Anda di halaman 1dari 11

IBADAH HAJI DAN UMROH

MAKALAH

Disusun sebagai Tugas

Pada Mata kuliah Fikih

Kelompok 6 :

Devara Preciosa Naldo Veda_234110103011

ACHMAD MUZAKI_234110103002

TSABITA DHYAN MAHARANI_234110103036

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH

UIN PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Haji dan Umrah merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim dan
muslimat,yangmana dilakukan untuk mendapatkan pahala dan ridha Allah
SWT,kewajiban setiap umat islam melaksanakan ibadah Hajimerupakan
bentuk implementasi dari rukun islam yang kelima,seseorang yang telah
memiliki kemampuan untuk melaksanakan ibadah Haji,sedangkan orang
yang melaksanakan ibadah Hajilebih dari satu kali,maka ia tercatat
melaksanakan Hajisunnah,karena kewajiban Hajibagi umat islam ini hanya
sekali dalam seumur hidup.

Haji merupakan perjalanan tersendiri didalam dunia traveling dan


wisata.Seorang muslim dalam perjalanan itu berpindah dari negaranya
menuju negeri yang aman,yang mana Allahtelah bersumpah dengannya
didalam Al-Qur’an,untuk wukuf dipadang arafah dan thawaf di baitullah
yang suci.

Islam menjadikannya sebagai lambang tauhid kepada Allahdan


kesatuan kaum muslimin,maka selaku umat islam kita diwajibkan untuk
menghadap kiblat ketika kita sedangberibadah shalat,dan kemudian kita
diwajibkan untuk mendatangi baitullah untuk melakukan thawaf dan wukuf
sekali dalam seumur hidup.

Yusuf Al-Qardhawi, Ibadah Dalam Islam,(Jakarta: Media Eka Sarana, 2005), 377.
Rasulullah SAW merupakan panutan bagi setiap umat manusia,yang
mana beliau telah mengajarkan dan memberikan petunjuk yang baik
terhadap umat manusia,termasuk dimana beliau menyuruh kita untuk
melaksanakan ibadah Haji.

Penyelenggaraan ibadah Hajimerupakan rangkaian kegiatan meliputi


pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap jama’ah, sehingga
mereka dapat menunaikan ibadah Hajisesuai dengan ketentuan ajaran
agama islam. Namun dalam pelaksanaannya, masih ditemukan beberapa
kendala seperti biaya penyelenggaraan Haji, pengelolaan keuangan,
pendaftaran, layanan pemondokan, kesehatan, transportasi, dan catering
disamping itu masih belum optimalnyainformasi dan sosialisasi kebijakan
penyelenggaraan ibadah Haji kepada masyarakat. Seperti pemondokan di
makkah misalnya, kerap mendapatkan kritik dan saran dari banyak pihak.
Hal ini terjadi, antara lain karena belum ada standarminimal gedung, jumlah
gedung yang ada belum mencukupi, disamping itu kebijakan pemerintah
arab Saudi sering berubah-ubah dan terkesan mendadak/tidak ada
solusinya. Akibatnya, setiap terjadi kasus yang terkait dengan pelayanan
Haji, masyarakat cenderung beranggapan bahwa kementrian agama tidak
beres mengurusi Haji.

Dalam pelaksanakaan ibadah Hajiterdapat dua sisi yang perlu

diperhatikan dari segi standarisasi pelaksanaan ibadah Hajisaat masih


ditanah air maupun ketika berada di mekkah.Pada standar pelayanan
sewaktu ditanah airberbagai aspek harus diperhatikan demi kelancaran
pelaksanaan ibadah.

