Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH

KEILMUAN DASAR KEBIDANAN 1

“ Merangkum Materi Tindakan Mengatasi Masalah Kebutuhan Oksigen”

MAHASISWA SEMESTER 2
TAHUN AKADEMIK 2019-2020

KOORDINATOR MATA KULIAH:


Siti Nurhasyiah Jamil, M.Keb

DOSEN PENGAMPU:
Nuryaningsih, M.keb

Disusun oleh:
Heti Rahayu
2019700019

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
Tindakan Mengatasi Masalah Kebutuhan Oksigen

Kebutuhan oksigen adalah


Salah satu kebutuhan dasar pada manusia dan fisiologis yang di tunjukan untuk menjaga
kelangsungan metabolism sel tubuh dan melakukan aktivitas bagi berbagai organ atau sel

Tindakan Untuk Mengatasi Masalah Kebutuhan Oksigen


1. Latihan Nafas
Merupakan cara bernapas untuk memperbaiki ventilasi alveoli atau memelihara
pertukaran gas, mencegah atelectasis, meningkatkan efisiensi batuk, dan dapat
mengurangi stress
Note :
 Diparu-paru kita terdapat alveoli yang membantu untuk keluar masuk oksigen
dan membantu pertukaran gas, dimana yang dimaksud atelectasis yaitu
penyakit paru-paru dimana alveolus tidak terisi oleh udara jadi dengan
bernafas kita dapat mencegah penyakit paru-paru yang membuat alveolus ini
terisi dengan udara yang sehat.
Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
*sebelum melaksanakn tindakan alangkah baiknya kita melakukan cuci tangan
karena sudah prosedur tetap agar terhindar dari penyakit*
2. Jelaskan pada klien tentang prosedur yang akan dilakukan
*sebelum melakukan tindakan kita juga harus jelaskan dan permisi terlebih dahulu
kepada klien dan meminta izin
3. Atur posisi klien ( duduk/tidur terlentang )
*memberikan kebebasn kepada klien untuk memilih posisi yang dianggap nyaman
dan apabila ada gangguan pernafasan biasanya memilih untuk duduk atau
setengah duduk*
4. Ajarkan untuk mulai latihan dengan cara menarik napas dahulu melalui hidung
dengan mulut tertutup
*setelah mengatur posisi klien baru kita mengatur dan mengajarkan latihan
bernafas yang dimulai dari Tarik nafas *
5. Kemudian anjurkan klien utuk menahan napas sekitar 1-1,5 detik dan disusul
dengan menghembuskan napas melalui bibir dengan mulutseperti orang meniup
6. Catat respons yang terjadi
*setelah itu kita mencatat dari respon yang terjadi dari latihan pernafasan tersebut
jika pernafasan terjadi gangguan atau terjadi tidak efektif bisa melakukan tindakan
yang lain, tetapi kalau si klien ini sudah nyaman baru latihan pernafasan ini
dikatakan berhasil* dan
7. Cuci tangan

2. Latihan batuk efektif


merupakan cara melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif
yang bertujuan untuk membersihkan jalan napas (laring, trachea, dan bronkhiolus)
dari secret atau benda asing.
Note :
 Dikatakan pasien karena sudah dalam keaadan batuk dan batuknya itu secara
terus menerus dan dapat menularkan orang lain dan kita dapat mengajarkan
klien atau pasien kita bagaimana cara latihan batuk yang efektif
Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi dengan duduk di tepi tempat tidur dan membungkuk ke depan
4. Anjurkan untuk menarik napas, secara pelan dan dalam, dengan menggunakan
pernapasan diafragma
*pernafasan diagfragma pernafasan dada*
5. Setelah itu tahan napas selama ± 2 detik
6. Batukkan 2 kali dengan mulut terbuka
7. Tarik napas dengan ringan
8. Istirahat
9. Catat respons yang terjadi
10. Cuci tangan

3. Pemberian oksigen
merupakan tindakana memberikan oksigen kedalam paru-paru melalui saluran
pernapasan dengan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada pasien dapat melalui
tiga cara yaitu melalui kanula, nasal kanule, dan masker. Pemberian oksigen tersebut
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan mencagah terjadinya hipoksia.
Note :
 Hipoksia adalah kondisi tidak tercukupinya pemenuhan dalam tubuh.
 Nasal kanule tidak diberikan sungkuk
 Masker oksigen menggunakan sungkuk

Persiapan Alat dan Bahan :


 Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier
*flowmeter = alat ukur atau ukuran yang ada di atas humidifer
 Nasal kateter, kanula, atau masker
 Vaselin,/lubrikan atau pelumas (jelly)

Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Cek flowmeter dan humidifier
4. Hidupkan tabung oksigen
5. Atur posisi semifowler atau posisi yang telah disesuaikan dengan kondisi pasien
*semifowler = setengah duduk
6. Berikan oksigen melalui kanula atau masker
*keetika kita memberikan oksigen melalui kanula atau masker kita harus cek juga
dan siapkan humidifier dengan aquades jadi ada batasnya berapa cc akan terlihat
7. Apabila menggunakan kateter, ukur dulu jarak hidung dengan telinga, setelah itu
berikan lubrikan dan masukkan
8. Catat pemberian dan lakukan observasi
9. Cuci tangan

4. Fisioterapi dada
merupakan tindakan melakukan postural drainage, clapping, danvibrating pada pasien
dengan gangguan system pernapasan untuk meningkatkan efisiensi pola pernapasan
dan membersihkan jalan napas.
Note :
 Jadi disini kondisi pernafasannya sudah banyak gangguan sehingga harus
dilakukan fisioterapi dada, fisioterapi dada juga dapat mengatasi kebutuhan
oksigen jadi dapat membatu klien kita atau pasien kita dengan fisioterapi dada
Persiapan Alat dan Bahan :
 Pot sputum berisi desinfektan
*sputum : reak/dahak
jadi menyediakan pot ini agar pasien tidak batuk sembarangan dan tidak
membuang reak di tanah atau dilantai. Potnya ini berisikan densifektan jadi
kita isi dengan larutan klorin 0,5% agar sputum yang banyak mengandung
virus atau kuman dapat segera mati dengan adanya densifektan
 Kertas tisu
 Dua balok tempat tidur (untuk postural drainage)
 Satu bantal (untuk postural drainage)

Prosedur Kerja : Postural drainage


1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan
3. Miringkan psien kekiri (untuk membersihkan bagian paru-paru kanan)
4. Miringkan pasien kekanan (untuk membersihkan badian paru-paru kiri)
5. Miringkan pasien ke kiri dengan tubuh bagian belakang kanan disokong satu
bantal (untuk membersihkan bagian lobus tengah)
6. Lakukan postural drainage ± 10-15 menit
7. Observasi tanda vital selama prosedur
8. Setelah pelaksanaan postural drainage, dilakukan clapping, vibrating, dansuction
9. Lakukan hingga lender bersih
10. Catat respon yang terjadi
11. Cuci tangan

Prosedur kerja : Clapping


1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan
3. Atur posisi pasien sesuai dengan kodisinya
4. Lakukan clapping dengan cara kedua tangan perawat menepuk punggung pasien
secara bergantian hingga ada rangsangan batuk
5. Bila pasien sudah batuk, berhenti sebentar dan anjurkan untuk menampung
sputum pada pot sputum
6. Lakukan hingga lender bersih
7. Catat respon yang terjadi
8. Cuci tangan

Prosedur kerja :Vibrating


1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan
3. Atur posisi pasien sesuai dengan kondisinya
4. Lakukan vibrating dengan menganjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan
meminta pasien untuk mengularkan napas perlahan-lahan. Untuk itu, letakkan
kedua tangan diatas bagian samping depan dari cekungan iga dan getarkan
secaraperlahan-lahan.hal tersebut dilakukan secara berkali-kali hingga pasien
ingin batuk dan mengeluarkan sputum
5. Bila pasien sudah batuk, berhenti sebentar dan anjurkan untuk menampung
sputum di pot sputum
6. Lakukan hingga lendir bersih
7. Catat respon yang terjadi
8. Cuci tangan

5. Pengisapan lendir (suction)


Merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan secret atau lendir
secara sendiri. Tindakan tersebut dilakukan untuk membersihkan jalamn napas dan
memenuhi kebutuhan oksegenasi.

Persiapan Alat dan Bahan :


 Alat pengisap lendir dengan botol yang berisi larutan desinfektan
 Kateter pengisap lendir
 Pinset steril
 Dua kom berisi laturan akuades/NaCl 0,9% dan larutan desinfektan
 Kasa steril
 Kertas tisu

Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan diaksanakan
3. Atur pasien dalam posisi telentang dan kepala miring kearah perawat
4. Gunakan sarung tangan
5. Hubungakan kateter penghisap dengan selang penghisap
6. Hidupkan mesin penghisap
7. Lakukan penghisapan lendir dengan memasukkna kateter pengisap ke dalam kom
berisi akuades atau NaCl 0,9% untuk mencegah trauma mukosa
8. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap
9. Tarik lendir dengan memutar kateter pengisap sekitar 3-5 detik
10. Bilas kateter dengan akuades atau NaCl 0,9%
11. Laukan hingga lendir bersih
12. Catat respon yang terjadi
13. Cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai