Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP LEGAL ETIS PADA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM KONTEKS KEPERAWATAN
Kelompok 2
Anggota :
1. Aina Hariana
2. Nanda Surya
3. Ifa Hasnatul Riza
4. Elena Safitri
5. Dzulhijjah Riski Nasution
6. Muliady
7. Fahrul Miranda
8. Emma Agustina
9. Mifta Ulfa
10. Rini Mastura
11. Aminatar Rakhiah
12. Muhammad Ilham Muslim
13. Nelly Yusnita

Tutor : Ns.Andara Maurissa, MNS


DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Pengambilan keputusan merupakan suatu tindakan yang
melibatkan berbagai komponen yang harus
dipertimbangkan secara matang oleh perawat, terutama
yang terkait dengan permasalahan pada tatanan klinik.
(Sumijatun, 2012)

 Pengambilan Keputusan adalah suatu rangkaian kegiatan


memilih alternatif atau kemungkinan.
(Kepner dan George)
1. PRINSIP MORAL DAN ETIKA
 Etika adalah studi tentang perilaku, karakter, dan motif
yang baik, serta ditekankan pada penetapan apa yang
baik dan berharga bagi semua orang (Potter&Perry,
2005).

Etik berhubungan erat dengan Nilai, Moral, dan Norma


Masyarakat.
1. Nilai
2. Moral
3. Norma Masyarakat
2. KODE ETIK
 Kode Etik adalah suatu tatanan tentang prinsip-prinsip
yang telah diterima oleh suatu profesi.
(Potter&Perry, 2005)

 Kode etik keperawatan Indonesia


(Priharjo, 1995)
a. Perawat dan Individu
b. Perawat dan Praktik
c. Perawat dan Masyarakat
d. Perawat dan Sejawat
e. Perawat dan Profesi
3. PRINSIP ETIK KEPERAWATAN
a) Otonomy
b) Kebaikan (beneficence)
c) Keadilan (Justice)
d) Tidak mencederai (Nonmaleficience)
e) Kejujuran (Veracity)
f) Kesetiaan (Fidelity)
g) Kerahasiaan (Confidentiality)
h) Accountability (Akuntabilitas)

(Potter&Perry, 2006)
4. PRINSIP LEGAL DAN ILEGAL
 Prinsip Legal
1. Pertanggunggugatan
Tanggung gugat artinya dapat memberikan alasan atas
tindakannya. (Potter&Perry, 2005)
2. Pertanggungjawaban
Tanggung jawab mengacu pada pelaksanaan tugas yang
dikaitkan dengan peran tertentu perawat. (American
Nurses Associatioon, 1985)
PRINSIP ILEGAL
A. Malpraktek
1. Pengertian
Malpraktek adalah tindakan yang salah oleh perawat
pada waktu menjalankan praktek keperawatan yang
menyebabkan kerusakan ata kerugian bagi kesehatan
dan kehidupan pasien/klien serta menggunakan
keahlian keperawatan untuk kepentingan pribadi.
(Deden Dermawan, 2013)
2. Penyebab Malpraktik

Malpraktik terjadi karena tenaga


kesehatan/perawat dalam memberikan pelayanan
kesehatan lalai, lupa, dan gagal dalam
mengkomunikasikan atau memberi informasi
secara lengkap dan jelas atas prosedur tindakan
yang akan dilakukan terhadap pasien beserta
efek samping yang menyertainya.
(Deden Dermawan, 2013)
3. Jenis Malpraktek

1. Malpraktek kriminal
Adalah kesalahan dalam menjalankan praktek yang
berkaitan dengan pelanggaran hukum pidana.

2. Malpraktek Sipil
Dasar hukum malpraktik sipil adalah hukum perdata.
1. Adanya kontrak teraupetik perawat pasien dimana perawat
perawat bersedia memberikan pelayanan perawatan kepada
pasien dan pasien bersedia membayar sejumlah honor
kepada perawat tersebut
2. Pasien yang merasa dirugikan berhak menggugat ganti rugi
kepada perawat yang tidak melaksanakan kewajiban
kontraknya
3. Malpraktik administratif
Apabila seseorang melanggar hukum administrasi

(Deden Dermawan, 2013)


B. Neglected (Kelalaian)
1. Pengertian
Kelalaian adalah segala tindakan yang dilakukan dan
dapat melanggar standar sehingga mengakibatkan
cidera/kerugian orang lain (Sampurno, 2005).
2. Jenis-jenis kelalaian
Bentuk-bentuk dari kelalaian menurut Sampurno (2005),
sebagai berikut :
1. Malfeasance
2. Misfeasance
3. Nonfeasance
3. Bentuk Kelalaian dalam Keperawatan
Beberapa situasi yang berpontesial menimbulkan
tindakan kelalaian dalam keperawatan diantaranya
yaitu :
1) Kesalahan Pemberian Obat
2) Mengabaikan Keluhan Pasien
3) Kesalahan mengidentifikasi masalah klien:
Kemungkinan terjadi pada situasi RS yang cukup
sibuk, sehingga kondisi pasien tidak dapat secara
rinci diperhatikan

(Kozier, 1991)
4. Dampak Kelalaian
Kelalaian yang dilakukan oleh perawat akan
memberikan dampak yang luas, tidak saja kepada
pasien dan keluarganya, juga kepada pihak Rumah
Sakit, Individu perawat pelaku kelalaian dan terhadap
profesi. Selain gugatan pidana, juga dapat berupa
gugatan perdata dalam bentuk ganti rugi.
(Sampurna, 2005)

Anda mungkin juga menyukai