Anda di halaman 1dari 34

HUBUNGAN PENGGUNAAN SMARTPHONE

DENGAN KUALITAS TIDUR

PROPOSAL

LITERATUR REVIEW

Oleh :
Muhammad Rizal Bawasir
NIM. 16010079

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL (JIS)
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman berpengaruh pada kemajuan teknologi,

informasi dan komunikasi. Salah satunya pada penggunaan smartphone yang

semakin meningkat selama dekade terakhir ini, Smartphone pada umumnya

memiliki layar sentuh, dan penggunanya dimanjakan dengan berbagai layanan

seperti akses Internet seluler melalui Wi-Fi atau jaringan seluler, kemampuan

untuk mengunduh aplikasi pada smartphone, dan fungsi lain seperti pemutar

media, kamera digital, dan navigasi berbasis GPS pada Penggunaan

smartphone telah lama dikhawatirkan akan berpotensi membahayakan dan

dapat mengganggu tingkah laku, aspek yang paling mengkhawatirkan adalah

kecanduan efeknya dapat mengakibatkan masalah sosial, psikologis, dan

masalah kesehatan (Haug S et al, 2015).


Smartphone adalah salah satu alat yang menyediakan banyak aplikasi

yang membuat para penggunanya lebih cenderung berfokus pada smartphone

di bandingkan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar akibat

dari smartphone tersebut (Cha Sset al, 2018). Smartphone dapat menyebabkan

mereka lebih sibuk dan fokus terhadap aplikasi yang ada di dalamnya.

Pengguna smartphone yang pintar dan dapat menggunakannya secara efektif,

akan menimbulkan dampak-dampak positif sehingga, Smartphone dapat

dijadikan sebagai sumber informasi, ruang obrolan yang menyenangkan

bahkan mesin pencari yang dapat dibawa secara sederhana (Amalia, 2017).

Kondisi maraknya penggunaan smartphone, menyebabkan Indonesia

menempati peringkat ke 3 jumlah pengguna smartphone terbanyak di Asia

Pasifik sekitar 65.2 juta pengguna (emarketer, 2016). Pengguna

Smartphone di Indonesia hingga saat ini telah mencapai 82 juta orang. Dengan

capaian tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia. Dari jumlah

pengguna smartphone tersebut, 80 persen di antaranya adalah remaja berusia

15-19 tahun (Kominfo, 2017). Pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih

dari 100 juta orang dengan jumlah sebesar itu, negara indonesia akan menjadi

pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah negara Cina,

India, dan Amerika ( Kominfo, 2018).

Penelitian yang dilakukan putri (2018) bahwa penggunaan smartphone

yang berlebihan pada malam hari menunjukkan bahwa semakin tinggi


kecanduan Smartphone maka semakin rendahnya kualitas tidur pada remaja.

Jawaban yang dilakukan responden yang ada dimana sebagian besar

responden merasa resah. Penelitian yang dilakuka Tawitjere O.T, dkk (2017),

menjelaskan pemakaian smartphone dalam waktu lama menyebabkan remaja

memerlukan sekitar 60 menit lebih lama untuk tertidur dari pada waktu

biasanya. Dengan demikian, para remaja ini akan cenderung tidur terlambat

dari biasanya. Kecanggihan yang disediakan smartphone saat ini

menyebabkan banyak orang terperangkap untuk selalu beraktifitas

menggunakan smartphone Sarip, H (2014).

Penelitian (Yunda R et al, 2019) pada Hubungan Antara Penggunaan

Smartphone Dengan Kualitas Tidur Pada Siswa SMAN 1 Mataram Di Kota

Mataram Dan SMAN 1 Gunungsari Di Kabupaten Lombok Barat didapatkan

Pada penelitian ini menunjukkan 77 siswa (51,3%) mengalami kecanduan

Smartphone dan 55 siswa (26,7%) memiliki risiko tinggi kecanduan

smartphone, sedangkan ditinjau dari kualitas tidur didapatkan 90 siswa (60%)

mengalami kualitas tidur buruk. Terdapat hubungan bermakna antara

penggunaan smartphone dengan kualitas tidur siswa. Sehingga diharapkan

agar siswa dapat mengontrol penggunaan smartphone untuk mengurangi risiko

kualitas tidur yang buruk.

Tidur merupakan suatu proses fisiologis yang penting bagi kebutuhan

fisik manusia. Seseorang tidak bisa bertahan hidup tanpa memiliki kualitas

dan kuantitas tidur yang cukup, karena selama proses tidur terjadi pemulihan

sel tubuh untuk mengembalikan kondisi tubuh menjadi seperti semula.


Beberapa gangguan tidur yang sering di alami manusia antara lain insomnia,

sleep Apnea, parasomnia dan sebagainya (Krisna, 2016).

Hidayat (2014) menyebutkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan

remaja mengalami gangguan tidur, diantaranya perubahan gaya hidup salah

satunya yaitu penggunaan gadget, khususnya smartphone. Fungsi smartphone

sangat diperlukan untuk berkomunikasi dengan teman maupun hanya untuk

melihat berita atau informasi di media sosial. Bahkan saat malam hari

merupakan waktu yang nyaman di gunakan untuk bersantai dan bermain

smartphone dikarenakan kurangnya kegiatan maupun aktivitas saat malam

hari sehingga penggunaan smartphone pada malam hari lebih panjang.

Namun, penggunaan smartphone yang berlebihan dapat menimbulkan dampak

negatif, diantaranya adalah membuat kecanduandan mengganggu tidur.

