Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN DOROTHEA OREM


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Falsafah Dan Teori Keperawatan
Dosen : Lina Madyastuti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Oleh :
1. Hadi Wiranto
2. Dela Sifa Salma

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GRESIK
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah
nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Makalah
Teori Keperawatan Dorothea Orem ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah falsafah dan teori keperawatan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang teori keperawatan menurut Dorothea
E. Orem bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Lina Madyastuti, S.Kep.,Ns,M.Kep ,
selaku dosen mata kuliah falsafah dan teori keperawatan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Gresik, 2 Oktober 2019


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................
1.3 TUJUAN PENULISAN...............................................................
BAB 2 2.1 BIOGRAFI DOROTHEA OREM...............................................
2.2 DEFINISI KEPERAWATAN MENURUT OREM....................
2.3 KONSEP SENTRAL OREM.......................................................
2.3.1 MANUSIA....................................................................
2.3.2 MASYARAKAT/LINGKUNGAN...............................
2.3.3 KESEHATAN...............................................................
2.3.4 KEPERAWATAN........................................................
2.4 KONSEP TEORI KEPERAWATAN DOROTHEA OREM......
2.4.1 SELF CARE..................................................................
2.4.2 SELF CARE DEFISIT.................................................
2.4.3 NURSING SYSTEM....................................................
2.5 TUJUAN KEPERAWATAN MODEL OREM...........................
2.5.1 TUJUAN SECARA UMU............................................
2.5.2 TUJUAN YANG DITERAPKAN DALAM
PRAKTEK KELUARGA......................................................
BAB 3 3.1 APLIKASI MODEL TEORI OREM...........................................
3.1.1 UNIVERSAL SELF CARE REQUISITES..................
3.1.2 DEVELOPMENT SELF CARE REQUISITES...........
3.1.3 HEALTH DEVIATION SELF CARE REQUISITE....
BAB 4 4.1 KESIMPULAN............................................................................
4.2 SARAN........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa
aspek realitas keperawatan yang bertujuan untuk menggambarkan
fenomena, menjelaskan hubungan-hubungan antar fenomena,
memprediksi risiko-risiko dan menetapkan asuhan keperawatan (Afaf
Ibrahim Meleis, 1997).
Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi
yang sulit untuk dijelaskan dan diselesaikan. Namun, keperawatan
memiliki teori-teori keperawatan yang bisa digunakan untuk
menjelaskannya dan memberi solusi yang tepat untuk penyelesaiannya.
Para ahli teori keperawatan mengemukakan berbagai solusi yang bisa
diterapkan di berbagai macam lingkup keperawatan. Teori-teori tersebut
terus dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan keperawatan.
Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak
digunakan dalam tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothea E.Orem.
Dalam teori self care-nya ia menganggap bahwa perawatan diri merupakan
suatu kegiatan membentuk kemandirian individu yang akan meningkatkan
taraf kesehatan. Sehingga bila mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan
dari perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali. Teori ini
merupakan suatu pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan bukan
menempatkan klien pada posisi bergantung karena self care merupakan
perilaku yang dapat dipelajari.
Teori Dorothea Orem merupakan teori yang cukup menarik untuk
dikaji dan dibahas karena termasuk teori yang cukup banyak digunakan
dalam praktik keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa pembahasan masalah yang berhubungan dengan Teori Model
Keperawatan Dorothea Orem menghasilkan pokok masalah inti
pembahasan karya tulis ini yaitu :
1.2.1 Bagaimana biografi Dorothea Orem
1.2.2 Apa definisi keperawatan menurut Orem
1.2.3 Sebutkan konsep sentral Orem
1.2.4 Bagaimana konsep teori keperawatan Dorothea Orem
1.2.5 Apa tujuan keperawatan model Orem
1.2.6 Bagaimana aplikasi model teori Orem

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan pembuatan makalah ini bertujuan untuk:
1.3.1 Menjelaskan mengenai biografi Dorothea Orem.
1.3.2 Menjelaskan penegertian keperawatan menurut Dorothea Orem
1.3.3 Mendiskripsikan Konsep sentral Dorothea Orem.
1.3.4 Mendiskripsikan konsep teori keperawatan Dorothea Orem.
1.3.5 Menyebutkan tujuan teori keperawatan model Dorothe Orem.
1.3.6 Menerangkan aplikasi model teori Dorothea Orem.
BAB 2

2.1 BIOGRAFI DOROTHEA OREM

Dorothea Orem mempunyai nama lengkap Dorothea Elizabeth Orem.


