• PROFESI KEPERAWATAN
MEMILIKI KONTRAK
KEPERAWATAN SOSIAL DENGAN
MASYARAKAT
• Etika Keperawatan
Etika keperawatan adalah norma-norma yang
dianut perawat dalam bertingkah laku dengan
pasien, keluarga, kolega, atau tenaga
kesehatan lainnya di suatu pelayanan
keperawatan yang bersifat profesional.
• Perilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari
pasien, perawat dan interaksi sosial dalam
lingkungan.
• Kode Etik Keperawatan
Kode etik keperawatan merupakan suatu
pernyataan komprehensif dari profesi yang
memberikan tuntutan bagi anggotanya
dalam melaksanakan praktek
keperawatan, baik yang berhubungan
dengan pasien, keluarga, masyarakat,
teman sejawat, diri sendiri dan tim
kesehatan lain.
• Fungsi Kode Etik Keperawatan
1. Memberikan dasar dalam mengatur hubungan
antara perawat, pasien, tenaga kesehatan lain,
masyarakat dan profesi keperawatan
Euthanasia aktif tidak langsung, yang menunjukkan bahwa tindakan medis yang dilakukan tidak
akan langsung mengakhiri hidup pasien, tetapi diketahui bahwa risiko tindakan tersebut dapat
mengakhiri hidup pasien. Misalnya, mencabut oksigen atau alat bantu kehidupan lainnya.
• EUTHANASIA PASIF
Euthanasia pasif adalah perbuatan menghentikan atau mencabut segala tindakan atau
pengobatan yang perlu untuk mempertahankan hidup manusia, sehingga pasien diperkirakan
akan meninggal setelah tindakan pertolongan dihentikan.
• EUTHANASIA VOLUNTER
Euthanasia jenis ini adalah Penghentian tindakan pengobatan atau mempercepat kematian atas
permintaan sendiri.
• EUTHANASIA INVOLUNTER
Euthanasia involunter adalah jenis euthanasia yang dilakukan pada pasien dalam keadaan tidak
sadar yang tidak mungkin untuk menyampaikan keinginannya. Dalam hal ini dianggap famili
pasien yang bertanggung jawab atas penghentian bantuan pengobatan. Perbuatan ini sulit
dibedakan dengan perbuatan kriminal.
Hukum yang mengatur euthanasia
UU Euthanasia Pasal 344 KUHP berbunyi
“Barangsiapa menghilangkan nyawa
orang lain atas permintaan orang itu
sendiri ,yang disebutkannya dengan nyata
dan sungguh-sungguh, dihukum penjara
selama-lamanya 12 tahun
Transplantasi organ
• Donor organ atau lebih sering disebut transplantasi adalah pemindahan suatu
jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya
sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan dan kondisi tertentu. Syarat
tersebut melipui kecocokan organ dari don
• Pada Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pelaksanaan
transplantasi diatur dalam Pasal 34 yang berbunyi:
• Pasal 34 Ayat (1): Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk
itu dan dilakukan di sarana kesehatan tertentu.
• Pasal 34 Ayat (2): Pengambilan organ dan atau jaringan tubuh dari seorang donor
harus memperhatikan kesehatan donor yang bersangkutan dan ada persetujuan
donor dan ahli waris atau keluarganya.
• Pasal 34 Ayat (3): Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan
• transplantasi sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) dan Ayat (2) ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah..
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TRANSPLANTASI
4. Isograft
Transplantasi Singenik yaitu pempindahan suatu jaringan atau organ
dari seseorang ke tubuh orang lain yang identik. Misalnya masih
memiliki hubungan secara genetik.
1. Adaptasi Donasi yaitu usaha dan kemampuan
menyesuaikan diri orang hidup yang diambil jaringan atau
organ tubuhnya, secara biologis dan psikis, untuk hidup
dengan kekurangan jaringan atau oragan.
• Peralatan sinar X
ABORSI
Jika aborsi untuk alasan medis, aborsi adalah legal, untuk korban
perkosaan, masih di grey area, aborsi masih diperbolehkan
Penyebab Aborsi
Karakteristik ibu hamil dengan aborsi yaitu:
a) Umur Dalam kurun reproduksi
b) Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat Jarak kehamilan kurang
dari 2 tahun
c) Paritas ibu Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan
pertumbuhan janin dan perdarahan saat persalinan karena
keadaan rahim biasanya sudah lemah
d) Riwayat Kehamilan yang lalu
Jenis-Jenis Aborsi
a. Aborsi Alamiah atau Spontan
Aborsi alamiah / spontan berlangsung tanpa tindakan
apapun (keguguran). Pada umumnya aborsi ini
dikarenakan kurang baiknya kualitas sel telur maupun sel
sperma.
b. Aborsi Medisinalis
Aborsi medisinalis adalah aborsi yang terjadi karena
brbagai alasan yang bersifat medis. Aborsi ini dilakukan
karena berbagai macam indikasi, seperti :
Abortus yang mengancam (threatened abortion) disertai dengan
pendarahan yang terus menerus, atau jika janin telah meninggal (missed
abortion).
c. Aborsi Kriminalis
Pada umumnya aborsi ini terjadi karena janin yang dikandung tidak
dikhendaki oleh karena berbagai macam alasan.
Seperti berkut ini :
1. Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
2. Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan/tidak mau untuk
punya anak lagi.
3. Kehamilan di luar nikah.
4. Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban
ekonomi keluarga.
5. Masalah social misalnya khawatir adanya penyakit
turunan, janin cacat.
GOOD LUCK…..