Anda di halaman 1dari 15

Prosedur personal hygiene

2.3.1        Personal hygiene rambut sampai kaki


a.      Perawatan kulit kepala dan rambut
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
perawatan diri dengan cara mencuci dan menyisir rambut.Tujuannya adalah membersihkan
kuman kuman yang ada pada kulit kepala ,menambaha rsa nyaman,membasmi kutu atau
ketombe yang melekat pada kulit ,serta memperlancar system peredaran darah di bawah kulit.
Alat dan Bahan
1.Handuk secukupnya
2.Perlak atau pengalas
3.Baskom berisi air hanagt
4.Sampo atau sabun dalam tempatnya
5.Kasa dan kapas
6.Sisir
7.Bengkok/nierbekken
8.Gayung
9.Ember kosong
Menjaga kebersihan atau pemeliharaan rambut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.   Pencucian Rambut
Frekuensi pencucian rambut sangat tergantung pada hal – hal berikut:
                                           a.      Tebal atau tipisnya rambut, semakin tebal harus semakin sering
dicuci.
                                          b.      Lingkungan atau tempat tinggal seseorang, misalnya pada
lingkungan yang berdebu orang tersebut harus sering mencuci rambutnya.
                                           c.      Seseorang yang memakai minyak rambut harus sering mencuci
rambutnya.
Adapun cara – cara mencuci rambut adalah :
Prosedur Kerja
1.      Jelaskan prosedur pada pasien
2.      Cuci tangan
3.      Tutup jendela atau pasang sampiran
4.      Kondisikan pasien dalam posisi tidur
5.      Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien
6.      Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan sambungkan ke arah bagian baskom
dengan pinggir di gulung
7.      Tutup telinga dengan kapas
8.      Tutup dada dengan handuk sampai ke leher
9.      Kemudian,sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat ,selanjutnya gunakan
sampo dan bilas dengan air hangat sambil di pijat
10.  Setelah selesai keringkan
11.  Cuci tangan
b.      Perawatan kulit seluruh tubuh
Kulit memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan memelihara kesehatan
tubuh. Cara membersihkan kulit secara keseluruhan umumnya dengan mandi, karena mandi
berguna untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan kulit, menghilangkan
bau keringat, merangsang peredaran darah dan syaraf dan mengembalikan kesegaran tubuh.
a.      Cara merawat kulit
Alat dan Bahan :
a.Baskom cuci
b.Sabu
c.Air
d.Agen pembersih
e.Balutan
f.Pelindung kulit
g.Plester
h.Sarng tangan
Prosedur Kerja
1.Jelaskan prosedur pada pasien
2.Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
3.Tutup pintu ruangan
4.Atur posisi pasien
5.Kaji ulang /kulit tertekan dengan memperhatikan warna ,kelembaban ,penampilan ,sekitar
kulit,ukur diameter kulit,ukur kedalaman.
6.Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara menyeluruh dengan air.
7.Perlahan lahan keringkan kulit secara menyeluruh.
8.Bersihakan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau larutan pembersih
,gunakan ,semprit irigasi luka pada luka yang dalam.
9.Setelah selesai berikan obat atau agen topical.
10.Catat hasil
11.Cuci tangan
c. Memandikan Pasien di Tempat Tidur
Tindakann keperawatan di lakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara
sendiri dengan cara memandikan di tempat tidur.Tujuannya adalah menjaga kebersihan tubuh
,mengurangi infeksi akibat kulit kotor ,memperlancar sisitem peredaran darah , dan
menambah kenyamanan pasien.
Alat dan Bahan
1.Baskom mandi du buah,masing masing berisi air dingin dan hangat.
2.Pakaian pengganti
3.Kain penutup
4.Handuk,sarung tangan pengusap badan
5.Tempat untuk pakaian kotor
6.Sampiran
7.Sabun
Prosedur Kerja
1.      Jelaskan prosedur pada pasien
2.      Cuci tangan
3.      Atur posisi pasien
4.      Lakukan tindakan memandikan pasien yang di awali dengan membentangkan handuk di
bawah kepala ,kmudian bersihkan muka ,telinga ,dan leher dengan sarung tangan
pengusap.Kerngkan dengan handuk.
5.      Kain penutup di turunkan ,kedua tangan pasin di angkat dan di pindahkan handuk di atas
dada pasien ,lalu bentangkan.Kemudian ,kembalikan kedua tangan ke posisi awal di atas
handuk,lalu basahi kedua tangan dengan air bersih.Lalu keringkan dengan handuk.
6.      Kedua tangan di angkat,handuk di pindahkan di sisi pasien,bersihkan daerah dada dan
perut,lalu keringkan dengan handuk.
7.      Miringkan pasien ke kiri,handuk di bentangkan di bawah punggung sampai glutea dan
basahi punggung hingga glutea,lalu keringkan dengan handuk.Selanjutnya,miringkan pasien
ke kanan dan lakukan hal yang sama.Kemudian,kembalikan pasien pada posisi telentang dan
pasangkan pakaian dengan rapi.
8.      Letakkan handuk di bawah lutut lalu bersihakan kaki .Kaki yang paling jauh di dahulukan
dan di keringkan dengan handuk
9.      Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea.Pakaian bawah perut di buka ,lalu bersihakan
daerah lipatan paha dan genetalia.Setelah selseai ,pasnag kembali pakaian dengan rapai
10.  Cuci tangan.
a.      Memelihara kebersihan dan kesehatan mata
Yang perlu dipersiapkan
a.       Air hangat
b.      Kapas
c.       Kain
d.      Sapu tangan yang bersih
Prosedurnya :
1. Mata sebaiknya dibersihkan setiap hari.
2.      Sewaktu – waktu sebaiknya dibersihkan dengan boor water 3% atau air yang sudah
dimasak. Caranya ialah dengan menyapukan kapas mulai dari pinggir mata menuju ke arah
tengah ( menuju hidung ). Lakukan hal ini berulang – ulang sampai mata terasa bersih
3.      Jangan menggosok mata dengan tangan yang kotor, kain atau sapu tangan yang kotor atau
sapu tangan orang lain.
4.      Periksakan mata ke setahun sekali ke dokter spesialis atau petugas kesehatan terdekat.
5.      Biasakan membaca pada tempat yang cukup terang dengan jarak mata dan obyek yang
dibaca tidak kurang dari 30 cm.
Membersihkan kacamata
Membersihan Kacamata. Kacamata terbuat kaca yang diperkeras atau plastik yang tahan
akan pengaruh untuk mencegah pecah. Namun, karena biaya , perawat harus hati-hati bila
membersihkan kacamata dan harus melindungi dari kerusakan atau kehancuran lain ketika
tidak digunakan. Kacamata harus diletakkan pada tempatnya dan di laci meja sebelah tempat
tidur ketika tidak digunakan. Air hangat adalah cukup untuk membersihakn lensa kacamat.
Kain yang lembut paling baik untuk mengeringkan sehingga mencegah goresan. Lensa
plastik dapat tergores dengan mudah dan memerlukan larutan pembersih khusus dan tissue
kering.
Perawatan Lensa Kontak. Lensa kontak adalah kecil, bulat, transparan dan kadang-kadang
berbentuk cakram berwarna yang pas diletakkan di atas kornea mata. Lensa mengambang
pada lapisan air mata yang meminyaki mata. Lensa kontak dibentuk khusus untuk
mengoreksi kesalahan rekraktif mata atau ketidaknormalan bentuk kornea. Lensa kontak
relatif mudah digunakan dan dilepaskan. Ada tiga tipe lensa kontak: keras, lembut dan dapat
ditembus gas yang kaku (RGP), juga dikenal sebagai lensa yang dapat ditembus oksigen.
Bila lensa kontak dipakai klien, lensa mengakumulasi sekresi dan benda asing.
Material ini memburuk dan kemudian mengiritasi mata, yang menyebabkan gangguan
penglihatan dan risiko infeksi. Setelah dilepas, lensa kontak harus dibersihkan dan
didesinfeksi dengan teliti. Lensa kontak memberikan beberapa keuntungan dibandingkan
kacamata.
1.      Meningkatkan kejelasan penglihatan
2.      Lebih aman dari kacamata selama aktivitas tertentu
3.      Memperhalus secara optik permukaan yang tidak rata dari mata
4.      Memberikan penampilan yang lebih atraktif untuk pemakai.
b. Perawatan Lensa kontak
Prosedur perawatan lensa kontak
1.      Inspeksi mata atau Tanya pada klien apakah kontak lensa di gunakan
2.      Kaji kemampauan klien untuk memanipulasi dan memegang kontak lensa
3.      Setelah lensa di lepas ,inspeksi mata terhadap tanda tanda iritasi kornea,air mata yang
berlebihan ,kemerahan,rasa perih terbakar.
4.      Persiapakn peralatan dan bahan yang di perlukan untuk melepasklan lensa :
a.Tempatnya penyimpanan lensa kontak di beri label dengan nama klien
b.Mangkuk pengisap lensa
c.Lrutan saline steril
d.Handuk mandi
5.      Persiapkan peralatan dan bahan untuk pembersihan dan insersi
a.Lensa di dalam tempat penyimpanna yang bersih,di beri label nama klien
b.Peralatan desinfektan termal
c.Pembersih sunfaktan
d.Larutan pembilas
e.Desinfektan lensa steril dan larutan enzim
f.Larutan pembasah steril untuk lensa keras
g.Bola kapas atau kapas bertangkai
h.Handuk mandi
i.Gelas berisi air hangat
6.      Diskusikan prosedur dengan klien
7.      Atur posisi klien yang telentang atau duduk di tempat tidur atau kursi
8.Melepas lensa lunak
a.Cuci tangan
b.Letakkan handuk di bawah wajah klien
c.Tanbahkan beberapa tetes salin steril ke mata klien
d.Minta klien untuk memandang lurus ke depan
e.Manggunakan jari tengah ,tarik kelopak mata bagian bawah
f.Dengan telapak jari telunjuk pada tanagn yang sama ,geser lensa keluar kornea ke arah
bagian putih mata
g.Tarik kelopak mata bagian atas ke bawah secara lembut dengan ibu jari pada tangan yang lain
dan tekan lensa sedikit di antara ibu jari dan jari telunjuk
h.Ambil lensa secara perlahan dan angkat keluar tanpa membuat ujung – ujung lensa
berhimpitan
i.Jika ujung –ujung lensa menempel ,letakkan lensa di telapak tangan dan rendam keseluruhan
dengan salin steril .Secara lembut balikkan lensa dengan ibu jari telunjuk dengan gerakan ke
depan ke belakng.Jika gosokan tidak memisahkan ujung –ujung lensa maka lensa dapat di
rendam dalam larutan steril.
j.Bersihkan dan bilas lensa .Letakkan lensa ke dalam kontak tempat penyimpanan yang
sesuai.R untuk lena kanan L untuk lensa kiri .Pastikan lensa berada di tengah
k.Ulangi langakah 8c-8j untuk lensa yang lain.Amankan penutup pada penyimpanan.
l.Kembalikan handuk dan cuci tangan
9. Melepas lensa kaku
a.Cuci tangan
b.Letakkan handuk di bawah wajah klien
c.Pastikan lensa berada pada posisi tepat di atas kornea.Jika tidak ,minta klien tutup mata
,letakkan jari telunjuk dan jari tengah dari satu tangan di belakang lensa ,secara perlahan tapi
kuat pijat lensa kembali ke tempatnya.
d.Letakkan jari telunjuk pada pojok luar mata dan tarik kulit secara lembut ke belakang arah
telinga
e.Minta klien berkedip .Jangan melepas tekanan pada kelopak sampai selesai.
f.Jika lensa gagal keluar ,secara lembut tarik kelopak mata melebihi ujung lensa .Tekan
kelopak mata ke bawah berlawanan dengan ujung bawah lensa.
g.Biarkan kelopak mata menutup sedikit dan pegang lensa saat naik dari mata.Mangkuk
pengisap dapat di gunakan untuk klien gelisah atau tidak sadar.
h.Letakkan lensa di tangan anda.
i.Bersihkan dan bilas lensa.Letakkan lensa di dalam kotak tempat penyimpanan yang sesuai .
R untuk lena kanan L untuk lensa kiri.Letakkan lensa di tengah tempat penyimpanan ,sisi
konveks di bawah.
j.Ulangi langkah 8c-8j untuk lensa yang lain.Amankan penutup atas kotak penyimpanan.
k.Kembalikan handuk dan cuci tangan
10.Membersihkan dan mendesenfeksi lensa kontak
a.Cuci tangan
b.Susun peralatan di samping tempat tidur
c.Letakkan handuk di atas area kerja
d.Buka tempat lensa hati –hati
e.Berikan 1 – 2 tetes larutan pembersih pada lensa.
f.Gosok lensa dengan lembut selama 20-30 detik .
g.Pegan lensa di ats mangkuk nirbekken lalu bilas dengan larutan pembilas.
h.Letakkan lensa di kotak penyimpanan.
11.Memasukaka lensa kaku
a.Cui tangan
b.Letakkan handuk di dada klien
c.Uahakan mengangkat lensa lurus ke atas
d.Bilas dengan air
e.Bashi lensa
f.Letakkan lensa pada tangan dominan
g.Melihat lurus ke depan dengan mata terbuka lebar ,lalu letakkan lensa secara lembut .
h.Ulangi langkah 10c-10i untuk mata kiri .
i.Bantu klien dalam possisi nyaman
j.Buang peralatan yang kotor.Cuci tangan
12. Memasukkan lensa lunak
a.Cuci tangan
b.letakkan handuk di atas dada klien
c.Angkat lensa kanan dan bilas
d.Gunakan jari tengah
e.Mata lurus ke depan ,lalu masukkan dengan lembut pad kornea
f.Berkedip beberapa kali
g.Ulangi langkah 12c-12k untuk mata yang lain
h.Bantu klien pada posisi nyaman
i.Buang peralatan yang kotor , lalu cuci tangan .
13.Tanya klien ,apakah lensa suadah nyaman
14.Catat laporan
c.       Perawatan kuku kaki dan tangan
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku
sendiri.Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau
infeksi akibat garukan dari kuku.
Alat dan bahan
1. Alat pemotong kuku
2. Handuk
3. Baskom berisi air hangat
4. Bengkok/nierbekken
5. Sabun
6. Kapas
7. Sikat kuku
Prosedur kerja
1.            Jelaskan prosedur pada pasien
2.            Cuci tangan
3.            Atur posisi pasien dengan duduk atau tidur
4.            Tentukan kuku yang akan di potong
5.   Rendamlah kuku denga air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan beri sabun
bila kotor.
6.            Keringkan dengan handuk
7.            Letakkan tangan di atas bengkok /nierbekken dan lakukan pemotongan kuku.
8.            Cuci tangan
d.      Perawatan genetalia
1.      Alat dan Bahan
a.       Baskom
b.      Sabun dan tempatnya
c.       Dua atau tiga waslap
d.      Handuk mandi
e.       Selimut mandi
f.        Alas tahan air atau bedpan
g.       Tisu toilet
h.       Sarung tangan pakai
2.               Prosedur Kerja
1.      Identifikasi pasien berisiko untuk perkembangan infeksi genitalia ,atau saluran slauran
reproduksi (misalnya keberdaan kateter yang tetap ,inkontensia fekal atau insisi bedah).
2.      Jekaskan prosedur dan tujuan pada pasien
3.      Persiapkan alat dan bahan
Bahan bahan tanbahan bila perawatan perinium di berikan selama waktu di luar mandi :
a.       Bola kapas atau lidi kapas
b.      Botol larutan atau tempat yang di isi air dengan air hangat atau larutan pembersih yang di
respkan
c.       Kanting tahan air
4.      Atur peralatan di sampinh tempat tidur
5.      Cuci tangan
6.      Tutup pintu kamar dan tutup jendela untuk menjaga privasi pasien.Tinggikan tempat tidur
sampai posisi kerja yang nyaman.
7.      Turunkan penghalang tempat tidur dan bantu pasien pada posisis miring ,letakkan handuk
sepanjang sisi badan pasien dan pertahankan pasien agar tertutup dengan selimut mandi
semaksimal mungkin.
8.      Kenakan sarung tangan sekali pakai
9.      Jika ada feses ,ambil popok atau tisu toilet dan bersihkan dengan usapan sekali
buang.Bersihkan bokong dan anus depan ke belakang .Bersihkan dan bilas dengan
teliti.Keringkan secara lengkap.Pindahkan dan buang popok dag anti dengan yang baru.
10.  Berikan perawatan genitilia
a.      Perawatn pada wanita
1.      Ganti sarung tangan jika sudah kotor
2.      Letakkan popok tahan air di bawah bokong pasien dengan posisi pasien supine(tambahan
:letakkan pispot di bawah pasien.
3.      Bantu pasien dengan posisi dorsal rekumben
4.      Lipat linen tempat tidur paling atas ke arah kaki tempat tidur dan angkat baju pasien sampai
daerah genitalia
5.      Bungkus pasien secara “DIAMOND” dengan menempatkan selimut mandi dengan satu
ujung di antara dua kaki ,satu ujung arah masing masing sisi tempat tidur ,dan satu ujung di
atas dada.
6.      Naikkan penghalang tempat tidur.Isi baskom dengan air hangat
7.      Turunkan penghalang dan bantu pasien memfleksi lututnya dan pisahkan dua kaki terbuka.
8.      Lipat ujung bawah selimut mandi di antara ke dua tungkai pasien ke arah abdomen
9.      Bersihkan dan keringkan paha atas pasien .
10.  Bersihaka labia mayora
11.  Pisahkan labia dengan tangan tidak dominan untuk membuka meatus uretra dan orifisium
vagina.
12.  Jika pasien di atas pispot,siram air hangat di atas daerah perineum.
13.  Keringkan daerah perineum secara merata
14.  Lipat ujung bawah selimut mandi kembali di antara kaki pasien dan di atas perineum.Minta
pasien untuk menurunkan kaki da memeproleh posisi nyaman.
b.      Perawatan pada pria
a.       Ganti sarung tangan jika sudah kotor
b.      Turunkan penghalang ,turunkan ujung atas selimut mandi di bawah perineum pasien.Secara
lembut angkat penis dan letakkan handuk mandi di bawahnya.
c.       Secara lenbut raih tungkai penis.Jika pasien ereksi tangguhakan prosedur
d.      Cuci kepala penis pertama pada meatus urethra
e.       Kembalikan kulit luar ke posisi semula
f.        Cuci tangkai penis dengan usapan lembut tetapi tegas ke arah.Beri perhatian khusus pada
permukaan bawah penis.
g.       Bilas dan keringkan secara erata instruksikan pasien untuk membuka kaki sedikit.
h.       Secara lembut bersihkan skrotum.
i.         Lipat kembali selimut mandi di atas perineum dan bantu pasien kembali ke posisis yang
nyaman
1.      Jika pasien mengalami inkontensia feses atau uirn gunakan lapisan tipis pelindung kulit
yang berisi petrolatum atau oksida pada anus dsan pada kulit
2.      Buka sarung tangan sekali pakai dan buang pada tempat sampah
3.      Bantu pasien memperoleh posisi yan nyaman dan tutup dengan selimut
4.      Angkat selimut andi dan buang semua linen tempat tidur yang kotor.
5.      Tinggikan penghalang dan turunkan posisi ke tempat tidur pada ketinngia yang sesuai
6.      Cuci tangan
7.      Inspeksi permukaan genitalia eksternal dan kulit sekitar terhadap
kemerahan,bengkak,kotoran,atau iritasi setelah pembersihan
8.      Jika kateter yang tetap berada pada tempatnya.
9.      Catat prosedur dan segala temuan yang tidak normal
e.      Perawatan hidung
Yang perlu dipersiapkan :
1.      Cutton bath
2.      Wash lap
3.      Kapas
Prosedurnya :
1.      Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke dalam
dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. Perawat mencegah klien
jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang dapat
mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yang sensitif.
Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau
kekeringan.
2.      Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan menggunakan
washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air atau salin.
Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang ujung kapas. Sekresi nasal yang
berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap. Pengisap nasal merupakan kontraindikasi
dalam pembedahan nasal atau otak.
f.        Perawatan telinga
Yang perlu dipersiapkan :
1.      Cutton Bath
2.      Washlap
3.      Water pik
4.      Hidrogen proksida
Prosedurnya :
1.      Perawat membersihkan telinga klien merupakan bagian rutin dalam kegiatan mandi di
tempat tidur. Pembersihan berakhir dengan washlap yang dilembabkan, dirotasikan ke kanal
telinga dengan lembut, kerja terbaik untuk pembersihan.
2.      Ketika serumen tampak, penarikan kembali ke bawah secara lembutpada jalan masuk kanal
telinga dapat menyebabkan lilin melonggar dan keluar.
3.      Perawat menginstruksi klien untuk tidak pernah menggunakan benda tajam seperti peniti
dan tusuk gigi untuk mengeluarkan lilin telinga. Penggunaan benda itu dapat menyebabkan
trauma pada kanal telinga dan ruptur membran timpani. Penggunaan aplikator kapas
bertangkai juga harus dihindari karena akan menyebabkan lilin terjepit dalam kanal.
4.      Anak-anak dan lasia umumnya mempunyai serumen yang keras. Serumen yang berlebihan
atau terjepit biasanya dapat dipindahkan hanya dengan irigasi. Prosedur pertama yaitu
pemasukan tiga tetes gliserin pada waktu tidur untuk melembutkan lilin, dan tiga tetes
hidrogen peroksida dua kali sehari untuk melunakkan lilin (Phipps, dkk, 1995).
5.      Kemdian pemasukan kira-kira 250 ml air hangat (37o C) ke kanal telinga luar yang akan
membersihkan lilin yang telah lunak secara mekanis. Air dingin atau panas dapat
menyebabkan normal atau muntah.
6.      Klien dapat duduk atau berbaring di samping telinga yang terkena menghadap ke sebelah
atas. Perawat meletakkan mangkok piala ginjal di bawah telinga yang terkena untuk
menangkap larutan irigasi. Water Pik atau pentolan spuit irigasi dapat digunakan mengirigasi
ke dalam kanal telinga. Ujung spuit atau Water Pik seharusnya tidak mengoklusi kanal
telinga untuk menghindari penggunaan tekanan terhadap membran timpani. Irigasi ringan
diarahkan pada atas kanal yang melunakkan serumen dari samping kanal telinga. Setelah
kanal bersih, perawat menyeka setiap pelembab dari telinga klien dan memeriksa kanal dari
serumen yang masih tertinggal
g.      Oral hygiene
Hygiene mulut
Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan mulut, sebagai
akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkanbau tidak enak.
Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit atau medikasi yangdigunakan pasien. Perawatan
mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan
mulut merupakan bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui
organ ini berbagai kuman dapat masuk.
Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi,
danbibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel – partikel makanan, plak,
bakteri,memasase gusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan
rasayang tidak nyaman.Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibat perawatan gigi dan
mulutyang buruk adalah karies, gingivitis (radang gusi), dan sariawan.
Hygiene mulut yangbaik memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulasi nafsu makan.
Tujuan perawatan hygiene
Mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuhyang terhidrasi baik
serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkanmelalui mulut (misalnya tifus,
hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi,meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai rasa
nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri perawatan hygiene
mulut dengan benar
b. Perawatan Gigi
Menggosok gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan deposit lunak pada
permukaan gigi dan gusi.
Alat dan bahan
1. Handuk dan kain pengalas
2. Gelas kumur berisi:
a. Air masak/NaCl
b. Obat kumur
c. Borax gliserin
3. Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa
4. Kapas lidi
5. Bengkok
6. Kain kasa
7. Pinset atau arteri klem
8. Sikat gigi dan pasta gigi
D. Prosedur kerja
1. Untuk pasien tidak sadar
1. Jelaskan prosedur pada klien/keluarga klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan/kiri
4. Pasang handuk dibawah dagu/pipi klien
5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air hangat/masak
6. Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan
gigi/mulut
7. Lakukan pembersihan dimulai dari diding rogga mulut, gusi, gigi, dan lidah/
8. Keringkan dengan kasa steril yang kering
9. seeleh bersih, oleskan dengan Borax gliserin
10. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Untuk pasien sadar, tetapi tidak mampu melakukan sendiri
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi dengan duduk
4. Pasang handuk dibawah dagu
5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air hangat/masak
6. Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gisi, gigi dan lidah, lalu bilas
dengan larutan NaCl.
7. Setelah bersih oleskan dengan borax gliserin
8. Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan gerakan naik turun
9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
2. Pembersihan gigi palsu
a.      Alat dan bahan
1.      Sikat gigi bebulu lembut
2.      Sikat gigi untuk gigi palsu
3.      Nirbekken
4.      Detrifikasi gigi palsu atau pasta gigi
5.      Gelas air
6.      Kasa tunggal 4x4
7.      Waslap
8.      Cangkir plastik gigi palsu
9.      Sarung tanga sekali pakai
h.      Prosedur perawatan gigi palsu
1.      Jelaskan prosedur pada pasien yang akan di lakukan perawata gigi palsu
2.      Cuci tangan
3.      Isi mangkok piala ginjal setengah dengan air biasa atau letakkan waslap pada westafel dan
nyalakan air sampai terisi kurang lebih 2.5 cm
4.      Kenakan sarung tangan sekali pakai
5.      Minta pasien untuk membuka gigi palsunya.
6.      Gunakan detrifikasi pada gigi palsu dan sikat permukaan gigi palsu.Pegang gigi palsu di
dekat air.Pegang sikat secara horizontal dan gunakan gerakan ke belakang dan ke depan
untuk membersihkn permukaan penggigit pada permukaan gigi sebelah luar.Pegang sikat
secara vertikal dan gunakan gosokan pendek untuk membersihkan permukaan dalam gigi.
Pegang sikat secara horizontal dan gunakan gerakan ke belakang dan ke depan untuk
membersihkn permukaan penggigit pada permukaan dalam gigi.
7.      Bilas gigi palsu dengan air biasa
8.      Kembalikan gigi paslu pada paisen atau simpan dalam air biasa di dalam cangkir plastik
9.      Kosongkan mangkok nirbekken dan tambahkan air dingin.Berikan pasta gigi pasa sikat gigi
lembut,dan sikat gusi ,langit langit dan lidah dengan lembut
10.  Minta pasien untuk berkumur
11.  Masukan kembali gigi palsu jika pasien menginginkan.
12.  Buang srung tangan pada tempat sampah.Bersihkan dan simpan baha bahan .Cuci tngan
13.  Tanyakan pada pasien jika gigi palsu terasa nyaman
14.  Catat prosedur pada flowsheet atau catatn perawat.

Anda mungkin juga menyukai