Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

HALUSINASI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen Koordinator : Rahmi Imelisa, M.Kep., Ns.SP.Kep.J

Dosen Pembimbing : Fifi Siti Fauziah Yani, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

OLEH:

Haura Ayu Azahra

NPM. 2350321102

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

2023
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

HALUSINASI : SP 1

Nama Mahasiswa :
NPM :
Nama Pasien (inisial) :
No. Medrek :
Hari/ Tanggal :
Fase :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Subjektif
1) Klien mengatakan mengatakan sering mendengar suara yang
membisikkan akan membunuhnya.

2) Klien mengatakan suara tersebut mengganggu dan kadang membuat takut

3) Klien mengakatan ingin menghilangkan halusinasi tersebut

b. Objektif
1) Klien tampat menutup kedua telinga dan matanya
2) Klien tampak takut dengan suara tersebut
3) Klien tampak sering melamun
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan keperawatan
a. Tujuan Umum
1) Membantu pasien mengenal halusinasi
2) Menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi
3) Mengajarkan pasien cara mengontrol halusinasi
b. Tujuan Khusus
1) Klien mampu membina hubungan saling percaya
2) Klien mampu mengetahui jenis halusinasi/gangguanya
3) Klien mampu mengetahui isi halusinasi/gangguannya
4) Klien mampu mengetahui waktu muncul halusinasi/gangguannya
5) Klien mampu mengetahui frekuensi halusinasi
6) Klien mampu mengetahui situasi yang menimbulkan halusinasi atau
gangguannya muncul
7) Klien mampu mengetahui respon/perasaan ketika halusinasi muncul
8) Klien mampu mengontrol halusinasi atau gangguan dengan menghardik
halusinasi
4. Tindakan keperawatan: (sesuai SAK)
a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Bantu pasien mengenal halusinasi (isi, waktu terjadinya, frekuensi, situasi
pencetus, perasaan saat terjadi halusinasi)
c. Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Tahapan tindakannya meliputi :
1) Jelaskan cara menghardik halusinasi
2) Peragakan cara menghardik
3) Minta pasien memperagakan ulang
4) Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku pasien
5) Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum pak, selamat pagi”
b. Perkenalan
” Perkenalkan nama saya perawat Haura Ayu Azahra, biasa di panggil
Haura, saya perawat yang bertugas hari ini diruangan. Saya bertugas disini
mulai dari jam ............. WIB.

”Bapak namanya siapa pak ? Senang di panggil apa?”

c. Membuka pembicaraan dengan topik umum


“ Baiklah pak, bagaimana kabar bapak hari ini “
“ Bagaimana dengan tidurnya semalam pak “
“Aktivitas apa saja yang sudah bapak lakukan pagi ini “
“ Apakah bapak sudah makan, apa makanannya habis pak”
d. Evaluasi/ validasi
”Bagaimana perasaan bapak hari ini pak”
e. Kontrak (topik, waktu, tempat)
1) Topik
“ Senang sekali ya bisa berkenalan dengan bapak hari ini, bagaimana
kalau kita berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal sekaligus
agar bapak dapat mengetahui halusinasi yang bapak alami?
2) Waktu
“ Berapa lama bapak punya waktu untuk berbincang-bincang dengan
saya? Bagaimana kalau 15 menit saja?
3) Tempat
“ Di mana bapak mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah... di
ruangan ini saja kita berbincang-bincang ya...”
4) Tujuan
“Agar bapak dengan saya dapat saling mengenal sekaligus bapak dapat
mengetahui halusinasi yang bapak alami serta cara untuk mengatasi
halusinasi tersebut.”
2. Fase Kerja
“Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“Apa yang dikatakan suara itu?
“Apakah terus-menerus terdengar atau hanya sewaktu-waktu saja?”
“Kapan paling sering bapak mendengar suara tersebut?”
“Berapa kali sehari bapak mengalaminya?”
“Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara tersebut?”
“Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau bayangan
agar tidak muncul?”
“Bapak ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.”
“Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”
“Kedua, minum obat dengan teratur.”
“Ketiga, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
“Keempat, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
“Caranya seperti ini:
1) Jika saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang dalam hati,
“pergi pergi kamu tidak nyata. Begitu diulang-ulang sampai suara itu
tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu…………..
bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak sudah bisa.”
2) Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Ibu bilang, pergi Saya tidak
mau lihat………………. Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu
diulang-ulang sampai bayangan itu tak terlihat lagi. Coba bapak
peragakan! Nah begitu……….. bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak sudah
bisa.”
3. Fase Terminasi
a. Evalusi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi klien (subjektif)
“Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi? bapak merasa
senang tidak dengan latihan tadi?”
2) Evaluasi perawat (objektif)
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba bapak simpulkan
pembicaraan kita tadi.”

