TUJUAN
1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
2. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret
PETUGAS
Perawat
PERALATAN
1. Kertas tissue
2. Bengkok
3. Perlak/alas
4. Sputum pot berisi desinfektan
5. Air minum hangat
PROSEDUR PELAKSANAAN
A. Tahap PraInteraksi
PENGERTIAN
Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat menggunakan nebulator
TUJUAN
1. Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan
2. Melonggarkan jalan nafas
PETUGAS
Perawat
PERALATAN
1. Set nebulizer
2. Obat bronkodilator
3. Bengkok 1 buah
4. Tissue
5. Spuit 5 cc
6. Aquades
7. Tissue
PROSEDUR PELAKSANAAN
A. Tahap PraInteraksi
Pengertian :
Merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dengan menggunakan alat
bantu oksigen.
Pemberian oksigen pada klien dapat melalui tiga cara, yaitu: kateter nasal,
kanula nasal dan masker oksigen.
Tujuan :
1. Memenuhi kebutuhan oksigen.
2. Mencegah terjadi hipoksia.
Prosedur :
A. Menggunakan kateter nasal
Persiapan Alat :
1. Satu buah meja dengan satu set bedah minor
2. Botol WSD berisi larutan bethadin yang telah diencerkan dengan NaCl 0,9% dan ujung
selang terendam sepanjang dua cm.
3. Kasa steril dalam tromol
4. Korentang
5. Plester dan gunting
6. Nierbekken/kantong balutan kotor
7. Alkohol 70%
8. Bethadin 10%
9. Handscoon steril
Tujuan :
1. Membersihkan jalan napas.
2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi.
Prosedur :
Pengertian :
Merupakan tindakan perawatan dengan melakukan drainage postural, clapping
dan vibrating pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan.
Tindakan postural merupakan tindakan dengan menempatkan pasien dalam
berbagai posisi untuk mengalirkan sekret di saluran pernafasan. Tindakan
drainage postural diikuti dengan tindakan clapping (penepukan) dan vibrasi.
Tujuan :
1. Meningkatkan efisiensi pola pernafasan.
2. Membersihkan jalan napas.
Perkusi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural drainase, jadi semua indikasi
postural drainase secara umum adalah indikasi perkusi.
5. Emboli paru
Prosedur :
A. Drainage p[ostural
PENGKAJIAN SISTEM PERNAFASAN
Pemeriksaan jasmani – Fisiologi Pernafasan
3. Saluran Udara
Saluran nafas ? bronkhus ? Alviolus.
Penyempitan pada astma- bising bertambah – Wheezing
Cepatnya arus mempengaruhi bising
4. Penghalang
Suara dikeluarkan – getaran disalurkan dari pita suara melalui trachea, bronkhus, jaringan
paru, pleura, dinding thoraks – kulit : fremitus.
PEMERIKSAAN JASMANI
Terdiri dari: Anamnesis, inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
2. Anamnesis.
a. Keluhan utama penyakit yang diderita, alat-alat tubuh lain, rohani, penyakit yang
pernah diderita, keturunan, sosek, nutrisi, lingkungan, obat-obat yang digunakan.
3. Gejala Lokal
- Batuk : Kering
: basah
: Spastik (tdk mudah berhenti).
- Sesak nafas
: karena penyakit lain
: Tersumbat
: Kelainan paru
: Gangguan lambung, ascites
- Pengeluaran Dahak
Sifat – sifat : cair kental, lekat, berbusa, berwarna, bau, jumlah dan darah
- Nyeri Dada
- Karena kelainan dinding thoraks, mediastinum, dalamperut.
Dalam jaringan paru tidak menyebabkan nyeri – pleura perietalis terangsang.
- Bersumber dari otot, subcutis, tulang iga, saraf I. C.
3. Gejala Umum
Suhu , pusing nafsu makan ?, lemah, keringat dingin.
PEMERIKSAAN PARU
1. Inspeksi
? Posisi : duduk, baring
? Arah : depan, belakang, atas
? Bentuk :
- Ptisis ( panjang dan gepeng )
- Thoraks : dada burung
- Barel chest ( seperti tong )
- Cekung kedalam
? Kesimetrisan
? Gerakan pernapasan
? Frekkuensi N pada orang dewasa 18 – 22 x / menit sifatnya abdominal / thorakoabdominalis
? Frekuansi normal pada anak 30 – 40 x / menit sifatnmya abdominalis / thorakoabdominalis.
? Jenis pernapasan :
- Tachipnea :
Paru / jantung ada gangguan
- Bradipnea:
keracunan balbiturat, uremia, koma diabetis, prosesdalam otak
- Cheyne stokes:
keracunan obat bius penyakit jantung, paru, ginjal, perdrahan SSP.
- Biot:
meningitis
- Kusmaul:
Keracunan alkohol, obat bius, koma diabetes, uremia
- Asimetri :
Pneumonia, tbc paru, efusi pleura, tumor
- Dangkal : empisema, tumor paru, cairan dipleura, konsolidasi paru
- Hiperpnea:
lebih dalam, kecepatan normal
- Apneustik:
lesi pusat pernafasan.
- denyut jantung apeks:
jantung membesar, tumor
- Pelebaran vena dada:
tumor mediastinum
- Denyut nadi didada / punggung : koarktasio aorta, anastomosis.
- Penonjolan dada setempat yang berdenyut : aneurysma
2. Palpasi
a. Pemeriksaan kelainan dinding thoraks
- Nyeri tekan.
- Bengkak
- Menonjol
b. Pemeriksaan tanda – tanda penyakit paru
- Gerakan dinding thoraks waktu inspirasi dan ekspirasi
- Kesimetrisan
- Getaran suara ( fremitus vocal ) :
- me?:konsolidasi paru, pnemonia lobaris, tbc, infark paru, atelektasis dll.
- Me? : pleura terisi air, darah, nanah, bronchus tersumbat, emfisema.
c. Memeriksa tanda – tanda penyakit jantung dan aorta
3. Perkusi
a. Perkusi adalah untuk menentukan keadaan paru
? Normal : suara perkusi resonan – dug – dug.
? Sangat resonan : timpanik dang-dang ? udara (pneumothoraks).
? Agak menggendang: sub timpanik – dung ( rongga pleura mengandung udara )
? lebih resonan: belum subtimpanik = hiperresonan deng-deng ( emfisema, pnemonthoraks
ringan )
? kurang resonan: deg – deg ( fibrosa )
? Redup : bleg-bleg ( paru-paru padat )
? Pekak : seperti suara perkusi pada paha ( rongga pleura penuh nanah, tumor, fibrosis )
b. Batas Paru
? Atas: fossa supraklavikularis ka – ki
? Bawah: iga 6 midklavikularis, iga 8 mid aksilaris, iga 10 skapularis. Paru kiri lebih tinggi dari
pada kanan.
Me?pada anak, fibrosis, konsolidasi, efusi pleura.
Me?pada orang tua, emfisema, pneumothoraks.
4. Auskultasi
a. Suara nafas
- Trakheo bronkhial : Normal pada trachea, seperti meniup pipa pada thoraks penderita
pnemonia
- Bronkhovesikuler : Normal pada bronkhi, sternum atas (3 – 4) inspirasi vesikuler, ekpirasi
tracheo bron khus
- Vesikuler: Normal Suara jaringan paru, inspirasi dan ekspirasi, tidak terputus, tidak terdengar
pada penebalan.
b. Resonan Vocal
Suara pada auskultasi waktu penderita mengucap kata.
- Me pada pneumonia lobarts.
- Me? pada efusi pleura, pleura tebal, pneumothoraks.
5. Suara Tambahan
Ronchi: Suara dalam bronchi oleh karena penyempitan lumen bronchi, penyempitan oleh
karena selaput lendir bengkak, tumor menekan bronkhus, pada asthma ada wheezing.
c. Krepitasi : Seperti hujan rintik – rintik
Berasal dari bronkhus, alveolus, kavitas paru berisi cairan :
- Halus : Oleh karena alveoli yang tertutup mulai terbuka yang digesekan dengan jari
- Kasar : Seperti suara bila kita meniup air
Catatan: