Anda di halaman 1dari 19

KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

KONSEP EPIDEMIOLOGI
Dosen Pengampu : Ns. Rufaida Nur Fitriana, M.Kep.

DISUSUN OLEH :

Nama : Nelly Dewi Kusumawati


NIM : S22153
Kelas : S22C

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT, berkat rahmat dan
petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Konsep Keperawatan Komunitas : Konsep Epidemiologi”.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa Fakultas Ilmu
Kesehatan dalam menempuh mata kuliah Konsep Keperawatan Komunitas .
Diharapkan makalah ini dapat membantu pembaca memahami Epidemiologi,
sehingga mereka dapat mengaplikasikan ilmunya baik dibidang pendidikan maupun
penelitian.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tentu punya banyak
kekurangan. Untuk itu penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan
kritikan konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaannya di masa yang akan
datang. Semoga buku ini dapat memberikan sumbangsih bagi kepustakaan di
Indonesia dan bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, 20 Februari 2024

Nelly Dewi Kusumawati

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
a. Batasan dan Definisi Epidemiologi ......................................................................... 3
b. Ruang Lingkup Epidemiologi .................................................................................. 4
c. Jenis-jenis Epidemiologi ........................................................................................... 5
d. Peran Epidemiologi ................................................................................................... 9
e. Epidemiologi Dalam Keperawatan Komunitas ....................................................... 10
f. Penegertian Kependudukan .................................................................................... 10
g. Ruang Lingkup Kependudukan .............................................................................. 11
h. Tujuan dan Kegunaan Masalah Kependudukan ..................................................... 11
i. Kebijakan Kependudukan Di Indonesia ................................................................. 13
j. Peran Kependudukan Dalam Keperawatan Komunitas .......................................... 14
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 15
B. Saran ..................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu : Epi = atas/pada,


Demos = penduduk dan Legos = ilmu, sehingga Epidemiologi dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Secara
etimologis Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang
berhubungan dengan peristiwa yang banyak terjadi pada rakyat, yaitu
penyakit dan kematian yang diakibatkannya yang disebut epidemi.
Epidemiologi merupakan ilmu pengetahuan terapan yang
mempelajari tentang timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang
menimpa masyarakat dimana ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan
community health nursing CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi
pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset
epidemiologi.
Dalam perkembangannya, banyak ahli pengobatan dunia yang
mempertentangkan Epidemiologi. Hal ini disebabkan karena
kecenderungan para ahli menerapkan konsep kuratif dibandingkan preventif
dan kuratif. Sejarah Epidemiologi tidak dapat dipisahkan dengan masa
ketika manusia mulai mengenal penyakit menular. Walaupun pada saat itu
sumber dan penyebab penyakit masih dianggap berasal dari kekuatan gaib
dan ruh jahat, tetapi cukup banyak usaha pada zaman purba yang dapat
dianggap sebagai usaha untuk melawan epidemi.

B. Rumusan Masalah
a. Apa batasan dan definisi epidemiologi?
b. Apa ruang lingkup epidemiologi?
c. Apa jenis-jenis epidemiologi?
d. Apa peran epidemiologi dalam kesehatan?
e. Apa epidemiologi dalam keperawatan komunitas?
f. Apa pengertian kependudukan?

1
g. Apa ruang lingkup kependudukan?
h. Apa tujuan dan kegunaan masalah kependudukan?
i. Apa kebijakan kependudukan diindonesia?
j. Apa peran kependudukan dalam keperawatan komunitas?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan


makalah ini yaitu untuk mengetahui :
1. Batasan dan definisi epidemiologi.
2. Ruang lingkup epidemiologi.
3. Jenis-jenis epidemiologi.
4. Peran epidemiologi dalam kesehatan.
5. Epidemiologi dalam keperawatan komunitas.
6. Pengertian kependudukan.
7. Ruang lingkup kependudukan.
8. Tujuan dan kegunaan masalah kependudukan.
9. Kebijakan kependudukan diindonesia.
10. Peran kependudukan dalam keperawatan komunitas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

