Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI

Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah


Keperawatan Komunitas I

Oleh :

KELOMPOK 2

Mita Suci Rahmawati (701180002)


Vira Oktapiani (701180024)
Neng Fitri Widiawati (701180009)
Fridayanti Nurvitria (701180034)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALE BANDUNG
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Robbil ' alami, Segala puji bagi Allah SWT tuhan
semesta alam. Atas segala nikmat karunia Nya sehingga kami telah
menyelesaikan makalah ini dengan sebagaimana makalah mestinya. Makalah
yang berjudul " Epidemiologi " ini merupakan salah satu tugas mata kuliah yang
diajarkan oleh Ibu Siti Solihat Holida, S.Kp.MM.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata


sempurna. Untuk itu segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan makalah
selanjutnya.

Penyusu juga mengucapkan banyak terimakasih kepada rekan – rekan


yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga dengan
adanya tugas kelompok ini akan dapat memberikan manfaat besar bagi
penyusun khususnya, dan bagi pembaca semua pada umumnya.

Bandung, 23 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1


A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................2
D. Manfaat...................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Pengertian epideomiologi keperawatan..................................................3
B. Manfaat epidemiologi.............................................................................3
C. Ruang lingkup epidemiologi...................................................................4
D. Peran perawatan epidemiologi................................................................5
E. Transmisi penyakit..................................................................................6
F. Peran epidemiologi dalam keperawatan bedah.......................................7
G. Penyakit yang dapat di tanggani dengan pembedahan...........................9

BAB 3 PENUTUP..........................................................................................11
A. 3.1. Kesimpulan....................................................................................11
B. 3.2. Saran...............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Epidemiologi merupakan ilmu pengetahuan terapan yang mempelajari
tentang timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang menimpa masyarakat.
dimana ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan community health nursing
CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar
untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi. Pengetahuan ini
memberi kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi program intervensi
masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan
kecacatan.
Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang berkaitan
dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam penyakit dengan cara
pembedahan atau operasi. Penatalaksanaan pembedahan membutuhkan
penanganan yang intensif dengan meminimalkan kecacatan karena tindakan ini
memiliki resiko yang tinggi jika keperawatan bedah yang salah malah dapat
menimbulkan kematian. Oleh karena itu penting adanya mengetahui dasar-dasar
epidemiologi terhadap keperawatan bedah meliputi perencanaan dan evaluasi
program intervensi, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta
meminimalkan kecacatan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah berjudul “Epidemiologi
Keperawatan Bedah”, yaitu antara lain:
1. jelaskan pengertian epidemiologi keperawatan?
2. Jelaskan pengertian penyakit bedah serta bagian-bagiannya?
3. Jelaskan bagaimana epidemiologi keperawatan bedah?

1
2

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, yaitu antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian epidemiologi keperawatan.
2. Untuk mengetahui pengertian penyakit bedah serta bagian-bagiannya.
3. Untuk mengetahui epidemiologi keperawatan bedah.

D. Manfaat
 Manfaat bagi Tim Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat
karya ilmiah dan menambah wawasan khususnya tentang Epidemiologi
keperawatan bedah dan ruang lingkupnya
 Manfaat bagi pembaca
Menjadi bahan masukan dalam menambah khasanah ilmu
pengetahuan terutama mengenai konsep epidemiologi keperawatan bedah
dan ruang lingkupnya dalam bidang kesehatan.
 
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Epidemiologi Keperawatan


Dalam ilmu keperawatan dikenal istilah community health nursing
(CHN) atau keperawatan kesehatan masyarakat, dimana ilmu pengetahuan
epidemiologi digunakan CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada
pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset
epidemiologi.
Metode epidemiologi sebagai standard kesehatan, disajikan sebagai alat
untuk memperkirakan kebutuhan masyarakat. Monitoring perubahan status
kesehatan masyarakat dan evaluasi pengaruh program pencegahan penyakit, dan
peningkatan kesehatan.
Riset/studi epidemiologi memunculkan badan pengetahuan (body of
knowledge) termasuk riwayat asal penyakit, pola terjadinya penyakit, dan faktor-
faktor resiko tinggi terjadinya penyakit, sebagai informasi awal untuk CHN.
Pengetahuan ini memberi kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi
program intervensi masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit,
serta meminimalkan kecacatan. Program utama pencegahan difokuskan pada
menjaga jarak perantara penyakit dari host/tuan rumah yang rentan, pengurangan
kelangsungan hidup agent, penambahan resistensi host dan mengubah kejadian
hubungan host, agent, dan lingkungan. Kedua, program mengurangi resiko dan
screening, ketiga : strategi mencegah pada pribadi perawat dengan body of
knowlwdge yang berasal dari riset epidemiologi, sebagai dasar untuk pengkajian
individu dan kebutuhan kesehatan keluarga dan intervensi perencanaan perawatan.

B. Manfaat Epidemiologi

3
Dari batasan dan ruang lingkup pengertiannya , maka epidemiologi
sebagai kumpulan metoda pengamatan yang mencakup berbagai bidang ilmu

4
4

juga mempunyai manfaat yang cukup luas, terutama dalam ilmu kesehatan
masyarakat maupun ilmu kedokteran pada umumnya. Meskipun demikian
manfaat utama epidemiologi pada hakekatnya secara garis besarnya dapat
dikelompokkan antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya.


Sesuai dengan batasannya ,maka epidemiologi bermanfaat untuk dapat
menguraikan dan memahami proses terjadinya dan penyebarannya
penyakit dan masalah kesehatan, serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
2. Untuk melengkapi ‘body of knowledge’ dan ‘riwayat ilmiah penyakit’.
Suatu pengamatan epidemiologis hendaknya selalu merupakan upaya
‘penelitian’ yang hasilnya diharapkan akan dapat lebih melengkapi ‘
riwayat alamiah penyakit’ yang sekaligus juga merupakan ‘body of
knowledge’ dari penyakit atau masalah kesehatan yang bersangkutan.
3. Untuk dapat diaplikasikan dalam upaya pengendalian dan penanggulangan
penyakit atau maslah kesehatan. Segala upaya untuk selalu lebih
melengkapi pemahaman kita tentang ‘riwayat alamiah penyakit’ tidak lain
maksudnya adalah agar kita dapat menemukan jalan keluar dalam upaya
menanggulangi masalah penyakit tadi.

C. Ruang Lingkup Epidemiologi


Seperti berbagai cabang ilmu lainnya, epidemiologi juga mempunyai
ruang lingkup kegiatan tersendiri. Ruang lingkup yang dimaksud secara sederhana
dapat dibedakan atas tiga macam yakni:
1. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi
Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah
penyakit-penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang
sangat luas ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga
berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan,
pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan
5

objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara


keseluruhan.
2. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia
Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan
memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia,
apakah itu menyangkut masalah penyakit, keluarga berencana atau
kesehatan lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya
dilakukan upaya-upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.
3. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan
dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.
Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang
masalah kesehatan dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara
menganalisis data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan
yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat. Dengan
memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka
dapat dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.

D. Peran Perawatan Dalam Epidemiologi


Perawat sebagai tenaga kesehatan memiliki peranan yang sangat penting
dalam edemiologi, hal ini dapat dilihat dalam penerapan community health
nursing (CHN) atau keperawatan kesehatan masyarakat, yang merupakan ilmu
pengetahuan epidemiologi sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada
pekerjaan evaluasi literatur riset epidemiologi.
Metode epidemiologi dapat digunakan sebagai stadard kesehtan, disajikan
sebagai alat untuk memperkirakan kebutuhan masyarakat. Kemudia metode
epidemiologi juga dapat digunakan untuk melakukan monitoring ( pengamatan )
perubahan status kesehatan masyarakat, evaluasi pengaruh program pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehan.
Perawat menggunakan hasil riset/studi epidemiologi sebagai informasi
awal dalam membuat keranfka acuan untuk perencanaan dan evaluasi program
intervensi masyarakt, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta
6

meminimalkan kecacatan, karena riset epidemiologi dapat memunculkan badan


pengetahhuan ( body of knowledge ) termasuk riwayat asal penyakit, pola
terjadinya penyakit, dan faktor – faktor resiko tinggi terjadinya peyakit. Adapun
program yang dapat dilakukan perawat berdasarkan riset epidemiologi adalah
program utama pencegahan difokuskana pada menjaga jarak perantara penyakit
dari host (tuan rumah ) yang rentan, pengurangan kelangsungan hidup agent
( penyebab penyakit )penamabahn resistensi host, agent, dan lingkungan. Kedua,
program mengurangi resiko dan screening, ketiga strategi mencegah pada pribadi
perawwat dengan body of knowledge yang berasal dari riset epidemiolohi,
sebagai dasar untuk pengakajian individu dan kebutuhan kesehatan keluarga dan
intervensi perencenaan perawatan.

E. Transmisi Penyakit
Transmisi penyakit dikenal juga dengan penularan penyakit yang
merupakan suatu mekanisme dimana penyebab penyakit ditularkan dari seseorang
kepada orang lain atau dari reservoir ke hospes baru. Mekanisme penularan yang
paling sering terjadi adalah melalui beberapa organ tubuh. Ada beberapa cara
transmisi penyakit yaitu :
1. Kontak
Kontak terbagi atas dua, kontak langsung (cenderung terjadi di daerah
perkotaan karena jumlah penduduk yang padat), kontak tidak langsung
(melalui benda-benda yang terkontaminasi)
2. Inhalasi merupakan penularan melalui udara atau pernafasan. Penyakitnya
sering disebut “air borne infection”.
3. Melalui asupan makanan => penyakit saluran pencernaan, dimana dapat
dibagi lagi menjadi : Water Borne Disesase (Air), Port D’entry nya mulut
& kulit, Food Borne Disease (makanan), Milkborne Disease (susu).
4. Infeksi dapat ditularkan melalui tangan, makanan atau minuman.
5. Penetrasi pada kulit misalnya cacing tambang yang menembus kulit,
gigitan vector (malaria) dan melalui luka (tetanus).
7

6. Infeksi melalui plasenta yaitu infeksi melalui plasenta ibu yang menderita
penyakit ketika mengandung misalnya, syphilis dan toxoplasmosis.
Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi menggambarkan
interaksi tiga komponen penyakit yaitu Manusia (Host), penyebab (Agent) dan
lingkungan (Enviromet). Suatu penyakit dapat terjadi karena adanya
ketidakseimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih di kenal
dengan model triangle epidemiologi atau triad epidemiologi yang menerangkan
penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba) mudah
diisolasikan dengan jelas dari lingkungan.

F. Peran Epidemiologi dalam Keperawatan Bedah


Dalam cakupan epidemiologi, bahwa kemampuan epidemiologi untuk
mengetahui distribusi dan faktor – faktor penyebab masalah kesehatan dan
mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan
mempunyai peranan dalam keperawatan bedah, baik pra maupun pasca operasi
dalam bidang kesehatan masyarakat antara lain berupa :
1. Mengidentifikasi faktor – faktor yang berperan dalam terjadinya
penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat yang dapat
merugikan baik pra maupun pasca operasi.
2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan
dan mengambil keputusan.
3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang
sedang atau telah dilakukan.
4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu
penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi
masalah yang perlu dipecahkan.

Upaya pencegahan dan ukuran frekuensi penyakit.


8

Dalam kesehatan masyarakat ada 5 (lima) tingkat pencegahan


penyakit menurut Leavell and Clark. Pada point 1 dan 2 dilakukan pada
masa sebelum sakit dan point 3,4,5 dilakukan pada masa sakit.

1. Peningkatan kesehatan (health promotion)


1. Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun
kuantitas)
2. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan
air bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah.
3. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misal untuk kalangan
menengah ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung
koroner.
4. Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.
5. Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental
dan sosial.
6. Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung
jawab.
2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu
(general and specific protection)
a. Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk
mencegah penyakit
b. Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misal yang
terkena flu burung.
c. Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum
maupun tempat kerja.
d. Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik,
bahan-bahan racun maupun alergi.
e. Pengendalian sumber-sumber pencemaran.
3. Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat
(early diagnosis and prompt treatment)
a. Mencari kasus sedini mungkin.
9

b. Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan


pemeriksaan . Misalnya pemeriksaan darah, rontgent paru.
c. Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita
penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar bila
penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan.
d. Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita.
e. Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus.
4. Pembatasan kecacatan (dissability limitation)
a. Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh
dan tak terjadi komplikasi.
b. Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.
c. Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk
dimungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.
5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
a. Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan
mengikutsertakan masyarakat.
b. Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan
memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan
untuk bertahan.
c. Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap
penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
d. Penyuluhan dan usaha – usaha kelanjutan yang harus tetap
dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.

G. Penyakit yang dapat ditangani dengan pembedahan


Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang
berkaitan dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam
penyakit dengan cara pembedahan atau operasi.
Adapun berbagai macam penyakit-penyakit yang dikelompokkan
sebagai penyakit yang dapat ditangani dengan pembedahan adalah:
1. penyakit infeksi
10

Yaitu penyakit yang disebabkan oleh berbagai jenis jasad renik


(mikrooganisme) seperti: bakteri, virus, jamur dan parasit.
Contoh penyakit ini adalah:
a) appendictis ocuta atau apendictis chronica. Dalam bahasa umumnya
dikenal sebagai usus buntu.
b) abscess, dalam bahasa sehari-hari kita mengenalnya dengan nanah

2. Kongenital
Penyakit-penyakit kongenital yang dibawa sejak lahir yang dapat di obati
dengan pembedahan adalah:
a) cleft lips atau tukak bibir. Masyarakat mengenal penyakit ini dengan
sebutan bibir sumbing.
b) cleft palate. Hampir sama dengan cleft Lips tapi bedanya celah Cleft
Palate ini menembus langit-langit
c) hydrocepallus
d) polydactily
e) CTEV (congenital T alipes Equino Varus). Penyakit yang dalam
sehari-hari kita kenal dengan istilah pengkor.

3. Neoplasma
Adalah pertumbuhan sel diluar kontrol tubuh sedangkan tumor adalah
setiap pembengkakan yang abnormal didalam tubuh. Tumor ini dibagi
menjadi dua yaitu: benigna dan maligna. Maligna inilah yang dalam
keseharian kita sebut sebagai kanker. Contoh dari neoplasma ini adalah:
a) carcinoma mamma (breast cancer)
b) carcinoma penis
c) kista atheron, yaitu pembengkakan pada kelenjar minyak.
d) lipoma

4. Trauma/injuri/cedera.
5. Dan sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Epidemiologi dalam ilmu keperawatan dikenal istilah community health
nursing (CHN) atau keperawatan kesehatan masyarakat, dimana ilmu
pengetahuan epidemiologi digunakan CHN sebagai alat meneliti dan
mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi
literatur riset epidemiologi.

Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi menggambarkan


interaksi tiga komponen penyakit yaitu Manusia (Host), penyebab (Agent) dan
lingkungan (Enviromet). Suatu penyakit dapat terjadi karena adanya
ketidakseimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih di kenal
dengan model triangle epidemiologi atau triad epidemiologi yang menerangkan
penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba) mudah
diisolasikan dengan jelas dari lingkungan.

B. Saran
Setelah memahami tentang epidemiolohi diharapkan mahasiswa mampu
pembaca dapat menerapkan ilmu epidemiologi dalam kehidupan sehari –hari.
Dikarenakan bahayanya penyakit menular dan penyakit tidak menular diharapkan
masyarakat mampu mencegahnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Nasrul. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat, edisi 2. Jakarta :


EGC, 1998.
Chandra, Budiman. Pengantar Prinsip dan Metode Epidemiologi. Jakarta ; EGC,
1996.
Azwar, asrul.dr.m.ph.1988. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT. Binarupa
Aksara

Sutrisna, Bambang.dr.M.H.Sc.1986.Pengantar Metoda Epidemiologi. Jakarta: PT.


Dian Rakyat.

Modul Materi Dasar Epidemiologi FKM UNDIP 2010.

Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi II. .Semarang : Badan Penerbit


Undip.

http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2016/07/makalah-epidemiologi-
dalam-keperawatan.html?m=1

http://husnhy.blogspot.com/2013/11/makalah-epidemiologi_15.htmlm=1

iii

Anda mungkin juga menyukai