Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MANAJEMEN POSISI SUPINE DAN SIM

Oleh :
Ani Yuniarsih ( IIB/161424 )
Feby Alfianty ( IIB/161407 )
Ferdinan Adi ( IIB/161408 )
Rosi Fitriana ( IIB/161417 )
Steffani Syulinda ( IIB/161420 )
Yosua Arematea ( IIB/161424 )
Zenith Via ( IIB/161425 )

PROGRAM STUDY DIPLOMA III

AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG

JALAN YULIUS USMAN NO. 62

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan kasih karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Posisi
Supine dan Supine” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bagi kita mengenai “Posisi Supine dan Supine”. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat kedepannya, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Terima Kasih,

Malang ,5 April 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen posisi adalah Suatu posisi pasien yang aman dan nyaman tanpa
menimbulkan resiko pasca bedah. Manajemen posisi diberikan untuk
mengurangi resiko cedera dalam tindakan operatif maupun post-operatif.
Pertimbangan pemberian posisi harus sesuai dengan indikasi pembedahan
sehingga tidak menimbulkan kontaindikasi.
Manajemen posisi bisa digunakan untuk memberikan posisi nyaman pada
pasien dan memberikan ventilasi yang baik untuk pasiem. Bentuk-bentuk
manajemen posisi salah satunya adalah supine dan sim. Posisi supine di
indikasikan salah satunya untuk operasi sekitar abdomen dan pada posisi sim
diindikasikan salah satunya adalah untuk pembebasan sirkulsai pasien.
Pemberian posisi sudah terlebih dulu di pertimbangkan sesuai kebutuhan pasien
untuk menciptakan rasa aman dan nyaman untuk pasien.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari manajemen posisi?
2) Apa tujuan dari managemen posisi?
3) Bagaimana persiapan pengaturan posisi?
4) Apa sajakah macam-macam posisi yang digunakan dalam operasi?
5) Bagaimana posisi dan indikasi supine dan sim?
1.3 Tujuan
1) Mengetahui pengertian dari manajemen posisi.
2) Mengetahui tujuan dari managemen posisi.
3) Mengetahui persiapan pengaturan posisi.
4) Mengetahui macam-macam posisi yang digunakan dalam operasi.
5) Mengetahui posisi dan indikasi supine dan sim.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Suatu posisi pasien yang aman dan nyaman tanpa menimbulkan
resiko pasca bedah. Menurut Assciation of Operating Room Nurse
(AORN) mengatakan bahwa pengaturan posisi sehingga klien bebas
dari cedera adalah bagian dari hasil akhir pembedahan yang diharapkan
(Gruendemann, 2006).
2.2 Tujuan Managemen Posisi
a) menghasilkan area pembedahan yang maksimal
b) meningkatkan keamanan
c) menurunkan resiko cedera
d) memudahan akses dalam pemberian daerah cairan iv, obat dan
anastesi
2..3 Persiapan Mengatur Posisi
 Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Saat memindahkan pasien, meja operasi harus dalam
keadaan terkunci.
2) Papan tangan dijaga jangan sampai hiperekstensi
3) Usia pasien
4) Tungkai tidak saling bersilang
5) Jenis posisi
6) Tidak boleh merubah posisi tanpa ijin ahli anastesi
 Kriteria yang harus dipenuhi:
1) Keamanan dan Kenyamanan
2) Tidak terjadi gangguan respirasi
3) Tidak terjadi gangguan sirkulasi
4) Tidak terjadi penekanan saraf
5) Pemenuhan kebutuhan individu
6) Pandangan daerah operasi

2.4 Macam-macam Posisi Yang Digunakan Dalam Operasi

a) Supine
b) Sim
c) Trendelernburg
d) Fowler Position
e) Lithotomy Position
f) Prone Position

2.5 Posisi dan Indikasi Supine dan Sim

2.5.1 Posisi Supine

a) Pengertian
Posisi supinasi adalah posisi pasien berbaring terlentang dengan
kepala dan bahu sedikit elevasi dengan menggunakan bantal.
b) Tujuan
1) Pembedahan daerah abdomen (laparotomy)
2) Pembedahan daerah torakal kardiovaskuler
3) Pembedahan daerah pedis
c) Persiapan Alat
1) Tempat tidur/ matras
2) Bantal
3) Gulungan handuk
4) Bantalan kaki
5) Handschoen (bila perlu)
d) Prosedur
1) Pastikan kebutuhan pasien akan tindakan posisi supinasi
2) Persiapan klien
- Sampaikan salam
- Infomasikan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur
yang dilakukan
3) Persiapan Lingkungan
- Tutup gorden/pasang sampiran
- Dekatkan alat-alat
4) Cuci tangan, gunakan handschoen (bila perlu)
5) Baringkan pasien terlentang mendatar ditengah tempat tidur
6) Letakkan bantal di bawah kepala dan bahu klien
7) Letakkan bantal kecil di bawah punggung pada kurva
lumbar jika terdapat celah disana
8) Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit
9) Topang telapak kaki klien dengan bantalan kaki
10) Jika klien sadar atau mengalami paralisis ekstremitas atas,
elevasikan tangan dan lengan bawah dengan menggunakan
bantal
11) Lepaskan sarung tangan
12) Cuci tangan
13) Evaluasi respon klien dan dokumentasikan
2.6.2 Posisi Sim
a) Pengertian
Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau miring ke kiri.
b) Tujuan
1) Memberikan kenyamanan dan memberikan obat
suppositorial
2) Meningkatkan drainase dari mulut pasien dan mencegah
aspirasi
3) Memudahkan pembedahan di daerah scapula
4) Pembedahan tumor gluteal
c) Persiapan alat
1) Tempat tidur/matras
2) bantal
d) Prosedur
1) Pastikan kebutuhan psien akan tindakan posisi sims
2) Persiapan klien
- Sampaikan salam
- Informasikan kepada pasien tentang tujuan dan
prosedur yang akan dilakukan
3) Persiapan lingkungan
- Tutup gorden/pasang sampiran
- Dekatkan alat-alat
4) Cuci tangan
5) Baringkan pasien terlentang mendatar ditengah tempat
tidur
6) Gulingkan psien hingga posisi miring sebagian pada
abdomen
7) Tempatkan bantal di bawah kepala pasien
8) Tempatkan bantal dibawah lengan atas yang difleksikan
yang menyokong lengan setinggi bahu. Sokong lengan
lain diatas tempat tidur
9) Tempatkan bantal dibawah tungkai atas yang difleksikan
yang menyokong tungkia setinggi pinggul
10) Letakkan alat penopang dibawah telapak kaki pasien
11) Cuci tangan
12) Evaluasi respon klien
13) Dokumentasikan seluruh hasil tindakan beserta
evaluasinya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen posisi diberikan sesuai kebutuhan pasien untuk menciptakan


kondisi aman dan nyaman serta menghindari resiko cidera. Pemberian posisi harus
diperhatikan sesuai dengan SOP dan juga kriteria pemberian posisi.

Anda mungkin juga menyukai