Yang lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland. Ayahnya seorang pekerja
bangunan dan ibunya sebagai seorang ibu rumah tangga. Orem merupakan anak
kedua dari dua bersaudara. Beliau memulai karier keperawatannya sejak terdaftar
sebagai siswa di Providence Hospital School of Nursing di Washington DC pada
tahun 1930. Selama perjalanan karirnya, beliau telah bekerja sebagai staf perawat,
perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan.
Berikut adalah pendidikan, karir hingga pencapaian yang telah beliau peroleh:
1. Menyelesaikan B.S.N Ed pada tahun 1939 dan M.S.N Ed pada tahun 1945,
keduanya di Chatolic University of America.
2. Tahun 1958 – 1959, beliau menjabat sebagai konsultan di departemen
kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpatisipasi pada
proyek pelatihan perawatan.
3. Tahun 1959, konsep keperawatan Beliau dipublikasikan untuk pertama
kalinya.
4. Tahun 1965, Beliau bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika dan
membentuk model teori keperawatan komunitas.
5. Tahun 1968, beliau membentuk kelompok konferensi perkembangan
keperawatan, yang menghasilkan kerjasama tentang keperawatan dan
disiplin keperawatan.
6. Tahun 1971, Beliau mengembangkan konsep keperawatan tentang
perawatan diri sendiri dan dipublikasikan dalam keperawatan.
7. Honorary Doctorates (Dokter Kehormatan), Doctor of Science dari
Georgetown University pada tahun 1976, dan dari Incarnate Word College
in San Antonio Texas pada tahun 1980 dan mendapat gelar penghargaan
dari alumni Universitas Katolik tentang teori keperawatan.
8. Tahun 1988, Doctor of Humane Letters dari Illinois Wesleyan University,
Bloomington, Illinois.
9. Tahun 1985, Beliau mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga
teori, yaitu : teori self-care, teori self-care defisit, dan teori sistem
keperawatan.
10. Tahun 1998, Doctor Honoris Causae, University of Missouri-Columbia.
Dr. Dorothea Orem terus mengembangkan teori ini dan akhirnya dapat
menyelesaikannya sampai edisi ke enam buku yang berjudul “Nursing : Concept
of Practice”, yang kemudian dipublikasikan Mosby pada Januari 2001.Beliau
meninggal pada 22 Juni 2007 pada usia 93 tahun, di kediamannya di Savannah,
Amerika Serikat.
2.2 Definisi Keperawatan Menurut Orem
Menurut Orem, teori keperawatan adalah pelayanan manusia yang
berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya
secara terus menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, agar bisa
sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya
(Orem, 1971).
Menurut Orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan. Bahwa
setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga dapat
membantu individu untuk memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraannya, Oleh karena itu, teori ini dikenal sebagai Self Care (perawatan
diri) atau Self Care Defisit Teori. Orang dewasa dapat merawat diri mereka
sendiri, sedangkan bayi, lansia, dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk
memenuhi aktivitas Self Care mereka.
2.3 Deskripsi konsep sentral Orem
2.3.1 Manusia
Suatu kesatuan yang berfungsi secara biologis, simbolik dan sosial serta
berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait dengan :
a. Udara
b. Air
c. Makanan
d. Eliminasi
e. Kegiatan dan istirahat
f. Interaksi sosial
g. Pencegahan terhadap bahaya kehidupan
h. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
2.3.2 Masyarakat/lingkungan
Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi dan
interaktif
2.3.3 Kesehatan
Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang
berkembang dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik,
