Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
Farah Qotrunnada Marpaung (220110180005)
Ni Putu Santhi Dewi S (220110180040)
Nurhalimah Tri Handayani (220110180046)
Siti Noor Sya’fa (220110180081)
Constantius Augusto (220110180092)
Ofni Stephany Lumban Raja (220110180096)
Rizqiani Nurul Fitri (220110180112)
Bella Nadya Shaumy (220110180118)
Aisha Chaerani Murti (220110180139)
Anastasya Peni Kurniawati (220110180142)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERITAS PADJADJARAN
2018
Perkembangan Keperawatan Secara Global
A. Zaman Purba
Mereka juga masih dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap hal ghaib, dalam
hal ini seperti animisme. Mereka percaya bahwa orang sakit itu kerasukan arwah
atau mendapat hukuman dari para dewa. Di Mesir mereka percaya bahwa Dewa
Isis yang memberikan pertolongan dengan menyembuhkan penyakit mereka
disaat waktu tidur. Kuil pertama juga didirikan di Mesir (± 4800 SM) yang
fungsinya sama seperti rumah sakit. Di Babylonia dan Syria, orang-orang sudah
mengetahui cara menahan pendaharan yang keluar dari hidung dan merawat
jerawat di muka (680 SM). Di Tiongkok sama seperti halnya Bangsa Mesir yang
memiliki kepercayaan terhadap dewa, mereka juga percaya bahwa penyakit
disebabkan oleh syetan atau makhluk halus dan akan bertambah parah jika orang
lain memegang orang yang sakit, akibatnya perawat tidak diperkenankan untuk
merawat orang yang sakit. Mereka bahkan sudah mengetahui berbagai penyakit
kelamin seperi gonorhoe dan syphilis. Sedangkan di Yunani, mereka sangat
memuja bahkan memuliakan banyak dewa (polytheisme), mereka menganggap
hygiene merupakan nama dewi kesehatan. Sebagai pemujaan terhada dewa, maka
bangsa Yunani Kuno ini mendirikan sebuah kuil (1134 SM) yang berfungsi
sebagai tempat pengobatan orang sakit dan perawatannya dikerjakan oleh para
budak.
B. Zaman Keagamaan
Para Penguasa budhis di India pada 268 SM hingga 232 SM, mengeluarkan
dekrit untuk membangun Rumah Sakit di sepanjang rute perjalanan para
pengembara, yang dilengkapi dengan obat-obatan dan persedian makanan.
Terdapat pula dokter di Rumah Sakit tersebut.
C. Permulaan Masehi
Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari sifat agamis
menjadi semangat kolonialisme dan imperialisme yang menyebabkan munculnya
banyak peperangan, eksplorasi kekayaan, eksploitasi dan kolonialisme besar-
besaran . Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan
oleh orde-orde agama untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan ini,
dampak negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat yang
berasal dari tempat ibadah. Solusi untuk memenuhi kebutuhan tenaga perawat
adalah menerima mantan wanita tuna susila yang sudah bertobat dan sukarelawan
umum untuk bekerja sebagai seorang perawat. Serta, dampak positif karena
meletusnya perang salib adalah dibutuhkannya banyak tenaga sukarela sebagai
seorang perawat untuk menolong korban perang. Dan mereka terdiri dari
biarawati, tenaga wanita sukarelawan, wanita-wanita yang mengikuti suami
berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat. Pengaruh
perang salib terhadap keperawatan diantaranya yaitu:
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap perkembangan
keperawatan :
Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada masa ini
perawat mulai dipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Florence
ditunjuk oleh negara Inggris untuk menjadi manajer asuhan keperawatan di RS
Militer di Turki. Hal tersebut memberi peluang bagi Florence untuk meraih
prestasi dan sekaligus meningkatkan status perawat. Serta menjadi cikal bakalnya
Florence dijuluki dengan nama “ The Lady of the Lamp”.
Pada saat perang krimea Florence berperan besar dalam merawat dan
mengobati para prajurit yang terluka, mulai dari mengobati sampai dengan
mencari korban-korban perang saat malam hari dengan lampu. Dia berani untuk
mencari korban pada malam hari, karena menurutnya bila menunggu sampai
besok korban bisa saja tidak terselamatkan. Atas kerja keras, pengabdian, dan
perjuangannya terhadap perawatannya kepada korban perang dia diberikan gelar
“Lady with the Lamp”. Pada masa ini juga Florence memberitahukan bahwa
penyebab seseorang menjadi sakit dikarenakan juga oleh faktor lingkungan.
Florence juga membuka sekolah perawat yang pertama khusus wanita. Dia
beranggapan bahwa bila dibuka sekolah keperawatan maka profesi ini akan
semakin dihargai dan anak perempuan yang berasal dari keluarga yang baik akan
diizinkan oleh kedua orangtuanya untuk menjadi seorang perawat. Pandangan dan
sikap masyarakat kepada perawat juga akan berubah bila melihat seorang perawat
yang terdidik. Sekolah ini didirikan di sekitar lingkungan rumah sakit St.Thomas
Hospital, London. Perjuangan Florence Nightingale saat peran krimea ternyata
dapat mengubah gambaran lama mengenai profesi perawat, terbukti pada saat
sekolah ini dibuka pada 9 Juli 1860, banyak gadis dari keluarga yang baik-baik
mendaftarkan dirinya disekolah ini. Kini sekolah tersebut bernama Florence
Nightingale School of Nursing and Midwifery.
Banyak kejadian yang menjadi beban atau tekanan selama Perang Dunia ke II
berlangsung. Tekanan yang ditimbulkan akibat adanya Perang Dunia ke II ini
mendorong setiap individu manusia untuk membuat suatu perubahan. Selama
perang dunia ke II berlangsung, wabah penyakit bemunculan dan menelan banyak
korban oleh karena itulah, penerapan teknologi modern khususnya dalam bidang
kesehatan mulai diperkenalkan. Selain itu, peningkatan pengetahuan dan
keterampilan perawat juga sangatlah penting pada masa ini karena perawat
dituntut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan
pada masa itu. Sehingga, hal ini memberikan tantangan baru bagi seorang perawat
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
H. Periode 1950-1973
Pada tahun 1950 perawat baru diakui sebagai profesi , itupun baru diakui
belum memenuhi karakteristik untuk menjadi sebuah profesi. Pendidikan
keperawatan tingkat Bachelor baru di mulai pada tahun 1919. Di Indonesia sendiri
pembangunan bidang kesehatan dimulai tahun 1949, lalu rumah sakit dan balai
pengobatan mulai dibangun. Tahun 1952 sekolah perawat mulai didirikan, yaitu
Sekolah Guru Perawat dan Sekolah Perawat tingkat SMP. Pada masa itu
keperawatan masih dalam tahap awal, jadi masyarakat masih belum terbiasa dan
belum menerima keberadaan perawat, tetapi sudah diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Akhirnya, pada tahun 1955 Lydia Hall memberikan presentasinya
tentang “Perawatan adalah suatu proses”. Pada hakikatnya keperawatan
menyangkut empat hal pokok yaitu :
Pada tahun 1972 tepatnya pada tanggal 17 Maret lahirlah organisasi profesi
dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta. Pengertian
keperawatan menurut International Council of Nurses (ICN) pada tahun 1973
adalah, ”Fungsi yang unik dari perawat adalah menolong sesorang yang sakit atau
sehat dalam usaha-usaha menjaga kesehatan atau penyembuhan atau untuk
menghadapi sakaratul maut dengan tenang, yaitu usaha yang dapat dilakukan oleh
pasien sendiri apabila dia cukup kuat, berkemampuan atau sadar dan
melakukannya sedemikian rupa sehingga si pasien dalam waktu singkat dapat
mandiri”.