, qiran,dan Ifrad.
Tamattu adalah mengerjakan umrah pada bulan-bulan haji lalumengerjakan haji pada
tahun itu juga. Ifrad adalah mengerjakan ihram hanyauntuk haji. Sedangkan qiran
adalah mengerjakan ihram untuk haji dan umrahatau ihram untuk umrah lalu
memasukan haji sebelum thawaf.Jika berhaji dan berumrah secara ifrad, maka masing-
masingdikerjakan dengan sempurna. Jika berhaji secara tamattu, maka ihram untukhaji
dilakukan ditanah haram sendiri karena itu dikenakan dam. Sedangkanjika berhaji
secara qiran, maka pekerjaan sekali dianggap dua. Satu ihram,satu thawaf, satu sa’i.
Oleh karena itu dikenakan dam.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dimjati, D. Panduan Ibadah Haji dan Umroh Lengkap: Disertai Rahasia dan
Hikmahnya. Solo: Era Intermedia, 2009

Ustadz H. Ahmad Fauzi Qosim, S.S., M.A., M.M., Macam-macam Haji dan

Keutamaan Ibadah Haji: https://zakat.or.id/author/ahmad-fauzi/

Anda mungkin juga menyukai