Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Haji dan Umrah”

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

Mata Kuliah : Ibadah Akhlak dan Muamalah

Dosen Pengampu : Nurbiah, S.Ag., M.M

Disusun oleh :

Dara Mutia Alfin Nur (20011220)


Irma Syahri Prasasti (20011229)
Reni Puspita Sari (20011240)

KELAS 2A

PRODI DIII KEBIDANAN TINGKAT II

POLITEKNIK A’ISYIYAH PONTIANAK

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikanrahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan Makalahini.Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SawMakalah ini berisikan tentang “Haji dan
umroh”

Diharapkan Makalah ini dapatmemberikan informasi dan menambah wawasan kepada kita
semuaKami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karenaitu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkandemi
kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
AllahSWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Pontianak, 11 mei 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

CAVER..........................................................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................

a. Latar Belakang....................................................................................................
b. Rumusan Masalah...............................................................................................
c. Tujuan Masalah...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................

a. Pengertian Haji....................................................................................................
b. Cara pelaksanaan Haji.........................................................................................
c. Pengertian Umrah...............................................................................................
d. Cara pelaksanaan umrah.....................................................................................
e. Perbedaan haji dan umrah...................................................................................

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................

 KESIMPULAN ..................................................................................................
 SARAN...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Haji dan umrohadalah ibadah yang diperintahkan allah dan diajarkan oleh para rasul. Ibadah
ini dimulai sejak nabi adam AS. Manusia pertama yangmenginjakan kakinya didunia ini,
membangun ka’bah di mekkah.tuntutan inimerupakan keharusan, yang harus disetujuinya,
yang disetujui akan dibutuhkanuntuk menunaikannya.Orang-orang yang me;aksanakan
ibadah haji dan umroh adalah tamu-tamuallah. Allah memberikan kepada mereka apa yang
mereka minta, kemudianmereka akan diganti semua harta yang mereka belanjakan untuk-nya,
satu dirhammenjadi sejuta dirham.Haji merupakan rukun islam yang dikirim, dikirim ke
setiap muslim yangmampu mengerjakannya, jumhur ulama menyetujui mula-mulanya
disyariatkanibadah haji ini pada tahun ke enam hijriah, dan ada juga yang mengatakan
tahunke Sembilan hijriah.

Untuk memperdalam pengetahuan kita, penulis mencoba untuk membahassingkat tentang


haji dan umroh, tujuan yang kita capai dari haji dan umroh, pengertian haji dan umroh serta
perbedaan dan tata cara pelaksanaannya.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian haji dan umroh ?
2. Apa perbedaan yang mendasari haji dan umroh ?
3. Bagaimana tata cara haji dan umroh ?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengerahui makna dari haji dan umroh
2. Untuk mengetahui perbedaan haji dan umroh
3. Untuk mengetahui tata cara haji dan umroh
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji

Secara Bahasa, haji memiliki arti “menuju sesuatu yang besar danagung” atau “mengunjungi
tempat tertentu”. Sedang menurut istilah, hajiadalah mengunjungi baitullah di mekkah dan
sekiranya pada waktu-waktutertentu dan cara-cara serta tujuan tertentu.

Haji secara lughowi (etimologis) berasal dari Bahasa arab al hajj,maksud tujuan, maksud dan
menyengaja untuk tindakan besar dan agung.Selain itu al hajj mengandung arti kunjungan
atau mendatangi. Makna inimembahas tentang kegiatan ibadah haji dimana umat islam dari
berbagainegara dan mendatangi baitullah (ka’bah) pada musim haji karena tempat
inidianggap mulia dan agung.

Menurut syara : haji menuju baitullah atau menghadap allah untuk mengajarkan seluruh
rukun dan persyaratan haji yang telah ditentukan olehsyariat islam. Dalam arti lain haji
adalah sengaja mengunjungi ka’bah atau baitullah untuk mengerjakan beberapa amal ibadah
dengan syarat-syarattertentu, yajni mengerjakan thawaaf, sa’I, wukuf di arafah, dan manasik
hajilainnya dengan mengikuti tuntunan rasululah saw. Melaksanakan wajib hukumnya wajib
satu kali seumur hidup bagi muslim dan Muslimah yangsudah baligh dan mampu
diperjalanan.

