SKENARIO 2
PENYEBARAN PENYAKIT
DISUSUN OLEH :
SGD 4
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Assalamua’alaikum Wr,Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Saya panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah berjudul “Penyebaran Penyakit”
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kaliat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamua’alaikum Wr.Wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Pembelajaran.............................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA
ii
SKENARIO 2 : PENYEBARAN PENYAKIT
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu epidemiologi dan konsep terjadinya penyakit?
2. Apa itu endemi, epidemi, screening dan survey?
3. Bagaimana cara mengetahui hasil screening dan survey kesehatan yang
dilakukan dalam berbagai desain penelitian?
4. Apa itu pengertian demografi dan ukuran dasar demografi?
5. Apa saja indikator penilaian kesehatan dalam menentukan derajat
kesehatan masyarakat?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk
(Omran).
6. Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari distribusi dan jenis
tentang timbulnya penyakit pada manusia berdasarkan waktu dan
tempat (W.H. Frost).
7. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari, menganalisis serta
berusaha memecahkan berbagai masalah kesehatan maupun masalah
yang erat hubungannya dengan kesehatan pada suatu kelompok
penduduk tertentu (Noor, 2002).
8. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana dan mengapa
penyakit terjadi pada kelompok orang yang berbeda (Ahrens & Iris,
2005).
4
• Teori Keseimbangan Gordon
5
Pada keadaan 1 terlihat bahwa agent memberatkan keseimbangan
sehingga batang pengungkit miring ke arah agent. Pemberatan agent
terhadap keseimbangan diartikan agent dapat dengan mudah menimbulkan
penyakit pada host. Dengan kata lain keadaan ini menunjukkan adanya
peningkatan kesanggupan agent dalam menyebabkan penyakit. Contoh:
mutasi Virus Influenza menjadi virus baru seperti virus H5N1 atau virus
yang menyebabkan flu burung. Ketika terdapat virus baru, populasi yang
belum punya atau belum pernah membuat zat imun terhadap virus tersebut,
dan bila berinteraksi kemungkinan sebagian besar akan sakit
Keadaan 2 terjadi apabila host memberatkan keseimbangan,
sehingga pengungkit miring ke arah host. Keadaan seperti ini dimungkinkan
apabila host menjadi rentan terhadap suatu penyakit. Misalnya apabila
jumlah penduduk menjadi muda atau proporsi jumlah penduduk balita
bertambah besar, maka sebagian besar populasi menjadi relatif rentan
terhadap penyakit anak. Contoh lain: ketika asupan gizi balita kurang maka
balita akan mudah terserang penyakit.
Keadaan 3 berbeda dengan keadaan 1, dalam hal bahwa penyebab
ketidakseimbangan disebabkan oleh bergesernya titik tumpu. Hal ini
menggambarkan terjadinya pergeseran kualitas lingkungan sehingga agent
memberatkan keseimbangan. keadaan seperti ini berarti bahwa pergeseran
kualitas lingkungan memudahkan agent memasuki tubuh host dan
menimbulkan penyakit. Dengan kata lain Pergeseran lingkungan yang
memungkinkan penyebaran penyakit. Contoh: lingkungan yang kotor
menyebabkan agent hidup berkembang biak dengan baik sehingga
menimbulkan berbagai macam penyakit seperti diare, kolera, disentri dan
lainnya
Keadaan 4 berbeda pula dengan keadaan 2, dalam hal ini penyebab
ketidakseimbangan disebabkan oleh bergesernya titik tumpu atau kualitas
lingkungan berubah, sehingga host memberatkan keseimbangan atau
perubahan lingkungan yang meningkatkan kerentanan host. Contoh:
terjadinya pencemaran udara karena CO yang masuk ke dalam saluran
pernapasan menyebabkan saluran udara paru-paru menyempit dapat
6
menghambat asupan oksigen, sehingga dapat menyebabkan kelainan pada
paru-paru bahkan pada organ jantung.
