Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN


TANGGAL 3--5 DESEMBER 2022

OLEH

NI PUTU DIAH PRADNYA PARAMITHA

NIM. 2214901093

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITEKES) BALI
2022
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) PERTEMUAN KE-1 PADA Tn. AA
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Data Subjektif:
a. Keluarga klien mengatakan klien mudah marah ketika mendengar
suara-suara aneh.
b. Klien mengatakan dirinya sedang dikejar dan diteriaki oleh seseorang.
c. Klien mengatakan selalu mendengar suara-suara. Selalu mendengar
bunyi di telinganya seperti suara dengan resonansi tinggi. Suara ini
didengar ketika klien sendiri dan saat tidur.
Data Objektif
a. Klien kooperatif namun bebicara sepenuhnya, klien mengalami
penurunan fungsi pendengaran, beberapa kali klien mendengar suara
pada telinganya dan tertawa sambil menutup telinganya.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya.
b. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
c. Klien dapat mengikuti pengobatan secara optimal.
4. Tindakan Keperawatan
Bina hubungan saling percaya (BHSP)
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri
c. Tanyakan nama klien dan nama panggilan yang klien sukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukan sikap empati dan terima klien apa adanya
g. Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 1)
1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Selamat Siang Bapak, maaf jika saya mengganggu waktu bapak”
“Suasana Siang ini cerah ya pak, tapi panas juga pak, boleh saya duduk
disini?”
“Perkenalkan nama saya Diah, mahasiswa profesi ners yang saat ini
praktik di Puskesmas II Denpasar Utara, kalau nama bapak siapa? Bapak
bisa saya panggil siapa?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah bapak masih mendengar
suara-suara aneh?
c. Kontrak
1) Topik
“senang berkenalan dengan bapak, boleh saya mengobrol sedikit
tentang bapak dan juga apa yang menyebabkan bapak mendengar
suara-suara aneh berkali-kali?”
2) Tempat
“Bapak lebih suka mengobrol dimana? kalau disini saja
bagaimana?”
3) Waktu
“Kita mau mengobrol berapa lama?”
2. FASE KERJA
Bapak nyaman saya disini mengobrol dengan bapak? Bapak saya yang saat
ini bersama bapak, jika bapak membutuhkan apapun itu bapak bias katakana
dan bercerita dengan saya ya. Apa boleh saya membantu bapak selama
disini? Bagaimana keadaan bapak hari ini? apa masih mendengar suara-
suara yang aneh tersebut? suaranya seperti apa? Jangan khawatir ya pak,
bapak bisa mengandalkan dan percaya dengan saya, bapak tidak boleh malu
bercerita, karena mendengarkan masalah dan keluhan yang bapak rasakan
merupakan tugas saya. Dengan bapak bercerita, saya menjadi lebih mudah
untuk membantu bapak. Hari ini saya akan mengenalkan lingkungan tempat
bapak tinggal, bapak memiliki istri dan juga anak-anak yang setia bersama
bapak disini, jadi bapak memiliki orang yang menyayangi bapak untuk
bapak bisa ajak mengobrol. Apa bapak setuju jika saya ajak bapak untuk
mengobrol disini?
3. TERMINASI
a. Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan bapak selama kita mengobrol tadi?”
b. Evaluasi Obyektif
Klien tampak lebih senang setelah mengenal lingkungannya.
c. Rencana Tindak Lanjut
“Sebentar lagi kita akan belajar bagaimana cara mencegah suara-suara
aneh yang bapak dengar sehingga tidak mengganggu bapak lagi”
d. Kontrak
1) Topik
“Saya senang sekali bisa ngobrol dengan bapak, bagaimana kalau
kita lanjut untuk ngobrol lagi, apakah bapak mau?
2) Tempat
“Bapak mau kita mengobrol dimana? Bapak masih nyaman kita
ngobrol disini lagi ya”
3) Waktu
“Bagaimana kita istirahat sejenak sebelum kita lanjut lagi bapak?”
“Baik pak, saya izin mengobrol dengan istri bapak sebelum kita
melanjutkan obrolan kita ya pak”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) PERTEMUAN KE-2 PADA Tn. AA
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI
PENDENGARAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Data Subjektif:
a. Keluarga klien mengatakan klien mudah marah ketika mendengar
suara-suara aneh.
b. Klien mengatakan dirinya sedang dikejar dan diteriaki oleh seseorang.
c. Klien mengatakan selalu mendengar suara-suara. Selalu mendengar
bunyi di telinganya seperti suara dengan resonansi tinggi. Suara ini
didengar ketika klien sendiri dan saat tidur.
Data Objektif:
a. Kurang ada kontak mata, klien mudah beralih sambal sesekali menutup
telinganya.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya.
b. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
c. Klien mengikuti pengobatan secara optimal.
4. Tindakan Keperawatan
SP 1 P: Membantu pasien mengenali halusinasinya.
1) Mengidentifikasi jenis dan isi halusinasi klien
2) Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
3) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
4) Mengidentifikasi situasi yang dapat menimbulkan halusinasi klien
5) Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi klien
6) Mengajarkan klien menghardik halusinasi
7) Menganjurkan klien memasukkan cara menghardik kedalam kegiatan
harian
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Selamat Siang Bapak, maaf jika saya mengganggu kembali waktu
bapak”
“Suasana Siang ini cerah namun panas ya pak, boleh saya duduk
kembali disini?”
“Saya Diah, mahasiswa profesi ners yang merawat bapak hari ini, sesuai
janji saya dan kesepakatan bersama kita akan mengobrol lagi hari ini.
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita mengobrol tadi? Apakah bapak
masih punya mendengar suara-suara aneh? Kapan bapak
mendengarnya? berapa kali?
c. Kontrak
1) Topik
“Hari ini kita akan belajar dan berlatih untuk mencegah suara-suara
aneh yang bapak dengar”
2) Tempat
“Bapak nyaman kita mengobrol disini?”
3) Waktu
“Kita mau mengobrol berapa lama?”
2. FASE KERJA
a. Apakah bapak mendengar suara tanpa wujud?
b. Apa yang dikatakan suara itu?
c. Apakah terus-menerus mendengar suara itu sewaktu-waktu?
d. Kapan bapak paling sering mendengar suara itu?
e. Pada keadaan apa suara itu terdengar?
f. Apakah waktu sendiri?
g. Apa yang bapak rasakan saat mendengar suara itu?
h. Bagaimana kalua kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul?
i. Ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul, pertama dengan
menghardik, kedua dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain,
ketiga melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan keempat minum
obat secara teratur.
j. Kita coba 1 cara yaitu menghardik ya pak, ketika bapak mendengar
suara-suara itu lagi, bapak bisa mengatakan pergi, saya tidak mau
dengar… saya tidak mau dengar, kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar.
k. Coba bapak peragakan sekarang. Nah begitu. Caranya sudah benar,
lakukan itu ya pak saya yakin itu akan membantu bapak.

3. TERMINASI
a. Evaluasi subyektif
“Bagaimana apa bapak bisa melakukan hal saya ajarkan?”
b. Evaluasi Obyektif
Klien tampak paham dan mau melakukan latihan meskipun kontak mata
kurang dengan perawat dan harus diulang.
c. Rencana Tindak Lanjut
“10 Menit lagi kita akan belajar bagaimana cara mencegah suara-suara
aneh yang bapak dengar sehingga tidak mengganggu bapak lagi dengan
cara yang berbeda”
d. Kontrak
1) Topik
“Saya senang sekali bisa ngobrol dengan bapak dan bapak juga
bersemangat untuk latihan bagaimana kalau kita lanjut ngobrol lagi,
apakah bapak mau?
2) Tempat
“Bapak mau kita tetap mengobrol disini? Baiklah sebentar lagi kita
ngobrol disini lagi ya”
3) Waktu
“10 menit lagi kita mulai ngobrol Kembali ya pak, Bapak mau
minum?”
“Baik pak, istirahat sejenak ya pak”.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) PADA Tn. AA
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI
PENDENGARAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Data Subjektif:
a. Klien mengatakan klien mendengar suara-suara aneh.
b. Klien mengatakan ssekali mendengar suara-suara seperti suara dengan
resonansi tinggi. Suara ini didengar ketika klien sendiri dan saat tidur.
c. Klien mengatakan sudah mulai bisa mengatasi halusinasinya dengan
menghardik.
Data Objektif:
a. Klien sudah mulai ada kontak mata.
b. Berbicara sambil menatap perawat sesekali.
c. Sesekali masih menutup telinganya.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Khusus
d. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya.
e. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
f. Klien mengikuti pengobatan secara optimal.
4. Tindakan Keperawatan
SP 2 P: Melatih klien mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
Bersama orang lain.
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2) Melatih klien mengendalikan halusiansi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
3) Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Selamat Siang Bapak, maaf jika saya kembali mengganggu waktu
bapak”
“Boleh saya duduk disini lagi pak?”
“Sesuai janji saya dan kesepakatan kita setelah 10 menit, kita akan
mengobrol lagi hari ini.
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak? Apakah bapak masih punya mendengar
suara-suara aneh? Kapan bapak mendengarnya? berapa kali?
c. Kontrak
1) Topik
“Hari ini kita akan belajar dan berlatih untuk mencegah suara-suara
aneh yang bapak dengar dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain?”
2) Tempat
“Bapak lebih suka mengobrol dimana? kalau disini saja
bagaimana?”
3) Waktu
“Kita mau mengobrol berapa lama?”
2. FASE KERJA
“Baru saja kita sudah belajar cara mencegah suara-suara aneh tersebut
dengan menghardik. Sudah bisa bapak terapkan? Hari ini kita belajar cara
kedua mencegah halusinasi tersebut datang yakni dengan bercakap-cakap
dengan orang lain. Jadi kalau bapak mendengar suara-suara, bapak
langsung mencari teman untuk diajak mengobrol, bapak bisa ngobrol
dengan istri atau anak-anak bapak saat libur kerja ya pak dan bilang “saya
mulai mendengar suara-suara itu lagi, ayo mengobrol dengan saya” atau
mungkin “bu, saya mendengar suara-suara itu lagi, terus mengobrol
dengan saya agar suara aneh tidak dengar”. Coba bapak peragakan. Ya
benar seperti itu”
3. TERMINASI
a. Evaluasi subyektif
“Bagaimana apa bapak bisa melakukan hal saya ajarkan?”
b. Evaluasi Obyektif
Klien melakukan cara yang diajarkan perawat dengan baik
c. Rencana Tindak Lanjut
“Sebentar lagi kita lanjut ya pak, kita akan belajar bagaimana cara
mencegah suara-suara aneh yang bapak dengar dengan cara berlatih hal
yang bapak suka untuk menambah kegiatan bapak sehingga tidak suara
aneh yang kadang bapak dengar tidak mengganggu bapak lagi”
d. Kontrak
1) Topik
“Saya senang sekali bisa ngobrol dengan bapak dan bapak juga
bersemangat untuk latihan bagaimana kalau kita lanjut ngobrol lagi,
apakah bapak mau?
2) Tempat
“Bapak mau kita tetap mengobrol disini? Baiklah kita ngobrol disini
lagi ya”
3) Waktu
“bagaimana jika kita langsung lanjut bapak?”
“Baik pak, kita lanjut lagi ya pak”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) PADA Tn. AA
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI
PENDENGARAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Data Subjektif:
a. Klien mengatakan klien mendengar suara-suara aneh.
b. Klien mengatakan ssekali mendengar suara-suara. Selalu mendengar
suara dengan resonansi tinggi. Suara ini didengar ketika klien sendiri
dan saat tidur.
c. Klien mengatakan sudah mulai bisa mengatasi halusinasinya dengan
menghardik dan bercakap-cakap dengan orang lain.
Data Objektif:
a. Klien sudah mulai ada kontak mata.
b. Berbicara sambil menatap perawat sesekali.
c. Sesekali masih menutup telinganya.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya.
b. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
c. Klien mengikuti pengobatan secara optimal.
4. Tindakan Keperawatan
SP 3 P: Melatih klien mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas
terjadwal.
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2) Melatih klien mengendalikan halusinasinya dengan cara melakukan
kegiatan
3) Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Bapak maaf jika saya mengganggu waktu bapak kembali”
sesuai janji kita akan mengobrol lagi hari ini.
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita mengobrol banyak hari ini?
Apakah bapak masih punya mendengar suara-suara aneh? Kapan bapak
mendengarnya? berapa kali?
c. Kontrak
1) Topik
“Hari ini kita akan lanjut belajar dan berlatih untuk mencegah suara-
suara aneh yang bapak dengar dengan cara melakukan kegiatan yang
sudah terjadwal.”
2) Tempat
“Bapak lebih nyaman untuk melakukannya disini?”
3) Waktu
“Kita mau mengobrol berapa lama?”
2. FASE KERJA
“Apa saja yang bisa bapak lakukan? pagi-pagi apa kegiatannya? Terus
jam berikutnya apa? Wah banyak sekali kegiatanya, tidak apa-apa jika
masih dalam bantuan sepenuhnya yaa pak, kita coba latih 1 kegiatan ya
pak untuk bapak duduk sambal belajar menggerakkan tangan dan kaki
bapak agar tidak kaku otot sendinya dan kita bantu yaa pak. Kegiatan ini
dapat bapak lakukan untuk mencegah suara-suara aneh yang bapak
dengar. Kegiatan lain akan kita latih lagi sehingga dari pagi-malam ada
kegiatan yang bapak bisa lakukan. Terus lakukan kegiatan ini ya pak”
3. TERMINASI
e. Evaluasi subyektif
“Apa bapak bisa melakukan hal saya ajarkan?”
f. Evaluasi Obyektif
Klien melakukan cara yang diajarkan perawat dengan baik
g. Rencana Tindak Lanjut
“Selanjutnya kita akan belajar tentang obat-obatan yang bapak
konsumsi”
h. Kontrak
1) Topik
“Saya senang sekali bisa ngobrol dengan bapak dan bapak juga
bersemangat untuk latihan bagaimana kalau kita lanjut satu tahap
ngobrol lagi, apakah bapak mau?
2) Tempat
“Bapak mau kita mengobrol dimana? Baiklah besok kita lanjut disini
lagi ya”
3) Waktu
“Bagaimana jika kita langsung hari ini?”
“Baik pak, kita lanjut satu tahap lagi ya”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) PPADA Tn. AA
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI
PENDENGARAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Data Subjektif:
a. Klien mengatakan klien mendengar suara-suara aneh.
b. Klien mengatakan sesekali mendengar suara-suara. Selalu mendengar
bunyi resonansi tinggi. Suara ini didengar ketika klien sendiri dan saat
tidur.
c. Klien mengatakan sudah mulai bisa mengatasi halusinasinya dengan
menghardik dan bercakap-cakap dengan orang lain serta melakukan
kegiatan terjadwal.
Data Objektif:
a. Klien sudah mulai ada kontak mata.
b. Berbicara sambil menatap perawat sesekali.
c. Sesekali masih menutup telinganya.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya.
b. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
c. Klien mengikuti pengobatan secara optimal.
4. Tindakan Keperawatan
SP 4 P: Melatih klien minum obat secara teratur
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2) Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengobatan obat secara
teratur
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Selamat Siang Bapak, maaf jika saya mengganggu Kembali waktu
bapak”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak? Apakah bapak masih punya mendengar
suara-suara aneh? Kapan bapak mendengarnya? berapa kali?
c. Kontrak
1) Topik
“Sekarang kita akan belajar dan berlatih untuk mencegah suara-
suara aneh yang bapak dengar dengan cara meminum obat secara
teratur”
2) Tempat
“Sebaiknya kita disini saja bapak ya, apa bapak bersedia?”
3) Waktu
“Kita mau mengobrol berapa lama?”

2. FASE KERJA
“Pak AA, setiap hari bapak sudah mendapatkan obatkan ya ? apakah ada
perbedaan setelah minum obat secara teratur? Apakah suara-suara
berkurang atau hilang? Minum obat merupakan hal yang sangat penting
agar suara-suara yang bapak dengar dan menggangu selama ini tidak
muncul lagi. Berapa macam obat yang bapak minum? (perawat
menyiapkan obat pasien). Ini yang warna kuning (Clozapine), gunanya
untuk menghilangkan suara-suara, agar bapak lebih tenang tanpa
gangguan suara-suara yang bapak sering dengar, diminum 1x1/2 di
malam hari sesudah makan, jika bapak hari ini minum pkl 19.00 ½ tablet,
besok bapak minum kembali di waktu yang sama dengan dosis yang sama
. Obat yang berwarna orange (Vitamin B Complex) gunanya agar bapak
merasa lebih segar, daya tahan tubuh bapak terjaga dengan baik obat ini
diminum 1x1 yaa sesudah makan, kalau hari ini diminum pukul 20.00
besok diminum diwaktu yang sama dengan dosis yang sama. Yang
penting untuk diketahui adalah, kalua suara-suara yang bapak dengar
sudah hilang, obat ini tidak boleh dihentikan. Nanti konsultasikan dengan
dokter, sebab jika bapak putus obat maka akan sulit untuk sembuh dan
mencapai keadaan semula. Kalua obat habis, bapak bisa minta ke nakes
dari puskesmas II Denpasar Utara untuk mendapatkan obat lagi. Bapak
juga harus teliti saat meminum obat-obat ini, artinya bapak harus
memastikan bahwa obat ini adalah milik bapak bukan milik orang lain,
mungkin dirumah ada obat yang sama milik keluarga. Sebelum minum
obat, baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya,
kemudian dengan cara yang benar yaitu setelah makan, perhatikan berapa
jumlah obat yang diminum dalam sekali minum dan yang lebih penting
minum air mineral 10 gelas per hari atau 1 botol air mineral yang besar.
Apa bapak paham?”

3. TERMINASI
a. Evaluasi subyektif
“Apa bapak bisa melakukan hal saya ajarkan?”
b. Evaluasi Obyektif
Klien melakukan cara yang diajarkan perawat dengan baik
c. Rencana Tindak Lanjut
“Sebentar lagi saya akan lanjut dengan keluarga Bapak untuk mengobrol
ya pak”
d. Kontrak
1) Topik
“Saya senang sekali bisa ngobrol dengan bapak dan bapak juga
bersemangat untuk latihan”
2) Tempat
“Baiklah Bapak, semoga di lain waktu b kita bertemu lagi ya”
3) Waktu
“Baik pak, sampai bertemu lagi nanti ya”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) PADA Tn. AA
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI
PENDENGARAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Data Subjektif:
a. Klien mengatakan klien mudah marah ketika mendengar suara-suara
aneh.
b. Klien mengatakan sesekali mendengar suara-suara. Selalu mendengar
bunyi resonansi tinggi. Suara ini didengar ketika klien sendiri dan saat
tidur.
c. Klien mengatakan sudah mulai bisa mengatasi halusinasinya dengan
menghardiks dan bercakap-cakap dengan orang lain serta melakukan
kegiatan terjadwal.
Data Objektif:
a. Klien sudah mulai ada kontak mata.
b. Berbicara sambil menatap perawat sesekali.
c. Sesekali masih menutup telinganya.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya.
b. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
c. Klien mengikuti pengobatan secara optimal.
4. Tindakan Keperawatan
SP 1-4 K: Memberikan Pendidikan kesehatan tentang pengertian
halusinasi, jenis halusinasi yang dialami klien, tanda dan gejala
halusinasi dan cara-cara merawat pasien halusinasi.
1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
klien
2) Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi,
jenis halusinasi yang dialami klien, tanda dan gejala halusinasi,
serta proses terjadinya halusinasi
3) Menjelaskan cara merawat klien dengan halusinasi

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Selamat Siang, Bu”
“Perkenalkan nama saya Diah, mahasiswa profesi ners sedang praktik
di Puskesmas II Denpasar Utara.
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa pendapat Ibu tentang suami
Ibu?”
c. Kontrak
4) Topik
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang suami Ibu
alami dan bantuan apa yang dapat Ibu berikan kepada beliau”.
5) Tempat
“Tidak masalah jika mengobrol disini?”
6) Waktu
“Saya mungkin butuh waktu 30 menit apa bapak dan ibu bersedia?”

2. FASE KERJA
“Masalah apa yang ibu alami dalam merawat bapak AA? Apa yang ibu
lakukan? Gejala yang dialami oleh suami ibu disebut halusinasi, yaitu
mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Tandanya bisa jadi marah-
marah tertawa dan berbicara sendiri tanpa sebab. Kalau suami ibu
mendengar seuara-suara aneh yang ibu tidak mendengarnya, kita
harapkan ibu dapat membantunya dengan beberapa cara. Pertama
dihadapan suami ibu jangan membantah atau mendukung halusinasi.
Katakana saja ibu percaya bahwa dia benar mendengar suara tapi ibu tidak
mendengarnya. Kedua jangan biarkan suami ibu melamun dan sendiri
karena kalau melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang
mau bercakap-cakap dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti makan
bersama dan ibadah bersama. Terkait dengan kegiatan, saya telah melatih
suami ibu untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong ibu pantau
pelaksanaannya dan berikan pujian jika bapak AA berhasil
melakukannya. Ketiga bantu suami ibu minum obat secara teratur. Jangan
hentikan obat tanpa konsultasi. Terkait obat ini saya sudah melatih suami
ibu untuk minum obat secara teratur. Jadi ibu dapat mengingatkan
kembali. Ini yang warna kuning (Clozapine), gunanya untuk
menghilangkan suara-suara, agar bapak lebih tenang tanpa gangguan
suara-suara yang bapak sering dengar, diminum 1x1/2 di malam hari
sesudah makan, jika bapak hari ini minum pkl 19.00 ½ tablet, besok bapak
minum kembali di waktu yang sama dengan dosis yang sama . Obat yang
berwarna orange (Vitamin B Complex) gunanya agar bapak merasa lebih
segar, daya tahan tubuh bapak terjaga dengan baik obat ini diminum 1x1
yaa sesudah makan, kalau hari ini diminum pukul 20.00 besok diminum
diwaktu yang sama dengan dosis yang sama. Obat harus selalu diminum
untuk mencegah kekambuhannya. Terakhir, jika ada tanda-tanda
halusinasi mulai muncul, putus halusinasi dengan menepuk punggung
bapak AA kemudian suruh bapak AA untuk menghardik suara tersebut.
Bapak AA sudah saya ajarkan untuk menghardik halusinasi. Sekarang
bisa kita praktikkan cara untuk membantu bapak AA memutus
halusinya.”

3. TERMINASI
a. Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berdiskusi dan latihan
memutuskan halusinasi suami ibu?”
b. Evaluasi Obyektif
Keluaga klien dapat mengulang kembali 4 cara untuk memutus
halusinasi suaminya.
c. Rencana Tindak Lanjut
“Saya rasa sudah bagus ya bu. Ibu sudah paham. Kalau begitu
bagaimana kalua nanti ibu praktikkan Kembali, kala kita bertemu
kembali nanti bisa untuk mempraktikkan cara memutus halusinasi
langsung didepan Bapak AA”
d. Kontrak
4) Topik
“Baik jika nanti diberi kesempatan kita bertemu lagi untuk
mempraktikkan cara yang kita diskusikan tadi.”
5) Tempat
“Bsaiklah bu, semoga nanti kita bertemu disini lagi ya”
6) Waktu
“Semoga nanti dalam waktu yang tidak bisa saya tentukan kita bisa
ketemu Kembali untuk merawat bersama-sama suami Ibu ya, terima
kasih bu”.

Anda mungkin juga menyukai