a. Batasan dan Definisi Epidemiologi


Jika ditinjau dari asal kata (Bahasa Yunani) Epidemiologi berarti Ilmu
yang mempelajari tentang penduduk {EPI = pada/tentang ; DEMOS = penduduk
; LOGOS = ilmu}. Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini
EPIDEMIOLOGI adalah “ Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan
Distribusi (Penyebaran) masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat
serta Determinannya (Faktor – factor yang Mempengaruhinya).” Dari definisi
tersebut di atas dapat dilihat bahwa dalam pengertian epidemiologi terdapat 3 hal
Pokok yaitu :
1. Frekuensi masalah kesehatan
Frekuensi yang dimaksudkan disini menunjuk pada besarnya masalah
kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia/masyarakat. Untuk
dapat mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan dengan tepat, ada 2
hal yang harus dilakukan yaitu :
a) Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud.
b) Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan
tersebut.
2. Distribusi ( Penyebaran )
Masalah kesehatan yang dimaksud dengan Penyebaran/Distribusi adalah
menunjuk kepada pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu
keadaan tertentu. Keadaan tertentu yang dimaksudkan dalam epidemiologi
adalah :
a) Menurut ciri – ciri Manusia ( MAN ) siapakah yang menjadi
sasaran penyebaran penyakit itu atau orang yang terkena penyakit.
b) Menurut Tempat ( PLACE ) , di mana penyebaran atau terjadinya
penyakit.
c) Menurut Waktu ( TIME ) , kapan penyebaran atau terjadinya
penyakit tersebut.
3. Determinan ( Faktor – aktor yang mempengaruhi )
Determinan adalah menunjuk kepada factor penyebab dari suatu penyakit
3
/ masalah kesehatan baik yang menjelaskan Frekuensi, penyebaran
ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu
sendiri. Dalam hal ini ada 3 langkah yang lazim dilakukan yaitu :
• Merumuskan Hipotesa tentang penyebab yang dimaksud.
• Melakukan pengujian terhadap rumusan Hipotesa yang telah
disusun.
• Menarik kesimpulan.

Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis


2000 menyatakan bahwa EPIDEMIOLOGI adalah : “ Studi yang
mempelajari Distribusi dan Determinan penyakit dan keadaan kesehatan
pada populasi serta penerapannya untuk pengendalian masalah – masalah
kesehatan”. Dengan demikian dapat dirumuskan tujuan Epidemiologi
adalah :
▪ Mendeskripsikan Distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah
suatu penyakit atau keadaan kesehatan populasi.
▪ Menjelaskan etiologi penyakit.
▪ Meramalkan kejadian penyakit.
▪ Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan
populasi.
Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa
mengalami perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami
modifikasi dalam batasan/definisinya.

b. Ruang Lingkup Epidemiologi


Seperti berbagai cabang ilmu lainnya, epidemiologi juga mempunyai
ruang lingkup kegiatan tersendiri. Ruang lingkup yang dimaksud secara
sederhana dapat dibedakan atas tiga macam yakni :
1. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi
Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah
penyakit-penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang
sangat luas ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga

4
berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga
kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan
demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah
kesehatan secara keseluruhan.
2. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia
Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan
memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia,
apakah itu menyangkut masalah penyakit, keluarga berencana atau kesehatan
lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan upaya-
upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.
3. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah
kesehatan.

Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal


tentang masalah kesehatan dan penyebab dari masalah tersebut dengan
cara menganalisis data tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat.
Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji
statistik, maka dapat dirumuskan penyebab timbulnya masalah
kesehatan akan memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap
sekelompok manusia, apakah itu menyangkut masalah penyakit
keluarga berencana

c. Jenis-jenis Epidemiologi
Epidemiologi dibaggi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Epidemiologi Deskriptif (Diskriptive Epidemiology)
Adalah mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran suatu masalah
kesehatan tanpa memandang perlu mencari jawaban terhadap faktor-faktor
penyebab timbulnya masalah kesehatan tersebut. Pada epidemiologi
deskriptif, informasi dikumpulkan untuk “menandai” atau merangkum

