Pengertian ;
Merawat mata pasien dengan cara mengiritasi, menetesi, memberi zalf, mengompres mata sesuai
dengan pesanan dokter.
Tujuan :
1. Memberikan rasa nyaman
2. Memberikan pengobatan
3. Mengeluarkan benda asing
Dilakukan:
Pada pasien yang mengalami peradangan/infeksi mata
pasien yang memerlukan terapi khusus
Pasien yang terkena benda asing pada mata
1.
Memberi pengobatan
Dilakukan :
Pada pasien yang menderita radang telinga/infeksi
Cara Kerja :
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan keluarga prosedur yang akan dikerjakan
2. Memasang tabir sekeliling tempat tidur
3. Perawat mencuci tangan
4. Membantu pasien memberi posisi duduk tidur miring kiri/kanan
5. Melakukan clapping dengan cara kedua tangan perawat menepuk pasin secara bergantian
sampai ada rangsang batuk. Bila sudah ada rangsang batuk, pasien dianjurkan membatukkan
lendir dan mengeluarkannya dan ditampung dalam sputum pot. Prosedur ini dilakuakn
beberapa kali sampai lendir bersih dan pasien merasa lega
6. Merapikan pasien dan lingkungan
7. membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya
8. Perawat mencuci tangan
9. menulis pada catatan perawatan mengenai prosedur yang dikerjakan dan reaksi yang terjadi
Kertas tissue
Piala ginjal
Perlengkapan O2 bila perlu
Penghisap lendir bila perlu
Cara Kerja :
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan keluarga prosedur yang akan dikerjakan
2. Memasang korden di sekeliling tempat tidur
3. Perawat mencuci tangan
4. Melakukan clapping
5. Melakukan vibrasi dengan cara : menganjurkan pasien menarik napas dalam, pada waktu
mengeluarkan napas, kedua tanga perawat diletakkan diatas bagian samping depan dari
cekungan iga, kemudian membuat getaran lembut
6. Bila rangsang batuk sudah ada, lendir dibatukkan dan lendir ditampung dalam sputum pot
7. Prosedur dilakukan beberapa kali sampai lendir bersih dan pasien merasa lega
8. Merapikan pasien dan lingkungan
9. Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya
10. Perawat mencuci tangan
11. menulis pada catatan perawatan mengenai prosedur yang dikerjakan dan reaksi yang terjadi
O2 dan perlengkapannya
Penghisap lendir
kertas tissue
1 piala ginjal
1 bantal
Cara Kerja :
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan keluarga prosedur yang akan dikerjakan
2. Memasang tabir sekeliling tempat tidur
3. Meninggikan tempat tidur bagian kakidengan memasang balok
4. Perawat mencuci tangan
5. Membantu pasien dalam posisi sesuai kebutuhan:
Untuk membersihkan lobus tengan kanan pasien miring kekiri dan tubuh bagian
belakang kanan disokong dengan satu bantal
Untuk membersihkan lobus tengah kiri pasien miring kekanan dan tubuh bagian
belakang kiri disokong dengan sebuah bantal
Kontra Indukasi ;
1. Status asthmaticus
2. Obstruksi jalan napas bagian dalam
3. Kecenderungan terjadi pendarahan
4. Fraktur mandibula/tulang hidung dan kelainan pada OS nasal
5. Stenosis trachea pada pra dan pasca bedah
Komplikasi yang Dapat Timbul :
1. Pada pasien yang tidak sadar dapat terjadi aspirasi cairan lambung
2. Obstruksi jalan napas karena perubahan posisi yang disebabkan oleh lidah yang jatuh
kebelakang atau sekresi yang terkumpul pada jalan napas
3. Agar tidak terjadi obstruksi lebih berat, maka perlu penghisapan yang cepat
4. Spasme laring pada pasien pasca anesthesi, rangsangan reflek fagal dapat menyebabkan
cardiacc arrest
Bahaya yang Mungkin Timbul :
1. Hipoksia
2. Obstruksi jalan napas bagian dalam
3. Cardiac/respiratory arrest
4. Spasme bronkus
5. Iritasi selaput mukosa
6. MCI akut
Persiapan alat :
alat penghisap lendir dengan botol berisi larutan disenfektan, misal savlon, lysol, hibiset
katheter penghisap no. 12 atau no. 14 9 no. 8 untuk anak-anak, no. 6 untuk bayi)
Cara Kerja :
1. Memberitahukan pasien dan keluargnya tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Memasang korden disekeliling tempat tidur
3. Perawat mencuci tangan
4. Membantu pasien dalam posisi semi fowler atau kepala ekstensi
5. Perawat memakai sarung tangan
6. Menghubungkan katheter penghisap dengan alat penghisap
7. Menghisap lendir dengan cara :
Menghidupkan mesin
Menjepit pangkal katether dengan tangan kiri atau biarkan cabang katether terbuka
Bila
pasien
dengan
tracheostomy,
masukan
ujung
katether
jkedalam
Melepas jepitan/metutup cabang katether dengan ibu jari tangan kiri dan menghisap
lendir.
3 kali.
8. Membilas katether dengan aquadst/NaCl 0,9% sampai bersih
9. Mematikan mesin dan meleoas dari slang penghisap, kemudian masukkan kedalam kom
yang berisi larutan desinfektans
10. Isi botol penghisap jangan sampai melebihi batas yang ada dan segera dibuang
11. Melepas sarung tanagn
12. merapikan pasien dan lingkungan
13. Membersihkan alat dan mengembalikan ketempatnya
14. Perawat mencuci tangan
15. Menulis pada catatan perawatan tentang :
Reaksi pasien
MERAWAT TRACHEOSTOMI
Pengertian :
Membersihkan dan mengganti pembalut luka tracheostomi agar selalu dengan cara yang baik dan
benar
Tujuan :
1. Memberikan rasa aman dan nyaman pasien
2. Mencegah kontaminasi luka traecheostomi
Persiapan alat :
1 setangkat jahitan steril yang terdir: 1 pinset anatomis, gunting benang
kassa dalam tromol steril, korentang
zalf betadine/betadhine solution 10%
plester, gunting, tali kanula
mangkok steril bertutup
larutan H2O2/NaCl/Aquades
MELEPAS KATHETER
Cara Kerja :
1.
Menyiapkan Alat :
Piala ginjalspuit 20 cc
kapas
wash bensin
gunting
handuk
1.
1.
1.
Mencuci tangan
1.
1.
1.
Menghisap isi balon katether dengan spuit atau memotong ujung tempat balon dengan
gunting
1.
Melepas katheter dengan cara menjepit ujung kateter dan meletakkan dipiala ginjal
1.
11.
11.
11.
Botol WSD steril yang berisi sublimat 1/1000 sampai pipa terendam 2 cm (pipa udara tidak boleh
terendam)
Selang steril sebagai penyambung dari botol dengan drain WSD
Cara Kerja :
1. Memberitahu pasien/keluarganya tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Menutup korden disekeliling tempat tidur
3. Membuka pakaian pasien bagian atas
4. Membantu pasien dalam posisi duduk/setengah duduk sesuai kemampuan pasien
5. Perawat mencuci tangan
6. Membuka set ganti balutandan meletakkan pada tempat yang mudah dijangkau
7. Membuka balutan dengan hati-hati, lalu balutan kotor dimasukkan kedalam kantong balutan
kotor, bekas plester dibersihkan dengan wash bensin (balutan bagian dalam angkat dengan
pinset steril)
8. Membersihkan sekitar drain dengan alkohol 70% dan mengoles luka dengan betadhine
solution 10% (jaga drain supaya tidak tertarik/tercabut dan selang penyambung tidak
terlepas, supaya udara tidak masuk kedalam rongga thorak)
9. Mengobservasi krepitasi kulit sekitar drain
10. Menutup sekitar drain dengan kassa steril yang sudah digunting tengahnya, kemudian
diplester
11. Memasang selang penyambung yang sudah disediakan pada pipa botol WSD yang baru,
kemudian ujung selang ditutup dengan kasa steril (jaga steriliteit, sambungan selang tidak
boleh longgar)
12. Drain yang terpasang diklem dengan kocher arah berlawanan
13. Melepas sambungan botol WSD dari drain
14. Ujung drain di bersihkan dengan kasa alkohol,kemudian drain di hubungkan dengan selang
penyambung botol WSD yang baru ( selang tidak boleh tertekuk,botol WSD letakan lebih
rendah daripada pasien,sehingga cairan dari botol tdak kembali ke paru)
15. Melepaskan kocher dari drain
16. Mengobservasi:
Apakah ada undulasi,bila tidak ada di cari penyebabnya:
a. Apakah paru-paru tidak mengembang
b. Apakah ada penyumbatan pada selang karna ada darah atau kotoran lain
c. Apakah suction bekerja baik (bila pakai mesin)
d. Apakah sambungan selang longgar
Keluhan pasien dan tanda-tanda vital:cyanosis,tanda-tanda perdarahan,dada rasa tertekan
Bila pasien dengan perdarahan (hematothorax) observasi tiap jam : jumlah perdarahan,
warna, tekanan darah, nadi dan catat pada lembar observasi khusus dan catatan keperawatan
1.
1.
Persiapan Alat
Pipa lambung/NGT sesuai kebutuhan
Kom berisi air masak hangat
Satu buah spuit steril 5cc
Piala ginjal, plester, gunting
Kertas tissue, handuk
Kalo perlu plastik untuk menampung/urin bag
Cara kerja :
1.
1.
1.
1.
Membantu pasien dalam posisi duduk tegak dengan kepala sedikit menunduk
Bila tidak memungkinkan posisi pasien semi fowler dengan kepala sedikit menunduk kedepan
1.
Meletakkan handuk dan dekatkan piala ginjal serta tissu dibawah dagu pasien
1.
1.
Mengukur dari ujung hidung telunga dan ke proxesus xypoideus atas dari proxesus xypoideus
sampai kedahi, kemudian deberi tanda dengan plester
1.
1.
Memegang pipa pada tangan tangan pada kira-kira 5 7 cm dari ujung pipa yang akan
dimasukan, pangkal pipa dalam keadaan tertutup
11.
Memasukan ujung pipa secara perlahan-lahan sampai tanda batas pasien dianjurkan untuk
menelan pipa kalau perlu pasien diberi seteguk air putih untuk membantu menelan pipa
11.
Memasang plester untuk piksasi pipa lambung serta memberi tanda dengan plester pada
Memasukan air putih melalui pipa sebanyak (2 cc 3 cc untuk bayi, 10 cc 20 cc untuk anak
dan dewasa), kemudian pangkal pipa ditutup
Bila fungsinya untuk mengeluarkan cairan lambung, air putih tidak perlu dimasukkan dan sambung
ke urin bag/plastik
11.
11.
11.
11.
Mencatat pada catatan keperawatan tentang tindakan yang dilakukan, jumlah cairan yang
keluar warna dan keluhan pasien
Pada waktu memasukan pipa lambung, pasien batuk batuk dan disertai cyanosis pipa
harus segera diangkat
1.
1.
Bila memberi makan melalui NGT perhatikan suhu makanan sesuai dngan suhu ruangan,
sebelum dan sesudahnya harus dibilas dengan air putih
1.
1.
Perhatikan warna dan jumlah cairan lambung bila pemasangan NGT berfungsi untuk
mengeluarkan cairan lambung
1.
1.
1.
Apabila pasien dicoba minum melalui mulutsedangkan NGT masih terpasang sebaiknya
NGT masih dalam keadaan terbuka
Memberitahukan dan menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
1.
1.
1.
Membantu pasien dalam posisi tidur telentang dan membebaskan pasien sekitar anus preater
1.
1.
1.
Mengangkat balutan kotor dengan pinset dan dimasukkan ke dalam kantong balutan kotor
1.
1.
Membersihkan anus preater dengan kapas sublimat, kemudian dikeringkan dengan kassa
steril
11.
11.
11.
11.
11.
11.
11.
MEMBILAS LAMBUNG
Pengertian :
Mermasukan cairan pembilas melalui pipa lambung kemudian mengeluarkannya
Tujuan :
Membersihkan lambung
Persiapan Alat :
Persiapan seperti memasang pipa lambung
Cairan pembilas (sesuai intruksi dokter)
Kom/kantong plastik
Cara Kerja :
1. Memberitahukan dan menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai prosedur yang
akan dilakukan
2. Memasang korden sekeliling tempat tidur
3. Perawat mencuci tangan
4. Memasang pipa lambung
5. Meletakkan kom disamping tempat tidur
6. Memasukan cairan pembilas secara perlahan-lahan, lalu dikeluarkan kembali dengan cara
dialirkan, kemudian diulang sampai cairan lambung yang keluar bersuh
7. Melepaskan pipa lambung
8. Merapikan pasien dan lingkungannya
9. membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya
10. Perawat mencuci tangan
11. Menulis pada catatan perawatan mengenai proseduryang telah dilakukan
Pengertian:
Memberikan glyserin/cairan dengan cara menyemprotkan/mengalirkannya mlalui rectum
Tujuan:
1. Mengosongka/ mengeluarkan sisa sekresi/faeces
2. Memberikan rasa nyaman pasien
Dilakukan:
Pada pasien yang akan dilakukan tindakan tertentu sesuai dngan pesanan dokter
Mempersiapkan alat
1.
1.
1.
Mengatur posisi pasien tidur miring kekiri dan membelakangi perawat, kaki kanan ditekuk.
Sprei kecil digulung ketepi sebelah kiri
1.
1.
Memasukkan kanul :
Mengeluarkan kanul perlahan-lahan dari dalam rectum, kemudian semprot diletakkan dalam
piala ginjal
1.
Setelah 5 10 menit dan pasien sudah merasa mules, memasang pot atau pasien dianjurkan
untuk kekamar mandi
11.
11.
Membersihkan alat dan mengembalikan ketempatnya (kanul direndam dalam larutan lisol)
11.
1.
Menyiapkan kamar tersendiri yang redup dan tenang, tempat tidur yang datar dengan satu bantal
1.
1.
1.
1.
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai tujuan tindakan dan
pencegahan
1.
Menganjurkan pasien untuk istirahat penuh ditempat tidur selama 6 minggu atau sampai dengan
operasi
1.
1.
Mengobsrvasi tanda-tanda vital neurologi meliputi : tingkat kesadaran, keluhan sakit kepala,
kaku kuduk, pupil mata dan kelemahan anggota gerak setiap jam atau sesuai kebutuhan
1.
Memberi makanan dalam bentuk lunak tnggi serat dengan mengurangi garam dan cholesterol
11.
11.
Mayo tube
Piala ginjal
Tissue
Cara Kerja
1. Memasang tabir di sekeliling tempat tidur
2. Melonggarkan pakaian dan melepaskan tali-tali pengikat
3. Membuka rahang dengan spatel kemudian memasang mayo tube dan diplester
4. Menghisap lendir dari mulut dan hidung setelah serangan selesai dan kalau perlu memberi
oksigen sesuai kebutuhan
5. Perawat mencuci tangan
6. Merapikan pasien dan lingkungan
7. Mencatat lama dan jenis serangan pada catatan perawatan
8. Membersihkan alat dan mengembalikan ke tempatnya
9. Perawat mencuci tangan
5. Menggosok bagian-bagian tubuh yang tertekan (misal : punggung, bokong, tumit) dengan
kamfer spritus/salep dan talk, kalau perlu mengganti balutan dekubitus
6. Mengganti pakaian dan alat tenun yang basah atau kotor
7. Mengganti posisi tidur pasien
8. Merapikan pasien dan lingkungannya
9.
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai prosedur yang akan
dilakukan
1.
1.
1.
1.
Melatih pergerakan otot dan sendi pada kedua lengan, siku pergelangan tangan dan jari
secara bergantian dengan gerakan normal
1.
Melatih pergerakan otot dan sendi pada kedua kaki dan jari secara bergantian dengan
gerakan normal
1.
1.
1.
Plester/gunting
GV set
Alkohol 70%
Betadhine solution
Kapas
Bensin cuci
Piala ginjal
Cara Kerja :
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
2. Perawat mencuci tangan
3. Menutup korden disekeliling tempat tidur
4. Merapikan elastis verban, bila perlu mengganti dengan yang baru
5. Pada skeletal traktion merawat luka operasi dan luka tusukan dengan cara :
Membuka balutan kotor dan memasukan pada kantong balutan kotor
Mmebersihkan bekas plester dengan bensin cuci
Membersihkan sekitar luka dengan alkohol 70%
Mengolesi luka dengan betadhin solution dan menutup luka dengan kasa steril kemudian di-plester
6. Mengatur posisi kaki traksi dan ban
7. Memberi posisi yang menyenangkan pada pasien
8. Merapikan pasien dan lingkungannya
9. Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya
10. Perawat mencuci tangan
11. Menulis pada catatan perawatan mengenai prosedur yang telah dikerjakan
7. Meletakkan piala ginjal di bawah mata yang akan diirigasi menempel ke pipi. Bila mungkin
pasien dianjurkan memegang piala ginjal di samping pipinya untuk menampung cairan yang
mengalir
8. Bila perlu membasahi kelopak mata dengan cairan irigasi, kemudian membersihkan kelopak
mata dengan kapas bulat (jangan sampai menekan bola mata, kotoran mata jangan sampai
masuk ke saluran kelenjar airmata)
9. Perawat mencuci tangan
10. Mengisi pipet/spuit dengan cairan irigasi secara steril
11. Mengalirkan cairan irigasi yang disediakan dengan tekanan rendahdari arah dalam keluar
dengan jarak 2 cm dan pelan-pelan (cegah kontaminasi pada mata seeblahnya, ujung
pipet/spuit jangan sampai masuk kebola mata, perhatikan warna cairan setelah irigasi
12. Bila perlu irigasi diulang 3 4 kali, mengeringkan sekitar mata dengan kassa
13. Perawat mencuci tangan
14. Merapikan pasien dan lingkungannya
15. Membersihkan alat dan mengembalikan ketempatnya
16. Perawat mencuci tangan
17. Menulis pada catatan perawatan tentang tindakan yang dilakukan
MENGIRIGASI TELINGA
Cara Kerja :
1. Menyiapkan alat :
- Cairan yang diperlukan, spuit 10 cc steril tanpa jarum
- Alas karet, handuk, kapas, kapas lidi steril, korentang steril, piala ginjal
2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Perawat mencuci tangan
4. Memasang korden sekeliling tempat tidur
5. Membantu pasien tidur miring atau duduk tegak dengan kepala dimiringkan sehingga
telinga yang akan dirawat terletak di bagian atas
6. Meletakkan karet alas, kemudian handuk di sekitar bahu( untuk melindungi pasien dari
cairan irigasi)
7. Meletakkan piala ginjal di bawah telinga ( untuk menampung cairan irigasi yang keluar dari
telinga)
8. Mengisi spuit dengan cairan yang telah disediakan
9. Menyemprotkan cairan kearah dinding liang telinga ( jangan menyemprotkan cairan
langsung ke liang telinga )
10. Mengulangi beberapa kali sampai bersih
11. Mengeringkan telinga dengan lidi kapas steril
12. Perawat mencuci tangan
13. Merapikan pasien dan lingkungannya
14. Memberihkan alat dan mengembalikan ke tempatnya
15. Menulis pada catatan keperawatan
Korentang steril
Piala ginjal
Masker
H2O2
Nacl 0,9%
Pembalut khusus/hidrophile
Spuit 20 cc steril
Cara Kerja:
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan keluarganya,mengenai prosedur yang
akan dilakukan
2. Menutup gorden di sekeliling tempat tidur
3. Meletakan alat-alat di daerah yang mudah di jangkau
4. Perawat mencuci tangan
5. Memberi obat anti sakit/analgesik 30 menit sebelum prosedur di lakukan
6. Perawat memaki sarung tangan
7. Membuka pembalut yang kotor dan masukan ke dalam kantong pembalut kotor