Anda di halaman 1dari 1

Perbaikilah penggunaan bahasa pada artikel indonesia dalam toleransi ber suku dan ber agama

sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PEUBI) dan aturan pemilihan diksi
pada ragam ilmiah!

indonesia dalam toleransi ber suku dan ber agama


indonesia merupakan negara Kepulauan yang diduduki oleh banyak Suku seperti suku
madura, melayu, dayak. Sedangkan minoritas masyarakat di indonesia beragama islam yang
hidup rukun bersandingan dengan 5 agama lainnya: kristen, hindu, budha, katolik, dan protestan.
Agama—agama tersebut diakui secara legalitas oleh pemerintah Indonesia melalui kementerian
agama republic indonesia (kemenag RI.)
Pada hakekatnya toleransi antara umat beragama dan umat ber budaya yang selama ini
ada di Indonesia tentunya tidak lepas dari peran dari masing masing pemeluk agama maupun
budaya. Menurut prof bustanudin agus dalam karyanya agama dalam kehidupan manusia, bahwa
agama sangat mendukung memerkuat toleransi beragama dan berbudaya. Hal tersebut seabagai
bantahan dari para ahli lain yang menganggap bahwa agama sebagai penutup toleransi. prof dr
KH Ma'ruf Amin, lc, mh., saat acara muktamar nahdatul Ulama di bandung pada hari jumat
tanggal sepuluh maret 2020 mengatakan, “toleransi ialah kuncinya. Karena, toleransi
membimbing kita pada moderasi beragama sehingga terhindar dari fanatisme yang dapat
mengarah pada fundamental isme, radicalism, maupun extremism”. Jika masing-masing agama
mengandung ajaran toleransi, maka tidak akan ada perpecahan antar umat beragama. Tatap saja
sekali lagi tentunya ajaran tuhan tidak sama sekali mengandung per pecahan antarumat
berAgama. Sehingga apa yang disampaikan oleh wapres diatas bisa terwujud.
Sebagai umat muslim, ajaran mengenai toleransi antarumat beragama telah diajarkan oleh
nabi Muhammad SAW. Selain itu, al-quran pun memberikan penjelasan mengenai toleransi yang
berbentuk tolong menolong dalam ke majemuk kan agama. Seperti pada syurah al-maidah ayat
kedua, Allah SWT berfirman “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allâh, sesungguhnya Allâh amat berat siksa-Nya.”. Ayat tersebut memperlihatkan bahwa kita bisa
mentolong non muslim asal bukan hal-hal yang bisa menimbulkan kesyirikan.
Demikianlah singkat tulisan ini penulis sampaikan. Dan sebagai penutup kata, penulis berharap
kita dapat menjaga keharmonisan ini. Semoga kita selalu dijaga dalam keharmonisan oleh Tuhan yang
maha esa.

Anda mungkin juga menyukai