5
kejadian atau masalah kesehatan. Epidemiologi deskriptif mengevaluasi
semua keadaan yang berada di sekitar seseorang yang dapat
mempengaruhi sebuah kejadian kesehatan. Yang menjadi fokus dalam
epidemiologi deskriptif ini adalah frekuensi dan pola (Johnson, 2012),
frekuensi digunakan untuk menilai tingkat kejadian, sedangkan pola dapat
digunakan untuk membantu epidemiologi analitik menunjukkan faktor
risiko. Penelitian deskriptif ini juga berfokus pada pertanyaan who (siapa
saja yang terkena/terpengaruhi), when (kapan mereka terpengaruhi), dan
where (di mana mereka terpengaruhi)
a) Who (Orang)
Pada orang, epidemiologi deskriptif meneliti faktor-faktor antara lain:
• Variabel Demografi, sebagai contoh: usia, jenis kelamin, ras,
penghasilan, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, agama, dan
lain-lain.
• Variabel Keluarga, sebagai contoh: jumlah anggota keluarga, usia
melahirkan, Pendidikan ibu, pengaturan jarak kehamilan, dan lain-lain.
• Perilaku, misalnya penyalahgunaan narkoba, shift kerja, makan dan
pola olahraga.
• Variabel lain, seperti: Golongan darah, paparan faktor lingkungan
tertentu, status kekebalan, status imunisasi, status gizi. Contoh:
penelitian epidemiologi deskriptif yang menganalisis faktor orang
antara lain tekanan darah tinggi pada orang yang bekerja shift malam,
obesitas pada remaja siswi SMA, Diabetes Mellitus pada lansia Desa
Z, dan lain-lain

b) Where (tempat)
Tempat disini dapat berupa:
• Tempat tinggal
• Tempat bekerja
• Sekolah
• Rumah Makan
• Tempat Rekreasi

6
Contoh penelitian: Peningkatan Kejadian Demam Berdarah
Dengue di Daerah yang berdekatan dengan stasiun atau kuburan,
karena di tempat tersebut pengendalian jentik nyamuk relatif
kurang diperhatikan daripada rumah tinggal

c) When (waktu)
Yang dimaksud dengan waktu disini merupakan waktu tahun, atau hal
yang terjadi pada waktu tertentu setiap hari atau setiap jam. Sebagai
contoh, penyakit demam berdarah lebih sering muncul di musim hujan,
demikian halnya dengan penyakit leptospirosis atau bahkan flu, dan
kecelakaan lebih sering terjadi di masa liburan. Pengukuran prevalensi
pada periode waktu tertentu akan dapat membantu upaya pencegahan.

2. Epidemiologi Analitik (Analytic Edemiology)


Adalah epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban
terhadap penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta munculnya
suatu masalah kesehatan. Dalam epidemiologi analitik diupayakan untuk
mencari jawaban mengapa (why), kemudian dianalisa hubungannya
dengan akibat yang ditimbulkan. Factor penyebab diarahkan kepada
faktor-faktor yang mempengaruhi, sedangkan akibat menunjuk kepada
frekuensi, penyebaran, serta adanya suatu masalah kesehatan. Oleh karena
itu perlu dirumuskn hipotesa yang berkaitan dengan masalah yang timbul,
lalu dilanjutkan dengan menguji hipotesa melalui suatu penelitian yang
selanjutnya ditarik suatu kesimpulan tentang sebab akibat dari timbulnya
suatu penyakit. Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data
serta informasi-informasi yang diperoleh melalui studi epidemiologi
deskriptif. Ada dua studi tentang epidemiologi ini:
a) Studi riwayat kasus (case history studies).
Dalam studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok orang,
yakni kelompok yang terkena penyebab penyakit (kelompok kasus)
dengan kelompok orang tidak terkena penyakit (kelompok kontrol)
Contoh: kita berminat meneliti kemungkinan hubungan antara Ca
payudara dan penggunaan kontrasepsi oral (OC). Untuk menguji

7
hopotesa kita dapat. Jika kasus (Ca payudara) dan non kasus (non Ca
payudara) menunjukan distribusi pemakaian OC yang sama, maka
(untuk sementara) kita dapat menyimpulkan tidak terdapat pengaruh
OC terhadap Ca payudara. Sebaliknya, jika kasus secara bermakna
lebih banyak menggunakan OC yang lebih lama atau dengan dosis
estrogen yang lebih tinggi ketimbang non kasus, maka kita dapat
menyimpulkan pemakaian OC memperbesar kemungkinan untuk
mengalami Ca payudara.
b) Studi Kohort (Kohort Studies)
Dalam studi ini sekelompok orang dipaparkan (exsposed) pada
suatu penyebab penyakit (agent). Kemudian diambil sekelompok
orang lagi yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan kelompok
pertama, tetapi tidak dipaparkan atau dikenakan pada penyebab
penyakit. Kelompok kedua ini disebut kelompok kontrol. Setelah
beberapa saat yang telah ditentukan kedua kelompok tersebut
dibandingkan, dicari perbedaan antara kedua kelompok tersebut
bermakna atau tidak. Contoh: untuk membuktikan bahwa oral
kontrasepsi kemungkinan merupakan faktor penyebab kanker
payudara (Ca payudara), diambil dua kelompok ibu-ibu yang satu
kelompok terdiri dari ibu-ibu yang menggunakan oral kontrasepsi dan
satu kelompok lagi terdiri dari ibu- ibu yang tidak menggunakan oral
kontrasepsi. Kemudian diperiksa apakah ada perbedaan pengidap,
kanker payudara antara kelompok pengguna oral kontrasepsi dan yang
tidak menggunakan oral kontrasepsi.