Ketergantungan menggunakan smartphone dapat menyebabkan memburuknya

kualitas tidur siswa. Siswa cenderung terlibat dalam pesan teks dan merasa

cemas ketika tidak menerima balasan dari teman-teman mereka, bahkan pada

malam hari ketika mereka seharusnya tidur (Sahin, et al. 2017).

Pengguna smartphone yang berlebihan memiliki risiko lebih tinggi

memiliki gangguan tidur dan mempengaruhi kualitas tidur seseorang.

Penggunaan smartphone pada jam tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur

menjadi buruk, efisiensi tidur menurun dan mulainya onset untuk tidur

menjadi lebih lama. Smartphone dapat menjadi pembentuk kebiasaan, berupa

kebiasaan penge- cekan, pemeriksaan berulang dan kecepatan mengakses

berbagai konten menggunakan smartphone dapat mempengaruhi peningkatan

penggunaan smartphone (Kurugodiyavar MD. 2017).


Berdasarkan masalah dan beberapa fenomena di atas peneliti tertarik

untuk melakukan Literatur review tentang “Apakah ada hubungan

penggunaan smartphone dengan kualitas tidur”

1.1 Rumusan Masalah

“Apakah ada hubungan penggunaan smartphone dengan kualitas

tidur ?

1.2 Tujuan Penelitian

a. Menjelaskan Hubungan penggunaa smartphone dengan kualitas tidur.

1.3 Manfaat

a. Bagi Keperawatan

Hasil analisa ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam Ilmu

Keperawatan dan dapat menjadi dasar untuk mengembangkan penggunaan

smartphone dengan kualitas tidur pada siswa-siswi SMK.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil analisa ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi

bagi institusi pendidikan sebagai bahan masukan dalam mengembangkan efek

penggunaan smartphone dengan kualitas tidur. .

c. Bagi Peneliti

Hasil analisa ini dapat memberikan pengalaman nyata dalam

melaksanakan analisa sederhana secara ilmiah dalam rangka mengembangkan

diri dalam melaksanakan fungsi perawat sebagai peneliti.


BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Smartphone

2.1.1 Definsi Smartphone

Teknologi telepon genggam dimulai pada tahun 1970 pada saat itu

perkembangan diawali dengan penggunaan mikroprosesor dalam teknologi

telepon. Kemudian pada tahun 1971 untuk pertama kali jaringan telepon

genggam dibuka di kota Finlandia bersama ARP (Adress Resolution Protocol)

menyusul kemudian NMT (Nordic Mobile Telephone) di Skandivia pada

tahun 1981 (Susi A. 2017). Lalu pada tahun 1992 telepon genggam berbasis

smartphone dirancang oleh IBM dan dipamerkan sebagai produk konsep pada
sebuah pameran komputer di Las Vegas, Nevada. Telepon genggam berbasis

smartphone mulai dipasarkan ke publik pada tahun 1993 oleh Bellsouth (Susi

A. 2017).

Smartphone didefenisikan sebagai sebuah ponsel yang

menggabungkan PDA (Personal Digital Assistant), dalam perkembangan

awal, seseorang hanya mengenal adanya smartphone dan PDA. Pada dasarnya

smartphone digunakan untuk melakukan komunikasi seperti telepon,

sedangkan PDA berfungsi sebagai asisten pribadi dan organizer yang bersifat

digital. Dengan fungsi tersebut PDA pada umumnya digunakan untuk

menyimpan data contact, hingga sinkornisasi antara komputer dan PDA.

Dalam pengertian lain juga disebutkan bahwa smartphone adalah telepon yang

menyediakan fitur yang berada di atas dan di luar kemampuan sederhana

untuk membuat panggilan telepon. Sementara istilah dapat digunakan secara

wajar untuk semua jenis telepon, smartphone biasanya dipahami sebagai

ponsel dan bukan telepon rumah. Selama bertahun-tahun, konsep ponsel pintar

terus berkembang sebagai perangkat tangan telah menjadi lebih canggih (Susi

A. 2017). Dengan kemampuan smartphone yang memiliki kecanggihan

teknologi membuat sebagian besar orang memiliki ketergantungan disebabkan

kemampuannya dalam menyediakan jaringan aplikasi yang selalu dapat

dikembangkan, bagi yang lainnya smartphone hanyalah sebuah telephone

pintar yang hanya menyediakan fitur seperti surat elektronik (email), internet,

dan kemampuan baca buku elektronik (ebook), dan memiliki kemampuan

VGA (Virtual Grapich Array). Sehingga bagi sebagian besar orang


smartphone memiliki arti komputer kecil yang memiliki kemampuan

telephone (Susi. A. 2017).

Pada era yang moderen ini smartphone tidak hanya sebagai alat

komunikasi melainkan ada fitur-fitur lain yang canggih, seperti game,

chatting, facebook dan lain-lain. Dan hal itu bisa mendatangkan berbagai hal

bagi pengguna. Seperti banyak orang yang bertambah pintar dengan

menggunakan smartphone yang canggih, tetapi ada juga yang hidupnya

semakin rusak akibat smartphone yang canggih (Susi. 2017).

