Pendahuluan.
1.1 Latar Belakang.
Banyak sekali kasus-kasus yang masih banyak ditemukan di rumah sakit
akibat dari kelalaian seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang
kurang optimal sesuai dengan apa yang diharapkan pasien dan pelayanan yang
memuaskan bagi pasien. Misalnya masih banyak sekali ditemukan kasus-kasus
dekubitus karena kelalaian seorang perawat, misalnya seorang perawat tidak
memeperhatikan posisi pasien, tidak mau membantu pasien dalam mengubah posisi
pasiennya, sehingga dekubitus pun terjadi pada klien yang tidak melakukan aktivitas
gerak sama sekali. Selain itu, di dalam kehidupan sehari-hari juga masih banyak
sekali ditemukan kasus kelumpuhan pasien karena tidak adanya usha untuk berjalan.
Oleh karena itu, pembahasan alat bantu gerak pun sangat penting diketahui oleh
perawat sehingga perawat dapat membantu pasien untuk mengurangi resiko tersebut
dengan menggunakan alat bantu berjalan.
1.2 Rumusan Masalah.
1. Bagaimana teknik yang benar untuk memindahkan pasien sehingga pasien dan
perawat dapat terhindar dari cidera?
2. Bagaimana teknik mengubah pasien yang benar dan alat bantu, serta
kegunaannya?
3. Sebut dan jelaskan posisi pasien serta prosedur pengaturan posisi klien di
tempat tidur.
4. Bagaimana postur berjalan yang normal dan cara membantu klien untuk
berjalan, alat yang digunakan serta cara pemakaian?
5. Penyuluhan apa yang diberikan oleh perawat untuk penggunaan cane yang
aman?
1.3 Tujuan.
Setelah membaca dan mempelajari makalah ini mahasiswa diharapkan dapat
mengetahui posisi pasien, membantu cara berjalan pasien yang baik sehingga
resiko dekubitus dapat diminimalkan dan mahasiswa diharapkan dapat
menerapkannya di dalam memberikan asuha keperawatan.
Bab II
ISI
Memposisikan Tubuh Pasien dan Cara Pemakaian
Tongkat.
2.1 Kesejajaran Tubuh.
Dalam mempertahankan kesejajaran tubuh yang tepat, perawat mengangkat
klien dengan benar, menggunakan teknik posisi tepat dan memindahkan klien dengan
aman dari tempat tidur ke kursi atau dari tempat tidur ke brankar. Prosedur-prosedur
tersebut digambarkan dalam bagian ini sebagai prinsip mekanika tubuh yang
diperlukan untuk menjaga atau memperbaiki kesejajaran tubuh.
Rasional
apakah
anda
melakukannya
dapat
sendiri
tanpa
membutuhkan bantuan.
2. Angkat objek dengan benar dari
bawah pusat gravitasi :
a. Dekatkan pada objek yang Memindahkan
akan dipindahkan.
pusat
gravitasi
lebih
dekat ke objek.
kelompok
otot-otot
d. Pertahankan
kesejajaran Mengurangi
risiko
cidera
vertebrae
aman
dan
berdiri
stabil. objek.
di
atas
tangga teratas.
b. Berdiri sedekat mungkin ke Meningkatkan
tempat tidur.
keseimbangan
tubuh
selama mengangkat.
bahaya
objek
jatuh
yang
dengan
diangkat
dasar dukungan.
Mengangkat objek dari tempat tidur tinggi meningkatkan risiko karena lebih
sulit mempertahankan keseimbangan tubuh. Untuk meraih objek yang berada di atas
kepala, orang sering berdiri berjinjit dengan kakinya bersamaan sehingga menurunkan
dasar topangan, menaikkan pusat gravitasi dan pada akhirnya menurunkan
keseimbangan mereka.
Memberi
Kegunaan
sokongan tubuh dan
ekstermitas,
kaki
atau
footguard.
Trochanter roll
Sandbag
tubuh,
membuat
imobilisasi
ekstrimitas,
Hand-wrist splint
Trapeze bar
bagian atas.
