Anda di halaman 1dari 34

MENULIS MAKALAH IBADAH HAJI

Oleh

1. Siti Afivah

2 .bashir Abdul Baqi

3 .wusqa mudrikah

4 . Anis faraidah

SMA ISLAM TERPADU ALMADANIAH SAMUDA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha


Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah tulisan inidapat diselesaikantepat
pada waktunya. Penulisan naskah yang berjudal “Ibadah Haji ” ini dalam
rangka
pengambilan nilai ulangan,

Kami Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari


kekurangan- kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran
pembaca akan kami
terima dengan senang hati demi perbaikan makalah lebih lanjut.

makalah ini dapat di selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan


dari berbagaipihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini
kami menyampaikanucapan terimakasih kepada semuapihak, terutama
temam-teman yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan
makalahh tulisan ini. Akhimya, semogamakalah yang jauh
dari sempumaini adamanfaatnya.

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK .........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................


2.1 Ibadah haji...........................................................................................................
Pengertian Haji......................................................................................................
Syarat-syarat Haji ……………………………………………………………… ....
Rukun danwajib haji …………………………………………………… .............
2.2 Rangkaian pelaksanaan ibadah haji
Hajitamattu … .....................................................................................................
Haji ifrad … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .
Haji Qiran ………………………………………………………………………

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Haji adalah salah satu rukun islam dan salah satu tiang agama islam.
Tidak sempurna keislaman seseorang hinggadirinya menjalankanibadah haji. Jika
semua syarat-syarat hajitelah terpenuhipada seseorang,makatidak halal baginya
menunda pelaksanaan haji karena perintah Allah dan Rasul-Nya. Maka
seharusnya menyegerakan untuk melaksanakan ibadah haji ini adalah suatu hal
yang sangat diharuskan karena manusia tidak mengetahui apa yang akan
terjadi padanya ,
mungkin padakemudian hari dia akan menjadimiskin,sakit atau mati.1
1. Menurut Imam Abi Abdillah Muhammad bin Qosim al-Ghozidalam Kitab
fathul qoribIbadah haji adalahmengunjungi Baitullah di Makkah untuk
melakukan amal ibadah tertentu dengan syarat-syarattertentu pula.

2. Diantara hikmah disyari’atkannya haji adalah memebersihkanjiwa seorang


muslim dari dosa-dosa sehinggajiwa layak menerimakemuliaan Allah SWT di
dunia dan di akhirat. Tentunyakemuliaan tersebut diperoleh denganusaha
yang maksimalhingga seseseorangyang melaksanakan ibadah
hajimemperoleh
perdikat haji yang mabrur.
Sejarah haji dalam Islam bermula dari ribuan tahun yang lalu. Padamasa
Nabi Ibrahim AS (1861- 1686 SM). Ketika itu Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail
adalah yang Pertama kali melakukan ibadan haji pada tanggal 8 zulhijjah
setelah keduanya Membangunulang ka’bah yang sebelumnya rusak.Semenjak
itulah
kaum muslimin melaksanakan rutial haji untuk berziarahkeka’bah setiap tahun.
Ini mengukuti risalah Nabi Ibrahim AS dan anaknya Ismail,dan Risalah
paraNabi dan Rasul setelah keduanya.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apapengertian haji
2) Syarat-syarat apa sajakah sebelum kita melaksanakan haji
3) Aparukun danwajib pelaksanaan ibadah haji
4) Ada berapakah macam-macam haji

1.3 Tujuan
Tujuan dari ibadah haji adalahuntuk menegakkantauhid agar senantiasa
tunduk dan patuh kepada Allah. Ibadah hajiterbilang istimewa, karena
hanya dapat dilaksanakan di Tanah Suci Mekkah dan diwaktubulan
Zulhijah. Setiaptahun, jutaanumat Muslim dari seluruh dunia datang
ke Mekkah dengantujuan untuk beribadah haji.

1.4 Manfaat
1) Meningkatkan rasa syukurkepada Allah SWT
2) Menunaikan kewajiban bagi seorang muslim yang mampu
3) Jamaah haji akan mengalami perubahanyang membuatnya jauh lebih baik.
4) Hati menjadi tenang dan semakin mendekatkan diri dengan Allah.
5) Ibadah Haji dapat menghapus dosa-dosayang pernah kita lakukan
6) Sebagaimana dijelaskan dalam hadis, ibadah haji dapat menghapus
dosa- dosa yang telah kita perbuat.“Bukankah kamu mengetahui – wahai
‘Amru

– bahwa (agama) Islam itu menghapus (dosa-dosa) di masa lalu?


