Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KBM1

RESUME DAN SOP POSTURAL DRAINAGE

DISUSUN OLEH:

NAMA : TOMI YAWAN DANGU RAMBA


NIM : PO 5303203191100

KELAS: 2A

POLTEKES KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU

TAHUN 2020/2021
POSTURAL DRAINAGE

Postural Drainage (PD) merupakan cara klasik untuk mengeluarkan sekret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat dari sekretnya itu sendiri . Tahun 1953 Palmer dan. Sellick telah
menunjukkan manfaat PD yang disertai dengan perkusi dada untuk mencegah terjadinya
atelektasis paru setelah pembedahan . Sejak itu pula PD telah diterapkan secara intensif pada
perawatan penderita-penderita penyakit paru akut maupun kronik .

Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada
berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya. Dengan PD dapat dilakukan pencegahan
terkumpulnya sekret dalam saluran nafas terutama pada mereka yang tergolong "high risk" ,
disamping untuk mempercepat pengeluaran cairan patologik lainnya yang berasal dari saluran
nafas maupun perenkhim paru yang viskositasnya kental Keberhasilan dari PD sering segera
dapat dirasakan oleh penderitanya, yaitu dengan adanya perbaikan ventilasi.

PATOFISIOLOGI

Pada PD posisi penderita ditempatkan sedemikian rupa sehingga dari lokasi kelainan paru terjadi
pengeluaran secret dengan bantuan gaya beratnya. Pada umumnya dalam keadaan demikian, juga
dilakukan perkusi dan vibrasi. Perkusi dan vibrasi merupakan energi gelombang mekanik yang
diterapkan pada dinding dada dan diteruskan kedalam paru. Dengan gelombang energi mekanik
tersebut sekret akan bergetar dan turun. Dengan demikian diharapkan bertambahnya
pembersihan sputum dari saluran nafas oleh pengaruh gaya beratnya serta pengaruh perkusi dan
vibrasi. Setelah dilakukan PD, dalam jangka pendek diharapkan sputum bertambah banyak
"expiratory flow rate" bertambah, ventilasi bertambah, tahanan aluran nafas berkurang, kapasitas
vital bertambah serta terjadi perbaikan oksigenisasi. Dan dalam angka panjang diharapkan pula
perbaikan tanda-tanda klinik dan foto toraks bertambah cepat, adanya perbaikan faal paru dan
pertukaran gas pada alveoli. Namun Peterson dkk dan Graham mengatakan bahwa pada kasus-
kasus seperti pneumonia atau eksaserbasi akut dari bronkhitis kronik, adanya perbaikan hal-hal
tersebut diatas tidak selalu terjadi. Dari penyelidikan mereka pada kasus-kasus seperti diatas
ternyata tidak terjadi kenaikan volume sputum, maupun hal-hal seperti pertambahan "flow rate" ,
resolusi yang bertambah cepat pada foto toraks, perbaikan faal paru dan pertukaran gas.

Para sarjana mengemukakan bahwa tujuan dari penerapan PD pada kasus-kasus penyakit paru
akut maupun kronik perlu dijelaskan lebih dahulu, sebab volume, viskositas dan karakteristik
dari sputum merupakan faktor yang sangat penting. Frownfelter berpendapat bahwa PD tidak
saja bisa dilakukan pada mereka yang produksi sputumnya banyak tetapi juga pada penderita
yang sputumnya sedikit PD dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya akumulasi sekret agar
tidak terjadi atelektasis. Dan pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih
efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada. Maka dari itu PD sebagai bentuk
pengobatan mempunyai tujuan mencegah akumulasi sekret dan mengeluarkan sekret/cairan
patologik yang tertampung.

STANDAR
OPERASIONAL TANGGAL TERBIT
PROSEDUR SOP POSTURAL DRAINAGE

Postural drainage adalah tindakan keperawatan untuk melepaskan sekresi dari


berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh gravitasi.

Pengertian Area yang dipilih untuk drainage berdasarkan pada :

1. Pengetahuan akan kondisi klien dan proses penyakitnya.


2. Pemeriksaan fisik dada.
3. Hasil pemeriksaan rontgen dada.
1. Mempercepat pengeluaran secret.
Tujuan 2. Mencegah mengumpulnya secret pada saluran nafas.
3. Mencegah terjadi ateletaksis.
1. Bantal
2. Bed yang dapat mengatur posisi klien
Persiapan alat dan 3. Tissue
bahan 4. Handscoon bersih
5. Segelas air hangat
6. Pot sputum dengan desinfektan
 Mengecek program terapi
 Mencuci tangan
Tahap prainteraksi  Menyiapkan alat

Memberikan salam dan sapa nama pasien


Tahap orientasi Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
1. Mencuci tangan.
2. Memasang masker dan sarung tangan bersih.
3. Pilih area tersumbat yang akan di drainage berdasarkan pengkajian semua
bidang paru, data klinis dan gambar foto dada.
4. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainage area yang tersumbat.
Bantu klien untuk memilih posisi sesuai kebutuhan dan ajarkan klien
memposisikan postur lengan dan posisi kaki yang tepat. Letakkan bantal
Tahap kerja
untuk menyangga dan kenyamanan. Minta klien mempertahankan posisi
selama 10-15 menit.
5. Selama posisi lakukan perkusi dan vibrasi dada di area yang di drainage.
6. Berikan tissue untuk membersihkan sputum yang keluar.
7. Setelah posisi yang pertama minta klien duduk nafas dalam dan batuk
efektif. Tampung secret dalam pot sputum.
8. Minta klien untuk istirahat sebentar dan minum sedikit.
9. Ulangi langkah 6-12. Setiap tindakan tidak lebih dari 20-30 menit pada
bidang paru lain yang terjadi bendungan.
 Melakukan evaluasi tindakan
 Berpamitan dengan pasien/keluarga
Tahap terminasi  Membereskan alat
 Mencuci tangan
 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai