Disusun oleh:
(20121148)
2020
IDENTITAS BUKU
Ukuran Buku : 16 x 23 cm
ISBN : 978-602-975-595-4
RANGKUMAN BUKU KESEHATAN – KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
(Sistem Pencernaan)
A. Konsep Dasar
kemudian diserap oleh tubuh dengan proses pencernaan melalui mulut sampai dengan
anus. Fungsi utama system pencernaan yaitu mengubah makanan menjadi nutrisi yang
Ada beberapa system dalam organ pencernaan ditubuh kita yaitu terdiri dari mulut,
Alat dalam penghasil getah cerna terbentuk dari beberapa kelenjar, yaitu Kelenjar
ludah, kelenjar getah lambung, kelenjar hati, kelenjar pancreas, dan kelenjar getah
usus.
D. Struktur Pencernaan
esofagus, lambung, usus halus, usus besar, peritoneum, hati, kandung empedu, dan
A. Definisi
Eliminasi Buang Air Besar adalah proses pembuanga sisa metabolisme yang sudah
tidak diperlukan oleh tubuh dari proses pencernaan berupa feses dan urine.
B. Konsep Dasar
Proses pencernaan dimulai dari mulut dan lambung kemudian lanjut ke duodenum
Ada perubahan tanda-tanda dalam eliminasi yaitu dengan masalah dari lambung.
Masalah dilambung bagian lubang membran organ otot muskulus, cairan lambung
diserap dengan volume yang tinggi. Kuncinya adalah membuat cairan dan gas
C. Proses Pencernaan
Pencernaan dimulai dari Mulut, ke esofagus lalu untuk sementara makanan disimpan
didalam perut, selama pencernaan normal chyme meninggalkan lambung dan masuk
ke usus kecil, masuk ke usus halus, duodenum jejenum, ileum, dan usus besar. Pada
usus besar inilah terjadi penyerapan air dan pemilihan organ dalam buang air besar.
Penyerapan rata-rata dalam sehari adalah 55 mEg berupa sodium dan 23 mEg clorida.
D. Proses Defikasi
Sebagian rectum tidak terdapat feses, hal itu akibat spingter fungsional lemah sekitar
20 cm dari anus. Terdapat beberapa refleks yang dibutuhkan untuk terjadinya defekasi
da nada beberapa factor yang mempengaruhi defekasi antara lain; Usia, diet, intake
cairan, aktivitas, fisiologis, dan lain-lain. Dalam eliminasi bowel terdapat pula
A. Pengkajian Peperawatan
dengan tujuan mengumpulkan informasi dan data-data pasien. Ada beberapa tahap
B. Intervensi Keperawatan
Pasien seringkali merasa cemas, dan sudah lansia. Namun persiapan untuk
C. Penatalaksanaan Diagnostik
Ada beberapa tahap yang dilakukan untuk pemeriksaan ini yaitu: Tes diagnostik
radiologic, Analisis lambung, tes stimulasi asam lambung dan pemantauan pH,
terbaru.
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut
lambung yang lama yang disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung,
atau oleh bakteri H. Pylori. Gastritis dapat disbabkan oleh stress, alkohol, obat-obatan,
rokok, terapi radiasi, makanan, refluks isi usus kedalam lambung, dan bakteri. Ketika
seseorang terkena gastritis, dia akan merasa nyeri seperti terbakar, nyeri ulu hati,
anoreksia, sakit kepala, malaise, perut kembung, rasa asam di mulut, hemorhagi, kolik
Ketika mukosa barier ini rusak, HCL akan menyebabkan luka pada pembuluh kecil
Manifestasi patologi awal dari gastritis adalah penebalan, kemerahan pada membrane
fungsi sel utaman dan parietal memburuk. Ketika fungsi sel sekresi asam memburuk,
sel utama dan parietal sekresi lambung menurun secara berangsur. Pendarahan
mungkin terjadi setelah satu episode atau dengan luka yang disebabkan oleh gastritis
kronik.
yang dapat terjadi yaitu Ulkus peptikum dan Pendarahan saluran cerna bagian atas.
Gastritis dapat diketahui dengan beberapa tes diagnostik. Pada tes radiologi, gastritis
endoscopy, gastrocopi ditemukan mukosa yang hiperemik yang merata dan ada
edema dengan karakteristik berair. Pada tes serologis, gastrologic dapat ditemukan
perawat yakni Fokus Pengkajian dan Diagnosa keperawatan. Pada focus pengkajian
perawat bisa menggunakan pola-pola pengkajian yang berjumlah 8 pola antara lain:
a. Pola persepsi kesehatan dan e. Pola tidur dan istirahat
Untuk diagnosa keperawatan terdiri dari proses keperawatan dan merupakan penilaian
klinis tentang apa yang dialami pasien gastritis yaitu Resiko tinggi kekurangan
volume cairan, Nyeri peradangan pada mukosa lambun, Perubahan nutrisi kurang dari
A. Pengertian
Ulkus Peptikum adalah ekskavasi (area berlubang) yang terbentuk dalam dinding
membrane muosa dan dapat meluas sampai lapisan otot/seluruh otot peritoneum.
B. Etiologi
4. Predisposisi
C. Maninfestasi Kinik
Pada beberapa kasus Ulkus Peptikum dapat ditemukan gejala-gejala seperti: nyeri,
Ulkus peptikum terutama terjadi pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini
tidak dapat menahan kerja asam lambung dan pepsin. Hal itu akan menyebabkan
pertahanan normal. Sekresi lambung terdiri dari 3 fase : 1). Fase sefalik (psikis),
2). Fase lambung, 3). Fase usus. Sekresi lambung adalah campuran
mukosa. Mukosa yang tidak dapat dimasuki disebut barier mukosa lambung.
E. Pemeriksaan Diagnostik
Ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui Ulkus peptikum ini
F. Komplikasi
1. Hemorragie– 3. Penetrasi
2. Perforasi
G. Penatalaksanaan
dapat dengan cara: Penurunan stress dan istirahat, Mengehntikan rokok, dan
modifikasi diit. Sedangkan dalam bidang medis dapat dengan cara: Menggunakan
H. Proses Keperawatan
dengan erosi mukosa lambung, Perubahan nutrisi kurang dari tubuh, Ansietas
enteropatogen, termasuk bakteria dan parasite. Diare adalah Keadaan buang air
besar lebih dari 4 kali dan dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Ada beberapa
factor penyebab diare yaitu: Faktor infeksi, factor malabsorbsi, factor makanan,
dan factor psikologis. Ada beberapa tanda-tanda pada saat seseorang mengalami
diare antara lain, Sering buang air besar dengan feses encer, kram abdominal,
berkurang, anus lecet, dan terdapat tanda atau gejala dehidrasi. Diare disebabkan
karena ketidaknormalan absorbs air dan elektrolit. Diare disebabkan karena proses
patologik. Organisme masuk pada mukosa epitel, berkembang biak pada usus dan
menstimulasi cairan dan elektrolit keluar dari sel mukosa. Mekanisme dasar yang
3. Pemeriksaan tinja.
cairan elektrolit, pemberian ASI pada bayi diteruskan jika penyebab bukan dari
ASI medik. Dan utuk pengobatan diare adalah: pengobatan dietik, obat-obatan, dan
pemeliharaan kesehatan, pola nutrisi dan metabolic, pola eliminasi, pola tidur dan
istirahat, dan pola persepsi kognitif. Untuk diagnosa keperawatan dapat diketahui
perawat yakni Kekurangan volume cairan, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
A. Pendahuluan
dijumpai dan merupakan 60% - 70% dari seluruh kasus gawat abdomen. Ileus
adalah gangguan pasase isi usu yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut
B. Definisi
Obstruksi usus adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus
intestinal. Ileus obstruksi adalah sumbatan yang mencegah aliran normal dari isi
C. Klasifikasi
2. Obstruksi paralitik, Suatu keadaan dimana otot-otot tak dapat mendorong isi
usus ke bawah.
D. Etiologi
Tanda dan gejalanya yaitu seperti Nyeri kram, muntah, dehidrasi, syok, konstipasi,
F. Patofisiolog
Patofisiologi ileus obstruktif disebabkan oleh gangguan dari fisiologi normal usus
yang berupa pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi, sehingga terjadi dilatasi
G. Komplikasi
Nekrosis usus, perforasi usus, sepsis, syok dehidrasi, gangguan elektrolit, dan
meninggal.
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan fisik
2. Zpemeriksaan sinar X
3. Pemeriksaan Laboratorium
4. Enema barium
5. Endoskopi abdomen.
I. Penatalaksanaan
intervensi bedah, Decompresi usus melalui NGT, Analgetik bila nyeri, dan
Antibiotik.
J. Fokus Pengkajian
Pengkajian fisik ini difokuskan pada system pencernaan, terutama obstruksi usus.
K. Fokus Intervensi
b. Nyeri.
c. Resiko tinggi infeksi
e. Konstipasi.
A. Pengertian
B. Etiologi
Nyeri pada kuadran kanan bawah, demam ringan, mual muntah, anoreksia, spasme
D. Patofisiologi
oleh hyperplasia dari folikel limfoid merupakan penyebab terbanyak adanya fekalit
E. Komplikasi
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Pemeriksaan Radiologi
4. USG
G. Penatalaksanaan
Keperawatan: Tirah baring dalam posisi fowler medium, Puasa, dan koreksi
cairan elektrolit.
H. Fokus Pengkajian
3. Pemeriksaan fisik.
Hernia adalah benjolan pada tubuh yang terjadi ketika bagian dalam tubuh
menekan bagian otot atau jaringan di sekitarnya yang lemah. Hernia dapat dibagi
menjadi beberapa macam berdasarkan terjadinya, sifat, isi, dan macamnya. Hal
intra abdomen, bawaan sejak lahir, kegemukan, dan lain-lain. Gejala yang
kemungkinan muncul pada penderita hernia yaitu seperti Pasien merasa tidak enak
bila lelah terjadi stangulasi, dan lain-lain. Hernia terjadi karena hasil dari adanya
difek, bisa terjadi karena kelainan kongenital, ataupun terjadi karena kelemahan
otot pada dinding abdomen dan adanya peningkatan tekanan intra abdomen
disebabkan oleh kehamilan kerja keras mengejan pada waktu BAB dan miksi,
batuk menahun.
Hemorroid atau yang dikenal dengan sebutan ambeien adalah Pelebaran pembuluh
darah pada anus yang berbentuk seperti benjolan kecil yang terasa nyeri, gatal, dan
ketidaknyamanan. Hemoroidectomi adalah tindakan pembedahan yang diperlukan
bagi pasien dengan keluhan kronis dan hemoroid. Klasifiksi hemoroid dibagi
mengejan, Banyak duduk, Diare menahun, dll. Gejala yang timbul pada hemorroid
adalah pendarahan, nyeri, dan rasa gatal pada daerah anus. Ada beberapa factor
sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran prostat fibroma uteri
dan tumor rectum. Penyakit hati kronik yang disertai hipertensi portal juga sering
Typhoid Abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terjadi pada
saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan saluran
pencernaan dan gangguan kesadaran. Yang menyebabkan adanya penyakit ini yaitu
melalui berbagai cara yang dikenal dengan 5F yaitu: Food, Fingers, Fomitus, Fly,
dan Feses. adapun tanda dan gejala pada penderita antara lain demam, gangguan
system pencernaan, gangguan kesadaran, nyeri otot dan kepala, bintik merah pada
kulit, dan epistakis, gejalanya prodormal. Komplikasi dapat terjadi di dalam usus
halus dan diluar usus halus. Masalah keperawatan yang perlu diperhatikan adalah
Kebutuhan nutrisi/cairan dan elektrolit, gangguan suhu tubuh, gangguan rasa aman
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difusi pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta
pada hepar dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap
suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak
teratur, istirahat cukup, diit TKTP Rendah garam, nutrisi adekwat, dll. Dan untuk
dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan hati contohnya Aktivitas,
pada penderita hepatitis yaitu perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,
nyeri, hypertermi, keletihan, resiko tinggi kerusakan integritas kulit, dan resiko