Dan bukankah hijrah itu (juga) menghapuskan (dosa-dosa) di masa lalu?
Dan bukankah haji itu (juga) menghapuskan (dosa-dosa) di masa lalu?”
(HR Imam Muslim no. 321)

2
IBADAHHAJI

A. Pengertian, Syarat, Rukun danWajib Haji

1. Pengertian Haji

Arti kata haji berasal dari bahasa Arab hajja-yahujju-hujjan,

yang berarti qoshada, yakni bermaksud atauberkunjung.

Sedangkan dalam istilah agama, haji adalah sengajaberkunjung ke

Baitullah Al-Haram (Ka’bah) di Makkah Al-Mukarromah

untuk melakukan serangkaianamalanyang telahdiaturdan

ditetapkanoleh Allah SWT sebagai ibadah dan persembahan

dari hamba kepada Tuhan.1 Haji adalah sengaja

mengunjungi Baitullah untuk melakukan serangkaian ibadah

ditempat-tempattertentupadawaktu

tertentu dan cara-caratertentu dengan mengharap ridha Allah SWT.

Tempat-tempat tertentu yang dimaksud adalah ka’bah

di Makkah, Shafa dan Marwa, Muzdalifah, dan Arafah.

Sedangkan

aktivitastertentunya adalahihram, thawaf,sa’i, dan wukuf diArafah.


Sementara waktu tertentunya adalah bulan Syawwal, Dzul Qa’dah,

dan 10 hari pertama Dzulhijjah.2

Dari berbagai penjelasandi atas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa haji adalah sengaja mengunjungi Baitullah

(Ka’bah) untuk

mengerjakan ibadah dengan cara, tempat, dan dalam waktutertentu.

2. Syarat Haji

Adapun syarat-syarat haji sebagai berikut:

a. Islam. Setiap dari kita (orang Islam) berkewajiban

untuk menunaikan ibadah haji jika telah terpenuhi

semua persyaratan-persyaratannya. Danjelas pula bahwa

orang non Muslim tidak berkewajiban untuk menunaikan

ibadah haji,

sehingga jika ada di antara mereka yang ikut melaksanakan

ibadah haji, makaibadah hajimereka

dianggaptidak sah.
b. Berakal. Artinya, setiap orang muslim yang waras,

tidak mengalami gangguan mental dan kejiwaan,

maka ia

berkewajiban untuk menunaikan ibadah haji.

c. Dewasa (baligh). Dengan demikian anak kecil

(belum baligh) yang diajak bersama oleh orang

tuanya untuk menunaikan ibadah haji, maka

kewajiban ibadah haji tersebut belum gugur atas

dirinya. Sehingga ia tetap berkewajiban untuk

menunaikannya saat ia telah memasuki

masaakilbalighnanti. 3

d. Mampu. Yang meliputi: ketersediaanalat transportasi,

bekal, keamanan jalur perjalanan, dan kemampuan

tempuh

perjalanan.4

e. Merdeka. Seorang budak tidakwajib melakukan ibadah haji

karena ia bertugas melakukan kewajiban yang

dibebankan tuannya. Disamping itu, budak termasuk

orang yang tidak

mampu darisegibiaya, waktudan lain-lain.5

Jadi syarat haji ada lima, yaitu Islam, berakal, baligh


(dewasa), mampu, dan merdeka. Jika syarat-syarat tersebut telah

terpenuhi,

maka Bismillah, mantapkanniat untuk berkunjung ke Baitullah.


3. Rukun danWajib Haji

Rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan

dalam ibadah haji. Jika tidak dikerjakan, maka hajinya tidak sah.

Sedangkan wajib haji adalah kegiatan yang harus dilakukan pada

saat ibadah haji, yang jika tidak dikerjakan, maka penunai haji

harus membayar dam (denda).6 Rukun haji ada enam, yaitu ihram,

wukuf di Arafah, thawafifadhah, sa’i, tahallul, dan tertib. Berikut

penjelasan masing-

masingrukun tersebut:

a. Ihram. Berihram adalah niat memasuki aktivitas

melaksanakan ibadah haji atau umrah padawaktu dan

tempat serta caratertentu. 7

b. Wukuf di Arafah. Waktuwukuf bermula dari saat


tergelincirnyamatahari (masuknyawaktu dzuhur) tanggal 9

Dzulhijjah hinggaterbitnya fajar hari berikutnya.8


c. Tawafifadhah. Thawafifadhah adalah mengelilingi Ka’bah

sebanyaktujuh kali putaran.9

d. Sa“i. Sa’i adalah berlari-larikecil di antara bukut Shafa dan

bukit Marwah.10

e. Tahallul. Tahallul adalah mencukur rambut atau memotong

rambut kepala minimal tiga helai.11

f. Tertib. Tertib adalah mengerjakan rukun-rukun haji secara

urut mulaidarithawafsampaitahallul. 12

Adapun wajib haji ada lima, yaitu berihram di miqat,

mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melontar jumrah, dan thawaf

wada’ .

Berikutpenjelasannya:

a. Berihram di miqat. Calon haji harus memulai niatnya

dan dari titik awal tempat itu yang berniat

melaksanakan

haji/umrah sudah harus memakai pakaian ihram. Yalamlam


adalah tempat berihram calon jamaah haji yang datang

dari arah Indonesia bilaialangsung akan menujuke

Makkah dan Bir Ali adalah tempat berihram calon

jamaah haji yang datang dari arah Indonesia menuju ke

Madinah terlebih

dahulu.13

b. Mabit di Muzdalifah. Mabit di Muzdalifah adalah menginap

semalam di Muzdalifah padamalam tanggal 9

Dzulhijjah. Waktunya dikerjakan setelah wukuf di

Arafah.14

c. Mabit di Mina. Mabit di Mina adalah bermalam selama 3-

4 hari disuatu hamparan padang pasir yang

panjangnyasekitar

3,5 km. Waktunya adalah malam tanggal 11, 12, dan

13 Dzulhijjah. Bermalam diMinadilakukansemalam penuh,

yang boleh dilakukan mulai sore hari sampai terbitnya

fajar,

dan jugaboleh bermalam palingsedikit 2/3 malam. 1 5

d. Melontar jumrah. Melontar jumrah adalah melempar batu


pada sebuah tempat yang diyakini untuk memperingati saat
setan menggoda Nabi Ibrahim agar tidak melaksanakan

perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya,

Nabi Ismail.16 Tanggal 10 Dzulhijjah melontar jumrah

aqabah dengantujuh butirkerikil. Dan pada hari-hari

Tasyrik, yaitu

11, 12, dan 13 Dzulhijjah melontar ketiga jumrah.17

e. Thawaf wada’. Thawaf wada’ adalah suatu

penghormatan terakhir kepada Baitullah. Thawaf wada’

merupakan tugas terakhir dalampelaksanaan ibadah haji

dan ibadah umrah di

Tanah Suci.18

B. Rangkaian Pelaksanaan Ibadah Haji

Dalam pelaksanaan ibadah haji ada tiga macam cara yang dapat

dilakukandenganmemilih salah satu caradiantaraketiga cara ini, yaitu:

1. Haji Tamattu’
Haji tamattu’ adalah melaksanakan ibadah umrah terlebih

dahulu dan setelah itu baru melakukan ibadah haji.19 Jenis haji

ini biasanya dilaksanakan oleh jamaah haji Indonesia karena

dianggap

lebih mudah dari pada haji ifrad dan haji qiran.

Berihram dari miqat denganniatuntuk berumrah saja: َّ J‫ﻟ‬


J‫ﺐ‬
‫ّﻩ ﻉ‬
‫ﻳﻚ ﺍﻝ ﻝ ُ ُ ﺭ‬
َ
‫ﺓ‬
“Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk melakukan

umrah. ”

J‫ّ ﻭ َ ﻉ‬ ِ ‫َ ﺡ‬ J‫ﻭ‬
‫ﺍﻝ‬
َ َ ‫ﺏ ِﺍ ﻝ ﻝ ِ ﺕ‬ِ ُ‫ﻥ َﻳﺖُ ﺍﻝ ﺭ ﺓ ﻭﺃ ْﺭ ﺕ‬:Atau

“Sayaniat umrah dengan berihram karena Allah Ta‟ala. ”

Setibanya di Makkah langsung melaksanakan Thawaf Qudum

atau thawaf awal kedatangan, lalu diteruskan dengan menegrjakan

sa’i, dan diakhiri dengan tahallul. Setelah itu jamaah boleh

melepaskan

pakaian ihramdanterbebas dari larangan-laranganihram.20


Kemudian, pada tanggal 8 Dzulhijjah, harus berihram

kembali dari tempattinggal ataupemondokan denganniatuntuk

َ ‫ﺍ ﺝِّ َﺡ ّﻟﻪُ َّﻡ ﺍﻝ‬berhaji:


َّ‫ﻳﻚ ﻟﺐ‬
“Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk melakukan haji. ”
J‫ﻭ ّ ﻭ َ ﻉ‬ ‫ْ ﺡ‬ J‫ﻭ‬
‫ﻥ َﻳﺖُ ﺍ ﻝْ ِ ﻭﺃ ْﺭ ﺕُ ﺏ ِ ﻝ ﻝ ِ ﺕ َ َﺍﻝ‬
:Atau

“Sayaniat haji dengan berihram karena Allah Ta‟ala. ”

Selanjutnya, berangkat ke Arafah untuk melaksanakan wuquf

yang jatuh setelah tergelincirnya matahari tanggal 9 Dzulhijjah.

Setelah

shalatmagrib dan isya’ dengan dijama’, laluberangkat ke


Muzdalifah untuk Mabit di sana. Selama mabit di

Muzdalifah, jamaah haji bisa mencari kerikil untuk melontar

jamrah Aqobah sebanyak 7- 10 butir. Jika melontar jamrah

sampai tanggal 13 Dzulhijjah maka jumlahkerikil yang

dikumpulkan sebanyak 70 butir kerikil. Lewat tengah malam

jamaah haji akan diberangkatkan lagi menuju ke kemah di Mina

untuk melaksanakan melontar jamrah. Melempar Jumrah

Aqabahpadatanggal 10 Dzulhijjah dankemudian memotong

rambut sebagai tanda sudah Tahallul Awal dan seluruh larangan

haji telah gugur, kecuali bersetubuh, bercumbu rayu, menikah

dan menikahkan. Setelah itu menuju Masjidil Haram untuk Thawaf

Ifadhah dan sa’i dengan demikian sudah bertahallul Tsani (kedua

atau terakhir), sehingga seluruh larangan haji telah gugur. Bagi

jamaah yang memilih cara Tamattu’ dalampelaksanaan ibadah

hajinya, dia wajib membayar dam Nusuk, yaitu menyembelih

kambing. Kalautidakmampukarena kehabisan bekal

(uang) makaberpuasa 10 hari (3 hari di Tanah Suci dan 7 hari di

Tanah Air).21
2. Haji Ifrad

Haji ifrad ini adalahkebalikandari hajitamattu’, yaitu

dengan mengerjakan haji terlebih dahulu lalu mengerjakan umrah.

Jamaah yang melaksanakan haji ini tidak diwajibkan

membayar dam.22 Pelaksanaan haji dengan cara ifrad ini menjadi

pilihan bagi jamaah haji Indonesia gelombang II yang datang

ke Makkah sudah

mendekatiwaktuwukuf.

Berihram dari miqat denganniatuntuk berhaji: Jَّ J‫ ﻟ‬J‫ﻚ‬


J‫ﺐ‬ َ J‫ ﻳ‬J‫ﻝ‬J‫ﺍ‬

‫ﺍ ﺝِّ َﺡ ّﻟ ُﻪ َّﻡ‬
“Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk melakukan haji. ”
J‫ﻭ ّ ﻭ َ ﻉ‬ ‫ْ ﺡ‬ J‫ﻭ‬
َ َ ‫ﻥ َﻳﺖُ ﺍﻝْ ِ ﻭﺃ ْﺭ ﺕُ ﺏ ِ ﻝ ﻝ ِ ﺕ‬
‫ﺍﻝ‬
:Atau

“Sayaniat haji dengan berihram karena Allah Ta‟ala. ”


Setibanya di Makkah langsung melaksanakan Thawaf Qudum.

Setelah Thawaf Qudum selesai, boleh dilanjutkan dengan Sa’i. Bila

dilanjut dengan Sa’i, maka sa’inya sudah termasuk sa’ihaji,

sehinggapadawaktu ThawafIfadhah kelak, tidak perlu sa’ilagi.

Setelah Thawaf Qudum usai, baik berlanjut dengan sa’i atau

tidak, jangan diakhiri dengan potong rambut, karena bisa

terkena dam. Untuk kegiatan selanjutnya, baik berupa amalan

perbuatan maupun bacaan pada pelaksanaan haji ifrad ini sejak

dari Wuquf sampai

selesai, sama dengan pelaksanaan hajitamattu’ .23

Setelah selesai melaksanakan seluruh rangkaian ibadah

haji dengan baik dan kembali ke Maktab untuk beristirahat

secukupnya,

selanjutnya bersiap-siap untuk melaksanakan ibadah umrah. Niat

umrah di Miqat Makani umrah: َّ‫ﻳﻚ ﻟﺐ‬ ُ ‫ﺓ ْﻣﺮ‬


َ ‫ﻉّﻟﻬُ َّﻢ ﺍﻝ‬

“Aku memenuhipanggilan-Muya Allah untuk melakukan umrah. ”

J‫ّ ﻭ َ ﻉ‬ ِ ‫َ ﺡ‬ J‫ﻭ‬
‫ﺍﻝ‬
َ َ ‫ﺏ ِﺍ ﻝ ﻝ ِ ﺕ‬ ُ ‫ﻳﺖ ﺍﻝ ﺭ ﺓ ﻭﺃ ْﺭ‬
ِ ‫ﺕ‬ ُ َ ‫ﻥ‬:Atau
“Sayaniat umrah dengan berihram karena Allah Ta‟ala. ”
Masuk Masjidil Haram lalu mengerjakan thawaf umrah dengan

sunnah-sunnahnya. Sa’i dan diakhiri dengan Tahallul.

Dengan potong rambut tersebut, berarti selesailah seluruh

rangkaian ibadah umrah dan sudah bertahallul, sehingga semua

larangan sudah tidak

berlakulagi. 2 4

3. Haji Qiran

Pelaksanaan ibadah haji dengan cara qiran

adalah pelaksanaan ibadah haji dan ibadah umrah bersama-

sama.25 Bagi yang memilih cara haji qiran ini, dia terkena

peraturan untuk

membayar dam, berupa menyembelih seekor kambing (dam

nusuk).26 Niatnya adalah sebagai berikut: َ ‫ﺍ ﺝِّ َﺡ ّﻟﻪُ َّﻡ ﺍﻝ‬


َّ‫ﻳﻚ ﻟﺐ‬
‫ﻭ ﻉ‬
‫َ ُ ﺭﺓ‬
“Aku memenuhipanggilan-Muya Allah untuk melakukan haji dan

umrah. ”
J‫ّ ﻭ َ ﻉ‬ ِ ‫َ ﺡ‬ ْ J‫ﻭ‬
‫ﺍﻝ‬
َ َ ‫ﺏ ِ ﺍﻝ ﻝِﺕ‬ ُ ‫ﻳﺖ ﺍ ﻝْ ِ ﻭﺍﻝ ﺭ ﺓ ﻭﺃ ْﺭ‬
ِ ‫ﺕ‬ ُ َ ‫ﻥ‬:Atau
“Saya niat untuk haji dan umrah dengan berihram karena Allah

Ta‟ala. ”

Setibanya di Makkah langsung melakukan Thawaf Qudum,

boleh dilanjutkandengan Sa’i atautanpa Sa’i. Bila

diteruskandengan Sa’i, maka Sa’i tersebut dihitung sebagai Sa’i

untuk haji dan umrah, sehingga pada saat Thawaf Ifadhah nanti

tidak perlu Sa’i lagi. Jika tanpa Sa’i, nantipadasaat

ThawafIfadhah harusdiikuti dengan Sa’i. Selesai Thawaf Qudum

tidak boleh bertahallul. Untuk kegiatan selanjutnya yang

berupa amal perbuatan maupun bacaan, pada pelaksanaan haji

qiran ini, sejak dari Wuquf sampai selesai sama

dengan padapelaksanaan hajitamattu’ .27


C. Hikmah Ibadah Haji

Hikmah ibadah haji adalah sebagai berikut:

1. Menyempurnakan keislaman.

Haji merupakan salah satu rukun Islam. Jika salah

satu rukunnya kurang atau tidak terpenuhi, maka tidak

akan sempurna. Untuk dapat menyempurnakan keislamannya,

seorang Muslim diwajibkanuntuk berhaji sekalidalam seumur

hidupnya. Jika dilakukan untuk yang kedua atauketiga kali dan

seterusnya,

maka hal itu menjadiamalan sunnah. 28

2. Menghapus dosa.

Satu-satunya langkah yang akan mampu

menghapus semua dosa bagi umat akhir zaman sekarang ini

adalah dengan menggapai haji yang mabrur. Sebab tidak

ada balasan yang paling layak bagi orang yang meraih haji

yang mabrur, kecuali mendapatkan surga. Dosa yang

terhapus adalah dosa atau

kesalahan kepada Allah SWT. Adapun dosa terhadap sesama


manusia, makakita harus memintakeridhaandan maaf dariorang

yang bersangkutan.29

3. Melipatgandakan pahala.

Selama di Tanah Suci, para jamaah haji

mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Karena ibadah

di Tanah Suci Makkah dan Madinah pahalanya berlipat

ganda dibandingkan

dengan beribadahdi tempat lain. 30

4. Meningkatkan iman dan takwakepada Allah SWT.

Jika seorang muslim telah melaksanakan ibadah

haji, maka itu berarti ia telah melengkapi pondasi

keislamannya sehingga lebih kokoh dan sempurna.31

Rasulullah SAW telah

menegaskan:

ِ ‫ ﻥ‬J‫ ْ ُ ﻉ‬J‫ ﻉ‬J‫ﻭ‬ َ ‫ ﺭ ﺽ‬J‫ﻉ ﻥ ﻥ ﻉ‬


‫َ ِ ﺍﺏ ِ ُ َ ﺭ ِﻱ ﺍﻝ ﻝّ ُ َﻥ ﻩ ﺍ َ ِ ﺍﻟﻦ ِ ﻟﻰ‬
, ‫ّﻟﻮﺀ ﺍﻝ‬
ُ ‫ﻟﻴﻮ َﻉ‬ َ ‫ﻗﺎﻝ ََّﺱﻟ‬
ِ J‫ِﻢ ﺓ َﻭ ﻭ‬ َ : ‫ﺑﻦ‬ Jِ J‫ ﺍ‬J ْ J‫ َِ ْﺱ َﻝ ِِْﺩ‬J‫ْ ُﻡ‬
ِ J‫ﻭ‬JJِ ‫ﻭ‬JJَِِّJ‫ﻝ‬ َ J‫ﻰ‬J‫ َ َ ﻟ‬Jٍ‫ﺱ‬
J‫ﻉ‬
‫ﻉ‬
ِ ‫ َﺇﻱْ ﺗﺎ‬,ِ َ ‫ َﺇﻗﺎﻡ ﺍﻝﺹ َﻝ‬,ُ ‫َﻟﻰ ﺃ ﻥ ﻱ ﻭ َ ﺍﻝ ﻝ‬
ّ‫ﺍﻟﺰﻙ‬
‫ْ‬ ‫ﻥ‬ ‫ِ ﺓ ﻭ‪J‬‬
‫ﻝ ِ ‪) .‬ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ(‬
‫َ‪ ,‬ﻭﺍ ْ‬ ‫َ َﺍ ِ‪ َ ,‬ﻳﺎﻡ ﺭ َ‬
‫ﺿﺎ‬
Artinya:
Dari Ibnu Umar r.a, dari Nabi Muhammad saw, beliau
bersabda: “ Islam ditegakkandiataslimadasar, (1)
Tauhiidullah (mengesakan Allah), (2) Mendirikan shalat, (3)
Menunaikan zakat, (4) PuasaRamadhan, (5) Haji.” (H.R.
AtTurmudzi)32

5. Memperoleh maghfirah dan ampunan dari dosa dan noda.

Allah SWT mengampuni semuahamba-Nyayang

dikehendaki. Dan diantara orang-orang yang dikehendaki

untuk diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT adalah

orang-orang muslim yang melakukan perjalanan ke

Baitullah untuk

melaksanakanibadah haji. 33 Rasulullah SAW telah bersabda:

‫ﻭﻉ ﻭ‬ َ ‫َ ﺽ‬ J‫ﻉ ْ ِ ﻯ‬
‫ﻗﺎﻝ ﺭ‬ َ ُ ‫ﻱﻱ ﻭﺍﻝ ﻝ ُ َﻥ‬J‫ﻉ‬
َ : ‫ﻗﺎﻝ‬ ِ ‫ﺏ ِّ ﻭ ُﺭﻱْ ﺭ ﺓ ﺭّﻭ‬ ِ ‫َﻭﻥ ﺃ‬
ْ ِ ِ ْ ْ ِ ْ َ‫ﺍﻝ ﻝ ِْ ﻟﻰﻯ َﺍﻝ ﻝﺏُ َﻝ‬ َ ُ‫ْﻝ‬
‫ﻭ‬
ْ‫ﻝ‬
‫ ﻡ ﻥ ﺃﺗﻰ َﺫﺍ ﺍﻝ َ ﻱﺕ َﻑ ﻝ ﻱ ﺭﻑ ﻡﺙ ﻭ َ َ َﻱ ﻑ‬: ‫َْ ﻝ‬
‫ ﺩ ﻭ‬J‫ ﻭ‬J‫ﻕﺝ ﻉ ﻙ‬
ُ َ ‫ﺭ َ َ َ ﺍ َﻝ ﺕ‬
‫ُّﻭ‬
(‫ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ‬.ُ ‫ﺃ ﻡ‬
Artinya:
Dari Abu Hurairahr.a, dia berkata: “Rasulullah saw
bersabda: „Barang siapa menunaikan ibadah haji ke
Baitullah tanpa berkata keji, tanpa bersetubuh dan tanpa
berbuat kefasikan (selama ihram), maka dia pulang (tanpa
dosa) seperti baru dilahirkanolehibunya.‟” (H.R. Bukhari
dan Muslim) 34
َ J‫ْ ُ ُ ﻉ‬ J‫ ﺭ ﺡ‬J‫ُ ِ ﻉ‬ َ ‫ﺡ‬
‫ َ ﺙ ﻧﺎ ﻑﻳﺎ ﻥ ﺏ ﻥ ُﻱ ﻱْ ﻥ‬:َ ُ ِ ‫ﺏ‬ ِ ‫َ َ ﺙ ﻧﺎ ﺍﺏ ﻥ ﺃ‬
,‫ﺓ‬
َ J‫ ْ ِ ﻯ‬J‫ ﻉ‬J‫ ْ ِ ﺡ‬J‫ﻭ ﻉ‬ ْ ‫ﻉ‬
َ J‫ ِ ُﺭَﻱْ ﺭْﺓ ﺡ‬J‫ﺏﻭ‬
:‫ﻗﺎﻝ‬ ِ ‫ َﻥ ﻭﺃ‬J‫ ﻉ‬,‫ﺍﺯﻡ‬
‫ﺏ ِ َ ّﻭ‬ِ ‫ّ ﻭَﻥ ﺃ‬,‫َﻥ ﻭﻥ ْ ٍﺭ‬
َ ‫ ﻡ ﻥ‬: ‫ﻗﺎﻝ ﺭ ْﻝُ ﺍﻝ ﻝ ِ ﻟﻰ ﺍﻝ ﻝ ُ َﻟﻲ ِ َ ﻝ‬ َ
‫ْ ِ ِ ْ ْ ُﻑ ﻭ َ َ َ ْ َ ﻭ‬ ْ‫ﻑ‬
َ
‫ﻝ ﻡ ﻱ ﺭﻑﺙ ﻭﻝْ َ َ َﻱ ﻑ ﻕ ﻍ ِﺭﻝ ُ ﺍﺕ ﻕ ﻡ ﻥ ﺫﻧﺐ‬

‫)ﺭﻭﺍﻩ‬
(‫ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ‬
Artinya:

Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami dari Manshur, dari


Abu Hazim, dari Abu Hurairah, ia berkata: “Rasulullah
SAW bersabda: „Barangsiapa haji dan ia tidak
mengucapkan katakata yang keji dan tidak melakukan
perbuatan fasik, maka dosanya yang telah lampau akan
diampuni. ‟” (H.R. AtTurmudzi)35

6. Terkabulnya doa dan permohonan.

Orang yang tengah melaksanakan ibadah haji

termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang

dikabulkan doanya sebagai balasan Allah SWT atas


sambutan mereka terhadap

seruan Allah SWT untuk menunaikan haji.36


7. Memperoleh kesuksesan hidup dan balasan surga.

Jika para jamaah haji benar-benarmelaksanakan


berbagai rukun, wajib dan sunnah-sunnah haji serta
meninggalkan seluruh ucapan dan tindakan yang diharamkan
bagi orang-orang yang tengah melakukan prosesi ibadah haji
dengan penuh keimanan, keikhlasandan
penghayatansehinggamemperoleh predikat “haji mabrur”,
maka mereka pasti akan memperoleh balasan surga tempat
kenikmatandan kebahagiaanyang abadi.37 Sebagaimana telah
disabdakan Rasulullah SAW dalam hadits shahih yang
diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim sebagai berikut:

‫ﻭ‬ ‫ ﻭ‬J‫َ ﺽ َ ّﻭ ﻉ‬ J‫ﻉ ْ ِ ﻯ‬


‫ﻗﺎﻝ ﺭ ْ َﻝ‬
َ : ‫ﻗﺎﻝ‬ ‫ﻱ‬
َ ُ ‫ﺭ ِ ﻭﻱ ﺍﻝ ﻝ ُ َﻥ‬J‫ﺓ ﻉ‬J‫ﺏ ِ ُﺭﻱْ ﺭﻭ‬ ِ ‫َﻥّﺃﻭ‬
ِ ْ ‫ﺍﻝ ﻝ ِ ﻟﻰ ﺍﻝ ﻝّ ُ َﻝ‬
ُ J‫ﺏ ﻥ‬ ٌJَّ ‫ُ ﺓ ﻙ‬ َ
‫ﻭ‬
َ ‫ﺏ‬ ْ
َ ‫ ﺍﻝ ﻡ ﺭ ﻭ ﺭ‬: ‫ َ ﻝ‬Jُّ
,‫ ﻓﺎﺭﺀ ﺓ ﻝِ ﺍ ْ َ ﻱُْ َ ﻩ ﺍ‬J‫ﺇﻝ ﺍﻝﻱ ﺓ ﺱ ﺭﻭ ِ ﺝ‬
َ ٌ ‫ﻭﺍﻝْ ِﺝ ﺍﻝ ْ ﺭ ْ ُ ﻝ ْ َ ﻝ ُ َﺯﺍ‬
‫ ) ﺭﻭﺍﻩ‬.‫ﺇﻝ َ ﺍﻝْ ِﻥ ﺓ‬
(‫ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ‬
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Melaksanakan umrah hingga umrah berikutnya sebagai
pelebur dosa antara keduanya, dan haji mabrur tidak
ada balasan baginyakecualisurga.” (H.R. Bukhari dan
Muslim) 38

