Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PELAKSANAAN

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DENGAR

SP 1 klien : Membantu klien mengenal halusinasinya, menjelaskan cara-cara


mengontrol halusinasi, mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara
pertama: menghardik halusinasi

Nama Klien : Nn. D

Hari, Tanggal, jam : Senin, 01 April 2019

SP ke/pertemuan ke :1/1

Ruangan : Pattimura

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Kondisi klien mengatakan mendengar suara atau bisikan,
mengatakan kesal dengan isi halusinasinya, mengatakan senang dengan
suara-suara halusinasinya, bicara sendiri, tertawa sendiri, marah tanpa
sebab,Mondar-mandir/tidak bisa tenang, tampak menyendiri, kontak mata
mudah beralih saat diajak bicara, dan tidak bisa berkonsentrasi saat bicara
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi dengar
3. Tujuan
a. Klien mengenali halusinasi yang dialaminya
b. Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi klien
b. Mengidentifikasi isi halusinasi klien
c. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
e. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
f. Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
g. Mengajarkan klien menghardik halusinasi
h. Menganjurkan klien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, perkenalkan saya Mega Inka Farera mahasiswa
keperawatan Depkes Cirebon yang akan merawat mba .Kalau boleh tahu
nama mba siapa? senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan dede hari ini?” ”Boleh saya tau, dede senang disini
karena apa dan kenapa dede bisa merasa takut ?”
”Apakah pada saat Dede mendengar suara itu saat keadaan ramai atau
mungkin Dede melihat orang yang berbisik kepada Dede?” ”Apakah
Dede tau itu suara siapa dan seberapa sering suara itu muncul?”
c. Kontrak
1) Topik
”Baiklah, bagaimana jika kita bercakap-cakap mengenai suara-suara
yang seringDede dengar tetapi tidak ada wujud orangnya?
2) Waktu
“mau berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?”
3) Tempat
“Dimana kita duduk? Bagaimana jika ditaman?”
2. Fase Kerja
“Apakah Dede mendengar suara tanpa ada wujudnya? “Apa yang dikatakan
suara itu?” “Apakah suara itu terdengar terus-menerus atau sewaktu-waktu?
“Biasanya kapan Dede mendengar suara itu, kira-kira jam berapa Dede
mendengarnya? Pada waktu kapan yang paling sering anda dengar? Berapa
kali sehari Dede mendengar suara tersebut? Pada keadaan apa suara itu
terdengar? Apakah pada waktu sendiri?” “Bagaimana perasaan Dede pada
saat mendengar suara itu?” “Apa yang anda lakukan saat mendengar suara
itu? Apakah dengan cara itu suara-suara tersebut hilang? Bagaimana kalau
kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?” “Baik, ada
empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut, kedua dengan cara minum obat dengan teratur,
ketiga dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, dan keempat
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.” “Bagaimana kalau kita belajar
satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.” “Caranya yaitu saat suara-suara
itu muncul, anda bias menutup telinga dan langsung bilang pergi saya tidak
mau dengar, saya tidak mau dengar, pergi jangan ganggu saya. Stop jangan
ganggu saya. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba
anda peragakan! Nah begitu, bagus! Coba lagi! Ya bagus, Dede sudah dapat
melakukannya.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Dede setelah berbincang-bincang dengan saya?
Apa saja yang telah kita bicarakan tadi?”
b. Evaluasi Objektif
“Dede masih ingat caranya, coba anda ulangi lagi supaya tidak lupa.
Bagus anda masih mengingatnya!”
c. Kontrak
1) Topik
“Baik, bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara kedua yaitu minum obat
dengan teratur dan benar?”
2) Waktu
“Dede mau jam berapa? Bagaimana kalau dua jam lagi? Berapa lama
kita akan berlatih?
3) Tempat
“Dimana tempatnya?” “Baiklah, sampai jumpa”.
d. Rencana Tindak Lanjut
“mari kita masukkan dalam jadwal buku kegiatan harian Dede. Mau
berapa kali latihan dalam sehari? pukul berapa saja latihannya?” baiklah”
STRATEGI PELAKSANAAN

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DENGAR

SP 2 Klien : Latih klien untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan dengan
prinsip 6 benar.

Nama Klien : Nn. D

Hari, Tanggal, jam : Selasa, 02 April 2019

SP ke/pertemuan ke :1/2

Ruangan : Pattimura

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien

Klien masih terlihat sering tiba-tiba bicara dan tertawa sendiri.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi dengar
3. Tujuan
a. Klien dapat mengontrol halusinasinya setelah diberikan obat
b. Klien dapat mengenali penggunaan obat untuk dirinya
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara
teratur
c. Menganjurkan klien untuk memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, masih ingat dengan saya?” ya benar sekali saya suster
Mega”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Dede hari ini? Apakah suara-suaranya masih
sering muncul? Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan?
Bagaimana cara Dede melakukannya? Coba Dede peragakan lagi!
Apakah pagi ini Dede sudah minum obat?”
c. Kontrak
1) Topik
“Baik, hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang anda
minum”
2) Waktu
“Kita akan berdiskusi selama 20 menit sambil menunggu makan
siang. Apakah Dede mau?”
3) Tempat
“Mau dimana tempatnya? Bagaimana jika disini saja?”

2. Fase Kerja
“Adakah perbedaannya setelah Dede meminum obat secara teratur? Apakah
suara-suara yang Dede dengar itu berkurang/hilang? Minum obat sangat
penting ya, itu semua supaya suara-suara yang Dede dengar dan
mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang anda
minum? (Perawat menyiapkan obat pasien) Ini yang warna orange (CPZ) 3
kali sehari pukul 7 pagi, pukul 1 siang, dan pukul 7 malam gunanya untuk
membuat pikiran tenang. Ini yang putih (THP) 3 kali sehari pukulnya sama
gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang merah jambu (HP) 3
kali sehari, waktunya sama, gunanya untuk menghilangkan suara-suara.
Kalau suara-suara yang Dede dengar sudah hilang obatnya tidak boleh
diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat
bisa kambuh dan sulit untuk mengembalikan pada keadaan semula. Kalau
obat habis Dede dapat minta ke dokter untuk mendapatkan obatnya lagi.
Anda juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya
benar, artinya anda harus memastikan bahwa obat itu benar-benar milik
anda. Jangan keliru dengan obat milik orang lain, baca nama kemasannya,
pastikan obat di minum pada waktunya, dengan cara yang benar yaitu
diminum sesudah makan dan tepat waktunya. Dede juga harus di
memperhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum
10 gelas per hari.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan anda setelah kita bercakap-cakap tentang obat?”
b. Evaluasi Objektif
“Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba
sebutkan! Bagus sekali!” “Bagaimana cara menggunakan obat yang
benar ? Bagus! (Jika jawaban benar)”
c. Kontrak
1) Topik
“Nah, makanan sudah datang. Bagaimana kalau besok kita latih cara
yang ketiga yaitu cara mengendalikan halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain?
2) Waktu
“Mau pukul berapa? Bagaimana kalau pukul 10?”
3) Tempat
“Mau dimana? Disini lagi? Sampai besok ya.”
d. Rencana Tindak Lanjut
“Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan
harian. Jangan lupa, jika sudah waktunya minta obat pada perawat atau
pada keluarga kalau dirumah”
STRATEGI PELAKSANAAN

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DENGAR

SP 3 Klien :Latih klien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap


dengan orang lain

Nama Klien : Nn. D

Hari, Tanggal, jam : Rabu, 03 April 2019

SP ke/pertemuan ke : SP 3

Ruangan : Pattimura

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan sudah jarang mendengar suara-suara
Klien masih sering tertawa sendiri
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi dengar
3. Tujuan
a. Klien mengontrol halusinasinya dengan bercakap-cakap dengan orang
lain.
b. Melatih klien untuk melawan halusinasi yang muncul
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi latihan kegiatan harian klien
b. Melatih klien mengedalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Dede hari ini? Apakah suara-suara itu masih
muncul? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih? Coba sebutkan
apa saja? Bagus! Berkurangkah suara-suaranya? Bagus!”
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai janji kita tadi, saya akan latih cara ketiga untuk mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain”
2) Waktu
“Mau berapa lama kita latihan? Bagaimana kalau 20 menit?”
3) Tempat
“Mau dimana? Disini saja?” baik”