Pagar tempat tidur
a. Bantal
Bantal siap dipakai di rumah sakit juga fasilitas perawatan yang diberikan.
Sebelum menggunakan sebuah bantal, perawat harus menentukan apakah ukurannya
tepat. Bantal tebal di bawah kepala klien meningkatkan fleksi servikal. Bantal tipis di
bawah bagian tubuh yang menonjol tidak adekuat melindungi dan jaringan dari
kerusakan akibat tekanan. Ketika bantal tambahan tidak dapat dipakai atau ukurannya
tidak tepat, perawat dapat melipat serpai, selimut, atau handuk sebagai ganti bantal.
b. Papan Kaki ( footboard )
Papan kaki (footboard) diletakkan tegak lurus dengan matras, sejajar dan
menyentuh kaki klien. Papan kaki mencegah footdroop dengan mempertahankan kaki
dalam posisi dorsifleksi. Posey footguard merupakan alat bantu yang menggunakan
struktur busa untuk mempertahankan posisi klien dorsifleksi. Cara lain yang umum
adalah menggunakan teknik high- top tennis shoes.
c.Trochanter roll
Trochanter roll mencegah rotasi luar pada tungkai ketika klien berada posisi
supine. Untuk membentuk Trochanter roll, selimut mandi katun dilipat panjang kain
untuk lebar yang akan melebar dari trochanter femur terbesar sampai batas bawah
ruang popliteal. Selimut diletakkan di bawah bokong dan kemudia digulung
berlawanan dengan jalan jarum jam sampai paha berada posisi netral atau rotasi
dalam. Jika kesejajaran pinggul yang tepat tercapai, maka patella langsung
menghadap ke atas.
d.Bantal pasir ( sandbags )
adalah tabung-tabung plastik berisi pasir yang dapat membentuk sesuai bentuk
tubuh. Sandbags dapat digunakan di tempatnya atau sebagai tambahan untuk
trochanter roll. Alat-alat tersebut mengimobilisasi ekstermitas atau mempertahankan
kesejajaran tubuh.
e.Gulungan tangan ( hand rolls )
5
mempertahankan ibu jari sedikit adduksi dan berada berlawanan dengan jarijari. Hand roll mempertahankan tangan, ibu jari, jari-jari fungsional. Perawat
mengevaluasi hand roll untuk menyakinkan bahwa tangan benar-benar berada dalam
posisi fungsional.
f.Pembebat pergelangan tangan ( hand wrist splints )
adalah pembentuk individual bagi klien untuk mempertahankan kesejajaran
ibu jari yang tepat ( sedilit adduksi ) dan pergelangan tangan (sedikit dorsifleksi).
Pembebat ini hanya digunakan oleh klien dimana pembebat tersebut dibuat untuknya.
g.Trapeze bar
adalah alat bantu berbentuk segitiga yang dapat turun dengan aman di atas
kepala yang diraih di tempat tidur. Hal ini memungkinkan klien menarik dengan
ekstermitas atasnya untuk meraih bagian bawah tempat tidur, membantu
memindahkan dari tempat tidur ke kursi roda, atau melakukan latihan lengan atas.
h.Restrain
adalah alat bantu yang digunakan untuk imobilisasi, terutama pada klien
bingung atau disorientasi. Jaket restrain umum yang digunakan adalah jaket Posey.
Ketika memakaikan jaket pada klien, perawat menyusun satu sisi di atas sisi lain
menyilang di punggung klien. Tali diletakkan di bawah ikatan jaket dan diikatkan ke
pinggir tempat tidur, kursi atau kursi roda. Restrain jangan pernah diikatkan ke sisi
bergerak karena klien dapat cedera jka sisi bergerak lebih rendah dari tempat restrain.
i.Pagar tempat tidur
Pagar tempat tidur, pegangan diletakkan sepanjang sisi tempat tidur,
memungkinkan klien aman dan juga berguna meningkatkan mobilisasi. Selain itu,
memungkinkan klien lemah untuk berputar dari sisi ke sisi atau duduk di atas tempat
tidur.
j.Papan tempat tidur
adalah papan tripleks yang ditempatkan di bawah keseluruhan matras. Papan
ini berguna untuk meningkatkan sokongan dan kesejajaran punggung, khususnya
matras lunak. Meskipun setiap prosedur mempunyai petunjuk khusus, ada beberapa
langkah-langkah umum yang harus perawat ikuti untuk klien yang memerlukan
bantuan dalam mengubah posisi. Petunjuk berikut ini mengurangi resiko cedera
sistem muskuloskeletal ketika klien duduk atau berbaring. Persendian yang tidak
disokong akan mengganggu kesejajaran. Demikian juga, jika persendian tidak dalam
posisi sdikit fleksi, maka mobilisasi menurun. Selama mengatur posisi perawat juga
6
mengkaji titik-titk tekanan. Apabila terdapat area tekanan yang aktual atau potensial,
maka intervensi keperawatan meliputi penghilangan tekanan yang menurunkan resiko
dekubitus dan trauma sistem muskuloskeletal lebih jauh.
1. Posisi Penyokong Fowler
Pada posisi ini penyokong fowler, bagian kepala tempat tidur ditinggikan 4560 dan lutut klien sedikit ditinggikan tanpa tekanan untuk membatasi sirkulasi di
tungkai bawah. Sudut ketinggian kepala dan lutut serta lamanya klien berada pada
posisi fowler dipengaruhi oleh penyakit dan kondisi klien secara keseluruhan.
Penyokong harus menjadikan pinggul maupun lutut fleksi, dan tepatnya kesejajaran
garis vertebra servikal, torakal, dan lumbal yang normal.
Berikut ini masalah umum yang terjadi pada klien dengan posisi Fowler:
1. Meningkatnya fleksi servikal karena bantal di kepala terlalu tebal dan
kepala terdorong ke depan.
2. Ekstensi lutut memungkinkan klien meluncur ke bagian kaki tempat tidur.
3. Tekanan lutut posterior, menurunkan sirkulasi ke kaki.
4. Rotasi luar pada pinggul.
5. Lengan menggantung di sisi klien tanpa disokong.
6. Kaki yang tidak tersokong.
7. Titik penekanan di sakrum maupun di tumit yang tidak terlindung.
2.Posisi Telentang
Posisi telentang dengan klien menyandarkan punggungnya disebut posisi
dorsal rekumben. Pada posisi telentang hubungan antar-bagian tubuh pada dasarnya
sama dengan kesejajaran berdiri yang baik kecuali tubuh berada pada potongan
horizontal. Bantal, Trochanter roll, dan gulungan tangan atau pembebat lengan
digunakan untuk meningkatkan kenyamanan dan mengurangi cedera sistem kulit
maupun muskuloskleletal.
Matras harus cukup kuat untuk menyokong vertebra servikal, torakal, dan
lumbal. Bahu yang disokong dan siku sedikit fleksi mengontrol rotasi bahu.
Penyokong kaki digunakan untuk mencegah footdrop dan mempertahankan
kesejajaran tepat.
Berikut ini beberapa masalah umum yang terjadi pada posisi telentang:
7
Rasional
Mendukung
selama
berbaring.
data
dasar
tentang
dan
tingkat
kemudahan
untuk
tubuh
a. Bantal
b. Papan kaki
c. Trochanter rolls
d. Sandbags
e. Gulungan tangan
f. Restrain
g. Sisi bergerak
3. Naikkan tempat tidur pada ketinggian Meningkatkan tempat kerja kearah pusat
yang nyaman untuk bekerja, pindahkan grafitasi perawat,mengurangi gangguan
bantal dan alat bantu yang digunakan yang diakibatkan dari tempat tidur selama
pada posisi awal.
Mendukung keamanan.
9
6. Cuci tangan.
8. Tempatkan tempat tidur pada posisi Memberikan kemudahan bagi klien dan
datar dan pindahkan klien ke bagian perawat untuk mengubah posisi klien
kepala tempat tidur.
pengaturan
posisi.
Membantu
Klien
Pada
Posisi
Fowler
Tersokong
1. Lengkapi persiapan langkah 1-8
2. Tinggikan bagian kepala tempat tidur Meningkatkan kenyamanan, mendukung
pada 40-60 derajat.
bantal
untuk
lengan dan tangan jika klien tidak arah bawah yang menarik lengan yang
mempunyai
kontrol
volunter
lumbal
dan
vertebra
hiperekstensi
lutut
dan
7.Letakkan bantal kecil atau gulungan di Mencegah penekanan tumit dari matras
pergelangan kaki.
dorsifleksi
dan
mencegah footdroop.
10
sakit.
tekanan
intrakranial.
istirahat
normal
pergelangan
tangan
pertahankan
lengkung
sebagian
jari
sedikit
pada
posisi
tangan,
difleksikan,
tangan
dan
pilihan,
tangan
pada
posisi
sedikit
ekstensi,
jari
4.Letakkan bantal di bawah bahu atas, dan mencegah kontraktur fleksi pada
leher, dan kepala.
vertebra servikal.
Mengurangi rotasi luar pada pinggul.
5.
Letakkan
sandbags
trochanter
sejajar
dengan
rolls
atau
permukaan
lateral paha.
Mengurangi
tekanan
pada
tumit,
Mempertahankan
kaki
dorsifleksi.
Mengurangi rotasi
dalam
ekstensi
bahu dan
pada
siku.
benar.
Mengurangi ekstensi jari dan abduksi ibu
12
Menurunkan
kemungkinan
nyeri,
bahu
untuk
memungkinkan
tangan
pada
posisi
Menghilangkan
efek
kekakuan
pada
pinggul.
Posisi
agak
fleksi
menghilangkan
7.Fleksikan lutut yang sakit pada 30 kelainan pola ekstensi kaki. Kekakuan
derajat dengan menyokongnya di bantal otot ekstensor sering dialami ketika klien
atau gulungan selimut.
footdrop.Bantal
lunak
keras,
yang
cenderung
Memberikan
posisi
klien
sehingga
di
bawah
pinggul.Letakkan
bantal
kecil
Mengurangi
di
tekanan
bawah beberapa
wanita.
hiperekstensi
ketegangan
pada
vertebra
pada
Memudahkan
payudara
Mengurangi
lumbal
punggung
bernafas
dan
bawah.
dengan
dislokasi sendi.
Mencegah footdrop. Mengurangi rotasi
6.Sokong kaki bawah dengan bantal luar pada kaki. Mengurangi tekanan
untuk menaikkan jari kaki.
klien
diputar
keluar.
Menurunkan
4. Putar kepala ke arah sisi yang tubuh ekstensi yang penting untuk berdiri
berpengaruh.
dan berjalan.
Keterbatasan
melawan
kemampuan
5. Posisikan lengan yang berpengaruh ke lengan untuk rotasi keluar bahu (rotasi
luar sisi dengan siku tertekuk dan tangan luar). Rotasi luar harus tampak untuk
ke
arah
kepala
memungkinkan
tempat
tidur,
jari-jari
tangan nyeri.
diekstensikan.
Klien
Pada
Posisi
Lateral
(Miring)
ke samping.
a. Untuk berputar ke sisi dalam pada pinggul membuat berputar jadi lebih
klien yang tidak berdaya, fleksikan lutut mudah.
klien
yang
tidak
mengenai
matras.
Memutar
klien
ke
arah
perawat
kesejajaran,
5.Letakkan bantal di bawah kepala dan mengurangi fleksi lateral pada leher,
leher klien.
mengurangi
ketegangan
otot
sternokleidomastoid.
Mencegah berat langsung dari sandaran
6.Bawa bahu maju ke depan.
sendi bahu.
Mengurangi rotasi dalam dan adduksi
sendi,mendukung
karena
dada
lebih
mudah
sokongan
untuk
mengembang.
Memberi
Mencegah
hiperekstensi
yang
kaki
pada
sesuai,mencegah
telapak
kaki
menggantung.
11.Lakukan penyelesaian langkah 1-4.
Posisi Klien Pada Posisi SIMS ( Semi
Telungkup )
1.Lengkapi persiapan langkah 1-8.
Mendukung
kesejajaran
tubuh
yang
diputar
hanya
sebagian
pada
abdomen.
leher.
Mencegah rotasi dalam pada bahu dan
mempertahankan kesejajaran tubuh yang
16
fleksi,sokong
lengan
adduksi
pada
kaki,mencegah
8.Letakkan
sandbags
sejajar
dengan
1.Cuci tangan.
kenyamanan,
dan
adanya penekanan.
penggunaan
sokongan
pembebat,
kemampuan
membantu
mengubah
perawat
yang
klien
atau
untuk
posisi,jumlah
diperlukan
untuk
2.2 Berjalan.
Postur jalan normal adalah kepala tegak, vertebra servikal, torakal, lumbal
sejajar, pinggul dan lutut berada dalam keadaan fleksi yang sesuai, dan lengan bebas
mengayun bersama dengan kaki. Penyakit atau trauma dapat mengurangi toleransi
17
berat badan disokong oleh tongkat dan kaki terlemah. Untuk berjalan, klien
mengulangi tahap ini terus menerus. Klien diajarkan bahwa kedua titik penopang
tersebut, seperti dua buah kaki atau satu kaki dan tongkat, akan muncul di setiap
waktu.
Tongkat empat kaki memberi sokongan yang tersebar dan digunakan pada
kaki yang mengalami sebagian atau keseluruhan paralisis ataupun hemiplegia. Tiga
tahap yang sama digunakan oleh tongkat berkaki lurus diajarkan kepada klien.
Cane sering digunakan untuk meningkatkan mobilisasi. Penggunaannya dapat
temporer, seperti pada setelah kerusakan ligamen di lutut. Cane dapat digunakan
permanen (misal. Klien paralisis ekstremitas bawah). Cane terbuat dari kayu atau
logam. Ada dua tipe cane, cane lofstrand dengan pengatur ganda atau cane lengan
bawah dan cane aksila terbuat dari kayu. Cane lengan bawah memiliki sebuah
pegangan tangan dan pembalut logam yang pas mengelilingi lengan bawah. Kedua
duanya yaitu pembalut logam dan pegangan tangan diatur agar sesuai dengan tinggi
klien. Cane aksila mempunyai garis permukaan yang seperti bantalan pada bagian
atas, dimana berada tepat di bawah aksila. Pegangan tangan berbentuk batang yang
dipegang setinggi telapak tangan untuk menyokong tubuh. Cane harus diukur panjang
yang sesuai, dan klien harus diajarkan menggunakan cane mereka dengan aman,
mencapai kestabilan gaya berjalan, naik dan turun tangga, bangkit dari duduk.
Mengajarkan gaya berjalan dengan cane. Gaya berjalan dengan cane
dimaksud menopang berat badan pada satu atau kedua kaki dan pada cane secara
bergantian. Gaya berjalan yang digunakan klien telah ditentukan oleh pengkajian
perawat pada pemeriksaan fisik, kemampuan fungsional dan penyakit serta cidera.
Cara berdiri dasar cane adalah posisi tripod. Dengan menempatkan cane
15 cm dan 15 cm disamping setiap kaki klien. Posisi ini memberikan keseimbangan
dengan dasar sokongan lebih luas. Kesejajaran tubuh pada posisi tripod meliputi
kepala dan leher tegak, vertebra lurus, pinggul dan lutut fleksi. Berat badan tidak
boleh ditahan aksila. Posisi tripod digunakan sebelum cane berjalan.
Empat titik bergantian atau gaya berjalan empat titik memberikan kesetabilan
tetapi memerlukan penopang berat badan di kedua kaki. Tiga titik penopang selalu
berada di lantai. Klien memposisikan cane pertama kali lalu memposisikan kaki yang
berlawanan ( misal: cane kanan dengan kaki
urutan cara ini dengan cane dan kaki yang lain, secara bergantian.
20
Pada gaya berjalan tiga titik bergantian atau tiga titik memerlukkan klien
menopang semua berat badan disatu kaki. Padagaya berjalan tiga titik, berat badan
ditopang kaki yang tidak sakit. Dan kemudian di kedua cane, dan urutan ini dilakukan
berulang-ulang. Kaki yang sakit tidak menyentuh tanah selama tahap awal gaya
berjalan tiga titik. Secara bertahap klien mulai menyentuh tanah, dan menopang berat
secara penuh pada kaki yang sakit.
Gaya berjalan dua titik memerlukan sedikit penopang berat sebagian di setiap
kaki. Setiap cane digerakkan bersamaan dengan kaki yang berlawanan sehingga
gerakan cane sama dengan gerakan lengan saat berjalan normal.
Mengayun terus atau mengayun pada gaya berjalan sering digunakan oleh
klien paraplegia yang menggunakan penahan penopang berat. Berat klien yang berada
pada kaki penyokong maka klien meletakkan cane berada pada satu langkah di depan
dan kemudian mengayun ke atau melewati cane sementara menyokong beratnya.
Mengajarkan berjalan dengan menggunakan cane di tangga. Ketika naik
tangga dengan menggunakan cane, klien bisa menggunakan modifikasi gaya berjalan
tiga titik. pertama, klien berdiri dasar dan memindahkan berat badan di cane. Kedua,
kaki yang tidak sakit maju diantara cane dan tangga. Kemudian berat dialihkan dari
cane ke kaki yang tidak sakit. Terakhir, klien meluruskan kedua cane di tangga.
Urutan ini diulang sampai klien berada di atas.
Untuk turun tangga, urutan tiga fase ini juga diginakan. Pertama, klien
memindahkan berat badannya ke kaki yang tidak sakit. Kedua, cane di tempatkan di
tangga dan klien mulai memindahkan berat badannya di cane, menggerakkan kaki
yang sakit ke depan. Terahir, kaki yang tidak sakit di pindahkan ke tangga dengan
cane. Lalu klien mengulangi urutan ini sampai berada di dasar tangga.
Klien biasa perlu menggunakan cane untuk beberapa waktu, sehingga mereka
harus diajarkan pengguanaan cane di tangga sebelum pulang. Ajarkan untuk naik
tangga kepada klien tergantung cane, tidak hanya untuk klien yang mempunyai tangga
di rumahnya.
Mengajarkan duduk dengan menggunakan cane. Prosedur duduk di kursi
memerlukan klien memindahkan beratnya. Pertama, klien harus diletakkan di tengah
depan kursi dengan kaki bagia posterior menyentuh kursi. Kedua, klien memegang
kedua cane pada tangan yang berlawanan dengan kaki yang sakit. Jika kedua kaki
sakit, seperti pada klien paraplegia yang menggunakan penahan berat, cane dipegang
pada bagian tubuh klien yang terkuat.
21
22
3. Elbow Crutch
Pasien dapat memilih Elbow Crutch bilamana sudah mantap jalannya dan cukup
dengan satu penyangga saja.
5. Seat Cane
Pasien dapat mengunakan tongkat ini dengan fungsi ganda. Tongkat digunakan
sebagai pemandu jalan dan bilamana
terasa capek bisa digunakan untuk duduk. Harap diperhatikan posisi tongkat jika
akan digunakan sebagai tempat duduk.
23
Bab III
Penutup.
3.1 Kesimpulan
25
Daftar Pustaka.
- Potter,patricia.A.2005.Buku Ajar Fundamental
Keperawatan:Konsep,Proses,danPraktik.EGC.Jakarta.
26
27