Haji dalam arti mengunjungi suatu tempat tertentu untuk tujuanibadah, yang dikenal oleh
umat manusia melalui tuntunan-tuntunan agama,khususnya dibelahan timur dunia kita ini.
Ibadah ini diharapkan dapatmengantar manusi untuk memperkenalkan jati diri.
Membersihkan, danmenyucikan diri mereka. Itulah agaknya menjadi alas an mengapa
agamamemeluknya dengan ibadah haji meminta pelakunya memulainya dengan mandi.

Sementara itu, tentang wajib haji tidak merupakan perbedaan pendapattentang haji itu adalah
fardhu yang merupakan salah satu dari rukun islamyang wajib dilakukan sekali lagi hidup.
Firman allah swt tentang wajibnyahokum wajib haji ini disediakan dalam QS. Al Imran : 97
Artinya :Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqamIbrahim;
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)orang yang sanggup mengadakan perjalanan
ke Baitullah. Barangsiapamengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha
Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

B. Cara Pelaksanaan Haji

Kafiyah atau tata cara mengerjakan haji sebagai berikut :

1) Ihram

Pada tanggal 8 dzulhijjah yang disebut “yaumul tarwitah” bagi yangmelaksanakan


tamattu, penghasilan kena pajak mandi memakai wangi-wangian dan kain ikhram dengan
miqqat dari tempat masing-masingdimekkah, kemudian mengucapkan ihlah haji, yaitu
membaca

“allahumma hajjan atau labbaika haffan”. dilanjutkan membacatalbiyah dilakukan


kompilasi berikhram untuk melaksanakan umrah.

2) Mabit di Mina

Pada tanggal 8 Dzulhijjah, kemudian berangkat ke Mina dan mabit(menginap) di sana


untuk melaksanakan shalat zhuhur, ashar, maghrib,isya’, dan subuh dengan jama’ dan
qasar.

3) Wukuf di Arafah

Pokok dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Pada tanggal 9Dzulhijjah, setelah
terbit matahari, jamaah berangkat menuju Arafah.Dalam perjalanan menuju Arafah
ini, jamaah haji tetap ber-talbiyahatau bertakbir dan jika memungkinkan, singgah di
Namirah. Setelahmatahari tergelincir, jamaah haji mendengarkan khotbah
Arafah,kemudian dikumandangkan azan qamat, lalu shalat zhuhur dan ashar dijama’
dan diqasar tanpa shalat apa-apa di antara dua shalat itu.Setelah shalat, berdoa dengan
mengangkat kedua tangan. Apabilawukuf jatuhnya pada hari Jumat, tetap dilakukan
shalat zhuhur dengancara dijama’ dengan ashar.

4) Mabit di Muzdalifah
Setelah matahari terbenam, para jamaah haji meninggalkan Arafahmenuju Muzdalifah
untuk mabit sampai subuh, sementara shalatmaghrib dan isya’ dijama’ takhir di
Muzdalifah.

5) Melontar Jumrah Aqabah (Kubra)

Pada waktu dhuha tanggal 10 Dzulhijjah di Mina, jamaah hajimelaksana-kan lontar


jumrah aqabah, dengan cara berdiri menghadapke jumrah tersebut. Posisi kiblat
berada di sebelah kiri jamaah hajikemudian melontar jumrah dengan batu kerikil
sebanyak tujuh kali

6) Tahallul Awal (Asghar)

Jamaah haji tahallul dengan cara “taqshir” (menggunting beberapahelai rambut) atau
lebih utama dengan “tahliq” (dengan menggundulkepala). Bagi wanita cukup dengan
taqshir. Setelah tahallul awal ini, jamaah haji bebas dari larangan pada waktu ihram,
kecuali hubungansuami istri.

7) Hadyu (Qurban)

Bagi mereka yang melaksanakan haji tamattu dan qiran wajibmenyembelih hadyu.
Perbedaannya adalah yang qiran membawa binatang dari rumah, sementara yang
tamattu menyembelihnya diMekah. Penyembelihan hadyu dilaksanakan pada Yaumun
Nahri(tanggal 10 Dzulhijjah) dan jika tidak bisa dilasanakan pada harinahar, bisa
dilakukan pada Ayyamu Tasyriq (tanggal 11,12, dan 13Dzulhijjah)

8) Thawaf Ifadah (Tahallul Tsani)

Pada hari nahar, setelah melontar jumrah aqabah dan menyembelihhadyu, maka
jamaah haji pergi ke Mekah untuk melaksanakan thawaf ifadah.