2. Fase Kerja
“Cara ketiga untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah
dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau Dede mulai
mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol.
Minta teman untuk ngobrol dengan Dede. Contohnya begini “tolong, saya
mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang
dirumah misalnya, Kakak dede katakan, Kak, ayo ngobrol dengan saya,
saya sedang dengar suara-suara” Begitu. Coba anda lakukan seperti yang
tadi saya lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih
terus ya! Nah, sekarang coba saat Dede sedang tidak berhalusinasi, Dede
mengajak/meminta teman atau keluarga anda untuk menegur atau menepuk
sambil memanggil anda jika anda mulai merasa takut dan gelisah”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Dede setelah latihan ini?”
b. Evaluasi Objektif
“Jadi sudah ada berapa cara yang anda pelajari untuk mencegah suara-
suara ini? Bagus! cobalah ketiga cara ini kalau Dede mengalami
halusinasi lagi”
c. Kontrak
1) Topik
“Besok pagi saya akan ke mari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara
yang keempat yaitu melakukan aktivitas terjadwal?”
2) Waktu
“Mau pukul berapa? Bagaimana kalau pukul 10?
3) Tempat
“Mau dimana? Disini lagi? Sampai besok ya. Selamat pagi.”
d. Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian? Mau
pukul berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara teratur
jika sewaktu-waktu suara itu muncul!”
STRATEGI PELAKSANAAN

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DENGAR

SP 4 Klien : Latih klien mengontrol halusinasi dengan cara melaksanakan


aktivitas terjadwal

Nama Klien : Nn. D

Hari, Tanggal, jam :Kamis, 04 April 2019

SP ke/pertemuan ke :SP 4

Ruangan : Pattimura

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien sudah jarang mendengarkan suara-suara yang tidak jelas
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi dengar
3. Tujuan
a. Mengajak klien membuat / melaksanakan aktivitas yang terjadwal
b. Mengontrol halusinasi klien dengan melakukan aktivitas yang terjadwal
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan
yang biasa dilakukan pasien dirumah
c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi:
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Dede hari ini? Apakah suara-suaranya masih
muncul?” Apakah sudah dilatih tiga cara yang telah kita latih?
Bagaimana hasilnya? Coba peragakan lagi! Bagus!”
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang keempat untuk
mencegah halusinasi yaitu melakukan kegiatan terjadwal”
2) Waktu
“Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30 menit? Baiklah.”
3) Tempat
“Mau dimana kita bicara? Baik, kita duduk diruang tamu”

2. Fase Kerja
“Apa saja yang biasa Dede lakukan? Apa saja kegiatan yang bisa
dilakukan? (terus tanyakan sampai didapatkan kegiatannya sampai
malam). Wah, banyak sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari
ini (latih kegiatan tersebut), Dede mau berlatih kegiatan yang mana?”
Bagus sekali anda dapat melakukan kegiatannya dengan baik. Kegiatan
yang lain akan kita latih dari pagi sampai malam ya?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Dede setelah kita bercakap-cakap cara yang
keempat untuk mencegah suara-suara?” Bagus sekali!”
b. Evaluasi Objektif
“Coba sebutkan 4 cara yang telah kita latih untuk mencegah suara-
suara. Bagus sekali”
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melihat manfaat 4
cara mencegah suara yang telah kita bicarakan?”
2) Waktu
“Mau pukul berapa? Bagaimana kalau pukul 10?”
3) Tempat
“mau dimana? Bagaimana kalau disini saja?”
d. Rencana Tindak Lanjut
“Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian Dede. Coba
lakukan sesuai jadwal ya! (Anda dapat melatih aktivitas yang lain pada
pertemuan berikut sampai terpenuhi seluruh aktivitas dari pagi sampai
malam)”

Anda mungkin juga menyukai