Ragil Purnomo, Manajemen Pelayanan Calon Jama’ah Haji (Studi


Kasus Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Solo Off City Musim
Haji Tahun 2015), (Yogyakarta: Jurnal , 2015).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan
yang menjadi fokus pembahasan pada makalah ini diantaranya sebagai
berikut :

1. Pengertian Ibadah Haji Dan Umroh

2. Hikmah dan fungsi haji dan umroh

3. Macam - macam haji, ketentuan dan cara pelaksanaannya

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ibadah haji dan umroh

2. Mengetahui hikmah dan fungsi haji dan umroh

3. Mengetahui macam - macam haji, ketentuan dan cara


pelaksanaannya

D. Manfaat
Dari hasil makalah ini diharapkan pembaca dapat mengerti tentang
esensi dari ibadah, dan bisa mengerti tata cara melaksanakan puasa, haji,
dan umroh secara benar.
BAB II

PEMBAHASAN

1. HAJI DAN UMROH


Haji adalah mengunjungi baitullah atau gambar dan sekitarnya di kota
Mekah untuk melaksanakan beberapa amalan ibadah seperti tawaf sya'i
wukuf di Arafah dan sebagainya pada waktu yang telah ditentukan guna
melaksanakan perintah Allah dan meraih keridhoaan nya.

Adapun umroh adalah berziarah ke Ka'bah dan bertawaf di sekelilingnya


bersyai antara bukit Safa dan Marwah serta mencukur atau memotong
rambut.

Ibadah haji dan umroh adalah dua jenis ibadah yang memiliki banyak
persamaan

dalam beberapa hal, namun sekaligus juga punya perbedaan dalam


beberapa hal.

Secara bahasa, haji bermakna al-qashdu, yang artinya menyengaja untuk


melakukan sesuatu yang agung atau mendatangi sesuatu atau seseorang.
Sedangkan umroh secara bahasa bermakna ziarah dan mengunjungi suatu
tempat atau berkunjung ke baitullah al-haram untuk melakukan thawaf, sa’i,
dan bercukur/menggunting rambut dalam rangka beribadah umroh karena
Allah SWT.
2. HIKMAH DAN FUNGSI HAJI DAN UMROH
Ibadah Haji dan Umroh merupakan pelaksanaan rukun Islam yang ke
lima. Banyak sekali hikmah yang terkandung di dalamnya. Karena ibadah
haji maupun ibadah umroh adalah wujud dari pertemuan antara kesadaran
batin dan kecerdasan rasio.

Setiap orang yang melakukan jenis ibadah ini pasti punya pengalaman
spiritual yang berbeda-beda. Bahkan kadangkala terlihat tak masuk akal
atau di luar perkiraan manusia.

Patuh dan mau menyerahkan diri kepada Allah SWT. Itulah wujud
utama dari pelaksanaan ibadah haji dan umroh di tanah suci. Kita
memenuhi panggilan Allah dengan menempuh perjalanan yang panjang,
memakan biaya yang banyak serta waktu yang lama, dan harus berpisah
dengan saudara, keluarga sera harta benda yang kita miliki.

Tujuannya cuma satu, yaitu menjalankan tugas mulia melalui ibadah


dan ritual sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

Hikmah yang terkandung Semua jenis ibadah di dalam agama Islam


pasti punya hikmah yang tinggi. Demikian pula dengan ibadah haji dan
umroh. Hikamh dari pelaksanaan ibadah ini antara lain :

1. Meningkatkan kedisiplinan

Ketika di tanah suci Mekkah dan Madinah, seluruh umat yang


melaksanakan ibadah haji dan umroh harus terbiasa untuk disiplin ketika
melaksanakan ritual haji maupun sholat. Pola disiplin ini di harapkan bisa
terus berkelanjutan meski waktu pelaksanaan ibadah sudah selesai.
2. Meningkatkan kwalitas diri dalam beribadah

Orang yang merasa banyak dosa sering merasa putus asa. Namun
Allah menjanjikan akan menghapus segala dosa yang kita miliki ketika kita

mau melaksanakan ibadah secara tulus dan ikhlas. Hal ini akan
mendorong kita untuk lebih taat menjalankan jenis ibadah yang lain selain
ibadah haji dan umroh.

3. Memunculkan sifat yang sabar

Ketika melaksanakan ritual ibadah haji dan umroh, tentu banyak


cobaan dan godaan yang muncul. Banyak umat Islam dari berbagi negara
yang berkumpul di satu tempat. Hal ini akan menimbulkan masalah
berkenaan dengan fasilitas yang harus digunakan bersama karena
jumlahnya yang terbatas. Di sini sifat sabar harus dikedepankan. Karena
sifat egois dan mementingkan diri sendiri akan mengurangi nilai ibadah
yang sedang dikerjakan.

4. Melahirkan rasa solidaritas dan kekeluargaan

Dengan berkumpulnya banyak umat dari berbagai negara atau daerah,


akan menimbulkan rasa persatuan umat yang tinggi, tanpa membedakan
golongan, ras dan lain-lain. Perbedaan yang ada tersebut tidak perlu
menimbulkan perpecahan, namun justru akan membuat ikatan
persaudaraan sesama umat Muslim seluruh dunia makin kuat.
5. Meningkatkan dakwah

Ketika umat Islam dari segela penjuru dunia berkumpul, akan menjadi
media yang tepat untuk meningkatkan dakwah Islamiyah secara efektif. Di
sini kita bisa saling belajar dan bertukar pengalaman terhadap pelaksanaan
ibadah maupun penanaman nilai-nilai Islam di kehidupan sehari-hari dari
masing-masing negara atau wilayah.

Selain lima hikmah dari pelaksanaan ibadah haji dan umroh di atas,
tentu masih ada banyak hikmah yang lain. Setiap umat pasti punya sudut
pandang yang berbeda terhadap pelaksanaan ibadah yang harus dilakukan
di tanah suci ini.

Namun yang terpenting adalah setelah pulang dari berhaji maupun


umroh, umat Islam harus punya pencerahan jiwa yang baru yang
diwujudkan dalam amal shaleh, baik untuk diri sendiri maupun bagi
masyarakat dan lingkungannya.
RUKUN HAJI DAN UMROH

Rukun haji ada 6 yaitu:

- Ihram - Sa’I

- Wukuf di arafah - Al-Halqu/Tahallul

- Thawaf - Tertib

Rukun umroh ada 5 yaitu:

- Ihram - Al-Halqu/Tahallul

- Thawaf - Tertib

- Sa’i

Syarat Wajib Haji dan Umrah


1. Beragama Islam

2. Dewasa (baligh)

3. Berakal sehat

4. Merdeka (bukan budak)

5. Mampu (istitha’ah) baik secara fisik, harta (untuk haji dan keluarga yang

ditinggalkan)
3. Macam-Macam Haji, Umroh Dan Cara Pelaksanaanya

1. Haji ifrad

Haji ifrad adalah mendahulukan haji dulu dari pada umroh. Artinya
ibadah haji dan umroh dikerjakan dalam waktu sendiri-sendiri.

2. Haji tamattu’

Haji tamattu’ adalah menggerjakan ibadah umroh terlebih dahulu


kemudian menggerjakan ibadah haji. Artinya berihram untuk umroh
(dengan niat untuk haji tamattu’) pada bulan-bulan haji (syawal, dzul qa’dah
dan sepuluh hari pertama bulan dzul hijjah).

3. Haji qiran

Haji qiran adalah mengerjakan haji dan umroh dengan satu niat.
Artinya dilakukan dalam waktu bersamaan/sekaligus (tanpa selang waktu).

DAFTAR PUSTAKA

A. Djazuli, Ilmu Fiqih penggali, perkembangan dan penerapan hukum


islam, (Jakarta; Kencana Prenada Media Group, 2005), hlm. 45.
Agus Sunaryo, Enjang Barhanudin, Muhammad Soleh, Modul Bta&Ppi,
UPT Mahad Al-Jamiah IAIN Purwokerto, 2021

Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, (Jakarta; Amzah, 2014), h. 4

Sahroni, Modul Materi Fikih Haji Dan Umrah Kelas Viii; Lumajang, 2019

Sayyid Syabiq,Fikih Sunnah, Beirut:Dar al Fikr, 1992 hlm 392-394.

Wiguna, S. (2021). Fikih Ibadah. In S. Wiguna, FIQIH IBADAH (pp. 1-2).


Banyumas: CV. PENA

PERSADA.

Yulian Purnama, S. (2019, Maret 4). Ringkasan Fikih Puasa. Retrieved


from Kang Aswad:

kangaswad.wordpress.com

SAHRONI, MODUL MATERI FIKIH HAJI DAN UMRAH KELAS VIII;


LUMAJANG, 2019

Anda mungkin juga menyukai