“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar
tidak muncul lagi.”

b. Rencana tindak lanjut (RTL)


“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan bapak coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?

(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan


harian klien, Jika bapak melakukanya secara mandiri maka bapak
menuliskan M, jika bapak melakukannya dibantu atau diingatkan oleh
keluarga atau teman maka tulisan nya disini dibantu, Jika bapak tidak
melakukanya maka bapak tulis T. apakah bapak mengerti?).

c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat)


1) Topik
“Bapak, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang cara meminum
obat dan kegunaan obat?”
2) Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam .... WIB,
bisa?”
3) Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya?
d. Salam terapeutik
“Baiklah pak kita akhiri pertemuan kali ini, saya permisi, assalamu’alaikum
wr.wb”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
HALUSINASI : SP 2

Nama Mahasiswa :
NPM :
Nama Pasien (inisial) :
No. Medrek :
Hari ke- / Pertemuan ke :
Hari/ Tanggal :
Fase :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Subjektif
Klien mengatakan kadang kadang masih mendengar suara suara itu tetapi
tidak sesering sebelumnya karena sudah bisa menghardik suara itu, klien
mengatakan sudah bisa cara mengontrol halusinasi nya dengan cara
menghardik seperti yang sudah diajrkan sebelumnya.
b. Objektif
Klien tampak tenang, klien sudah mulai dapat berkonsentrasi dengan baik,
klien dapat memperagakan ulang mengenai latihan menghardik di sesi
sebelumnya. Klien dapat kooperatif selama latihan.
2. Diagnose keperawatan
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
3. Tujuan keperawatan

a. Klien dapat menyebutkan kegiatan sebelumnya


b. Klien dapat menyebutkan manfaat dari program pengobatan yang diberikan

4. Tindakan keperawatan: (sesuai SAK)

a. Evaluasi tindakan yang lalu (SP 1 )


b. Tanyakan program pengobatan
c. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
d. Jelaskan akibat bila putus obat
e. Jelaskan cara mendapatkan obat/ pengobatan
f. Jelaskan pengobatan (5B)
g. Latih klien minum obat
h. Masukkan dalam jadwal harian klien

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat sore pak”
b. Perkenalan
” Bapak masih ingat gak dengan saya? Iya benar sekali pak saya perawat
Haura, baik saya izin perkenalan lagi ya, nama saya perawat Haura Ayu
Azahra, biasa di panggil Haura, saya perawat yang bertugas hari ini
diruangan ini. Saya bertugas disini mulai dari jam ............WIB”
c. Membuka pembicaraan dengan topik umum

“ Baiklah pak, bagaimana kabar bapak hari ini”

“ Bagaimana dengan tidurnya semalam pak”

“Aktivitas apa saja yang sudah bapak lakukan pagi ini”

“ Apakah bapak sudah makan, apa makanannya habis pak”

d. Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan bapak saat ini. Apakah suara bisikan dan bayangan
yang sering kali bapak lihat masih saja muncul ? Lalu apakah bapak
menerapkan cara yang pernah kita latih untuk mengontrol hal tersebut ? baik
bagus sekali pak”
e. Kontrak (topik, waktu, tempat)

1) Topik
“Baik sesuai kesepakatan kita kemarin, apakah bapak masih ingat apa
yang mau kita bicarakan hari ini? Ya hari ini kita akan berbicara tentang
cara yang kedua dalam mengontrol halusinasi, apakah bapak bersedia?”
2) Waktu
“Sesuai kesepakatan kita di kontrak kemarin, kita akan berbincang-
bincang selama 15 menit ya pak”
3) Tempat
“Sesuai kesepakatan kita akan berbincang-bincang disini saja ya pak"

2. Fase Kerja
“Bapak, kemarin kan sudah saya ajarkan melakukan latihan cara menghardik
sekarang kita akan melakukan latihan yang kedua yaitu program meninum obat,”
nah pak obat yang diberikan kepada bapak itu adalah obat injeksi atau obat yang
disuntikkan secara intra muscular ya pak, nama obatnya zyprexa, nah obat yang
diberikan kepada bapak ini merupakan obat yang berhubungan dengan jiwa atau
suasana hati seperti kekacauan berpikir, perubahan perilaku, halusinasi dan lain
sebgainya, obat ini tuh harus sesuai resep dokter dan diberikan oleh perawat,
kenapa karena kan tadi dibilang bahwa pemberian obat ini kepada bapak
diberikan secara disuntikkan secara intra muscular atau kedalam otot jadi harus
sama perawat, nah sebisa mungkin selama pemberian obat tersebut bapak harus
patuh ya, bagaimana pak apakah sudah jelas ? Tolong nanti bapak bisa
sampaikan ke dokter apa yang bapak rasakan setelah mendapatkan obat ini.
Bapak nanti apabila setelah pulang bapak diresepkan obat yang diminum dimulut
secara langsung nanti bapak harus sesuai yang di inturksikan cara meminumnya
ya, biasanya suka ada tulisan dalam kemasan obatnya, nanti dibaca saja.
Kemudian apabila bapak sudah mendapatkan obatnya bapak jangan berhenti
minum obat tanpa sepengetahuan dokter dan harus teratur seuai resp yang
diberikan. Jadi pak ada lima hal yang harus diperhatikan oleh bapak pada saat
minum obat yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu dan benar
cara pemberian atau cara meminumnya”.
3. Fase Terminasi
a. Evalusi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi klien (subjektif)
“Baik, bagaimana perasaan bapak setelah tadi kita berbincang bincang
tentang pentingnya penggunaan obat yang diberikan?”
2) Evaluasi perawat (objektif)
“Baik, sekarang bisa bapak sebutkan kembali apa yag sudah tadi kita
bahas? Wahh sudah bagus ya, sekarang coba sebutkan kembali 2 cara
dalam mengontrol halusinasi?”
b. Rencana tindak lanjut (RTL)
“Baik bapak, nah kedua cara ini bisa bapak lakukan untuk mengontrol
halusinasinya, yang pertama dapat bapak lakukan secara mandiri yaitu
dengan menghardik, yang kedua bapak harus patuh dalam pengobatan
supaya halusinasinya dapat terkontrol. Baiklah pak saya harap kedua teknik
tersebut dapat bapak terapkan dalam kegiatan sehair-harinya”
c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat)
1) Topik
“Baik pak, kalau semisal besok kita berbincang bincang lagi boleh tidak
pak? Baik kalau boleh besok kita akan berbincang bincang mengenai
teknik ke 3 dalam mengontrol halusinasi yaitu dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain.”
2) Waktu
“Untuk waktunya dijam .........WIB lagi bagaimana pak, waktunya sekitar
15 menit? Baik kalau bapak sepakat di jam .......”
3) Tempat
“Untuk tempatnya bapak mau disini lagi aja atau bapak mau diruang
tengah? Oh baiklah bapak mau disini aja ya.’
d. Salam terapeutik
“Baik saya konfrimasi ulang ya, besok kita akan melakukan perbincangan
kembali untuk melatih cara ketiga dalam mengontrol halusinasi ya.
Pelaksanaanya di jam ......... sekitar 15 menit, untuk tempatnya di ruangan
bapak saja, seperti itu pak bagaimana sepakat? Baiklah kalau sepakat saya
akhiri perbicangan kali ini. Assalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
HALUSINASI : SP 3

