“INVESTIGASI WABAH”
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
SINDI ARISTI
NIM:204210427
TINGKAT II
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang Investigasi Wabah. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah kesehatan masyarakat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami tentu menemukan hambatan baik dari luar maupun dari
dalam. Adapun hambatan itu adalah keterbatasan pengetahuan kami dan sumber informasi
yang membuat kurang maksimalnya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Sindi Aristi
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Epidemi atau wabah penyakit merupakan salah satu factor penyebab terbesar kematian
penduduk. Wabah dapat menyerang tanpa pandang bulu, dapat menimpa anak-anak, orang
tua, wanita, pria dan dari kalangan sosial manapun. Penyebab terjangkitnya wabah yang
menimbulkan kematian bisa disebabkan faktor alam, manusia, maupun keganasan penyakit
yang menyerang. Faktor alam dapat berupa gunung meletus, banjir, dan kekeringan. Faktor
manusia misalnya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari seperti masalah pembuangan
limbah rumah tangga dan cara memperdayakan sumber daya alam (Muslimah, 2016).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
A. Pengertian Wabah
Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang
luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut.
Wabah di pelajari dalam epidemiologim(Tamher dkk, 2008).
Epidemiologi dalam bahasa Yunani, yaitu (epi = pada dan demos = rakyat) adalah penyakit
yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia dalam suatu periode
waktu tertentu dengan laju yang melampaui laju “ekspestasi” (dugaan). Epidemi adalah
wabah yang terjadi lebih cepat daripada yang diduga (Tamher dkk, 2008).
Banyak definisi menurut Rajab (2009), yang diberikan mengenai wabah baik kelompok
maupun para ahli di antaranya:
a. Definisi Umum : Kejadian penyakit melebihi dari normal (kejadian yang biasa terjadi).
b. Berdasarkan KBBI (1989) : Wabah berarti penyakit menular yang berjangkit dengan
cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah yang luas.
c. Departeman Kesehatan RI Direktoral Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan Pemukiman 1981. Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan
atau kematian yang telah meluas secara cepat baik jumlah kasusnya maupun daerah
terjangkit.
d. Undang-undang RI No. 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular: wabah adalah
kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan
daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
·
Analisa data tingkat nasional dalam menentukan indikasi adanya KLB atau Wabah
didasarkan pada data yang masuk dari masing-masing provinsi secara rutin. Analisis data
yang dilakkukan adalah menggambungkan data data penyakit menular dan factor resiko dari
semua provinsi untuk menentukan besar masalah kesehatan khususnya KLB atau Wabah
antar provinsi sebagai gambaran nasional, data-data tersebut kemudian menurut Aziz dkk
(2015), diolah dalam bentuk:
Dalam penentuan apakah ada wabah, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Dengan membandingkan jumlah yang ada saat itu dengan jumlah beberapa minggu
atau bulan sebelumnya
b. Menentukan apakah jumlah kasus yng ada sudah ada melampaui jumlah yang
diharapkan
c. Sumber informasi bervariasi bergantung pada situasinya
1) Catatan hasil surveilans
2) Catatan keluar dari rumah sakit, statistik kematian, register, dll.
3) Bila data lokal tidak ada, dapat digunakan rate dari wilayah didekatnya atau data
nasional.
4) Boleh juga dilaksanakan survei di masyarakat menentukan kondidi enyakit yang
biasanya ada.
d. Pseudo-epidemik
1) Perubahan cara pencatatan dan pelaporan penderita
2) Adanya cara dianogsis baru
3) Bertambahnya kesadaran penduduk untuk berobat
4) Adanya penyakit lain dengan gejala yang serupa
5) Bertambahnya jumlah penduduk yang rentan
3. Pemastian Diagnosa
Pembuatan definisi kasus adalah seperangkat criteria untuk menentukan apakah seseorang
harus dapat diklasifikasikan sakit atau tidak. Kriteria klinis dibatasi oleh waktu, tempat,
dan orang. Penyelidikan sering membagi kasus menjadi pasti (compirmed), mungkin
(probable), meragukan (possible), sensivitasdan spefsifitas.
Metoda untuk menemukan kasus yang harus sesuai dengan penyakit dan kejadian yang
diteliti di fasilitas kesehatan yang mampu memberikan diagnosis. Informasi berikut ini
dikumpulakan dari setiap kasus :
6. Epidemologi Deskriptif
a. Gambaran waktu berdasarkan waktu
Variable orang dalam epidemiologi adalah karakteristik individu yang ada hubungannya
dengan keterpajanan atau kerentanan terhadapa suatu penyakit.Misalnya karakteristik
inang ( umur, jenis kelamin, ras/suku, status kesehatan) atau berdasarkan pemaparan (
pekerjaan, penggunaan obat-obatan)
7. Pembuatan Hipotesis
8. Penilaian Hipotesis
Dalam hal ini penelitian tambahan akan mengikuti hal dibawah ini
Penyampaian hasil dapat dilakukan dengan dua cara pertama Laporan lisan pada pejabat
setempat dilakukan di hadapan pejabat setempat dan mereka yang bertugas mengadakan
pengendalian dan pencegahan dan yang kedua laporan tertulis.Penyamapin penyelidikan
diantaranya:
a. Laporan harus jelas, meyakinkan, disertai rekomendasi yang tepat dan beralasan
b. ampaikan hal-hal yang sudah dikerjakan secara ilmiah; kesimpulan dan saran harus
dapat dipertahankan secara ilmiah
c. Laporan lisan harus dilengkapi dengan laporan tertulis, bentuknya sesuai dengan
tulisan ilmiah (pendahuluan, latar belakang, metodologi, hasil, diskusi, kesimpulan,
dan saran)
d. Merupakan cetak biru untuk mengambil tindakan
e. Merupakan catatan dari pekerjaan, dokumen dari isu legal, dan merupakan bahan
rujukan apabila terjadi hal yang sama di masa datang .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang
luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut.
Wabah di pelajari dalam epidemiologi.
B. Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat meningkatkan pengatahuan dan wawancara bagi penulis.
2. Bagi Pembaca
Diharapkan agar pembaca dapat memahami dengan mudah makalah ini.
Aziz dkk, 2015, Implementasi Aparatur Sipil Dalam Bidang Kesehatan Untuk Pembinaan
Karir Jabatan Fungsional Epidemiologi Kesehatan, Kendari, CP Press.
Muslimah Aynul, 2016, Wabah Kolera Di Jawa Timur Tahun 1918-1927, E-Jurnal
Pendidikan Sejarah, No. 3, Vol. 4, Hal. 892-901.
Rajab, Wahyudin, 2009, Buku Ajar Epidemologi untuk Mahasiswa Kebidanan. EGC. Jakarta.