Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PELAKSANAAN: HALUSINASI

Syafinna Rahmadhita_2110711098_Kelas C

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) HALUSINASI

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
1) Mendengar suara orang bicara tanpa ada orangnya
2) Khawatir
3) Takut

b. Data Objektif
1) Bicara sendiri
2) Tidak dapat memfokuskan pikiran
3) Mengarahkan telinga ke arah tertentu
4) Konsentrasi buruk
5) Curiga
6) Menyendiri, melamun

2. Diagnosa Keperawatan: Halusinasi


3. Tujuan
a. Kognitif, klien mampu:
1) Menyebutkan penyebab halusinasi
2) Menyebutkan karakteristik halusinasi yang dirasakan: Jenis, isi, frekuensi,
durasi, waktu, situasi yang menyebabkan dan respons.
3) Menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari halusinasi.
4) Menyebutkan cara yang selama ini digunakan untuk mengendalikan halusinasi.
5) Menyebutkan cara mengendalikan halusinasi yang tepat.
b. Psikomotor, klien mampu:
1) Melawan halusinasi dengan menghardik
2) Mengabaikan halusinasi dengan bersikap cuek
3) Mengalihkan halusinasi dengan cara distraksi yaitu berakap-cakap dan
melakukan aktivitas.
4) Minum obat dengan prinsip 8 benar yaitu benar nama, benar obat, benar manfaat,
benar dosis, benar frekuensi, benar cara, benar tanggal kedaluwarsa, dan benar
dokumentasi.
c. Afektif, klien mampu:
1) Merasakan manfaat cara-cara mengatasi halusinasi
2) Membedakan perasaan sebelum dan sesudah latihan.

4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi halusinasi,
frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi
c. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan
tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Jelaskan cara menghardik halusinasi
2) Peragakan cara menghardik halusinasi
3) Minta klien memperagakan ulang
4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada perilaku klien yang sesuai
5) Masukkan dalam jadwal kegiatan klien
d. Latih klien minum obat dengan prinsip 8 benar yaitu benar nama, benar obat, benar
manfaat, benar dosis, benar frekuensi, benar cara, benar tanggal kedaluwarsa, dan
benar dokumentasi.
e. Diskusikan manfaat yang didapatkan setelah mempraktikkan latihan
mengendalikan halusinasi.
f. Berikan pujian pada klien saat mampu mempraktikkan mengendalikan halusinasi.

B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Preorientasi
Perawat telah menyiapkan kesiapan diri dan hal-hal yang dibutuhkan seperti jadwal
harian, alat tulis, dan telah membaca rekam medis pasien. Sebelum masuk ke ruangan,
perawat telah mencuci tangan terlebih dahulu dan siap melakukan intervensi.
2. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat siang, mbak. Perkenalkan saya dengan Ners Syafinna, biasa dipanggil
Ners Fina. Hari ini ners bertugas dari jam 14:00 sampai jam 20.00 malam. Boleh
saya tahu nama lengkap mbak dan tanggal lahirnya?”

b. Evaluasi
“Bagaimana perasaan hari ini mbak?”
“Oo, mbak mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya ya. Sudah berapa lama
mengalami hal tersebut?”

c. Validasi
“Apa yang sudah mbak lakukan jika suara-suara itu muncul? Bagaimana hasilnya?”

d. Kontrak
1) Tujuan
“Baik, mbak. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara-suara
yang mbak dengar dan belajar cara mengatasinya? Tujuannya agar mbak merasa
lebih tenang dan suara tersebut berkurang.”
2) Waktu
“Kita akan berbincang – bincang sekitar 15 menit saja. Apakah mbak bersedia?”
3) Tempat
Mbak mau berbincang-bincang dimana? Disini atau di tempat lain?”

3. Fase Kerja
Pengkajian
“Baik mbak, saya izin memberikan pertanyaan kepada mbak. Apakah mbak mendengar
suara tanpa ada orangnya?”
“Apa yang dikatakan oleh suara itu?
“Kapan/ di jam berapa saja suara itu paling sering muncul?”
“Berapa sering suara itu muncul?”
“Pada situasi apa suara itu paling sering muncul? Saat mbak sendirian atau sedang
melakukan kegiatan lain?”
“Apa yang mbak rasakan saat suara itu muncul?”
“Apa yang telah mbak lakukan untuk mengatasi suara itu? Apakah berhasil?”

Diagnosis
“Baik, berarti mbak mendengar suara tanpa ada orang yang berbicara dan mbak merasa
terganggu. Ners beritahu bahwa ini disebut sebagai halusinasi, mbak. Saya tahu bahwa
mbak mendengar suara itu, namun saya tidak mendengarnya. Karena mbak merasa
terganggu akan suara itu, bagaimana kalau kita latihan untuk mengendalikan suaranya?”
“Ada beberapa cara untuk mengendalikan suara itu, bagaimana kalau sekarang kita
latihan cara menghardik suara?”

Tindakan
“Baik mbak. Saya akan mencontohkannya terlebih dahulu setelah itu boleh mbak
praktikkan lagi ya.”
“Caranya seperti ini:
Saat suara-suara itu muncul, tutup telinga dan pejamkan mata lalu dengan suara yang
biasa saja mbak bilang, “Pergi, pergi! Jangan ganggu aku lagi! Kamu suara palsu. Kamu
sangat mengganggu!” Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi.”
“Coba mbak peragakan! Nah begitu………….. bagus! Mbak sudah bisa.”

4. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita latihan tadi?”

b. Evaluasi Objektif
“Wah, bagus kalau begitu. Mbak bisa lebih fokus dan suaranya mulai berkurang.
Coba boleh ulang apa saja latihan yang telah kita lakukan tadi?”
“Benar sekali! Mbak hebat sudah bisa melakukannya.

c. Rencana Tindak Lanjut


“Baiklah, kita masukkan di jadwal kegiatan harian setelah kita melakukan kegiatan
hari ini ya.”
“Kira-kira, mbak ingin melakukan latihan mandiri untuk menghardik di jam
berapa?”
d. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Besok, ners akan kembali lagi untuk latihan lagi yaitu latihan minum obat
supaya mbak tahu apa saja obat yang mbak minum.”
2) Waktu
“Besok mbak mau bertemu ners jam berapa?”
3) Tempat
“Mbak mau berbincang-bincang dimana besok?”

e. Salam Penutup
“Baiklah mbak, sesuai kontrak tadi ners akan datang di jam 4 sore. Tempatnya disini
lagi seperti tadi, ya. Kalau begitu saya pamit dan mbak bisa lanjutkan aktivitasnya
lagi. Saya permisi, selamat siang mbak.”
STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2) HALUSINASI

A. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu sudah mulai berkurang.
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
C. Tujuan
Agar pasien meminum obatnya dengan teratur untuk menghilangkan halusinasinya.
D. Intervensi Keperawatan
Diskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi dengan meminum obat.
E. Proses Pelaksanaan
1. Fase Preorientasi
Perawat telah menyiapkan kesiapan diri dan hal-hal yang dibutuhkan seperti jadwal
harian, alat tulis, dan telah membaca rekam medis pasien. Sebelum masuk ke ruangan,
perawat telah mencuci tangan terlebih dahulu dan siap melakukan intervensi.

2. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat sore, mbak. Wah, mbak masih ingat dengan saya, ya. Saya izin perkenalan
lagi. Saya dengan Ners Syafinna, biasa dipanggil Ners Fina. Hari ini ners bertugas
dari jam 14.00 sampai jam 20.00 malam nanti. Boleh sebutkan kembali nama
lengkap mbak dan tanggal lahirnya?”

b. Evaluasi
“Bagaimana perasaan hari ini mbak? Apakah suara-suaranya masih sangat
mengganggu?”
“Baik. Kalau begitu latihan kemarin apakah sudah dilakukan?”

c. Validasi
“Wah, hebat sekali kalau mbak sudah berlatih saat suara itu muncul. Karena mbak
sudah melakukan latihan, kita bisa memasukannya ke jadwal kegiatan harian.”

d. Kontrak
1) Topik
“Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan untuk minum
obat. Tujuannya adalah untuk mengetahui obat apa saja yang harus mbak
minum dan apa manfaat dari masing-masing obat yang sedang mbak minum.
Apakah mbak bersedia?”
2) Waktu
“Kita akan berbincang – bincang sekitar 10 menit saja. Apakah mbak bersedia?”
3) Tempat
Mbak mau berbincang-bincang dimana? Disini atau di tempat lain?”

3. Fase Kerja
“Baik, disini ners bawa obat mbak. Hal yang harus dilakukan pertama kali adalah cek
apakahsudah benar obat ini ditujukan untuk mbak. Disini di label obat sudah tertulis
nama mbak Intan ya? Berarti sudah benar.”
“Kedua, cek apakah obatnya sudah benar atau belum. Obat yang mbak ambil ada dua
yaitu Risperidone dan Trihexapenidril atau THP. Risperidone fungsinya untuk
menghilangkan halusinasi mbak, namun karena ada efek samping yang ditimbulkan
seperti kekakuan otot dan tangan tremor atau kehilangan cara berekspresi bisa dikurangi
efek sampingnya dengan menggunakan THP ini.”
“Ketiga, cek dosisnya sudah benar atau belum. Dosis dari Risperidone dan THP yang
diambil oleh mbak masing masing adalah 5 mg per tabletnya.”
“Keempat, cek apakah sudah benar frekuensi obatnya. Disini obatnya harus diminum
di pagi dan malam setelah makan. Jadi dua kali sehari.”
“Kelima, benar cara mengonsumsi obatnya. Obat ini diminum ya menggunakan air
mineral biasa. Jangan memakai kopi, teh, susu, atau minuman lain karena dapat
menghilangkan efek utama dari obatnya.”

4. Fase Terminasi
f. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah tadi kita berlatih cara meminum obat?”

g. Evaluasi Objektif
“Wah, bagus. Mbak berarti sudah mengatahui apa saja obat yang mbak ambil dan
bagaimana tata cara minum obatnya, ya. Coba boleh mbak ulangi lagi apa yang
telah mbak pelajari tadi?”

h. Rencana Tindak Lanjut


“Baiklah, kita masukkan di jadwal kegiatan harian setelah kita melakukan kegiatan
hari ini ya.”

i. Kontrak yang Akan Datang


4) Topik
“Besok, ners akan kembali lagi untuk latihan ketiga yaitu cara mengendalikan
halusinasi dengan bercakap-cakap bersama orang lain. Ners akan membawa
teman dari pasien lain untuk mencoba berbincang dengan mbak. Apakah mbak
mau?”
5) Waktu
“Besok mbak mau bertemu ners jam berapa? Baik, jam 12:00 ya?”
6) Tempat
“Mbak mau latihan dimana besok? Baik disini saja, ya.”

j. Salam Penutup
“Baiklah mbak, sesuai kontrak tadi ners akan datang di jam 12:00. Tempatnya disini
lagi seperti tadi, ya. Kalau begitu ners pamit dan mbak bisa lanjutkan aktivitasnya
lagi. Saya permisi, selamat sore mbak.”

Anda mungkin juga menyukai