DISUSUN OLEH:
Cover………………………………………………………………………………………
Daftar isi………………………………………………………………………………….
Kata pengantar……………………………………………………………………………
Bab 1 pendahuluan
Bab 11 pembahasan
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………
3.2 Saran…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa karna atas berkat
dan rahmatnya saya dapat menyelasaikan makalah ini dengan tepat waktu. Saya juga
berterimaksih kepada dosen yang telah membimbing saya dalam menyelasaikan makalah
ini. Terimakasih juga saya ucapkan kepada teman – teman yang telah membantu dalam
mengerjakan makalah ini.
Makalah ini berisikan tentang “ pencegahan dan penanganan cacingan dan KKP “
dan pembuatan makalah ini berdasarkan materi yang sudah saya dapatkan. Saya sadar
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kami membutuhkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca.
Demikianlah makalah ini semoga makalah yang saya susun ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca terimaksaih.
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 11
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian cacingan
Infeksi cacing atau biasa di sebut dengan penyakit cacingan termasuk dalam infeksi
yang di sebabkan oleh parasit. Paeasit adalah mahluk kecil yang menyerang tubuh
inangnya dengan cara menempelkan diri ( baik di luar atau di dalam tubuh ) dan
mengambil nutrisi dari tubuh inangnya. Pada kasus cacingan, maka cacing tersebut
bahkan dapat melemahkan tubuh inangnya dan menyebabkan gangguan kesehatan.
Cacingan dapat menular melalui larva / telur yang tertelan dan masuk kedalam tubuh.
Cacingan merupakan hewan tidak bertulang yang berbentuk lonjong dan panjang yang
berawal dari telur / larva hingga berubah menjadi bentuk cacing dewasa. Cacing dapat
menginfeksi bagian tubuh manapun yang di tinggalinya seperti pada kulit, otot, paru –
paru, ataupun usus / saluran pencernaan. Penyakit cacing, kususnya pada anak sering
dianggap sebagai penyakit yang sepele oleh sebagian besar kalangan masyarakat. Padahal
penyakit ini bisa menurunkan tingkat kesehatan anak. Diantarnya menyebabkan anemia,
IQ menurun, lemas tak bergairah, ngantuk, malas beraktivitas serta berat badan rendah.
Cacing pada manusia pun banyak jenis nya, ada cacing gelang, cacing pita dan cacing
pipih.
Cara penularan
Cacing masuk kedalam tubuh manusia lewat makanan atau minuman yang
tercemar telur- telur cacing. Umumnya, cacing perut memilih tinggal di usus halus yang
banyak berisi makanan. Meski ada juga yang tinggal di usus besar. Penularan cacingan
dapat lewat berbagai cara, telur cacing bisa masuk dan tinggal dalam tubuh manusia.ia
bisa masuk lewat makanan atau minuman yang dimasak menggunakan air yang tercemar.
Jika air yang telah tercemar itu dipakai untuk menyirami tanaman, telur – telur itu naik
kedarat. Begitu air mengering, mereka menempel pada butiran debu itu bisa menempel
pada makanan dan minuman yang di jajakan di pinggir jalan atau terbang ke tempat –
tempat yang sering di pegang manusia. Mereka juga bisa berpindah dari satu tangan ke
tangan lain.setelah masuk kedalam usus manusia, cacing akan berkembang biak,
membentuk koloni dan menyerap habis sari – sari makanan. Cacing mencuri zat gizi,
termasuk protein untuk membangun otak.
2.2 Pencegahan
Cara terbaik dalam mencegah agar anak anda tidak sampai mengalami cacingan, adalah :
Ajari anak – anak selalu menggunakan alas kaki ketika bermain di luar rumah.
Ajari anak – anak untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan
Minum obat cacing dosis sekali minum setiap 6 bulan sekali, khususnya di masa libur
sekolah di mana anak – anak cenderung lebih sering bermain di luar rumah
Jagalah selalu jari kuku untuk selalu bersih dan terawat
Hindari kebiasaan menggigit kuku / menggaruk bagian anus ( terutama untuk infeksi
cacing kremi )
Biasakan untuk selalu mandi di pagi hari (terlebih apa bila mengalami infeksi cacing
kremi)
Biasakan untuk membuka jendela kamar sepanjang hari, karena telur cacing sensitif
terhadap sinar matahari ( terutama untuk cacing kremi )
Jagalah selalu kebersihan makanan yang di konsumsi
Biasakan untuk selalu mengonsumsi daging yang telah dimasak dengan sempurna
Kekurangan kalori protein adalah defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapat
masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan protein kurang dalam waktu
yang cukup lama ( Ngastiyah, 1997 ).
Kurang kalori protein ( KKP ) adalah suatu penyakit gangguan gizi yang di karenakan
adanya defisiensi kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi pada defisiensi kalori
dan protein dengan tekanan yang bervriasi pada defisiensi protein maupun energi
( sediaoetama, 1999 ).
A. Klasifikasi KKP
Berdasarkan berat dan tidaknya, KKP di bagi menjadi :
1. KKP ringan / sedang di sebut juga gizi kurang ( endernutrition ) ditandai oleh
adanya hambatan pertumbuhan.
2. KKP berat, meliputi :
a. Kwashior ( bentuk kekurangan protein yang berat, yang amat sering
terjadi pada anak kecil mur 1 dan 3 tahun ) adalah suatu sindroma klinik
yang timbul sebagai suatu akibat adanya kekurangan protein yang parah
dan pemasukan kalori yang kurang dari di butuhkan ( behrman dan
vaughan, 1994 ).
b. Marasmus adalah penyakit yang timbul karena kekurangan energi
( kalori ) sedangkan kebutuhan protein relatif cukup ( Ngastiyah, 1997 ).
c. Marasmik – kwashiorkor merupakan kelainan gizi yang menunjukan
gejala klinis campuran antara marasmus dan kwashiorkor ( markum,
1996 ).
B. Tanda – tanda KKP
1. KKP ringan
a. Pertumbuhan linear terganggu
b. Peningkatan berat badan berkurang, terhenti, bahkan turun
c. Ukuran lingkar lengan atas menurun
d. Mutasi tulang terlambat
e. Ratio berat terhadap tinggi
f. Normal atau cenderung menurun
g. Anemia ringan atau pucat
h. Aktifitas berkurang
i. Kelainan kulit ( kering, kusam )
j. Rambut kemerahan
2. KKP berat
a. Gangguan pertumbuhan
b. Mudah sakit
c. Kurang cerdas
d. Jika berkelanjutan menimbulkan kematian
C. Penyebab KKP
Penyebab langsung dari KKP adalah defisiensi kalori maupun protein dengan
berbagai tekanan sehingga terjadi spektrum gejala – gejala dengan berbagai nuansa dan
melahirkan klasifikasi klinik ( kwashiorkor, marasmus ).
Peyebab tak langsung dari KKP sangat banyak sehingga penyakit ini di sebut juga
sebagai penyakit dengan causa multifatorial. Berbagai faktor pengertian KKP dan antar
hubungan nya sudah bayak di anjurkan berbagai bentuk holistik, yang menggambarkan
intelerasi antara faktor dan menuju ke titik pusat KKP tersebut.
2.4 Cara penyembuhan
1. Pengobatan
a. Memberikan makanan yang mengandung banyak protein bernilai biologik tinggi,
tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral.
b. Makanan harus di hindangkan dalam bentuk yang mudah di cerna dan di serap.
c. Makanan di berikan secara bertahap, karena toleransi terhadap makanan sangat
rendah.
d. Antibiotik diberikan jika anak terdapat penyakit penyerta.
e. Tidak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan gizi
terhadap keluarga.
BAB 111
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cacingan, dan KKP merupakan penyakit yang sering di derita oleh masyarakat.
Penyebabnya sangat beragam. Anemia dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik maupun
dengan laboratorium. Pengaruh cacingan bisa sangat mengganggu terutama pada anak –
anak. Cacingan masih menjadi masalah kesehatan yang mendasar di negri ini. Selain itu
asupan gizi yang kurang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan.
3.2 Saran
1. Apa saja gejala – gejala ketika kita terkena penyakit cacingan dan KKP ?