PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Tanda-tanda awal pada masalah kaki dan kuku biasanya adalah nyeri dan
lunaknya jaringan. Gejala-gejala ini dapat mempengaruhi postur klien dan kelemahan
pada kelompok otot tertentu. Klien dengan diabetes mellitus membutuhkan perawatan
kaki dan kuku yang khusus. Hal ini disebabkan oleh kurangnya suplai darah di bagian
tersebut. Perawatan kebersihan pada kuku dan kaki umumnya terdiri dari pemotongan
kuku secara teratur, membersihkan bagian bawah kuku (termasuk membersihkan,
mencuci, dan mengeringkan), dan memakai alas kaki yang pas. Perendaman dapat
dilakukan ketika kuku kotor atau tebal. Orangewood stick dapat digunakan untuk
membersihkan bagian dalam kuku. Tidak dianjurkan memakai logam karena logam
dapat merusak kuku dan membuat kuku menjadi kotor. Pembersihan daerah antara jari
satu dengan jari yang lain membutuhkan perhatian khusus. Pelunak, misalnya krim
dingin dapat menjaga agar kuku dan kutikula tetap lembut.
Daerah dengan kalus tidak boleh dipotong. Sebaiknya melakukan perendaman
beberapa kali untuk membantu menghilangkan kalus. Lotion sebaiknya digunakan secara
rutin untuk menjaga kelembaban kulit dan melembutkan daerah kalus. Jika sebaliknya
(kelembaban berlebih/keringat berlebih), bedak yang dapat menyerap air dapat
digunakan pada daerah antara jari. Klien harus memakai alas kaki yang pas dan bersih.
Pas bukan berarti ketat, namun nyaman untuk menopang kaki.
Pengkajian
Kuku kaki dan tangan dikaji dengan menggunakan teknik inspeksi dan
palpasi. Inspeksi meliputi pada bentuk plat kuku, sudut antara kuku dan dasar kuku,
tekstur kuku, warna dasar kuku, dan keutuhan jaringan sekitar kuku. Secara umum, yang
dikaji dari kuku adalah bentuk, warna, adanya lesi, dan pertumbuhan. Ciri-ciri kuku
normal yang sehat yaitu transparan, lembut dan konveks dengan alas jari pink dan ujung
putih tembus cahaya. Pada orang-orang tertentu, misalnya orang Afrika Amerika,
pigmentasi coklat atau hitam secara normal ada di antara kuku dan dasar kuku. Kuku
dikelilingi oleh kutikula yang tumbuh melewati jari dan harus ditekan secara teratur ke
belakang (dipotong). Kulit di sekitar dasar kuku harus lembut dan tanpa inflamasi.
Perawat juga menanyakan pada klien apakah klien mengecat kukunya dengan teratur dan
menggunakan penghapus cat kuku karena zat kimia yang terdapat pada produk tersebut
menyebabkan kekeringan berlebihan pada kuku. Langkah-langkah pengkajian kuku
adalah sebagai berikut:
1) Jelaskan pada klien apa yang akan dilakukan, mengapa hal tersebut perlu
dilakukan, dan bagaimana klien dapat bekerja sama. Diskusikan bagaimana hasil
pengkajian akan digunakan dalam merencanakan perawatan dan terapi
selanjutnya.
2) Cuci tangan dan observasi prosedur pengendalian infeksi yang tepat.
3) Berikan klien provasi.
4) Tanyakan apakah klien mempunyai salah satu riwayat berikut ini: menderita
diabetes melitus, penyakit sirkulasi perifer, cedera sebelumnya, atau penyakit
berat.
5) Inspeksi bentuk plat kuku untuk menentukan lekukan dan sudutnya.
Normal: lekuk konveks, sudut antara kuku dan dasar kuku sekitar 160
derajat.
Deviasi dari normal: kuku sendok, tabuh (180 derajat atau lebih).
6) Inspeksi tekstur kuku jari tangan dan jari kaki.
