Disusun oleh :
KELAS 2A
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikanrahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan Makalahini.Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SawMakalah ini berisikan tentang “Haji dan
umroh”
Diharapkan Makalah ini dapatmemberikan informasi dan menambah wawasan kepada kita
semuaKami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karenaitu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkandemi
kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
AllahSWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
CAVER..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
a. Latar Belakang....................................................................................................
b. Rumusan Masalah...............................................................................................
c. Tujuan Masalah...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
a. Pengertian Haji....................................................................................................
b. Cara pelaksanaan Haji.........................................................................................
c. Pengertian Umrah...............................................................................................
d. Cara pelaksanaan umrah.....................................................................................
e. Perbedaan haji dan umrah...................................................................................
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................
KESIMPULAN ..................................................................................................
SARAN...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Haji dan umrohadalah ibadah yang diperintahkan allah dan diajarkan oleh para rasul. Ibadah
ini dimulai sejak nabi adam AS. Manusia pertama yangmenginjakan kakinya didunia ini,
membangun ka’bah di mekkah.tuntutan inimerupakan keharusan, yang harus disetujuinya,
yang disetujui akan dibutuhkanuntuk menunaikannya.Orang-orang yang me;aksanakan
ibadah haji dan umroh adalah tamu-tamuallah. Allah memberikan kepada mereka apa yang
mereka minta, kemudianmereka akan diganti semua harta yang mereka belanjakan untuk-nya,
satu dirhammenjadi sejuta dirham.Haji merupakan rukun islam yang dikirim, dikirim ke
setiap muslim yangmampu mengerjakannya, jumhur ulama menyetujui mula-mulanya
disyariatkanibadah haji ini pada tahun ke enam hijriah, dan ada juga yang mengatakan
tahunke Sembilan hijriah.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian haji dan umroh ?
2. Apa perbedaan yang mendasari haji dan umroh ?
3. Bagaimana tata cara haji dan umroh ?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengerahui makna dari haji dan umroh
2. Untuk mengetahui perbedaan haji dan umroh
3. Untuk mengetahui tata cara haji dan umroh
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Haji
Secara Bahasa, haji memiliki arti “menuju sesuatu yang besar danagung” atau “mengunjungi
tempat tertentu”. Sedang menurut istilah, hajiadalah mengunjungi baitullah di mekkah dan
sekiranya pada waktu-waktutertentu dan cara-cara serta tujuan tertentu.
Haji secara lughowi (etimologis) berasal dari Bahasa arab al hajj,maksud tujuan, maksud dan
menyengaja untuk tindakan besar dan agung.Selain itu al hajj mengandung arti kunjungan
atau mendatangi. Makna inimembahas tentang kegiatan ibadah haji dimana umat islam dari
berbagainegara dan mendatangi baitullah (ka’bah) pada musim haji karena tempat
inidianggap mulia dan agung.
Menurut syara : haji menuju baitullah atau menghadap allah untuk mengajarkan seluruh
rukun dan persyaratan haji yang telah ditentukan olehsyariat islam. Dalam arti lain haji
adalah sengaja mengunjungi ka’bah atau baitullah untuk mengerjakan beberapa amal ibadah
dengan syarat-syarattertentu, yajni mengerjakan thawaaf, sa’I, wukuf di arafah, dan manasik
hajilainnya dengan mengikuti tuntunan rasululah saw. Melaksanakan wajib hukumnya wajib
satu kali seumur hidup bagi muslim dan Muslimah yangsudah baligh dan mampu
diperjalanan.
Haji dalam arti mengunjungi suatu tempat tertentu untuk tujuanibadah, yang dikenal oleh
umat manusia melalui tuntunan-tuntunan agama,khususnya dibelahan timur dunia kita ini.
Ibadah ini diharapkan dapatmengantar manusi untuk memperkenalkan jati diri.
Membersihkan, danmenyucikan diri mereka. Itulah agaknya menjadi alas an mengapa
agamamemeluknya dengan ibadah haji meminta pelakunya memulainya dengan mandi.
Sementara itu, tentang wajib haji tidak merupakan perbedaan pendapattentang haji itu adalah
fardhu yang merupakan salah satu dari rukun islamyang wajib dilakukan sekali lagi hidup.
Firman allah swt tentang wajibnyahokum wajib haji ini disediakan dalam QS. Al Imran : 97
Artinya :Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqamIbrahim;
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)orang yang sanggup mengadakan perjalanan
ke Baitullah. Barangsiapamengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha
Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
1) Ihram
2) Mabit di Mina
3) Wukuf di Arafah
Pokok dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Pada tanggal 9Dzulhijjah, setelah
terbit matahari, jamaah berangkat menuju Arafah.Dalam perjalanan menuju Arafah
ini, jamaah haji tetap ber-talbiyahatau bertakbir dan jika memungkinkan, singgah di
Namirah. Setelahmatahari tergelincir, jamaah haji mendengarkan khotbah
Arafah,kemudian dikumandangkan azan qamat, lalu shalat zhuhur dan ashar dijama’
dan diqasar tanpa shalat apa-apa di antara dua shalat itu.Setelah shalat, berdoa dengan
mengangkat kedua tangan. Apabilawukuf jatuhnya pada hari Jumat, tetap dilakukan
shalat zhuhur dengancara dijama’ dengan ashar.
4) Mabit di Muzdalifah
Setelah matahari terbenam, para jamaah haji meninggalkan Arafahmenuju Muzdalifah
untuk mabit sampai subuh, sementara shalatmaghrib dan isya’ dijama’ takhir di
Muzdalifah.
Jamaah haji tahallul dengan cara “taqshir” (menggunting beberapahelai rambut) atau
lebih utama dengan “tahliq” (dengan menggundulkepala). Bagi wanita cukup dengan
taqshir. Setelah tahallul awal ini, jamaah haji bebas dari larangan pada waktu ihram,
kecuali hubungansuami istri.
7) Hadyu (Qurban)
Bagi mereka yang melaksanakan haji tamattu dan qiran wajibmenyembelih hadyu.
Perbedaannya adalah yang qiran membawa binatang dari rumah, sementara yang
tamattu menyembelihnya diMekah. Penyembelihan hadyu dilaksanakan pada Yaumun
Nahri(tanggal 10 Dzulhijjah) dan jika tidak bisa dilasanakan pada harinahar, bisa
dilakukan pada Ayyamu Tasyriq (tanggal 11,12, dan 13Dzulhijjah)
Pada hari nahar, setelah melontar jumrah aqabah dan menyembelihhadyu, maka
jamaah haji pergi ke Mekah untuk melaksanakan thawaf ifadah.
Pada tanggal 11 Dzulhijjah, setelah zhuhur, jamaah melempar 3 jumrah (ula, wusta,
aqabah), masing-masing dengan 7 batu kerikil. j.Nafar Awal dan Nafar TsaniPada
tanggal 12 Dzulhijjah , jamaah haji melempar 3 jumrah sepertiyang dilakukan pada
tanggal 11 Dzulhijjah. Waktunya juga sama yaitusetelah zhuhur hingga maghrib.
10) Thawaf Wada’
C. Pengertian Umrah
Umrah secara etimologis adalah ziarah dalam pengertian yang bersifat umum.Sedangkan
secara terminologis adalah berziarah ke Baitullah dalam pengertian khusus.
Didalam ibadah haji, sebenarnya mengandung dua macam ibadah yang berhubung-hubungan,
yaitu :
Untuk menunaikan ibadah haji dan umroh, dapat dikerjakan sebagai berikut :
Haji Tamattu’ : Lebih utama mengerjakan umroh (haji kecil) hingga selesai.
Kemudian pada waktu haji (haji besar) tanggal 8 Dzulhijjah melakukan ibadah haji
besar sampai selesai
Haji Qiraan : Umroh dan haji dikerjakan menjadi satu, sekali jalan.
Haji Ifraad : Pada Syawal-12/13 Dzulhijjah hanya mengerjakan haji saja, sedang
umroh dijalankan sebelum bulan syawal / setelah selesai mengerjakan haji didalam
tahun itu juga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Menurut syara : haji menuju baitullah atau menghadap allah untuk
mengajarkan seluruh rukun dan persyaratan haji yang telah ditentukan
olehsyariat islam sedangkan Umrah adalah mengunjungi ka’bah
denganserangkaian ibadah khusus di sekitarnya. Pelaksanaan umrah tidak
terikat dengan miqat zamani dengan arti ia dilakukan kapan saja, termasuk
pada musim haji.
2) Kafiyah atau tata cara mengerjakan haji sebagai berikut : Ihram, Mabit
diMina, Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah, Melontar Jumrah
Aqabah(Kubra), Tahallul Awal (Asghar), Hadyu (Qurban), Thawaf Ifadah
(TahallulTsani), Melempar Tiga Jumrah, Nafar Awal dan Nafar Tsani, Thawaf
Wada’sedangkan kafiyah atau tata cara mengerjakan umrah sebagai berikut :
ihram,thawaf, sa’I tahallul.
3) Haji memiliki waktu-waktu tertentu yaitu kompilasi syawal, dzulqohdah,
dan10 hari pertama dari bulan dzulhijjah, sementara umroh yaitu
bolehdilaksanakan setiap waktu, kecuali waktu-waktu haji bagi orang yang
berniatihram haji saja tersedia.
B. Saran
Demikian makalah haji dan umroh semoga dapat memberikan informasi dan wawasan
mengenai haji dan umroh. Semoga dengan adanya makalah ini, penulis dapat terus
melengkapi kekurangan isi makalah supaya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi di waktu yang akan datang. Diharapkan pada pembaca dapat memberikan kritik
serta saran guna perbaikan makalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
DR.Hasbiyallah, M.Ag.
Fikih Haji:
(Cet. I; Jakarta: Ciputat Press, 2003)Abdul Hamid dan Beni Ahmad Saebani,
Fiqh Ibadah