psikologi, interpersonal dan sosial kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan
tentang kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya. Kesejahteraan
merupakan suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman yang menyenangkan dan
berbagai bentuk kebahagiaan lain seperti pengalaman spiritual, gerakan untuk
memenuhi ideal diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan.
2.3.4 Keperawatan
Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan
sepenuhnya atau sebagian pada bayi, anak dan orang dewasa ketika mereka, orang
tua mereka, wali atau orang dewasa lain yang bertanggung jawab terhadap
perawatan pada mereka tidak lagi mampu merawat atau mengawasi mereka.
Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja dan
mempunyai tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki
kecerdasan serta tindakan yang memungkinkan pemulihan kondisi secara
manusiawi pada manusia dan lingkungannya.
2.4 Konsep teori keperawatan Dorothea Orem
Pandangan teori Dorothea Orem adalah tatanan pelayanan keperawatan
yang ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan
keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya sendiri.
Teori ini mengacu pada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan
menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self
Care Deficit of Nursing.
Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu ;
2.4.1 Perawatan Diri Sendiri (Self Care)
Self care (perawatan diri) merupakan suatu kontribusi
berkelanjutan terhadap orang dewasa bagi eksistensinya, kesehatannya,
dan kesejahteraannya. Self care ini menggambarkan dan menjelaskan
manfaat perawatan diri guna mempertahankan hidup, kesehatan, dan
kesejahteraannya. Jika dilakukan secara efektif, upaya perawatan diri ini
dapat memberi kontribusi bagi perkembangan manusia itu sendiri.
Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care
meliputi :
1. Self care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu yang
juga dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi
serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta
kesejahteraan.
2. Self care agency merupakan suatu kemampuan individu dalam
melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh
usia, status perkembangan, pengalaman hidup, sosiokultural,
kesehatan, sumber daya yang tersedia dan lain-lain.
3. Adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri
yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu
tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan
metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
4. Kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang
ditunjukkan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang
bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan
manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh. Self
care yang bersifat universal itu adalah aktivitas sehari-hari
dengan mengelompokkannya ke dalam kebutuhan dasar
manusia. Sifat dari self care selanjutnya adalah untuk
perkembangan kepercayaan diri serta ditujukan pada
penyimpangan kesehatan yang memiliki ciri perawatan yang
diberikan dalam kondisi sakit maupun dalam proses
penyembuhan.
Perawatan diri sendiri memiliki beberapa prinsip, yaitu:
a. Perawatan diri yang dilakukan secara holistik.
b. Perawatan diri dilakukan sesuai dengan tahap tumbuh kembang
manusia.
c. Perawatan diri dilakukan karena adanya masalah kesehatan atau
penyakit dengan tujuan mencegah penyakit dan meningkatkan
kesehatan.
2.4.2 Self Care Defisit
Merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum, dimana
segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan
dibutuhkan yang dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau
kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya pemikiran penurunan
kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care,
baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan perawatan diri
serta membantu dalam proses penyelasaian masalah, Orem memiliki
metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk
orang lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi support,
meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi
serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.
Dalam praktek keperawatan Orem melakukan identifikasi kegiatan
praktek dengan melibatkan pasien dan keluarga dalam pemecahan
masalah, menentukan kapan dan bagaimana pasien memerlukan bantuan
keperawatan, bertanggung jawab terhadap keinginan, permintaan, serta
kebutuhan pasien, mempersiapkan bantuan secara teratur bagi pasien dan
mengkoordinasi serta mengintegrasikan keperawatan dalam kehidupan
sehari-hari pada pasien dan asuhan keperawatan diperlukan ketika klien
tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan,
dan sosial.
2.4.3 Nursing System ( Sistem Keperawatan)
Adalah kemampuan perawat dalam membantu klien dalam
memenuhi kebutuhan dan kemungkinan defisit kemampuan merawat diri
di kemudian hari. Sampai di mana kemampuan klien merawat diri ikut
terlibat dalam proses pemenuhan kebutuhan perawatan diri akan
membantu perawat menentukan kompensasi mana yang tepat untuk klien
sesuai dengan keterbatasannya.
Dalam pandangan teori sistem ini Orem memberikan identifikasi
dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya :
1. Total Compensatory
(sistem bantuan secara keseluruhan)
Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan
memberikan bantuan secara penuh kepada pasien dikarenakan
ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan keperawatan
secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan,
pengontrolan dan ambulasi, serta adanya manipulasi gerakan.
2. Partially Compensatory System
(sistem bantuan secara sebagian)
Merupakan sistem dalam memberikan perawatan diri secara
sebagian saja dan ditujukan pada pasien yang memerlukan bantuan
secara minimal. Seperti contohnya pasien ini memiliki kemampuan
seperti cuci tangan, gosok gigi, akan tetapi butuh pertolongan
perawat dalam ambulasi dan melakukan perawatan luka.
3. Educative/Supportive Compensatory
(Kompensasi berupa Pendidikan/dukungan)
Perawat di sini lebih bertujuan untuk memberikan
pendidikan, informasi dan dukungan kepada klien mengenai apa
yang dibutuhkannya dalam pemenuhan perawatan diri sehingga
klien mampu melaksanakan perawatan mandiri. Pemberian sistem
ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi dalam
pengaturan kelahiran.
Dalam pandangan tentang teori dan konsep keperawatan, Orem
mempunyai pandangan bahwa teori dan konsep dilakukan untuk merefleksikan
antara individu dengan lingkungan, menggambarkan apa yang mereka lakukan,
menggunakan kreasi dalam berpikir dan berkomunikasi, serta dalam melakukan
perbuatan seharusnya sesuai dengan diri dan lingkungan sehingga dalam
prakteknya Orem menggunakan langkah dalam proses keperawatan dengan
menentukan diagnosis dan perintah, menentukan mengapa keperawatan
dibutuhkan, menganalisis dan menginterpretasikan dengan membuat keputusan,
merancang sistem perawatan dengan merencanakan perawatan sesuai dengan
sistem perawatan yang dibutujkan, mengusahakan dalam peraturan dan
pengontrolan perawatan yang akan diberikan dalam memenuhi keterbatasan
perawatan diri sendiri, mengatasi masalah keterbatasan serta mempertahankan dan
menjaga kemampuan pasien dalam perawatan diri.