3. Epidemiologi Eksperimen
Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen (percobaan)
kepada kelompok subjek, kemudian dibandingkan dengan kelompok
kontrol (yang tidak dikenakan percobaan) Contoh: untuk menguji
keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu kelompok anak kemudian
diberikan vaksin tersebut. Sementara itu diambil sekelompok anak pula
sebagai kontrol yang hanya diberikan placebo. Setelah beberapa tahun
kemudian dilihat kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit yang

8
dapat dicegah dengan vaksin tersebut, kemudian dibandingkan antara
kelompok percobaan dan kelompok kontrol. Secara bertahap, agar Anda
betul-betul dapat menguasai macam-macam epidemiologi, maka
sebaiknya anda mengambil kasus di tempat bekerja lalu dianalisis sesuai
dengan tahap demi tahap.

d. Peran Epidemiologi dalam Kesehatan


Meninjau dari penjelasan tentang pengertian epidemiologi, serta ruang
lingkupnya, seorang ahli epidemiologi atau epidemiolog memiliki peran-peran
penting dalam kesehatan. Ada beberapa peranan epidemiolog dalam
kesehatan, diantaranya adalah :
• Mengidentifikasi faktor-faktor yg berperan terjadinya penyakit atau
masalah kesehatan dalam masyarakat.
• Menyediakan data yg diperlukan utk perencanaan kesehatan dan
pengambilan keputusan
• Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang
sedang atau telah dilakukan.
• Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu
penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
• Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah
yang perlu dipecahkan.

Dalam melakukan peranannya, epidemiologi tidak dapat


melepaskan diri dalam keterkaitannya dengan bidang- bidang disiplin
Kesmas lainnya seperti Administrasi Kesehatan Mayarakat,
Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, dan Pendidikan Kesehatan/Ilmu
Perilaku. Misalnya, peranan epidemiologi dalam proses perencanaan
kesehatan. Tampak bahwa epidemiologi dapat dipergunakan dalam
proses perencanaan yang meliputi identifikasi masalah memilih
prioritas, menyusun objektif, menerangkan kegiatan, koordinasi dan
evaluasi. Selain itu, dalam mempersiapkan suatu intervensi Pendidikan
kesehatan, epidemiologi dapat dipergunakan dalam membuat suatu
9
“Diagnosis Epidemiologi” dari masalah yang memerlukan intervensi
itu. Sebagai contoh peranannya sebagai alat diagnosis keadaan
Kesehatan masyarakat, epidemiologi dapat memberikan gambaran
atau diagnosis tentang masalah yang berkaitan dengan kemiskinan
(poverty) berupa kesakitan ibu, rendahnya kesehatan infant,
alcoholism, anemia, penyakit-penyakit parasit dan kesehatan mental.

e. Peran Epidemiologi dalam Keperawatan Komunitas


1) Membantu dalam pekerjaan administrasi
2) Untuk menjelaskan penyebab dari suatu masalah.
3) Untuk menerangkan perkembangan ilmiah suatu penyakit.
4) Untuk menerangkan suatu keadaan masalah Kesehatan
5) Untuk penelitian dan perkembangan proses pemberantasan
6) Untuk memperoleh keterangan dalam mengklasifikasikan penyakit.
7) Untuk penyusunan program pencegahan penyakit

f. Pengertian Kependudukan
Pengertian kependudukan menurut konsep keperawatan komunitas adalah
pemahaman tentang komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk dalam
suatu wilayah tertentu, serta dampaknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan. Hal ini melibatkan analisis terhadap faktor-
faktor seperti struktur usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kebiasaan
hidup, dan pola perilaku yang mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.
Dengan memahami kependudukan, perawat komunitas dapat merencanakan
dan melaksanakan intervensi yang sesuai untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan masyarak

10
g. Ruang Lingkup Kependudukan

Secara lebih rinci ruang lingkup ilmu kependudukan dapat dibedakan


menjadi 2 kelompok yaitu analisi demografi/analisis
kependudukan/demografi formal lebih menekankan pada perubahan dan
variasi penduduk dengan menggunakan Teknik demografi tertentu. Di sisi lain
jika berbicara tentang studi kependudukan/ilmu kependudukan, tidak saja
berhubungan dengan komponen/variable penduduk tetapi juga berbicara
tentang hubungan antara perubahan penduduk dengan variable lain seperti
perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik, budaya, psikhologi,dan geografi.
Dalam analisis demografi/analisis kependudukan/demografi formal,
variable yang mempengaruhi (variable independent) atay variable pengaruh
adalah variable demografis, demikian pula variable yang dipengaruhi (variable
dependen) atau variable terpengaruh juga merupakan variable demografis.

h. Tujuan dan Kegunaan Masalah Kependudukan


Tujuan utama dari memahami masalah kependudukan dalam konteks
keperawatan komunitas dengan bahan kajian epidemiologi adalah untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui intervensi yang tepat. Beberapa
tujuan khususnya termasuk :
1) Identifikasi Kelompok Rentan
Dengan memahami masalah kependudukan, perawat komunitas dapat
mengidentifikasi kelompok-kelompok penduduk yang rentan terhadap
berbagai masalah kesehatan, seperti anak-anak, lansia, atau kelompok
sosioekonomi rendah.
2) Perencanaan Intervensi yang Tepat
Pengetahuan tentang masalah kependudukan memungkinkan perawat
komunitas untuk merencanakan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan
khusus kelompok-kelompok tersebut, seperti program imunisasi bagi anak-
anak atau program pencegahan penyakit kronis bagi lansia.
3) Pengembangan Kebijakan Kesehatan
Informasi tentang masalah kependudukan dapat membantu dalam
pengembangan kebijakan kesehatan yang lebih efektif dan relevan dengan
11
kondisi masyarakat, sehingga mempromosikan kesehatan yang lebih baik
secara keseluruhan.
4) Evaluasi Efektivitas Program
Dengan memantau dan mengevaluasi data kependudukan, perawat
komunitas dapat menilai efektivitas program-program kesehatan yang telah
dilaksanakan dan membuat perubahan atau penyesuaian sesuai kebutuhan.
5) Mempelajari dan memahami kuantitas penduduk di suatu wilayah,
kuantitas penduduk di suatu wilayah.
6) Mempelajari dan memahami perkembangan penduduk di suatu wilayah,
dengan memperhatikan perkembangan kuantitas penduduk di suau
wilayah.
7) Mempelajari dan memahami perbandingan dan perbedaan penduduk antar
wilayah, dengan melakukan perbandingan jumlah penduduk antar
wilayah,dapat diketahui perbedaan perkembangan berbagai komponen
demografidi wilayah masing-masing yang membentuk jumlah penduduk
tersebut.
8) Mempelajari dan memahami komposisi /distribusi penduduk di suatu
wilayah, baik secara ekonomi, sosial, dan demografi
9) Mempelajari dan memahami persebaran penduduk menurut wilayah.
10) Mempelajari dan memahami perkembangan tingkat pertumbuhan
penduduk dari waktu ke waktu.
11) Mempelajari dan memahami perkembangan dan kondisi ketenagakerjaan
di suatu daerah, dari waktu ke waktu.
12) Mempelajari dan memahami hubungan sebab akibat antara perkembangan
penduduk dengan berbagai aspek sosial, ekonomi, dan budaya.
13) Mempelajari dan memahmi keterkaitan antar variabek demografi.
14) Mempelajari dan memahami pertumbuhan penduduk pada masa yangakan
datang dan berbagai kemungkinan konsekuensinya, misalnya penurunan
vertilitas, aging people, mortalitas, dan sebagainya.

Kegunaan masalah kependudukan dalam konteks keperawatan


komunitas dengan bahan kajian epidemiologi adalah untuk memberikan
dasar yang kuat bagi perawat komunitas dalam merencanakan,

12
melaksanakan, dan mengevaluasi intervensi kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

i. Kebijakan Kependudukan Indonesia


Kebijakan kependudukan di Indonesia mencakup :
1) Transmigrasi
Kebijakan kependudukan di Indonesia telah dimulai sejak zaman
Hindia Belanda. Pada saat itu , pemerintah colonial hindia Belanda mulai
menyadari bahwa kepadatan penduduk di pulau jawa semakin tinggi. Hasil
sensus penduduk (SP) pertama yang dilakukan di jawa pada tahun 1905
menunjukkan bahwa penduduk jawa telah mencapai 30 juta jiwa.
Pemerintah colonial kemudian mulai memikirkan adanya proyek
pemukiman kembali (resettlement), yakni penempatan petani-petani dari
daerah pulau jawa yang padat penduduknya, ke desa-desa baru yan disebut
“koloni” di daerah-daerah di luar jawa yang belum ada atau sedikit
penduduknya. Hal ini jua dipandang sebagai salah satu cara untuk
memecahakn masalah kemiskinan.
2) Program Keluarga Berencana
Salah satu kebijakan dalam bidang kependudukan yang penting di
Indonesia dan telah menunjukkan keberhasiannya adalah kebijakan
pengendalian jumlah penduduk melalui program KB. Melalui program
yang dilaksanakan sejak awal 1970-an, angka fertilitas total (Total
Fertelity Rate) Indonesia telah menurun drastic dari 5,6 anak per ibu
menurut SP 1971 menjadi 2,6 anak per ibu menurut SDKI 1977. Dengan
kata lain jika TFR digunakan sebagai ukuran fertilitas maka dapat
dikatakan bahwa kalau dulu perempuan Indonesia mempunyai anak rata-
rata sebanyak 5 sampai 6 orang. Kini hanya berkisar antara 2 sampai 3
orang saja. Dampak penurunan fertilitas ini ternyata sangat besar, jika saja
secara langsung menghambat laju pertumbuhan penduduk, tetapi juga ada
kaitannyan dengan peningkatan kesejahteraan keluarga peserta KB.
3) Pelayanan kesehatan reproduksi,
4) Program Kesehatan Ibu dan Anak, serta

13
5) Pengembangan infrastruktur kesehatan.

Perawat komunitas memainkan peran penting dalam menyediakan edukasi,


memfasilitasi akses terhadap layanan kesehatan, dan memperkuat sistem
kesehatan di tingkat komunitas.

j. Peran Kependudukan Dalam Keperawatan Komunitas


Dalam keperawatan komunitas dengan konsep bahan kajian epidemiologi,
peran kependudukan termasuk identifikasi masalah kesehatan, perencanaan
intervensi kesehatan, pemberian edukasi kesehatan, pengembangan kebijakan
kesehatan, dan pemantauan serta evaluasi program kesehatan. Ini membantu
perawat komunitas meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
berdasarkan data dan analisis epidemiologi.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa Epidemiologi


dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor
yang mempengaruhinnya. Di dalam kesehatan ilmu Epidemiologi sangatlah
penting karena didalamnya terdapat peran dan tindakan yang harus dilakukan
untuk pencegahan masalah kesehatan tersebut. Terutama pada saat
penanganan dalam masalah penyakit menular maupun tidak menular, yang
dosebabkan oleh parasit, virus, bakteri, jamur,dan mikroorganisme lainnya

B. Saran

Setelah memahami tentang Epidemiologi diharapkan kita para mahasiswa


mampu menerapkan Ilmu Epidemiologi dan mulai menjaga gaya hidup serta
pola makan dalam kehidupan sehari-hari. Dikarenakan bahayannya penyakit
menular dan penyakit tidak menular.

15
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Ferry.2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam


Keperawatan.Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Notoadmojo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka
Cipta.

Effendi. N. Dasar-dasar keperawatan Kesehatan Masyarakat, Egc, 1998

Juli. S.S . Kesehatan Lingkungan, gadjah mada university Press, 1994

Syarifudin, S. M. (2015). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta Timur: CV. Trans


Info Media. Wahyudin Rajab, M. (2009). BUKU AJAR EPIDEMIOLOGI UNTUK
MAHASISWA KEBIDANAN . JAKARTA: Buku Kedokteran EGC.

Eka Diah Kartiningrum, L. T. (2017). Konsep Dasar Keperawatan Komunitas.


Mojokerto: Stikes Majapahit.

Hidayani, W. R. (Mei 2020). EPIDEMIOLOGI. Yogyakarta : Grup Penerbitan


CV BUDI UTAMA.

Prof. Dr. H. Ruslan Majid, M. K. (2021). Dasar Kependudukan . Pekalongan: PT.


Masya Expanding Management.

Supriyatna, N. (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Grafindo

Anda mungkin juga menyukai