9) Melempar Tiga Jumrah

Pada tanggal 11 Dzulhijjah, setelah zhuhur, jamaah melempar 3 jumrah (ula, wusta,
aqabah), masing-masing dengan 7 batu kerikil. j.Nafar Awal dan Nafar TsaniPada
tanggal 12 Dzulhijjah , jamaah haji melempar 3 jumrah sepertiyang dilakukan pada
tanggal 11 Dzulhijjah. Waktunya juga sama yaitusetelah zhuhur hingga maghrib.
10) Thawaf Wada’

Sebelum meninggalkan Mekah, jamaah haji dianjurkan untuk melakukan thawaf


wada’ (perpisahan). Caranya, sama dengan thawaf ifhadah dilakukan tujuh putaran,
tanpa lari-lari kecil, tanpa shalat duarakaat di maqam Ibrahim, dan tanpa sa’i. Nabi
SAW. bersabda:Artinya:“Janganlah salah seorang pulang sebelum mengakhiri urusan
(hajinya)dengan (thawaf wada’)di Baitullah”. (H.R. Muslim).

C. Pengertian Umrah

Umrah secara etimologis adalah ziarah dalam pengertian yang bersifat umum.Sedangkan
secara terminologis adalah berziarah ke Baitullah dalam pengertian khusus.

Umrah adalah mengunjungi ka’bah dengan serangkaianibadah khusus di sekitarnya.


Pelaksanaan umrah tidak terikat dengan miqat zamani dengan arti ia dilakukan kapan
saja, termasuk pada musim haji.Perbedaannya dengan haji ialah bahwa padanya tidak ada
wuquf di Arafah, berhenti di Muzdalifah, melempar jumrah dan menginap di Mina.
Dengan begitu ia merupakan haji dalam bentuknya yang lebih sederhana, sehinggasering
umrah itu disebut dengan haji kecil.

D. Cara pelaksanaan umroh


 Ihram
Bagi orang yang hendak beribadah umrah, maka ia wajib melakukanihram
krena hal tersebut bagian dari rukun umrah
 Tawaf
Tawaf merupakan salah satu dari rukun umrah yang wajibdilaksanakan.
 Sa`i
Ulama sepakat bahwa sa`i dilakukan setelah tawaf. Orang yangmelakukan sa`i
sebelum tawaf maka ia harus mengulangi lagi (ia harus bertawaf kemudian
melakukan sa`i).
 Tahallul
Menurut pendapat imamiyah kalau orang yang melakukan umrahtamattu`
telah selesai bersa`i, ia harus menggunting rambutnya, namuntidak boleh
mencukurnya. Bila ia telah memotongnya, maka apa yangdiharamkan baginya
telah menjadi halal. Tapi kalau telah mencukurnya, maka ia harus membayar
kifarah berupa seekor kambing. Tapi kalau berumrah mufrodah, maka ia boleh
memilihantara menggunting atau mencukur, baik ia mengeluarkan kurban
atautidak.Tetapi kalau meninggalkan menggunting rambut itu dengan
sengajasedangkan ia bertujuan untuk melakukan haji tamattu` dan
berihramsebelum menggunting rambut, maka umrahnya batal. Ia
wajibmelakukan haji ifrad. Maksudnya melakukan amalan-amalan
haji,kemudian melakukan umrah mufradah setelah amalan-amalan haji itu.Dan
lebih utama adalah mengulangi haji lagi pada tahun yang akan datang.

E. Perbedaan Haji dan Umroh


Ibadah umrah banyak memiliki kontribusi dengan haji, kecuali ada beberapa
kontribusi perbedaan yaitu :
 Umrah tidak mempunyai waktu tertentu dan tidak bisa ketinggalanwaktu.
 Dalam umroh tidak ada wukuf diarah dan tidak ada pulamabit di muzddalifah.
Didalam umrah tidak ada melontar jumrah.
 Didalam umrah tidak ada menjamak dua sholat, itu karena ibadah
haji,kalangan madzhad syafi'e bukanlah sebab bagi bolehnya jamak
antaaradua sholat melainkan yang menjadi sebab hanyalah perjalanan (safar).
 Di dalam umrah tidak ada tawaf qudum dan tidak ada pula khutbah.
 Minat umrah adalah di tanah halal bagi semua orang, tanpa terkecuali berbeda
dengan haji miqad haji bagi orang mekah adalah ditanah haram, sementara
bagi orang selain mekah miqad pada tempat yangtelah ditentukan nabi.
 Umrah berbeda dengan haji dari segi hukum, bila umroh itu hukumnyasunnat
muakkad sedangkan haji adalah farduh.
F. Hubungan Haji dengan Umroh

Didalam ibadah haji, sebenarnya mengandung dua macam ibadah yang berhubung-hubungan,
yaitu :

 Haji : biasa dikatakan orang haji besar.


 Umroh : biasa dikatakan orang haji kecil.

Didalam Al-Qur’an diperintahkan sebagai berikut :

‫وأتمّوالح ّج والعمرة هلل‬

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Alloh”.

Untuk menunaikan ibadah haji dan umroh, dapat dikerjakan sebagai berikut :

 Haji Tamattu’ : Lebih utama mengerjakan umroh (haji kecil) hingga selesai.
Kemudian pada waktu haji (haji besar) tanggal 8 Dzulhijjah melakukan ibadah haji
besar sampai selesai
 Haji Qiraan : Umroh dan haji dikerjakan menjadi satu, sekali jalan.
 Haji Ifraad : Pada Syawal-12/13 Dzulhijjah hanya mengerjakan haji saja, sedang
umroh dijalankan sebelum bulan syawal / setelah selesai mengerjakan haji didalam
tahun itu juga.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1) Menurut syara : haji menuju baitullah atau menghadap allah untuk
mengajarkan seluruh rukun dan persyaratan haji yang telah ditentukan
olehsyariat islam sedangkan Umrah adalah mengunjungi ka’bah
denganserangkaian ibadah khusus di sekitarnya. Pelaksanaan umrah tidak
terikat dengan miqat zamani dengan arti ia dilakukan kapan saja, termasuk
pada musim haji.
2) Kafiyah atau tata cara mengerjakan haji sebagai berikut : Ihram, Mabit
diMina, Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah, Melontar Jumrah
Aqabah(Kubra), Tahallul Awal (Asghar), Hadyu (Qurban), Thawaf Ifadah
(TahallulTsani), Melempar Tiga Jumrah, Nafar Awal dan Nafar Tsani, Thawaf
Wada’sedangkan kafiyah atau tata cara mengerjakan umrah sebagai berikut :
ihram,thawaf, sa’I tahallul.
3) Haji memiliki waktu-waktu tertentu yaitu kompilasi syawal, dzulqohdah,
dan10 hari pertama dari bulan dzulhijjah, sementara umroh yaitu
bolehdilaksanakan setiap waktu, kecuali waktu-waktu haji bagi orang yang
berniatihram haji saja tersedia.
B. Saran
Demikian makalah haji dan umroh semoga dapat memberikan informasi dan wawasan
mengenai haji dan umroh. Semoga dengan adanya makalah ini, penulis dapat terus
melengkapi kekurangan isi makalah supaya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi di waktu yang akan datang. Diharapkan pada pembaca dapat memberikan kritik
serta saran guna perbaikan makalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

DR.Hasbiyallah, M.Ag.

Fiqh dan Ushul Fiqh

. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2013.H. Said Agil Husin al-Munawar,

Fikih Haji:

Menuntun Jama’ah Mencapai HajiMabrur

(Cet. I; Jakarta: Ciputat Press, 2003)Abdul Hamid dan Beni Ahmad Saebani,

Fiqh Ibadah

: Refleksi Ketundukan HambaAllah kepada al-Khaliq Perspektif al-Qur’an dan as-Sunnah,


(Cet. I; Bandung:Pustaka Setia, 2009)M. Quraish Shihab,

Haji bersama M. Quraish Shihab

, (Cet. II; Bandung: Mizan,1999),Syeikh Mahmud Syaltut.

Akidah dan Syariah

. Jakarta: Bumi Aksara. 1984

Anda mungkin juga menyukai