2.3 Cara Mengetahui Hasil Screening dan Survey Kesehatan Dalam Berbagai
Penelitian
Tahapan untuk mengetahui hasil Skrining
1. Menetapkan jenis masalah kesehatan, lalu lakukan pengumpulan
keterangan yang berhubungan dengan penyakit yang akan dilakukan.
2. Menetapkan cara pengumpulan data.
3. Menetapkan kelompok masyarakat (ex: Masyarakat sehat,tetapi diduga
menderita penyakit).
4. Melakukan screening (penyaringan).
5. Tahap mempertajam penyaringan.
6. Tahap penyusunan laporan dan tindak lanjut.
7
3. Analisis Data.
4. Interpretasi Data.
5. Diseminasi informasi.
8
Ketiga hal tersebut akan menentukan kelompok penduduk mana
yang memiliki resiko untuk mengalami peristiwa-peristiwa tertentu. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak semua orang memiliki resiko yang sama untuk
mengalami sebuah peristiwa. Berikut disampaikan secara rinci tentang
berbagai ukuran yang ada.
• Rasio dan Proporsi
Pada umumnya rasio dan proporsi digunakan untuk menganalisis
komponen demografi dari kelompok penduduk.
• Tingkat/Rate
Sedangkan tingkat/rate digunakan untuk menganalisis peristiwa-
peristiwa demografis dalam jangka waktu tertentu.
9
Angka mortalitas terdiri atas angka kematian neonatal, angka
kematian bayi, angka kematian balita, dan angka harapan hidup.
2. Morbiditas (kesakitan)
Morbiditas adalah kondisi seseorang dikatakan sakit
apabila keluhan kesehatan yang dirasakan menyebabkan
terganggunya aktivitas sehari-hari yaitu tidak dapat melakukan
kegiatan bekerja, mengurus rumah tangga, dan kegiatan normal
sebagaimana biasanya. Semakin tinggi morbiditas,
menunjukkan derajat kesehatan penduduk yang semakin buruk.
Angka morbiditas mengacu pada angka kesakitan sejumlah
penyakit pada balita dan dewasa.
3. Status Gizi
Status gizi merupakan salah satu faktor penting dalam
mencapai derajat kesehatan yang optimal. Masalah gizi pada
dasarnya merupakan refleksi konsumsi zat gizi yang belum
mencukupi kebutuhan tubuh. Seseorang akan mempunyai status
gizi baik, apabila asupan gizi sesuai dengan kebutuhan
tubuhnya. Asupan gizi yang kurang dalam makanan, dapat
menyebabkan kekurangan gizi, sebaliknya orang yang asupan
gizinya berlebih akan menderita gizi lebih. Jadi status gizi adalah
gambaran individu sebagai akibat dari asupan gizi sehari-hari.
Peran penilaian status gizi bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya status gizi yang salah. Penilaian status gizi menjadi
penting karena dapat menyebabkan terjadinya kesakitan dan
kematian terkait dengan status gizi. Oleh karena itu dengan
diketahuinya status gizi, dapat dilakukan upaya untuk
memperbaiki tingkat kesehatan pada masyarakat.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Moh. Guntur Nangi, SKM., M.Kes. Fitri Yani, SKM., M.Kes. Sari Arie
Lestari., S.kep.Ns.,M.kes. Dasar Epidemiologi.
2. Rudi Sumarlin. Penilaian Status Gizi, 2021.
3. Jurnal Ilmu Hukum Humaniora Dan Politik. Dwi Sapto Bagaskoro, Fiqih
Aditya Alamsyah. Surya Ramadhan. 2022.
4. Jurnal Sains dan Seni. Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Angka Morbiditas di Jawa Timur Menggunakan Regresi Nonparametrik
Spline. Krisna Wulandari, I Nyoman Budiantara, Madu Ratna. 2017.
5. Buku Pegangan Pengantar Kependudukan. Jilid 1. A A I N Marhaeni.
6. Dyan Kunthi Nugrahaeni, SKM, MKM. Konsep Dasar
Epidemiologi;Penerbit,EGC.
12
Lembar Penilaian Makalah
Total :
NB :
LO = Learning Objective
Dinilai oleh:
Tutor
13