Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Nama : Shintia ekawati


NIM 132013143050
Angkatan : Profesi 2020
Minggu 1
Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis

SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


BILAS LAMBUNG

Definisi Posedur tindakan medis darurat yang dilakukan sebagai pertolongan


pertama untuk orang yang keracunan atau overdosis obat.
Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan
cara memasukan dan mengeluarkan air/cairan tertentu ke dalam lambung
dan mengeluarkan kembali menggunakan selang NGT (Naso Gastric
Tube)

Tujuan 1. Membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun masuk saluran
pencernaan
2. Mendiagnosa perdarahan lambung
3. Membersihkan lambung sebelum prosedur endoskopi
4. Membuang cairan atau partikel dari lambung

Indikasi a. Pasien yang keracunan makanan atau obat tertentu


b. Persiapan operasi lambung
c. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung
d. Tidak ada reflex muntah
e. Gagal dengan terapi emesis
f. Pasien dalam keadaan tidak sadar

Kontraindilkasi 1. Tidak dilakukan secara rutin. Prosedur dilakukan selama 60 menit


setelah tertelan
2. Pasien kejang
3. Keracunan oral lebih dari 4 jam
4. Pasien keracunan bahan toksik yang tajam dan terasa membakar
(resiko perforasi esophageal) serta keracunan bahan korosif (misalnya:
hidrokarbon, pestisida, hidrokarbon aromatic, halogen)
5. Pasien yang menelan benda asing dan tajam
6. Pasien tanpa gangguan reflex atau pasien dengan pingsan (tidak sadar)
membutuhkan intubasi sebelum bilas lambung untuk mencegah terjadi
aspirasi

Fase Interaksi a. Mengucapkan salam terapeutik dan memperkenalkan diri


b. Mengecek dan mencocokkan semua identitas mengenai pasien mulai
dari nama, umur, jenis kelamin, nomor rekam medik, jenis tindakan
yang akan dilakukan.
c. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan kepada
klien dan keluarga klien.
d. Berikan lembar persetujuan pasien / informed consent
e. Memberitaukan perkiraan kontrak waktu saat tindakan dilakukan

Persiapan Alat 1. Baki berisi selang NGT (ukuran dewasa 14 – 20 Fr dan anak-anak 8
dan Bahan – 16Fr)
2. 2 buah baskom
3. Perlak dan handuk pengalas
4. Stetoskop
5. Spuit 10 cc dan 50 cc
6. Plester
7. Nierbeken
8. Kom penampung
9. NaCl 0,9 % atau air matang hangat
10. Kassa/tissue
11. Jelly
12. Handscoon steril
13. Pinset
14. Tongue spatel
15. Corong
16. Gelas ukur

Fase Kerja 1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir


2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti handscoon dan
masker sesuai dengan prosedur
3. Menjaga privasi klien dengan menutup tirai atau pintu
4. Bantu klien untuk posisi semifowler (bila memungkinkan)
5. Berdirilah disisi kanan tempat tidur klien bila anda bertangan
dominan kanan (atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri)
6. Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissu lembab atau
lidi kapas
7. Tempatkan handuk mandi diatas dada klien. Pertahankan tissue
wajah dalam jangkauan klien
8. Tentukan panjang selang NGT yang akan dimasukkan dan ditandai
dengan plester
9. Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan
ujung melingkar selang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran
dari daun telinga ke tonjolan sternum; tandai lokasi tonjolan sternum
di sepanjang selang dengan plester kecil
10. Ujung atas NGT diolesi jelly, dan bagian ujung bawah di klem
11. Minta klien menengadahkan kepala (bila memungkinkan),
masukkan selang ke dalam lubang hidung yang paling bersih
12. Pada saat anda memasukkan selang lebih dalam ke hidung, minta
klien menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut (bila klien
dalam keadaan sadar)
13. Ketika selang terlihat dan klien bisa merasakan selang dalam faring,
instruksikan klien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan (bila
klien dalam keadaan sadar)
14. Masukkan selang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan
tekanan lembut tanpa memaksa saat klien menelan (jika klien batuk
atau selang menggulung di tenggorokan, tarik selang ke faring dan
ulangi langkah-langkahnya), diantara upaya tersebut dorong klien
untuk bernafas dalam
15. Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang
hidung, hentikan insersi selang dan periksa penempatannya: minta
klien membuka mulut untuk melihat selang, Aspirasi dengan spuit
dan pantau drainase lambung, tarik udara ke dalam spuit sebanyak
10-20 ml masukkan ke selang dan dorong udara sambil
mendengarkan lambung dengan stetoskop jika terdengar gemuruh,
fiksasi selang
16. Untuk mengamankan selang: gunting bagian tengah plester
sepanjang 2 inchi, sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester
pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian yang lain,
satu sisi plester lilitan mengitari selang
17. Setelah NGT masuk pasien diatur dengan posisi miring tanpa bantal
atau kepala lebih rendah selanjutnya klem dibuka
18. Corong dipasang diujung bawah NGT, air hangat dituangkan ke
dalam corong jumlah cairan sesuai kebutuhan (± 500 cc). Cairan
yang masuk tadi dikeluarkan dan ditampung dalam baskom
19. Pembilasan lambung dilakukan berulang kali sampai air yang keluar
dari lambung sudah jernih
20. Jika air yang keluar sudah jernih selang NGT dicabut secara pelan-
pelan dan diletakkan dalam baki
21. Setelah selesai pasien di rapikan, mulut dan sekitarnya dibersihkan
dengan tissue

Tahap Akhir 1. Beri tahu bahwa tindakan sudah selesai


2. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan ucapan terimakasih atas
kerjasamanya
3. Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan kembalikan pada tempat
yang seharusnya
4. Lepaskan sarung tangan kemudian mencuci tangan
5. Kaji respon pasien (respon subjektif dan objektif)
6. Buat kontrak pertemuan selanjutnya

Tahap Akhir a. Pasien dapat kembali ke posisi yang dirasa nyaman


b. Menyatakan bahwa proses tindakan telah selesai dilakukan
c. Rapikan alat-alat yang telah digunakan dan lepas handscoon lalu
buang di tempat sampah medis
d. Berikan reinforcement positif pada pasien
e. Akhiri kegiatan dengan mengucapkan terimakasih dengan ramah dan
sopan kepada pasien
f. Memberikan informasi mengenai waktu pengambilan hasil
laboratorium sesuai dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan

Dokumentasi 1. Mencatat jenis tindakan, tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan


2. Hasil tindakan yang diperoleh (jika sudah ada)
3. Mencatat respon subjektif dan objektif pasien selama dan setelah
tindakan
4. Mencantumkan nama dan paraf perawat

Sumber Video Source : Youtube


https://www.youtube.com/watch?v=FhiA14xpKsw

Anda mungkin juga menyukai