oleh:
Kelompok 4
1. Dara mutia alfin nur (20011220)
2. Dhia wafa nabila (20011223)
3. Fina khoiriyatuzzulfa (20011227)
4. Irma syahri prasasti (20011229)
5. Miranda (20011233)
KELAS 2A
PRODI DIII KEBIDANAN TINGKAT III
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingg
a saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Menerapkan epidemiologi dan apli
kasinya dalam kebidanan.”
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kul
iah epidemiologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena it
u, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikandemi kesempurnaan makalah ini
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
b. Rumusan masalah.........................................................................................................
c. Tujuan pembahasan.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
a. Ukuran-ukuran epidemiologi.........................................................................................
...........................................................................................................................................
b. Surveilence epidemiologi..............................................................................................
...........................................................................................................................................
a. Kesimpulan...............................................................................................................................
b. Saran.........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Transisi epidemiologi saat ini bukan hanya mengarah pada penyakit menular namun sud
ah merambah pada meningkatnya penyakit tidak menular. Salah satu penyakit tidak menular
yang saat ini menjadi masalah dunia yaitu masih tingginya kejadian obesitas. Obesitas menja
di masalah global dengan prevalensi kejadian obesitas sebanyak 18% untuk usia 5-19 tahun
(WHO, 2016). Obesitas sendiri terjadi karena sudah pada level yang bisa dikatakan gawat, ya
ng merupakan lanjutan dari gizi lebih yang sudah parah. Gizi lebih atau overweight juga men
galami peningkatan dalam 30 tahun terakhir (Arisman, 2009). Salah satu kelompok umur beri
siko terjadinya gizi lebih yaitu usia remaja. Gizi lebih dan obesitas pada anak dan remaja aka
n menjadi masalah yang merisaukan karena dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang da
n menyebabkan gangguan psikologis. Selain itu gizi lebih pada remaja cenderung berlanjut hi
ngga dewasa dan lansia. Gizi lebih merupakan salah satu faktor risiko penyakit degenerative s
eperti penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, dan beberapa jenis kanker (Soegih, 2009).
Berdasarkan WHO (2003), lebih dari 1 milyar orang dewasa mengalami kelebihan berat bada
n (overweight), dimana 300 juta diantaranya mengalami obesitas. Pada tahun 2016 sebanyak
1,9 milyar berusia >18 tahun mengalami kelebihan berat badan. Berdasarkan data tersebut ter
dapat 650 juta orang mengalami obesitas, dengan persentase 39% orang mengalami kelebihan
berat 2 badan dan 13% orang mengalami obesitas untuk usia lebih dari 18 tahun. Sedangkan
untuk anak-anak dan remaja usia 5-19 tahun mengalami obesitas sebesar 340 juta orang pada
tahun yang sama. Berdasarkan hasil RISKESDAS (2013), obesitas meningkat pada negara be
rkembang termasuk Indonesia, khususnya di perkotaan. Prevalensi gizi lebih remaja berusia 1
3-15 tahun sebesar 10,8% yang terdiri dari 8,3% mengalami kegemukan dan 2,5% mengalam
i obesitas. Sedangkan untuk prevalensi gizi lebih remaja berusia (16-18 tahun) sebesar 7,3% t
erdiri dari 5,7% mengalami kegemukan dan 1,6% mengalami obesitas.
B. Rumusan masalah
1. Ukuran-ukuran epidemiologi ?
2. Surveilence epidemiologi ?
C. Manfaat penulisan
Agar pembaca lebih memahami tentang apa itu ukuran-ukuran epidemilogi,surveilence e
pidemiologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ukuran-ukuran epidemiologi
Contoh-contoh dari pemakaian ukuran statistik tertentu kita akan meninjau kembali secar
a singkat definisi dan rumusnya serta menggambarkan perbedaannya. Rumus perhitungan ya
ng akan kita bicarakan disini mempunyai bentuk dasar yang sama.
X : Pembilang atau numerator
Y : Penyebut atau denumerator
K : Konstanta
1) Proporsi:
Proporsi adalah perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut
Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasi
Rumus:
Proporsi : x / (x+y) x k
Contoh:
Proporsi Mhs wanita
Jumlah Mahasiswa wanita
------------------------------------------ k
Jumlah Mahasiswa wanita + pria.
2) Ratio:
Ratio adalah perbandingan dua bilangan yang tidak saling tergantung
Ratio digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian
Rumus:
Ratio: (x/y) k
Ratio dapat juga dinyatakan sebagai perbandingan
Ratio x : y = 1 : 2
Contoh:
-Sex ratio =
jumlah pria
---------------------- k
jumlah wanita
Pria : Wanita = x : y
3) Rate
Rate adalah perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk yang mempunyai
risiko kejadian tersebut
Rate digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian terten
tu dalam masyarakat
Rumus:
Rate: (x/y) k
X: angka kejadian
Y: populasi berisiko
K: konstanta (angka kelipatan dari 10)
Contoh:
Campak → berisiko pada balita
Diare → berisiko pada semua penduduk
Ca servik → berisiko pada wanita
2) PREVALENCE RATE
Prevalence rate adalah frekuensi penyakit lama dan baru yang berjangkit dalam mas
yarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu.
PREVALENCE RATE yang ditentukan pada waktu tertentu (misal pada Juli 2000)
disebut Point Prevalence Rate
PREVALENCE RATE yang ditentukan pada periode tertentu (misal 1 Januari 2000
s/d 31 Desember 2000) disebut Periode Prevalence Rate
3) ATTACK RATE
Attack Rate adalah jumlah kasus baru penyakit dalam waktu wabah yang berjangkit
dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu
RUMUS:
Jumlah penyakit baru
--------------------------------- k
Jumlah populasi berisiko
B. Surveilence Epidemiologi
Tujuan Surveilans menurut Depkes RI (2004) adalah untuk pencegahan dan pengendalian
penyakit dalam masyarakat, sebagai upaya deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya keja
dian luar biasa (KLB), memperoleh informasi yang diperlukan bagi perencanaan dalam hal pe
ncegahan, penanggulangan maupun pemberantasannya pada berbagai tingkat administrasi.
1. Pengumpulan data, data yang dikumpulkan adalah data epidemiologi yang jelas, tepat da
n ada hubungannya dengan penyakit yang bersangkutan. Tujuan dari pengumpulan data e
pidemiologi adalah: untuk menentukan kelompok populasi yang mempunyai resiko terbe
sar terhadap serangan penyakit; untuk menentukan reservoir dari infeksi; untuk menentu
kan jenis dari penyebab penyakit dan karakteristiknya; untuk memastikan keadaan yang
dapat menyebabkan berlangsungnya transmisi penyakit; untuk mencatat penyakit secara
keseluruhan; untuk memastikan sifat dasar suatu wabah, sumbernya, cara penularannya d
an seberapa jauh penyebarannya.
2. Kompilasi, analisis dan interpretasi data. Data yang terkumpul selanjutnya dikompilasi, d
ianalisis berdasarkan orang, tempat dan Analisa dapat berupa teks tabel, grafik dan spot
map sehingga mudah dibaca dan merupakan informasi yang akurat. Dari hasil analisis da
n interpretasi selanjutnya dibuat saran bagaimana menentukan tindakan dalam menghada
pi masalah yang baru.
3. Penyebaran hasil analisis dan hasil interpretasi data. Hasil analisis dan interpretasi data di
gunakan untuk unit-unit kesehatan setempat guna menentukan tindak lanjut dan disebarlu
askan ke unit terkait antara lain berupa laporan kepada atasan atau kepada lintas sektor y
ang terkait sebagai informasi lebih lanjut.
Pada bidang kesehatan masyarakat, menurut McNabb et al., (2002), kegiatan surveilans mem
punyai aktifitas inti sebagai berikut:
Kriteria evaluasi tersebut menurut Unicef (1990) dalam Trisnantoro (2005) antara lain:
1) Relevansi, apakah nilai intervensi sesuai dengan kebutuhan utama pemegang kekuasaan,
prioritas nasional, kebijakan nasional dan internasional. Standar global ini bisa sebagai re
ferensi evaluasi baik proses maupun hasil.
3) Efektivitas, apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4) Dampak, yaitu efek yang timbul dari kegiatan baik positif maupun negatif meliputi sosial,
ekonomi, lingkungan individu, komunitas atau institusi.
5) Kelanjutan, yaitu apakah aktivitas dan dampaknya mungkin diteruskan ketika dukungan
dari luar dihentikan dan akankah akan lebih banyak ditiru atau diadaptasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut CDC (Center of Disease Control), merupakan pengumpulan, analisis dan interp
retasi data kesehatan secara sistematis dan terus menerus, yang diperlukan untuk perencanaan,
implementasi dan evaluasi upaya kesehatan masyarakat, dipadukan dengan diseminasi data s
ecara tepat waktu kepada pihak-pihak yang perlu mengetahuinya Sementara menurut Timmre
ck (2005), pengertian surveilans kesehatan masyarakat merupakan proses pengumpulan data
kesehatan yang mencakup tidak saja pengumpulan informasi secara sistematik, tetapi juga me
libatkan analisis, interpretasi, penyebaran, dan penggunaan informasi kesehatan.Hasil surveil
ans dan pengumpulan serta analisis data digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebi
h baik tentang status kesehatan populasi guna merencanakan, menerapkan, mendeskripsikan,
dan mengevaluasi program kesehatan masyarakat untuk mengendalikan dan mencegah kejadi
an yang merugikan kesehatan.Sedangkan menurut DCP2 (2008), surveilans kesehatan masyar
akat adalah pengumpulan, analisis, dan analisis data secara terus-menerus dan sistematis yang
kemudian didiseminasikan (disebarluaskan) kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab dala
m pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya.Tujuan dari pengumpulan data epide
miologi adalah: untuk menentukan kelompok populasi yang mempunyai resiko terbesar terha
dap serangan penyakit; untuk menentukan reservoir dari infeksi; untuk menentukan jenis dari
penyebab penyakit dan karakteristiknya; untuk memastikan keadaan yang dapat menyebabka
n berlangsungnya transmisi penyakit; untuk mencatat penyakit secara keseluruhan; untuk me
mastikan sifat dasar suatu wabah, sumbernya, cara penularannya dan seberapa jauh penyebar
annya.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoma
n pada banyak sumber serta kritik yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA