Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP HARI


Hari/Tanggal : Senin, 28 Desember 2020
Waktu : 08.00 WIB
Pertemuan Ke- :1 (TUK: 1 )
I. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien : (Penampilan, pakaian, apa yang dilakukan
klien) Secara keseluruhan klien tampak rapi, menyendiri, melamun.
b. Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan Khusus: Klien dapat membina hubungan saling percaya.
d. Tindakan Keperawatan:
1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4. Jelaskan tujuan pertemuan
5. Jujur dan menepati janji
6. Tunjukan sikap simpati dan menerima apa adanya
7. Beri perhatian pada kebutuhan dasar klien

II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN


A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik : “Selamat pagi! Boleh saya kenalan dengan mbak? Saya
perawat yang akan merawat mbak. Nama saya Ners Uta, senang dipanggil
Ners Uta. Nama mbak siapa? Senang dipanggil dengan sebutan apa?”
2. Evaluasi pertemuan sebelumnya: “Bagaimana perasaan mbak A hari ini? Apa
keluhan mbak saat ini?”
3. Kontrak
a. Topik : “Baiklah bagaimana kalo kita berbincang-bincang tentang
suara yang selama ini mbak A dengar?
b. Waktu : “Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?”
c. Tempat : “Dimana kita akan berbincang-bincang?”
B. Kerja
1. “Apakah mbak A mendengar tanpa ada wujudnya?
2. “Apa yang dikatakan suara itu?”
3. “Apakah terus menerus terdengar atau sewaktu-waktu?
4. “Kapan yang paling sering mbak A alami?
5. “Suara itu terdengar pada saat mbak A sedang apa? Apakah
pada waktu sendiri?”
6. “Apa yg mbak A rasakan pada saat mendengar suara itu?”

C. Terminasi
1. Evaluasi (evaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan)
Subyektif : “Bagaimana perasaan mbak dengan obrolan kita tadi?”
Obyektif : “Baiklah, mbak A sudah bisa menjelaskan dengan baik apa
yang mbak rasakan.”

2. Tindak Lanjut (PR untuk Klien)


-
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Mbak, bagaimana jika nanti kita mengobrol tentang suara-
suara yang muncul itu?”
b. Waktu : “Kira-kira jam berapa ya mbak? Bagaimana jika nanti sore
jam 3 mbak?”
c. Tempat : “Kira-kira nanti kita ngobrol dimana ya mbak? Sampai jumpa
nanti.”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP HARI
Hari/Tanggal : Senin, 28 Desember 2020
Waktu : 15.00 WIB
Pertemuan Ke- :2 (TUK: 1 )
I. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien : (Penampilan, pakaian, apa yang dilakukan klien)
Secara keseluruhan klien tampak rapi dan duduk menyendiri di
kamar.
b. Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan Khusus: Klien dapat mengenali halusinasinya
d. Tindakan Keperawatan:
1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
2. Observasi tigkah laku klien terkait dengan halusinasinya; bicara da tertawa
tanpa stimulus memandang ke kiri/ ke kanan/ ke depan seolah-olah teman
bicara
3. Bantu klien mengenali halusinasinya :
a. Jika menemukan klien yang sedang halusinasi
- Tanyakan apakah ada suara yang di dengar
- Jika klien menjawab ada, lanjutkan : apa apa yang dikatakan
- Katakan bahwa perawat percaya klien mendengar suara itu, namun perawat
sendiri tidak mendengarnya (dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau
menghakimi)
- Katakan bahwa klien lain juga ada seperti klien
- Katakana bahwa perawat akan membantu klien
b. Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman
halusinasi
4. Diskusikan dengan klien
- Situasi yang menimbulkan/tidak menimbulkan halusinasi (jika sendiri,
jengkel/sedih)
- Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore, dan malam atau
sering dan kadang-kadang)

II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN


D. ORIENTASI
1. Salam terapeutik : “Selamat sore, mbak A! Masih ingat dengan saya?”
2. Evaluasi pertemuan sebelumnya: “Bagaimana perasaan mbak A sore ini?
Apa keluhan mbak saat ini?”
3. Kontrak
a. Topik : “Sesuai dengan kesepakatan kita tadi pagi, kita akan
berbincang-bincang mengenai suara-suara yang sering mbak dengar ya?
b. Waktu : “Berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?”
c. Tempat : “Dimana kita akan berbincang-bincang?”
E. Kerja
1. “Apakah mbak A mendengar suara lagi?
2. “Suara itu terdengar pada saat mbak A sedang apa? Apakah
pada waktu sendiri?”
3. “Apa yang dikatakan suara itu?”
4. “Apakah suara itu terdengar terus menerus?”
5. “Apa yg mbak A rasakan pada saat mendengar suara itu?”
6. “Apa yang mbak A lakukan pada saat mendengar saara itu?”
7. “Apakah dengan cara itu suara itu menghilang?”

F. Terminasi
1. Evaluasi (evaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan)
Subyektif : “Bagaimana perasaan mbak dengan obrolan kita tadi?”
Obyektif : “Baiklah, mbak A sudah bisa menjelaskan dengan baik apa
yang mbak rasakan.”

2. Tindak Lanjut (PR untuk Klien)


-
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Mbak, bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul?”
b. Waktu : “Kira-kira watunya kapan ya mbak? Bagaimana jika besok
pagi jam 8?”
c. Tempat : “Kira-kira besok kita ngobrol dimana ya mbak? Sampai
jumpa besok. Selamat beristirahat.”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP HARI
Hari/Tanggal : Selasa, 29 Desember
2020

Waktu : 08.00 WIB


Pertemuan Ke- :3 (TUK: 2 )
I. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien : (Penampilan, pakaian, apa yang dilakukan
klien) Secara keseluruhan klien tampak rapi dan berdiam diri..
b. Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan Khusus: Klien dapat mengontrol halusinasinya
d. Tindakan Keperawatan:
1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri, dll)
2. Diskusikan manfaat dan cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri
pujian
3. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi
- Katakan :”Saya tidak mau dengar kamu” pada saat halusinasi terjadi
- Menemui orang lain (perwat/teman/anggota keluarga) untuk bercakap-cakap
atau mengatakan halusinasi yang di dengar
- Membuat jadwal kegiatan sehai hari agar halusinasi tidak sempat muncul
- Meminta keluarga/teman/perawat menyapa jika tampak bicara sendiri
4. Bantu klien memilih dan melatih cara memutus halusinasi secara bertahap
5. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dilatih. Evaluasi hasilnya dan
beri pujian jika berhasil
6. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulasi
presepsi
II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik : “Selamat pagi mbak A! Masih ingat dengan saya? Mbak
sudah sarapan pagi?”
2. Evaluasi pertemuan sebelumnya: “Bagaimana perasaan mbak A pagi ini?
Apa keluhan mbak saat ini?”
3. Kontrak
a. Topik : “Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin sore, kita akan
berbincang-bincang mengenai cara –cara mencegah suara itu muncul”
b. Waktu : “Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?”
c. Tempat : “Dimana kita akan berbincang-bincang?”
B. Kerja
1. “Mbak A, ada 4 cara untuk mencegah suara itu muncul yang pertama dengan
cara menghardik suara tersebut, kedua dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain, ketiga melakukan kegiatan yang mbak A senangi dan yang
keempat dengan cara minum obat secara teratur.”
2. “Bagaimana kalau kita belajar satu cara terlebih dahulu, dengan cara pertama
yaitu menghardik.”
3. “Begini mbak A caranya, saat suara itu muncul mbak A langsung pergi sana
kamu palsu!!! Begitu mbak A dilakukan berulang-ulang sampai suara itu
hilang atau tidak terdengar lagi. Sekarang coba mbak A peragakan!
4. Nah bagus sekali...! Coba sekali lagi mbak A! Ya bagus sekali mbak A sudah
bisa”.
C. Terminasi
4. Evaluasi (evaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan)
Subyektif : “Bagaimana perasaan mbak setelah belajar menghardik tadi?”
Obyektif : “Baiklah, mbak A sudah bisa memperagakan cara menghardik
dengan baik.”

5. Tindak Lanjut (PR untuk Klien)


“Kalau suara itu muncul lagi, mbak A coba cara tersebut”
6. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Mbak, Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan
latih mengendalikan suara dengan cara kedua?
b. Waktu : “Kira-kira jam berapa mbak? Bagaimana jika jam 3 sore
lagi?”
c. Tempat : “Mbak mau tempatnya dimana? Baiklah, sampai jumpa”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP HARI
Hari/Tanggal : Selasa, 29 Desember
2020

Waktu : 15.00 WIB


Pertemuan Ke- :4 (TUK: 2 )
I. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien : (Penampilan, pakaian, apa yang dilakukan
klien) Secara keseluruhan klien tampak rapi dan berdiam diri..
b. Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan Khusus: Klien dapat mengontrol halusinasinya
d. Tindakan Keperawatan:
1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri, dll)
2. Diskusikan manfaat dan cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri
pujian
3. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi
- Katakan :”Saya tidak mau dengar kamu” pada saat halusinasi terjadi
- Menemui orang lain (perwat/teman/anggota keluarga) untuk bercakap-cakap
atau mengatakan halusinasi yang di dengar
- Membuat jadwal kegiatan sehai hari agar halusinasi tidak sempat muncul
- Meminta keluarga/teman/perawat menyapa jika tampak bicara sendiri
4. Bantu klien memilih dan melatih cara memutus halusinasi secara bertahap
5. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dilatih. Evaluasi hasilnya dan
beri pujian jika berhasil
6. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulasi
presepsi
II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik : “Selamat sore mbak A! Masih ingat dengan saya? Mbak
lagi apa?”
2. Evaluasi pertemuan sebelumnya: “Bagaimana perasaan mbak A sore ini?
Apa keluhan mbak saat ini? Apakah ibu sudah bisa mempraktikkan cara
pertama menghardik suara yang muncul seperti yang kita pelajari pagi tadi?”
3. Kontrak
a. Topik : “Sesuai dengan kesepakatan kita tadi pagi, kita akan belajar
cara kedua untuk mengontrol suara-suara yang sering mbak dengar ”
b. Waktu : “Berapa lama? Bagaimana kalau 20 menit?”
c. Tempat : “Dimana kita akan berbincang-bincang?”
B. Kerja
1. “Mbak A, cara kedua yaitu dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Jadi jika mbak A mendengar bisikan-bisikan, langsung saja cari temen untuk
mengobrol. Minta teman untuk mengobrol dengan mbak A”
2. “Disini mbak bisa langsung mendatangi perawat dan katakan pada perawat
untuk ngobrol dengan mbak”
3. “kalau ada yang di rumah, misalnya ada ayah atau ibu, mbak A katakan:
“Ayah, ibu, ayo ngobrol dengan saya, saya sedang dengar suara-suara.”
Begitu mbak A, coba sekarang mbak lakukan seperti yang saya ajarkan tadi.”

C. Terminasi
1. Evaluasi (evaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan)
Subyektif : “Bagaimana perasaan mbak setelah belajar cara becakap-
cakap dengan orang lain? Jadi, sudah ada beberapa cara yang mbak A pelajari
untuk mencegah suara-suara itu?”
Obyektif : “Saya senang sekali mbak A dapat mempraktikkan dengan
baik. ”

2. Tindak Lanjut (PR untuk Klien)


“Cobalah cara ini kalau mbak A mulai mendengar suara-suara itu lagi agar
suara tersebut tidak menguasai pikiran mbak”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Mbak, bagaimana jika kita belajar cara mengontrol
halusinasi yang ketiga?”
b. Waktu : “Kira-kira jam berapa mbak? Bagaimana jika jam 8 pagi saya
datang kesini lagi?”
c. Tempat : “Mbak mau tempatnya dimana? Baiklah, sampai jumpa”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP HARI
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Desember 2020
Waktu : 08.00 WIB
Pertemuan Ke- :5 (TUK: 3 )
I. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien : (Penampilan, pakaian, apa yang dilakukan
klien) Secara keseluruhan klien tampak rapi dan berdiam diri..
b. Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan Khusus: Klien dapat mengontrol halusinasinya
d. Tindakan Keperawatan:
1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri, dll)
2. Diskusikan manfaat dan cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri
pujian
3. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi
- Katakan :”Saya tidak mau dengar kamu” pada saat halusinasi terjadi
- Menemui orang lain (perwat/teman/anggota keluarga) untuk bercakap-cakap
atau mengatakan halusinasi yang di dengar
- Membuat jadwal kegiatan sehai hari agar halusinasi tidak sempat muncul
- Meminta keluarga/teman/perawat menyapa jika tampak bicara sendiri
4. Bantu klien memilih dan melatih cara memutus halusinasi secara bertahap
5. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dilatih. Evaluasi hasilnya dan
beri pujian jika berhasil
6. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulasi
presepsi
II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik : “Selamat pagi mbak A! Masih ingat dengan saya? Mbak
lagi apa?”
2. Evaluasi pertemuan sebelumnya: “Bagaimana perasaan mbak A pagi ini?
Apa keluhan mbak saat ini? Apakah suara-suara itu masih muncul? Apakah
sudah dipakai cara yang telah kita pelajari?”
3. Kontrak
a. Topik : “Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan belajar
cara ketiga untuk mencegah halusinasi yaitu dengan melakukan kegiatan
terjadwal ”
b. Waktu : “Berapa lama? Bagaimana kalau 20 menit?”
c. Tempat : “Dimana kita akan berbincang-bincang? Baik kita akan duduk
di ruang tamu ya mbak.”
B. Kerja
1. “Apa saja yang biasanya mbak A lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya,
kemudian jam berikutnya apa? (terus kaji sampai dapat kegiatan sampai
malam)
2. Wah, banyak sekali ya kegiatan mbak A ! Mari kita latih kedua kegiatan hari
ini (latihan kegiatan tersebut ) bagus sekali jika mbak A bisa melakakn !
3. Kegiatan ini dapat mbak A lakukan untuk mencegah suara tersebut muncul
kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada
kegiatan”

C. Terminasi
1. Evaluasi (evaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan)
Subyektif : “Bagaimana perasaan mbak setelah kita bercakap-cakap cara
ketiga untuk mencegah suara-suara itu muncul? Bagus sekali. Coba sekarang
mbak sebutkaan 3 cara yang telah kita pelajari untuk mencegah suara itu!”
Obyektif : “Saya senang sekali mbak A dapat menyebutkan 3 cara yang
telah kita pelajari untuk mencegah suara-suara itu muncul.”

2. Tindak Lanjut (PR untuk Klien)


“Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian mbak A. Coba lakukan
sesuai jadwal ya.”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Mbak, bagaimana jika kita membahas cara minum obat?”
b. Waktu : “Kira-kira jam berapa mbak? Bagaimana jika jam 2 nanti saya
datang kesini lagi?”
c. Tempat : “Mbak mau tempatnya dimana? Baiklah, sampai jumpa”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP HARI
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Desember 2020
Waktu : 14.00 WIB
Pertemuan Ke- :6 (TUK: 4 )
I. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien : (Penampilan, pakaian, apa yang dilakukan
klien) Secara keseluruhan klien tampak rapi dan berdiam diri..
b. Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan Khusus: Klien dapat memanfaat kan obat dengan baik
d. Tindakan Keperawatan:
1. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, efek samping, dan
manfaat obat
2. Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya
3. Anjurkan klien berbicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping
obat yang dirasakan
4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
5. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 (lima benar)
II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik : “Selamat siang mbak A! Masih ingat dengan saya? Mbak
lagi apa?”
2. Evaluasi pertemuan sebelumnya: “Bagaimana perasaan mbak A siang ini?
Apa keluhan mbak saat ini? Apakah suara-suara itu masih muncul? Apakah
sudah dipakai cara yang telah kita pelajari?”
3. Kontrak
a. Topik : “Sesuai dengan kesepakatan kita tadi pagi, sekarang kita akan
membahas mengenai minum obat ”
b. Waktu : “Berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?”
c. Tempat : “Dimana kita akan berbincang-bincang? Baik kita akan duduk
di ruang tamu ya mbak.”
B. Kerja
1. “Mbak A adakah perbedaan setelah minun obat secara teratur? Apakah itu
masih ada atau hilang? Minum obat sangat penting agar suara-suara yang mbak
A dengar selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang mbak A
minum ? (perawat menyiapkan obat pasien ). Ini yang warna orange
(chlorpomazine, CPZ) gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Obat yang
berwarna putih (tpyhexilpendil, THP) gunanya agar mbak A merasa rileks dan
tidak kaku, sedangkan obat yang berwarna merah jambu (haloperidol, HLP)
berfungsi untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan suara-suara. Semua
obat ini diminum 3 kali sehari, setiap pukul 8 pagi, 2 siang dan 8 malam. Kalau
suara-suaranya sudah sudah hilang obat tidak boleh dihentikan. Nanti
konsultasikan dengan dokter,sebab kalau putus obat mbak A akan kambuh lagi
dan sulit sembuh seperti keadaan semula, kalau obat habis mbak A bisa
memintak ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Mbak A harus teliti saat
minum obat-obatan ini pastikan obatnya benar, artinya harus memastikan
bahwa itu obat yang benar-benar punya mbak A jangan keliru dengan obat
milik orang lain. Baca nama kemasanya , pastikan obat itu diminum pada
waktunya dengan benar yaitu,diminum sesudah makan dan tepat jamnya.mbak
A harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan mbak A harus cukup
minum 10 gelas perhari-hari”

C. Terminasi
1. Evaluasi (evaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan)
Subyektif : “Bagaimana perassaan mbak A setelah bercakap-cakap
mengenai obat? Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-
suara? Coba sebutkan ! Bagus! (Jika jawabanya benar) !”
Obyektif : “Saya senang sekali mbak A dapat menyebutkan cara- cara
yang telah kita pelajari untuk mencegah suara-suara itu muncul.”

2. Tindak Lanjut (PR untuk Klien)


“Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian mbak A. Coba lakukan
sesuai jadwal ya.”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Mbak, bagaimana jika kita membahas lagi efek patuh obat?”
b. Waktu : “Kira-kira jam berapa mbak? Bagaimana jika besok pagi jam
8 saya menemui mbak lagi?”
c. Tempat : “Mbak mau tempatnya dimana? Baiklah, sampai jumpa”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP HARI
Hari/Tanggal : Kamis, 31 Desember
2020

Waktu : 08.00 WIB


Pertemuan Ke- :7 (TUK: 4 )
I. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien : (Penampilan, pakaian, apa yang dilakukan
klien) Secara keseluruhan klien tampak rapi dan berdiam diri..
b. Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan Khusus: Klien dapat memanfaat kan obat dengan baik
d. Tindakan Keperawatan:
1. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, efek samping, dan
manfaat obat
2. Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya
3. Anjurkan klien berbicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping
obat yang dirasakan
4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
5. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 (lima benar)
II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik : “Selamat pagi mbak A! Masih ingat dengan saya? Mbak
lagi apa?”
2. Evaluasi pertemuan sebelumnya: “Bagaimana perasaan mbak A pagi ini?
Apa keluhan mbak saat ini? Apakah suara-suara itu masih muncul? Apakah
sudah dipakai cara yang telah kita pelajari?”
3. Kontrak
a. Topik : “Sesuai dengan kesepakatan yang telah kita buat, sekarang
kita akan membahas mengenai minum obat ”
b. Waktu : “Berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?”
c. Tempat : “Dimana kita akan berbincang-bincang? Baik kita akan duduk
di ruang tamu ya mbak.”
B. Kerja
1. “Mbak A adakah perbedaan setelah minun obat secara teratur? Apakah itu
masih ada atau hilang? Minum obat sangat penting agar suara-suara yang mbak
A dengar selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang mbak A
minum ? (perawat menyiapkan obat pasien ). Ini yang warna orange
(chlorpomazine, CPZ) gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Obat yang
berwarna putih (tpyhexilpendil, THP) gunanya agar mbak A merasa rileks dan
tidak kaku, sedangkan obat yang berwarna merah jambu (haloperidol, HLP)
berfungsi untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan suara-suara. Semua
obat ini diminum 3 kali sehari, setiap pukul 8 pagi, 2 siang dan 8 malam. Kalau
suara-suaranya sudah sudah hilang obat tidak boleh dihentikan. Nanti
konsultasikan dengan dokter,sebab kalau putus obat mbak A akan kambuh lagi
dan sulit sembuh seperti keadaan semula, kalau obat habis mbak A bisa
memintak ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Mbak A harus teliti saat
minum obat-obatan ini pastikan obatnya benar, artinya harus memastikan
bahwa itu obat yang benar-benar punya mbak A jangan keliru dengan obat
milik orang lain. Baca nama kemasanya , pastikan obat itu diminum pada
waktunya dengan benar yaitu,diminum sesudah makan dan tepat jamnya.mbak
A harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan mbak A harus cukup
minum 10 gelas perhari-hari”

C. Terminasi
4. Evaluasi (evaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan)
Subyektif : “Bagaimana perassaan mbak A setelah bercakap-cakap
mengenai obat? Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-
suara? Coba sebutkan ! Bagus! (Jika jawabanya benar) !”
Obyektif : “Saya senang sekali mbak A dapat menyebutkan cara- cara
yang telah kita pelajari untuk mencegah suara-suara itu muncul.”

5. Tindak Lanjut (PR untuk Klien)


“Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian mbak A. Coba lakukan
sesuai jadwal ya.”
6. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Mbak, bagaimana jika kita membahas lagi efek patuh obat?”
b. Waktu : “Kira-kira jam berapa mbak? Bagaimana jika nanti sebelum
makan siang saya menemui mbak lagi?”
c. Tempat : “Mbak mau tempatnya dimana? Baiklah, sampai jumpa”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP HARI
Hari/Tanggal : Kamis, 31 Desember
2020

Waktu : 11.30 WIB


Pertemuan Ke- :8 (TUK: 4 )
I. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien : (Penampilan, pakaian, apa yang dilakukan
klien) Secara keseluruhan klien tampak rapi dan berdiam diri..
b. Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan Khusus: Klien dapat memanfaat kan obat dengan baik
d. Tindakan Keperawatan:
1. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, efek samping, dan
manfaat obat
2. Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya
3. Anjurkan klien berbicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping
obat yang dirasakan
4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
5. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 (lima benar)
II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik : “Selamat siang mbak A! Masih ingat dengan saya? Mbak
lagi apa?”
2. Evaluasi pertemuan sebelumnya: “Bagaimana perasaan mbak A siang ini?
Apa keluhan mbak saat ini? Apakah suara-suara itu masih muncul? Apakah
sudah dipakai cara yang telah kita pelajari?”
3. Kontrak
a. Topik : “Sesuai dengan kesepakatan kita tadi pagi, sekarang kita akan
membahas mengenai minum obat ”
b. Waktu : “Berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?”
c. Tempat : “Dimana kita akan berbincang-bincang? Baik kita akan duduk
di ruang tamu ya mbak.”
B. Kerja
1. “Mbak A adakah perbedaan setelah minun obat secara teratur? Apakah itu
masih ada atau hilang? Minum obat sangat penting agar suara-suara yang mbak
A dengar selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang mbak A
minum ? (perawat menyiapkan obat pasien ). Ini yang warna orange
(chlorpomazine, CPZ) gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Obat yang
berwarna putih (tpyhexilpendil, THP) gunanya agar mbak A merasa rileks dan
tidak kaku, sedangkan obat yang berwarna merah jambu (haloperidol, HLP)
berfungsi untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan suara-suara. Semua
obat ini diminum 3 kali sehari, setiap pukul 8 pagi, 2 siang dan 8 malam. Kalau
suara-suaranya sudah sudah hilang obat tidak boleh dihentikan. Nanti
konsultasikan dengan dokter,sebab kalau putus obat mbak A akan kambuh lagi
dan sulit sembuh seperti keadaan semula, kalau obat habis mbak A bisa
memintak ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Mbak A harus teliti saat
minum obat-obatan ini pastikan obatnya benar, artinya harus memastikan
bahwa itu obat yang benar-benar punya mbak A jangan keliru dengan obat
milik orang lain. Baca nama kemasanya , pastikan obat itu diminum pada
waktunya dengan benar yaitu,diminum sesudah makan dan tepat jamnya.mbak
A harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan mbak A harus cukup
minum 10 gelas perhari-hari”

C. Terminasi
1. Evaluasi (evaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan)
Subyektif : “Bagaimana perasaaan mbak A setelah bercakap-cakap
mengenai obat? Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-
suara? Coba sebutkan ! Bagus! (Jika jawabanya benar) !”
Obyektif : “Saya senang sekali mbak A dapat menyebutkan cara- cara
yang telah kita pelajari untuk mencegah suara-suara itu muncul.”

2. Tindak Lanjut (PR untuk Klien)


“Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian mbak A. Coba lakukan
sesuai jadwal ya.”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Mbak, bagaimana jika kita membahas lagi efek patuh obat?”
b. Waktu : “Kira-kira jam berapa mbak? Bagaimana jika nanti sore
sebelum makan malam saya menemui mbak lagi?”
c. Tempat : “Mbak mau tempatnya dimana? Baiklah, sampai jumpa”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP HARI
Hari/Tanggal : Kamis, 31 Desember
2020

Waktu : 17.30 WIB


Pertemuan Ke- :9 (TUK: 4 )
I. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien : (Penampilan, pakaian, apa yang dilakukan
klien) Secara keseluruhan klien tampak rapi dan berdiam diri..
b. Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan Khusus: Klien dapat memanfaat kan obat dengan baik
d. Tindakan Keperawatan:
1. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, efek samping, dan
manfaat obat
2. Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya
3. Anjurkan klien berbicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping
obat yang dirasakan
4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
5. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 (lima benar)
II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik : “Selamat sore mbak A! Masih ingat dengan saya? Mbak
lagi apa?”
2. Evaluasi pertemuan sebelumnya: “Bagaimana perasaan mbak A sore ini?
Apa keluhan mbak saat ini? Apakah suara-suara itu masih muncul? Apakah
sudah dipakai cara yang telah kita pelajari?”
3. Kontrak
a. Topik : “Sesuai dengan kesepakatan kita tadi siang, sekarang kita
akan membahas mengenai minum obat ”
b. Waktu : “Berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?”
c. Tempat : “Dimana kita akan berbincang-bincang? Baik kita akan duduk
di ruang makan ya mbak.”
B. Kerja
1. “Mbak A adakah perbedaan setelah minun obat secara teratur? Apakah itu
masih ada atau hilang? Minum obat sangat penting agar suara-suara yang
mbak A dengar selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang mbak
A minum ? (perawat menyiapkan obat pasien ). Ini yang warna orange
(chlorpomazine, CPZ) gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Obat yang
berwarna putih (tpyhexilpendil, THP) gunanya agar mbak A merasa rileks
dan tidak kaku, sedangkan obat yang berwarna merah jambu (haloperidol,
HLP) berfungsi untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan suara-suara.
Semua obat ini diminum 3 kali sehari, setiap pukul 8 pagi, 2 siang dan 8
malam. Kalau suara-suaranya sudah sudah hilang obat tidak boleh dihentikan.
Nanti konsultasikan dengan dokter,sebab kalau putus obat mbak A akan
kambuh lagi dan sulit sembuh seperti keadaan semula, kalau obat habis mbak
A bisa memintak ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Mbak A harus teliti
saat minum obat-obatan ini pastikan obatnya benar, artinya harus memastikan
bahwa itu obat yang benar-benar punya mbak A jangan keliru dengan obat
milik orang lain. Baca nama kemasanya , pastikan obat itu diminum pada
waktunya dengan benar yaitu,diminum sesudah makan dan tepat
jamnya.mbak A harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan mbak
A harus cukup minum 10 gelas perhari-hari”

C. Terminasi
1. Evaluasi (evaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan)
Subyektif : “Bagaimana perasaaan mbak A setelah bercakap-cakap
mengenai obat? Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-
suara? Coba sebutkan ! Bagus! (Jika jawabanya benar) !”
Obyektif : “Saya senang sekali mbak A dapat menyebutkan cara- cara
yang telah kita pelajari untuk mencegah suara-suara itu muncul.”

2. Tindak Lanjut (PR untuk Klien)


“Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian mbak A. Coba lakukan
sesuai jadwal ya.”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Mbak, bagaimana jika kita membahas lagi efek patuh obat?”
b. Waktu : “Kira-kira jam berapa mbak? Bagaimana jika besok pagi
sebelum makan pagi saya menemui mbak lagi?”
c. Tempat : “Mbak mau tempatnya dimana? Baiklah, sampai jumpa”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP HARI
Hari/Tanggal :Jumat, 1 Januari 2021

Waktu : 06.30 WIB


Pertemuan Ke- : 10 (TUK: 4 )
I. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien : (Penampilan, pakaian, apa yang dilakukan klien)
Secara keseluruhan klien tampak rapi dan sedang duduk di ruang makan.
b. Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
c. Tujuan Khusus: Klien dapat memanfaat kan obat dengan baik
d. Tindakan Keperawatan:
1. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, efek samping, dan
manfaat obat
2. Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya
3. Anjurkan klien berbicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping
obat yang dirasakan
4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
5. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 (lima benar)
II. PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik : “Selamat pagi mbak A! Masih ingat dengan saya?
Bagaimana kemarin tidurnya? Apakah nyenyak?”
2. Evaluasi pertemuan sebelumnya: “Bagaimana perasaan mbak A pagi ini?
Apa keluhan mbak saat ini? Apakah suara-suara itu masih muncul? Apakah
sudah dipakai cara yang telah kita pelajari?”
3. Kontrak
a. Topik : “Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, sekarang kita akan
membahas mengenai minum obat ”
b. Waktu : “Berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?”
c. Tempat : “Dimana kita akan berbincang-bincang? Baik kita akan duduk
di ruang makan ya mbak.”
A. Kerja
1. “Mbak A adakah perbedaan setelah minun obat secara teratur? Apakah itu
masih ada atau hilang? Minum obat sangat penting agar suara-suara yang
mbak A dengar selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang
mbak A minum ? (perawat menyiapkan obat pasien ). Ini yang warna
orange (chlorpomazine, CPZ) gunanya untuk menghilangkan suara-suara.
Obat yang berwarna putih (tpyhexilpendil, THP) gunanya agar mbak A
merasa rileks dan tidak kaku, sedangkan obat yang berwarna merah jambu
(haloperidol, HLP) berfungsi untuk menenangkan pikiran dan
menghilangkan suara-suara. Semua obat ini diminum 3 kali sehari, setiap
pukul 8 pagi, 2 siang dan 8 malam. Kalau suara-suaranya sudah sudah
hilang obat tidak boleh dihentikan. Nanti konsultasikan dengan
dokter,sebab kalau putus obat mbak A akan kambuh lagi dan sulit
sembuh seperti keadaan semula, kalau obat habis mbak A bisa
memintak ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Mbak A harus teliti
saat minum obat-obatan ini pastikan obatnya benar, artinya harus
memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya mbak A jangan
keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasanya , pastikan
obat itu diminum pada waktunya dengan benar yaitu,diminum sesudah
makan dan tepat jamnya.mbak A harus perhatikan berapa jumlah obat
sekali minum, dan mbak A harus cukup minum 10 gelas perhari-hari”

B. Terminasi
1. Evaluasi (evaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan)
Subyektif : “Bagaimana perasaaan mbak A setelah bercakap-cakap
mengenai obat? Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-
suara? Coba sebutkan ! Bagus! (Jika jawabanya benar) !”
Obyektif : “Saya senang sekali mbak A dapat menyebutkan cara- cara
yang telah kita pelajari untuk mencegah suara-suara itu muncul.”

2. Tindak Lanjut (PR untuk Klien)


“Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian mbak A. Coba
lakukan sesuai jadwal ya.”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Mbak, bagaimana jika kita mengikuti kegiatan
Terapi Atifitas Kelompok?”
b. Waktu : “Mbak bisa jam berapa? Bagaimana kalau nanti jam 10?
Mbak setuju?
c. Tempat : “Baik nanti kita akan melakukan terapi aktivitas kelompok
bersama dengan teman-teman yang lain di ruang makan ya.”

Anda mungkin juga menyukai