2.1.2 Manfaat Penggunaan Smartphone

Menurut Uswatun 2015 manfaat Smartphone sebagai berikut :

a. Untuk mempermudah berkomunikasi

Smartphone sangat berguna untuk alat komunikasi jarak jauh yang

semakin efektif dan efisien. Selain perangkatnya yang bisa dibawa kemana-

mana dan dapat dipakai dimana saja

b. Meningkatkan jalinan sosial


Smartphone seseorang bisa tetap berkomunikasi dengan saudraa yang

berada jauh, agar selalu menjaga tali persaudaraan dan kerap kali smartphone

ini juga digunakan untuk menambah teman dengan orang lain.

c. Menambah pengetahuan tentang kemajuan teknologi

Smartphone dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan siswa tentang

kemajuan teknologi sehingga siswa tidak dikatakan menutp mata akan

kemajuan di era globalisasi saat ini.

2.1.3 Dampak Penggunaan Smartphone

Dampak Penggunaan smartphone menurut Chatur Septyan 2019

diantaranya :

a. Membuat siswa malas belajar

Anak-anak yang sudah kecanduan smartphone, maka setiap saatnya

hanya bermain smartphone dan smartphone. Mereka tidak lagi berpikir pada

hal yang lain. Bagi mereka smartphone merupakan teman setia yang setiap

kemana-mana selalu dibawa, rasanya tidak lengkap tanpa smartphone

digenggamannya. Pada saat belajar di rumah siswa mendampingi buku

dengan smartphone. Pada awalnya mendengarkan musik atau Mp3 untuk

menciptakan suasana belajar yang nyaman akan tetapi ketika bunyi telepon

atau sms (short message service) maka buku itu ditinggalkan siswa berpaling

ke smartphone. Mereka malas belajar dan lebih senang teleponan

(talkingtalking) dan smsan.

b. Menggangu konsentasi belajar siswa


Konsentrasi adalah tingkat perhatian kita terhadap sesuatu, dalam

konteks belajar berarti tingkat perhatian siswa terpusat terhadap segala

penjelasan atau bimbingan yang diberikan guru. Seharusnya ketika

seorangguru sedang memberikan materi pelajaran seluruh perhatian siswa

harus terfokus kepada penjelasan guru tersebut. Akan tetapi sering sekali

smartphone yang mereka punya menjadi salah satu penyebab konsentrasi

siswa menurun. Bagaimana tidak, ketika seorang guru sedang menjelaskan

pelajaran siswa lebih asyik memainkan smartphone seperti smsan dengan

temannya, bermain game, bahkan update status di jejaring sosial facebook dan

lain sebagainya. Akibat dari itu semua saat evaluasi atau ulangan siswa tidak

bisa menjawab soal, sehingga akhirnya mendapat nilai yang buruk, dan hal

itulah yang menyebabkan proses belajar gagal.

c. Melupakan tugas dan kewajiban

Smartphone sebenarnya sangatlah bermanfaat jika dipergunakan

sebagaimana mestinya. Tetapi yang terjadi khususnya para pelajar

menyalahgunakan smartphone tersebut untuk keperluan lain. Anak-anak

terlalu asyik bermain smartphone dengan feature smartphone yang semakin

canggih selain untuk menelepon dan sms, smartphone tersebut sudah ada

feature permainan (games), Mp3, video, kamera, radio, televisi bahkan

jaringan internet. Tidak sedikit siswa melupakan tugas dan kewajiabannya

akibat bermain smartphone. Mereka tidak lagi memperhatikan tugas dan

kewajibannya sebab disibukkan oleh smartphone yang mereka punya.

Akibatnya siswa tidak menguasai materi belajarnya dan tidak sedikit siswa

yang lupa mengerjakan tugas dari guru karena sibuk memainkan smartphone.
Dengan bermain smartphone saat pelajaran berlangsung atau tidak

mengerjakan PR, itu berarti siswa telah mengabaikan dan melupakan tugas

dan kewajibannya. Hal itu tentunya tidak boleh terjadi oleh karena itu di sini

memerlukan peranan dan perhatian dari guru dan orang tua.

d. Mengganggu perkembangan anak

Dengan perkembangan alat komunikasi smartphone maka tercipta

feature canggih yang tersedia di smartphone seperti yang telah disebutkan

sebelumnya akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di

sekolah,tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms,

misscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri, lebih parah

lagi ada yang menggunakan smartphone untuk mencontek (curang) dalam

ulangan, bermain game saat guru menjelaskan pelajaran di samping itu karena

saat ini smartphone sudah dilengkapi dengan layanan internet tidak jarang

ditemui siswa yang asyik bermain facebook/twitter saat pelajar berlangsung

dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan maka generasi yang kita

harapkan akan menjadi rusak dan perkembangan teknologi yang kita

banggakan kehadirannya dapat berdampak buruk untuk perkembangan dan

masa depan anak.

e. Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku

Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. Alat komunikasi

smartphone bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang

mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak layak dilihat

seorang pelajar dan pada akhirnya sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan

perilaku.
f. Pemborosan

Dengan mempunyai alat komunikasi smartphone, maka pengeluaran

kita akan bertambah, apalagi kalau smartphone hanya digunakan untuk hal-hal

yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan. Belum lagi para

pelajar itu harus meminta uang kepada orang tua untuk membeli pulsa atau

kuota setiap bulan bahkan setiap hari.

2.2 Konsep Tingkat Kualitas Tidur

2.2.1 Definisi Kualitas Tidur

Kualitas tidur merupakan fenomena yang sangat kompleks yang

melibatkan berbagai domain, antara lain, penilaian terhadap lama waktu tidur,

gangguan tidur, masa laten tidur, disfungsi tidur pada siang hari, efisiensi

tidur, kualitas tidur, penggunaan obat tidur. Apabila salah satu dari ketujuh

domain tersebut terganggu maka akan mengakibatkan terjadinya penurunan

kualitas tidur (Indarwati, 2012).

Kualitas tidur adalah kemampuan individu untuk tetap tertidur dan untuk

mendapatkan jumlah tidur yang tepat untuk mendapatkan kesegaran dan

kebugaran saat terbangun dari tidurnya. Kualitas tidur seseorang dikatakan

baik apabila tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan tidur dan tidak

mengalami masalah dalam tidurnya (Indarwati, 2012). Kualitas tidur adalah

kemampuan setiap orang untuk mempertahankan keadaan tidur dan untuk

mendapatkan tahap tidur REM dan NREM yang sesuai (Indarwati, 2012).

Kualitas tidur berbeda dengan kuantitas tidur. Kuantitas tidur adalah lama

waktu tidur berdasarkan jumlah jam tidur sedangkan kualitas tidur

mencerminkan keadaan tidur yang restoratif dan dapat menyegarkan tubuh


keesokan harinya. Kualitas tidur yang buruk berbeda dengan kuantitas tidur

yang buruk. Kuantitas tidur yang buruk mencakup durasi tidur pendek

sedangkan kualitas tidur yang buruk mencakup kesulitan untuk tidur dan

seringkali terbangun pada malam hari (Putra, 2011).

Pada penilaian terhadap lama waktu tidur yang dinilai adalah waktu dari

tidur yang sebenarnya yang dialami seseorang pada malam hari. Pada

penilaian terhadap gangguan tidur dinilai apakah seseorang terbangun tidur

pada tengah malam atau bangun pagi terlalu cepat, bangun untuk pergi ke

kamar mandi, sulit bernafas secara nyaman, batuk atau mendengkur keras,

merasa kedinginan, merasa kepanasan, mengalami mimpi buruk, merasa

sakit, dan alasan lain yang mengganggu tidur (Indarwati, 2012).

Menurut indarwati (2012) kualitas tidur dapat dilihat melalui 7

komponen sebagai berikut :

1. Kualitas tidur subjektif yaitu penilaian subjektif diri sendiri terhadap

kualitas tidur yang dimiliki, adanya perasaan terganggu dan tidak nyaman

pada diri sendiri berperan terhadap penilaian kualitas tidur.

2. Latensi tidur yaitu berapa waktu yang dibutuhkan sehingga seseorang bisa

tertidur, ini berhubungan dengan gelombang tidur sesorang.

3. Efisiensi tidur yaitu didapatkan melalui presentase kebutuhan tidur

manusia, dengan menilai jam tidur seseorang dan durasi tidur seseorang

dan durasi tidur sehingga dapat disimpulkan apakah sudah tercukupi atau

tidak.

4. Penggunaan obat tidur dapat menandakan seberapa berat gangguan tidur

yang dialami, karena penggunaan obat tidur diindikasikan apabila orang


tersebut sudah sangat terganggu pola tidurnya dan obat tidur dianggap

perlu untuk membantu tidur.

5. Gangguan tidur yaitu seperti adanya mengorok, gangguan pergerakan

sering terbangun dan mimpi buruk dapat mempengaruhi proses tidur

seseorang.

6. Durasi tidur yaitu dinilai dari waktu mulai tidur sampai waktu terbangun,

waktu tidur yang tidak terpenuhi akanmenyebabkan kualitas tidur yang

buruk.

7. Daytime disfunction atau adanya gangguan pada kegiatan sehari-hari

diakibatkan oleh perasaan mengantuk ketika beraktivitas di siang hari,

kurang antusias, tidur sepanjang siang, kelelahan, sering depresi, mudah

mengalami distres, dan mengalami penurunan kemampuan berativitas.

2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur

Pemenuhan kebutuhan tidur bagi setiap orang sangat berbeda-beda,

ada yang yang dapat terpenuhi dengan baik bahkan sebaliknya. Menurut

Asmadi (2008) Seseorang bisa tidur ataupun tidak dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu :

a. Status Kesehatan

Seseorang yang kondisi tubuhnya sehat memungkinkan ia dapat tidur

dengan nyenyak, sedangkan untuk seseorang yang kondisinya kurang sehat

(sakit) dan merasakan nyeri kebutuhan tidurnya akan tidak nyenyak.

b. Lingkungan

Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk tidur.

Pada lingkungan bersih, bersuhu dingin, suasana yang tidak ramai (tenang),
dan penerangan yang tidak terlalu terang akan membuat seseorang tersebut

tertidur dengan nyenyak, begitupun sebaliknya jika lingkungan kotor, bersuhu

panas, susana yang ramai dan penerangan yang sangat terang, dapat

mempengaruhi kualitas tidur seseorang.

c. Stres Psikologis

Cemas dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur.

Kecemasan tentang masalah pribadi atau situasi dapat mengganggu tidur

seseorang. Kecemasan dapat menyebabkan seseorang menjadi terjaga.

Keadaan terjaga terus menerus inilah yang dapat mengakibatkan gangguan

tidur.

d. Diet

Makanan yang banyak menandung L–Triptofan seperti keju, susu, daging,

dan ikan tuna dapat menyebabkan seseorang mudah tidur. Sebaliknya

minuman yang menandung kafein maupun alkohol akan mengganggu tidur

seseorang.

e. Gaya hidup

Kelelahan yang dirasakan seseorang dapat juga memengaruhi kualitas

tidur seseorang. Kelelahan tingkat menengah dapat membuat orang tidur

dengan nyenyak. Sedangkan pada kelelahan yang berlebih akan menyebabkan

periode tidur REM lebih pendek.

f. Obat-obatan

Sebagian Obat-obatan yang dikonsumsi seseorang dapat berefek

menyebabkan rasa kantuk, adapula yang sebaliknya yaitu mengganggu

kualitas tidur.
2.2.3 Pengukuran Kualitas Tidur

Kualitas tidur setiap individu dapat dianalisis melalui pemeriksaan

Electroencephalography (EEG) yang merupakan rekaman arus listrik dari

otak. Aktivitas listrik yang terus menerus timbul dalam otak dapat

ditunjukkan melalui perekaman listrik dari permukaan otak atau permukaan

luar kepala (Guyton dan Hall, 2008).

Sedangkan alat untuk mengukur kualitas tidur yaitu Pittsbutgh Sleep

Quality Index (PSQI). PSQI merupakan sebuah instrumen yang efektif dalam

mengukur kualitas tidur, PSQI dikembangkan bertujuan untuk memberikan

ukuran yang reliabel, valid, standarisasi untuk membedakan antara kualitas

tidur yang baik dan dan buruk dan untuk memberikan penilaian singkat yang

berguna sacara klinis dari berbagai gangguan.

2.3 Hubungan penggunaan smartphone dengan kualitas tidur pada siswa-

siswi

Kebutuhan tidur dan istirahat remaja bervariasi, pertumbuhan fisik yang

cepat, kecenderungan terhadap pengerahan tenaga yang berlebihan, dan

keseluruhan aktivitas yang meningkat pada usia ini mengakibatkan terjadinya

keletihan pada remaja. Selama ledakan pertumbuhan, kebutuhan tidur

meningkat. Mereka cenderung untuk terjaga sampai larut malam yang

mengakibatkan sulit untuk bangun pagi (Armaya. 2017).

Masalah remaja dalam hal kurangnya pemenuhan kebutuhan sangatlah

penting untuk diperhatikan, namun kenyataannya remaja lebih memilih tidur


larut malam dan harus bangun pagi karena kewajiban sebagai pelajar. Padahal

seharusnya kebutuhan tidur mereka adalah 8-9 jam/ hari (Wong, dkk, 2008).

Remaja sekarang ini mengalami gangguan saat tidur, seperti kurangnya waktu

tidur. Hal ini terjadi dikarenakan lebih suka berada di depan layar seperti

Handphone, Televisi, dan komputer (Saiful, 2010) dalam (Armaya Jarmi et al.

2017).

Pengguna smartphone yang berlebihan memiliki risiko lebih tinggi

memiliki gangguan tidur dan mempengaruhi kualitas tidur seseorang.

Penggunaan smartphone pada jam tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur

menjadi buruk, efisiensi tidur menurun dan mulainya onset untuk tidur

menjadi lebih lama (Kurugodiyavar et al. 2017). Smartphone dapat menjadi

pembentuk kebiasaan, berupa kebiasaan penge cekan, pemeriksaan berulang

dan kecepatan mengakses berbagai konten menggunakan smartphone dapat

mempengaruhi peningkatan penggunaan smartphone (Oulasvirta A et al.

2012).

Penggunaan smartphone secara berlebihan akan mempengaruhi kualitas

tidur orang tersebut. Kurangnya waktu istirahat dan waktu tidur akan

mempengaruhi kondisi fisik seseorang dimana sistem imunitas tubuh akan

menurun sehingga mudah terserang penyakit. Kondisi tubuh yang kurang

sehat dan mudah terserang penyakit berdampak buruk seperti tidur orang

tersebut tidak nyaman, bermimpi buruk, kurangnya waktu untuk tidur karena

perasaan tidak nyaman dan bermimpi buruk tersebut, sehingga kualitas tidur

juga akan menurun (Monica T. 2018).


2.4 Kerangka Teori

SMARTPHONE KUALITAS TIDUR

Faktor yang mempengaruhi


kualitas tidur :
1. Status kesehatan
2. Lingkungan
MANFAAT SMARTPHONE 3. Stres psikologis
4. Diet
1. Untuk mempermudah berkomunikasi 5. Gaya hidup
6. Obat-obatan
2. Meningkatkan jalinan sosial

3. Menambah pengetahuan tentang

kemajuan teknologi

DAMPAK SMARTPHONE

a. Membuat siswa malas belajar

b. Menggangu konsentasi belajar siswa

c. Melupakan tugas dan kewajiban

d. Mengganggu perkembangan anak

e. Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan

perilaku

f. Pemborosan

2.1 Kerangka Teori


29

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Strategi Pencarian Literatur


3.1.1 Protokol dan Registrasi

Rangkuman menyeluruh dalam bentuk literature review mengenai

Hubungan Penggunaan Smartphone Dengan Kualitas Tidur. Pada

Litertatur review ini menjelaskan setiap artikel yang ditemukan serta

peneliti menelaah hasil dari temuan artikel tersebut.

3.1.2 Database Penelitian

Literature review yang merupakan rangkuman menyeluruh

beberapa studi penelitian yang ditentukan berdasarkan tema tertentu.

Pencarian literatur artikel ini rentang tahun 2016-2020. Sumber data

sekunder yang didapat berupa artikel jurnal bereputasi baik nasional

maupun internasional dengan tema yang sudah ditentukan. Pencarian

literatur dalam literature review ini menggunakan database google

scholar dan Pubmed.

3.1.3 Kata Kunci

Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword yang digunakan

untuk memperluas atau menspesifikkan pencarian, sehingga

mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Kata

kunci dalam literature review:” smartphone”, “kualitas tidur”, “

Smartphone” ,“sleep quality”..


3.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Tabel 3.1 Kriteria Inklusi dan Ekslusi dengan format PICOS

Kriteria Inklusi Ekslusi

Population Jurnal international/ Jurnal international/ nasional


Problem nasional terakreditasi yang terakreditasi yang tidak
berhubungan dengan topik berhubungan dengan topik
penelitian yakni penelitian yakni penggunaan
penggunaan smartphone smartphone dengan kualitas
dengan kualitas tidur tidur

Intervention Adanya penggunaan Tidak Adanya penggunaan


smartphone dengan smartphone dengan kualitas
kualitas tidur tidur

Comparation Tidak ada faktor Tidak ada faktor pembanding


pembanding

Outcome Adanya hubungan Tidak ada hubungan


penggunaan smartphone penggunaan smartphone
dengan kualitas tidur dengan kualitas tidur

Studi design Analisis korelasi, studi kualitatif


observasi, dan mix
methods study.

Tahun terbit Artikel atau jurnal yang Artikel atau jurnal yang terbit
terbit 5 tahun terakhir kurang dari 5 tahun terakhir
(2016-2020)

3.3 Seleksi Studi

3.3.1 Hasil Pencarian Dan Seleksi Studi

Berdasarkan hasil pencarian literatur melalui data base

googlescholar, pubmed menggunakan keyword peneliti menemukan

sejumlah artikel dari googlescholar : 455, pubmed : 35, sehingga total jurnal

yang diperoleh adalah 490. Selanjutnya jurnal yang diperoleh dilalukan


skrining berdasarkan seleksi judul dan duplikat menyisakan 225 jurnal,

kemudian dilakukan ekslusi dengan kriteria inklusi meliputi : populasi atau

problem tidak sesuai topik (n= 20), intervensi (n= 10), outcome (n= 30),

study design (n=35). Identifikasi abstrak (n=25). Setelah dilakukan skrining

dan eksklusi keseluruhan tahapan diperoleh jurnal sesuai dengan rumusan

masalah serta tujuan penelitian sebanyak 6 jurnal


Pencarian menggunakan Excluded (n= 85)
keyword melalui pubmed Porblem /Populasi :
dan google scholar - Tidak sesuai topik
N : 490 (n=20)
Intervention :
- Kualitas tidur (n= 10)
Oucome :
Seleksi jurnal 5 tahun - Tidak ada hubungan
terakhir, menggunakan penggunaan
bahasa inggris dan bahasa smartphone dengan
Indonesia kualitas tidur pada
N : 225 siswa-siswi SMK
(n=30)
Study design :
- Systematic review
Seleksi judul dan duplikat (n=15)
N: 140 - Literature review
(n=5)
- Conference abstrack
(n=5)
Identifikasi abstrak
N : 25

Excluded (n=19)
- Kecanduan pada
Jurnal akhir yang dapat Smartphone (n=10)
dianalisis sesuai rumusan - Kualitas tidur (n=9)
masalah dan tujuan
N: 6

3.1 Diagram Alur Review Jurnal


3.4 Hasil Temuan Artikel

N Penulis/ Peneliti Vol. No Judul Tujuan Metode Hasil Temuan Databa


o Penelitian se
Tahun
- Fahdah A. Vol. 8, No. Untuk D : Cross- 1. Lebih dari 98% Pubmed
1
- Alshobaili 6 The Effect Of Mengetahui Efek Sectional Study responden memiliki
And Nada A. 2019 Smartphone Usage Penggunaan Design smartphone, dan
- Alyousefi At Bedtime On Smartphone Pada S : Systematic
sembilan dari sepuluh
Sleep Quality Waktu Tidur Pada Random Method
Among Saudi Non- Kualitas Tidur Di V : Smartphone menggunakan
Medical Staff At Antara Staf Non- Pada Waktu Tidur smartphone mereka
King Saud Medis Saudi Di Pada Kualitas sebelum tidur. Media
University Medical King Saud Tidur sosial adalah layanan
City University I : menggunakan yang paling banyak
Medical City lembar kuesioner digunakan di antara
A : odds ratio
para peserta.
Peningkatan
penggunaan telepon
tidur sebelum tidur
secara khusus lebih
dari 60 menit
membuat peserta
berisiko tinggi
memiliki kualitas
tidur yang buruk
2. Temuan Kami
Menunjukkan Bahwa
Karyawan Yang
Menggunakan
Smartphone Lebih
Banyak Pada Waktu
Tidur Memiliki
Risiko Lebih Besar
Untuk Menjadi
Orang Yang Kurang
Tidur. Studi Ini Tidak
Menyatakan Kualitas
Karena Merupakan
Studi Cross-
Sectional.

- Faradian Hubungan Tingkat Untuk 1. Dari hasil penelitian


2 Vol. 7, No. D : Kuantitatif Google
Tarlemba Stres Dan Mengetahui artikle didpatkan
5 Dengan Metode Scholar
- Afnal Kecanduan Hubungan untuk tingkat stres
Survei Analitik
Asrifuddin 2018 Smartphone Tingkat Stres Dan lebih bnayka
Melalui
- Fima L.F.G. Dengan Kecanduan mengalmai stres
Pendekatan Cross
Langi Gangguan Kualitas Smartphone ringan dengan
Sectional.
Tidur Pada Remaja Dengan kualitas tidur ringan
Di Sma Negeri 9 Gangguan S : Teknik dan tingkat
Binsus Kualitas Tidur kecanduan tinggi
Stratified Cluster
Manado Pada Remaja Di 2. Pada Penelitian Tidak
Sampling.
Sma Negeri 9 Terdapat Hubungan
V : Tingkat Stres
Binsus Tingkat Stres Dengan
Dan Kecanduan
Gangguan Kualitas
Manado Smartphone
Tidur Pada Remaja
Dengan
Di SMA Negeri 9
Gangguan Binsus Manado
Kualitas Tidur Dengan P Value
0,925.
I : lembar
3. Terdapat Hubungan
Kuesioner
Kecanduan
A : Uji Statistik Smartphone Dengan
Chi-Square. Gangguan Kualitas
Tidur Pada Remaja
Di SMA Negeri 9
Binsus Manado P
Value 0,001
- Bery J Vol. 1, No. Hubungan Untuk D : Analitik 1. Pada penelitian
3 Google
Lombogia 2 Kecanduan Internet Mengetahui Dengan Desain didapatkan siswi
Scholar
- Barnabas H 2018 Dengan Kualitas Hubungan Potong Lintang dnegan tingkat
R Kairupan Tidur Kecanduan S : Stratified keccanduan
- Anita E Pada Siswa Sma Internet Dengan Random smartphone lebih
Dundu Kristen 1 Tomohon Kualitas Tidur Sampling banyak mengalami
Pada Siswa Sma V : Kecanduan kecanduan ringan
Kristen 1 Internet Dengan sedangkan pada
Tomohon Kualitas Tidur tingkat kualitas tidur
I : Lembar lebih banyak
Kuesioner mengalami buruk
A : Uji Korelasi 2. Hasil Penelitian Ini
Spearman Menunjukkan Bahwa
Terdapat Hubungan
Positif Dengan
Korelasi Lemah
Antara Kecanduan
Internet Dengan
Kualitas Tidur Pada
Siswa SMA Kristen 1
Tomohon P Value
0,018.
3. Sebgaian Besar
Siswa SMA Kristen 1
Tomohon Memilki
Kecanduan Internet
Tingkat Sedang Dan
Sebagian Besar
Siswa Juga Memiliki
Kualitas Tidur Yang
Buruk.

- Po-Yu Wang Relationship Of 1. Hasi Penelitian


4 Vol. 14, No. Untuk D : This Study Pubme
- Kai-Li Chen Sleep Quality, Bahwa Subjek
4 2019 Mengetahui Employed A d
- Shang-Yu Smartphone Dengan Kualitas
Hubungan Cross-Sectional
Yang Dependence, And
Kualitas Tidur Yang Buruk
- Pin-Hsuan Health-Related S : Random
Tidur,Ketergantu Lebih Tingkat
Lin Behaviors In samping
Female Junior Ketergantungan
ngan Smartphone, V : Kualitas
College Students Smartphone Yang
Dan Perilaku Tidur,Ketergantu
Yang ngan Smartphone, Lebih Besar
Berhubungan Dan Perilaku Dibandingkan Subjek
Dengan Yang Dengan Kualitas
Kesehatan Di Berhubungan Tidur Yang Baik
Indonesia Dengan Dengan Nilai P Value
Mahasiswi Junior Kesehatan
0,025
I : menggunakan
lembar kuesioner 2. Semakin Rendah
Ketergantungan
A : Fisher’s
exact test Smartphone Dan
Semakin Baik
Perilaku Yang
Berhubungan Dengan
Kesehatan, Semakin
Baik Kualitas Tidur
Individu.
Selanjutnya, Tingkat
Ketergantungan
Smartphone Dan
HPLP Secara
Keseluruhan Skor
Ditemukan Sebagai
Prediktor Kualitas
Tidur.

- Yunda Riana Vol 8, No. 3 Hubungan Antara Untuk Mengetahui D : Deskriptif 1. Terdapat Hubungan
5 Google
Dini Hariani 2019 Penggunaan Hubungan Antara Analitik Dengan Yang Signifikan
Scholar
- Agustine Smartphone Penggunaan Pendekatan Antara Pengguna-An
Mahardika Dengan Kualitas Smartphone Smartphone Dengan
Crossectional.
- AA Ayu Niti Tidur Pada Siswa Dengan Kualitas Kualitas Tidur Pada
Wedayani SMAN 1 Tidur Pada Siswa S : Menggunakan Siswa SMAN
Mataram Di Kota SMAN 1 Mataram Di Kota
Teknik Purposive
Mataram Dan Mataram Di Kota Mataram Dan SMAN
SMAN 1 Mataram Dan Sampling Dengan 1 Gunungsari Di
Gunungsari Di SMAN 1 Kabupaten Lombok
V : Penggunaan
Kabupaten Gunungsari Di Barat Dengan P Alue
Smartphone
Lombok Barat Kabupaten 0,017
Dengan Kualitas
Lombok Barat 2. Hasil Penelitian
Tidur Didapat Lebih
Banyak Sisa Yang
I : Lembar
Mengalami
Kuesioner Kecanduan
Smartphone
A : Uji Korelasi
Gamma

Clauthya M. Vol. 8, No. Hubungan Antara


6 Untuk D : Desain Cross 1. Hasil Penelitian Goggle
Pandey*, Budi 2 2019 Kecanduan
Mengetahui Sectional Study Didpaat Ada scholar
T. Ratag*, Fima Smartphone
Hubungan Antara Hubungan Antara
L.F.G. Langi*. Dengan Kualitas S ; total populasi
Kecanduan Kecanduan
Tidur Pada Siswa
Smartphone V : Kecanduan Smartphone Dengan
Sma Negeri 1
Dengan Kualitas Smartphone Kualitas Tidur P
Maesaan
Tidur Pada Siswa Dengan Kualitas Value 0,000
Kabupaten
Sma Negeri 1 Tidur
Minahasa Selatan 2. Dari Hasil Peneltiian
Maesaan
I : lembar Didpaat Siswa
Kabupaten
kuesioner Dengan Kecanduan
Minahasa Selatan
Smartphone Dan
A : Uji Statistik
Kualitas Buruk
Chi-Square.
Sama-Sama Memiliki
Presentase Yang
Tinggi
3.2 Tabel Temuan Artikel
DAFTAR PUSTAKA

AA Ayu Niti Wedayani, Yunda Riana Dini Hariani dan Agustine Mahardika
(2019). Hubungan Antara Penggunaan Smartphone Dengan Kualitas Tidur
Pada Siswa SMAN 1 Mataram Di Kota Mataram Dan SMAN 1
Gunungsari Di Kabupaten Lombok Barat. Vol.8. No.3.

Alyousefi, Fahdah A, Alshobaili dan Nada A (2019). The Effect Of Smartphone


Usage At Bedtime On Sleep Quality Among Saudi Non- Medical Staff At
King Saud University Medical City. Vol. 8, No. 6.

Amalia, 2017. Penggunaan Interenet Sebagai Sumber Belajar Untuk


Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Akselerasi Kelas XI Pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Malang

Anita E Dundu Bery J Lombogia dan Barnabas H R Kairupan (2018). Hubungan


Kecanduan Internet Dengan Kualitas Tidur Pada Siswa Sma Kristen 1
Tomohon. Vol. 1, No. 2

Armaya Jarmi, Sri Intan Rahayu Ningsih. 2017. HUBUNGAN PENGGUNAAN


GADGET DENGAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA. Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh

Asmadi, 2008. Neurologi klinis dasar. Jakarta : Dian Rakyat Darmojo, R.B
Martono, 2004, Buku Ajar Geriatri. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Cha SS, Seo BK (2018). Smartphone use and smartphone addiction in middle
school students in Korea: Prevalence, social networking service, and game
use. Health psychology open ;5(1):2055102918755046.

Clauthya M. Pandey, Budi T. Ratag, Fima L.F.G. Langi (2019). Hubungan Antara
Kecanduan Smartphone Dengan Kualitas Tidur Pada Siswa Sma Negeri 1
Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan. Vol.8. No.2.

Fima L.F.G. Langi Faradian Tarlemba dan Afnal Asrifuddin (2018). Hubungan
Tingkat Stres Dan Kecanduan Smartphone Dengan Gangguan Kualitas
Tidur Pada Remaja Di Sma Negeri 9 Binsus Manado. Vol. 7, No. 5.

Guyton, A.C. & Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta : EGC.

Haug S, Castro RP, Kwon M, Filler A, Kowatsch T, Schaub MP (2015).


Smartphone use and smartphone addiction among young people in
Switzerland. Journal of behavioral addictions 4(4):299–307.

Hidayat, A.A. 2014. Metode penelitian keperawatan dan teknis analisis data.
Jakarta : Salemba Medika.
Hidayat, O. & Fourianalistyawati, E. (2017). Peranan Mindfulness Terhadap Stres
Akademis Pada Mahasiswa Tahun Pertama.Jurnal Psikogenesis, IV.

Indarwati, Nova. 2012. Hubungan Antara Kualitas tidur Mahasiswa yang


mengikuti UKM dan tidak mengikuti UKM pada Mahasiswa Reguler.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), 2017.


Prevalensi penggunaan smartphone di asia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), 2018.


Penggunaan smartphone di indonesia.

Kurugodiyavar MD, Sushma H, Godbole M, Nekar MS. 2017. Impact of


smartphone use on quality of sleep among medical students. International
Journal Of Community Medicine And Public Health.

Muflih Muflih 1* , Hamzah Hamzah 2 , Wayan Agus Puniawan3


PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN INTERAKSI SOSIAL PADA
REMAJA DI SMA NEGERI I KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA.
Universitas Respati Yogykarta.

Oulasvirta A, Rattenbury T, Ma L, Raita E. 2012. Habits make smartphone use


more pervasive. Personal and Ubiquitous Computing.

Pin-Hsuan, Lin Po-Yu Wang, Kai-Li Chen dan Shang-Yu Yang (2019).
Relationship Of Sleep Quality, Smartphone Dependence, And Health-
Related Behaviors In Female Junior College Students. Vol. 14, No. 4.

Putra, S.R. 2011. Tips Sehat dengan Pola Tidur dan Cerdas. Yogyakarta : Biru.

Putri A.Y. 2018. Hubungan antaran Kecanduan Smartphone dengan Kualitas


Tidur pada Remaja. Surabaya. Unversitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya

Saiful. (2010). Terlalu lama bermain video game.


http://www.health.okezone.com.

Susi Arifiya Fitri. 2017. Pengaruh Smartphone Terhadap Perubahan Prestasi


Mahasiswa. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

Tawitjere O.T, dkk. 2017. Hubungan Lama Penggunaan Gadget dengan Insomnia
pada Siswa di SMA Negeri 1 Kawangkoan. Ejournal keperawatan (e-Kp)
Vol 5, Nomor 1

Uswatun. 2015. Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Aktifitas Kehidupan


Siswa. Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai