MACAM-MACAM HAJI
DISUSUN OLEH
KELAS A
FAKULTAS SYARIAH
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
makalah ini adalah “MACAM-MACAM HAJI”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada
dosen mata kuliah ini yang telah memberikan tugas kepada kami. kami juga mengucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karna itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami
pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 1
1.3 Tujuan....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................ 2
2.1 MACAM-MACAM HAJI........................................................ 2
1. Haji Ifrad..................................................................................... 2
2. Haji Tamattu’.............................................................................. 2
3. Haji Qiran.................................................................................... 3
2.2 KEUTAMAAN IBADAH HAJI............................................... 4
BAB III PENUTUP.......................................................................... 6
3.1 SIMPULAN................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 7
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui macam macam ibadah haji
2. Untuk mengetahui keutamaan macam macam haji
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Haji Ifrad
Haji ifrad artinya terpisah yaitu melakukan ibadah haji secara terpisah dari
ibadah umrah dengan cara mendahulukan ibadah haji. “cara mengerjakannya” yaitu
Ihram atau niat haji lebih dahulu dari miqat. Kemudian mengerjakan rukun-rukun
haji. Sesudah itu melakukan ihram atau niat umrah dan mengerjakan sampai selesai.
Artinya ibadah haji dan umroh dikerjakan secara terpisah dengan mendahulukan
ibadah haji.
Setelah haji jamaah melepas pakaian ihramnya dan boleh menggunakan pakaian
lainnya, jika jamaah melakukan ibadah umrah kembali lagi dengan ihram lagi. Haji
ini tidak perlu membayar dam.
2. Haji Tamattu'
2
“Cara mengerjakan haji tamatu “ ihram atau niat dahulu dan mengerjakannya hingga
selesai. Kemudian ihram atau niat lagi untuk haji dan menyelesaikan haji.
Haji tamattu’ merupakan pengertian dari jenis haji dengan melaksanakan ibadah
umroh terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan ibadah haji. Biasanya ini
disebut sebagai haji bersenang-senang. Pelaksanaannya yaitu, jamaah berihram untuk
melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji (yakni bulan Syawwal, Zulqa’dah, 10
hari pertama dari bulan Zulhijjah). Setelah itu, jamaah menyelesaikan rangkaian
umrahnya dengan melaksanakan thawaf umrah, sa’i umrah lalu kemudian bertahallul
dari ihramnya, dengan cara memotong pendek atau mencukur sebagian rambut
kepalanya. Setelah tahallul, jamaah sudah terlepas dari kondisi ihram, hingga nanti
datangnya hari Tarwiyah, yakni tanggal 8 Zulhijjah.
Pada hari Tarwiyah ini (tanggal 8 Zulhijjah) jamaah berihram kembali dari
Mekkah untuk melaksanakan hajinya hingga sempurna. Bagi yang melaksanakan
berhaji Tamattu’, wajib baginya untuk menyembelih hewan qurban (seekor kambing/
sepertujuh dari sapi/ sepertujuh dari unta) pada tanggal 10 Zulhijjah atau di hari-hari
tasyriq (tanggal 11,12,13 Zulhijjah).
3. Haji Qiran
Haji Qiran adalah jenis haji yang menggabungkan niat haji dan umrah sekaligus,
yang mana dikerjakan pada bulan-bulan haji bersamaan sejak dari miqat, atau niat
ihram untuk umrah lalu memasukan niat untuk haji sebelum memulai tawaf umrah.
Jadi, orang yang berhaji tetap dalam keadaan ihram sampai melempar jumrah pada hari
raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) lalu mencukur rambut.
Pertama, jamaah berihram untuk umrah dan berihram untuk hajji, sebelum
memulai thowaf. Kemudian tatkala memasuki kota Mekkah jamaah melakukan thawaf
qudum (thawaf di awal kedatangan di Mekkah), lalu kemudian shalat dua rakaat di
belakang maqam Ibrahim.
Setelah itu melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah, dilakukan untuk umrah
dan hajinya sekaligus dengan satu sa’i (tanpa bertahallul), tetap masih dalam kondisi
3
berihram, dan tidak halal baginya untuk melakukan hal-hal yang diharamkan ketika
ihram hingga nanti datang masa tahallulnya di tanggal 10 Zulhijjah).
Selesai sudah haji dan umrahnya secara bersamaan. Namun, yang perlu menjadi
perhatian pada jenis haji ini yaitu kewajiban membayar dam. Membayar dam ini dengan
menyembelih hewan qurban (seekor kambing, sepertujuh sapi atau unta) pada tanggal
10 Zulhijjah atau di hari tasyriq.
4
di Baitullah yang satu, berkumpul / wukuf di tempat yang satu dan lain sebagainya,
yang semua akan lebih menguatkan Al Ukhuwah Al Islamiyah.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Macam-macam ibadah haji diantaranya adalah: Haji Tamattu’, qiran,dan Ifrad.
Tamattu adalah mengerjakan umrah pada bulan-bulan haji lalumengerjakan haji pada
tahun itu juga. Ifrad adalah mengerjakan ihram hanyauntuk haji. Sedangkan qiran
adalah mengerjakan ihram untuk haji dan umrahatau ihram untuk umrah lalu
memasukan haji sebelum thawaf.Jika berhaji dan berumrah secara ifrad, maka masing-
masingdikerjakan dengan sempurna. Jika berhaji secara tamattu, maka ihram untukhaji
dilakukan ditanah haram sendiri karena itu dikenakan dam. Sedangkanjika berhaji
secara qiran, maka pekerjaan sekali dianggap dua. Satu ihram,satu thawaf, satu sa’i.
Oleh karena itu dikenakan dam.
6
DAFTAR PUSTAKA
Dimjati, D. Panduan Ibadah Haji dan Umroh Lengkap: Disertai Rahasia dan
Hikmahnya. Solo: Era Intermedia, 2009
Ustadz H. Ahmad Fauzi Qosim, S.S., M.A., M.M., Macam-macam Haji dan