Normal: Tekstur halus
Deviasi dari normal: Terlalu tebal (misalnya akibat sirkulasi yang buruk,
anemia defisiensi besi), terlalu tipis atau adanya alur (misal anemia
defisiensi besi), garis Beau (garis puth atau alur yang melintang.
7) Inspeksi warna dasar kuku jari tangan dan jari kaki.
Normal: Klien berkulit terang kaya vaskular dan berwarna merah muda,
klien berkulit gelap mungkin memiliki pigmentasi cokelat atau hitam pada
guratan longitudinal.
Deviasi dari normal: Berwarna kebiruan atau keunguan (dapat
menunjukkan sianosis), pucat (dapat menunjukkan sirkulasi arteri yang
buruk).
8) Inspeksi jaringan di sekitar kuku
Normal: Epidermis utuh
Deviasi dari normal: Kuku menggantung paronisia (inflamasi) .
9) Lakukan uji pemucatan untuk pengisian kapiler. Tekan dua atau lebih kuku
dengan ibu jari dan jari telunjuk, periksa adanya pemucatan dan kembalinya
warna merah pada dasar kuku.
Normal: cepat kembali ke warna merah muda atau warna asal
Deviasi dari normal: lambat kembali ke warna merah muda atau warna
asalnya (dapat mengindikasikan gangguan sirkulasi).
10) Dokumentasikan hasil pengkajian pada catatan klien menggunakan formulir atau
daftar tilik disertai catatan narasi jika perlu.
Pada bayi baru lahir, kuku tumbuh sangat cepat, sangat tipis dan mudah patah.
Pada anak-anak, kuku jari kaki yang bengkok, memar, atau mengalami onikokriptosis
dapat diakibatkan oleh sepatu yang terlalu sempit. Perilaku anak-anak yang menggigit
kuku harus didiskusikan dengan anggota keluarga. Pada lansia, kuku tumbuh lebih
lambat dan menebal. Pita longitudinal biasanya ada, dan kuku cenderung retak. Pita pada
kuku dapat menunjukkan defisiensi protein, titik putih menunjukkan defisiensi seng, dan
kuku berbentuk sendok menunjukkan defisiensi zat besi. Pada klien dengan kondisi
rawat jalan atau klien komunitas, edukasi tentang perawatan kuku perlu dilakukan.
Perawat dapat mengajarkan klien atau anggota keluarga mengenai perawatan kuku yang
benar, termasuk cara memotong dan membentuk kuku untuk menghindari paronikia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam
mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk ke dalam
tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat
dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding
kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula. Kondisi normal kuku ini dapat
terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna merah
muda (Potter & Perry, 2005).
Kegunaan kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata ,
pengais dan pemegang. Secara anatomis, kuku terdiri atas dasar kuku, badan
kuku ,dinding kuku, kantong kuku, akar kuku, dan lunula. Kuku normal yaitu
terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dan dasar kuku berwarna-
warna merah muda (Uliyah dan Hidayat, 2008). Cara-cara dalam merawat kuku
antara lain: jangan memotong kuku terlalu pendek dan kuku jari kaki dipotong
dalam bentuk lurus, jangan membersihkan kotoran dibalik kuku dengan benda
tajam sebab akan merusak jaringan dibawah kuku, potong kuku seminggu sekali
atau sesuai kebutuhan, khusus untuk jari sebaiknya kuku dipotong segera setelah
mandi atau direndam, jangan menggigit kuku karena akan merusak bagian kuku.
3.2 Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebaiknya pihak yang bersangkutan memberikan pengarahan yang
lebih mengenai perawatan kaki dan kuku
2. Bagi Mahasiswa
Mengenai makalah yang kami buat, bila ada kesalahan maupun
ketidaklengkapan materi mengenai perawatan kaki dan kuku . Kami mohon
maaf, kamipun sadar bahwa makalah yang kami buat tidaklah sempurna. Oleh
karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Perry, potter. 2006. Fundamental keprawatan: konsep,proses, dan praktik. Jakarta: EGC
Kozier, Erb. 2009. Buku ajar praktik keprawatan klinis: ed 5. Jakarta: EGC.