2.5 Tujuan Keperawatan pada Model Orem


2.5.1 Tujuan keperawatan pada model Orem secara umum:
1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk
memenuhi tuntutan self care.
2.5.2 Tujuan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan
kedalam praktek keperawatan keluarga/ komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluraga untuk keperawatan mandiri
secara terapeutik.
2. Menolong klien bergerak kearah tindakan- tindakan asuhan
mandiri.
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluraganya
yang mengalami gangguan secara kompeten.
4. Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model
orem’s yang diterapkan pada praktek keperawatan keluarga/
komunitas adalah:
a. Aspek interpersonal : hubungan didalam keluarga.
b. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat
disekitarnya.
c. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga
sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi.
d. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik
dasar yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan
kompres secara benar.
BAB 3
3.1 Aplikasi Model Teori Orem
Klien dewasa dengan diabetes melitus menurut teori self care Orem
dipandang sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk merawat dirinya
sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan serta mencapai
kesejahteraan.
Kondisi klien yang dapat mempengaruhi self-care dapat berasal dari faktor
internal (dari dalam diri individu) dan eksternal (dari luar diri individu), faktor
internal meliputi usia, tinggi badan, berat badan, budaya/suku, status perkawinan,
agama, pendidikan dan pekerjaan. Adapun faktor luar meliputi dukungan keluarga
dan budaya masyarakan dimana klien tinggal.
Klien dengan kondisi tersebut membutuhkan perawatan diri yang bersifat
berkelanjutan. Adanya perawatan diri yang baik akan mencapai kondisi yang
sejahtera.
Klien membutuhkan tiga kebutuhan self care berdasarkan teori Orem
yaitu:
3.1.1 Universal self care requisites
(Kebutuhan perawatan diri secara menyeluruh)
Kondisi yang seimbang.
3.1.2 Development self care requisites
(Kebutuhan perawatan diri pengembangan)
Fungsi klien sesuai dengan fungsi perannya. Perubahan fisik pada
klien Diabetes Melitus antara lain menimbulkan peningkatan dalam rasa
haus, peningkatan selera makan, keletihan, kelemahan, luka pada kulit
yang lama penyembuhannya, infeksi vagina atau pandangan pada mata
berakibat mata kabur.
3.1.3 Health deviation self care requisite
(Kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan)
Penyimpangan kesehatan seperti adanya Sindrom Hipergilkemik
(kumpulan penyakit akibat peningkatan kadar gula dalam darah) yang
dapat menimbulkan kehilangan cairan dan elektrolit (dehidrasi), hipotensi
(tekanan darah rendah) ,perubahan sensorik (perubahan pada indera
perasa), kejang-kejang, takikardi (frekuensi jantung yang meningkat) dan
hemiparesis (kelumpuhan separu badan). Klien Diabetes Melitus akan
mengalami penurunan pola makan dan adanya komplikasi yang dapat
mengurangi kerharmonisan pasangan dalam melakukan hubungan intim
(misal infeksi vagina dan bagian tubuh lainnya).
Ketidakseimbangan baik secara fisik maupun mental yang di alami oleh
klien dengan Diabetes Melitus menurut Orem disebut dengan self care-deficit.
Menurut Orem peran perawat dalam hal ini yaitu mengkaji klien sejauh mana
klien mampu untuk merawat dirinya sendiri dan mengklasifisikannya sesuai
dengan klafisikasi kemampuan klien.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada dasarnya teori Dorothea Orem dengan Self-Care Dependent-
Care Nursing, mencoba memberikan pelayanan keperawatan dengan
memunculkan potensi dari tiap klien yang terganggu karena kondisi
sakitnya. Teori Dorothea Orem menjelaskan bahwa proses keperawatan
akan terjadi ketika kemampuan klien dalam memenuhi kondisnya yang
terganggu. Dalam teori ini disebutkan bahwa kemampuan seseorang dalam
memberikan pealayanan terhadap dirinya sendiri itu akan di pengaruhi
oleh kebutuhan dasar yang dependen, artinya kebutuhan dasar manusia
akan tepat porsi kebutuhanya dalam kondisi apapun seorang klien. Selain
kebutuhan self care juga di pengaruhi self care agency, yaitu kekempuan
seseorang untuk memenuhi kebutuhanya sendiri. Hal ini tidak bersifat
dependen, artinya kemampuan ini akan terganggu bila keadaan tubuh dari
klien terganggu. Disaat self care agency tidak mampu memenuhi
kebutuhanya maka perawat yang bertindak sebagai nursing agency harus
mampu memberikan bantuan pada klien tapi lebih pada sisi self care
agency nya, maksudnya tidak langsung diberikan pemenuhan
kebutuhanya.

4.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca. Dengan adanya makalah yang kami buat ini para
pembaca dapat mengerti serta lebih faham mengenai Teori Model
Dorothea Orem. Dan tentunya makalah ini tidak luput dari kekurangan,
dan oleh sebab itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/WarnetRaha/biografi-dorothea-e-orem
https://web.facebook.com/notes/nuna-nova/teori-dan-model-konsep-keperawatan-
dorothea-orem/512971832117699/?_rdc=1&_rdr
https://www.kompasiana.com/www.allenlintang.com/550115fc8133112019fa817
e/orem-s-theory#
http://lettre-de-raphael.blogspot.com/2013/06/teori-keperawatan-dorothea-
orem.html

Anda mungkin juga menyukai