8. Mempersatukan dan mempersaudarakanumat Islam.


Haji yang dilaksanakanolehumat Islam yang datang

dari seluruh penjuru dunia itu mengandung hikmah yang

luhuruntuk mempersatukan dan mempersaudarakan umat

Islam di seluruh duniatanpamembedakan warna kulit,

latarbelakang kebangsaan, status sosial, status ekonomi,

bahasa, serta kebudayaan dan adat

istiadatnya.39

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hikmah haji

ada delapan, yaitu menyempurnakan keislaman, menghapus

dosa, melipatgandakan pahala, meningkatkan iman dan takwa kepada

Allah SWT, memperoleh maghfirah dan ampunan dari dosa dan

noda, terkabulnya doa dan permohonan, memperoleh kesuksesan

hidup dan

balasan surga, Mempersatukan dan mempersaudarakanumat Islam.


PENUTUP

Simpulan
Ibadah haji merupakan salah satu rukun islam yang w ajib dilaksanakan bagi yang mempunyai
kemampuan baik rohani, jasmani, sertarezeki yang berlebihan. Disamping itu, perluadanya kesadarandan
perjuangan penegakkan hak-hak bagi calon jamaah yang hendak melaksanakannya. Dan selain kemampuan
rohani maupun jasmani nya, sesorang yang akan berangkat haji harus memiliki niat yang kuat juga dalam hatinya,
agar perjalanan haji nya akan
berjalan dengan lancar

Dalamprosedur pengelolaan hajiterdapat alur daripendaftaran haji yang didalamnya menjelaskan syarat-
syarat pergi haji atau syarat pendaftaran, alur pendaftaran, dan setelah semua urusan pada bagian pendaftaran
selesai lanjut kepadapelunasan pembayaran pergi haji pada saatw aktu yang telah ditentukan. Dan seorang jamaah
haji yang ingin
melakukan pembatalan untuk pergi haji harus melampirkan beberapa dokumen yang mendukung untuk

kelancaran dalamproses pembatalan pergi haji nya[18 Selain daripengelolaan pendaftaraan maupun
pembatalan pergi haji, ada juga menjelaskan mengenai pengelolaan dana pergi haji dan itu semua sudah diatur
dalam undang- undang. Dan juga membahas mengenai monopoli haji yang bersangkutan dengan masalah
transportasi, akomodasi, pemomdokkan, hingga manajemen penyedia makanan untuk para jamaahhaji dan
penggunaan dana penyelenggara ibadah haji yang masih bersifattertutup sehingga dapat berpeluang terjadinya
penyimpangan.Tulisanhanyalah bersifat
pendahuluan. Untuk itu perlu dilakukan

Dan pembenahan untuk penyelenggaraan haji dimasa depan, forum reformasi haji indonesia mengeluarkan
beberaparekomendasi yang menjelaskan penyelenggaraan hajinantinya akan melakukan pembetukkan badan
pengelola haji yang khususdibidang haji dan danaibadah haji yang bersifattertutup dihapuskan, serta
penyelenggaraan jamaah haji standarpelayanannya harus menyangkut keamanandan kenyamaan para calon jamaah
haji dengan lebih meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalampenyelenggaraannya.y
Saran
Saat sekarang ini model pengelolaan haji banyakmenimbulkan masalah sepertipengelolaan dana haji yang
selamainiterkesantertutup,baik dalamperencanaan maupun penggunaan anggarannyadan jugapenyelenggaraan
haji yang diwarnaipraktek korupsi dikarenakan pengelolaan dana yang tidakjelas.Berkaitan dengan haltersebut
diatas,
maka kebijaksanaanyang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Seharusnya sudah adareformasi dalampengelolaan haji ini, dengan kata lain badan penyelenggaraan
haji sudahharus dibenahi.
2) Dana haji yang bersifattertutup, harus segera diatasi dengan mengkonfirmasi ataumembuatkan
catatan mengenaipengelolaan dana haji tersebut.

3) Harus lebih memperhatikan lagi dana-dana para calon jamaah haji yang dikeluarkan dan harus
membuatkan catatannyayangtelah mendapat izin sah atas penggunaaan dana tersebut.

Anda mungkin juga menyukai