Nama Mahasiswa :
NPM :
Nama Pasien (inisial) :
No. Medrek :
Hari ke- / Pertemuan ke :
Hari/ Tanggal :
Fase :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Subjektif
Klien mengatakan kadang kadang masih mendengar suara suara itu tetapi
tidak sesering sebelumnya karena sudah bisa menghardik suara itu, dan
sudah dikontrol dengan obat yang diberikan, klien mengatakan sudah bisa
cara mengontrol halusinasi nya dengan cara menghardik seperti yang sudah
diajrkan sebelumnya dan mematuhi pengobatan.
b. Objektif
Klien tampak tenang, klien sudah mulai dapat berkonsentrasi dengan baik,
klien dapat memperagakan ulang mengenai latihan menghardik di sesi
sebelumnya. Klien dapat menyebutkan pentingnya minum obat. Klien dapat
kooperatif selama latihan.
2. Diagnose keperawatan
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
3. Tujuan keperawatan

a. Mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan


b. Mampu memperagakan cara bercakap-cakap dengan orang lain

4. Tindakan keperawatan: (sesuai SAK)

a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan 2 )


b. Latih berbicara/ berckap-cakap dengan orang lain jika halusinasi muncul
c. Masukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat sore pak”
b. Perkenalan

” Bapak masih ingat gak dengan saya? Iya benar sekali pak saya perawat
Huara, saya perawat yang bertugas hari ini diruangan ini. Saya bertugas
disini mulai dari jam ............ WIB”

c. Membuka pembicaraan dengan topik umum

“ Baiklah pak, bagaimana kabar bapak hari ini “

“ Bagaimana dengan tidurnya semalam pak “

“Aktivitas apa saja yang sudah bapak lakukan pagi ini “

“ Apakah bapak sudah makan, apa makanannya habis pak”

d. Evaluasi/ validasi
“Baik,bagaimana perasaan bapak saat ini, apakah bapak sudah menerapkan
kegiatan sebelumnya untuk mengontrol halusinasi yang bapak alami? Coba
bapak sebutkan terlebih dahulu kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya
apa saja”
e. Kontrak (topik, waktu, tempat)

1) Topik
“Baik sesuai kesepakatan kita kemarin, apakah bapak masih ingat apa
yang mau kita bicarakan hari ini? Ya hari ini kita akan berbicara tentang
cara yang ketiga dalam mengontrol halusinasi, yaitu dengan cara
bercakap cakap dengan orang lain. Apakah bapak bersedia?”
2) Waktu
“Sesuai kesepakatan kita di kontrak kemarin, kita akan berbincang-
bincang selama 15 menit ya pak”
3) Tempat
“Sesuai kesepakatan kita akan berbincang-bincang disini saja ya pak"

2. Fase Kerja

“Bapak, kemarin kan sudah saya ajarkan melakukan latihan yaitu latihan cara
menghardik dan program meminum obat, apakah bapak masih ingat? Nah kali
ini kita akan melakukan latihan untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang
bapak alami dengan berbincang – bincang dengan orang lain. Jadi apabila bapak
mulai mendengar suara-suara yang mengganggu di pikiran bapak atau melihat
bayangan yang membuat bapak terganggu langsung saja cari teman untuk diajak
ngobrol/bincang – bincang dengan bapak, bisa teman yang ada diruangan atau
perawat yang berjaga. Minta teman untuk ngobrol dengan bapak Contohnya
seperti ini “tolong bisakah kamu temani saya untuk mengobrol, biar saya tidak
mendengarkan suara- suara itu lagi/ atau biar saya tidak focus terhadap bayangan
itu”. Atau minta tolong kepada tetangga bapak ketika dirumah , katakan : “tolong
temani saya untuk ngobrol saya sedang dengar suara-suara aneh lagi.” Begitu
bapak, coba bapak praktekkan kepada saya yang barusan diajarkan. Ya, begitu.
Bagus, nah bapak bisa mempraktekan latihan ini apabila bapak mendengar suara
atau melihat bayangan-bayangan lagi yang membuat bapak menjadi tidak
nyaman.

3. Fase Terminasi
a. Evalusi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi klien (subjektif)
“Baik, bagaimana perasaan bapak setelah tadi kita berbincang bincang
tentang cara ketiga dalam mengontrol halusinasi yaitu dengan bercakap-
cakap?”
2) Evaluasi perawat (objektif)
“Baik, sekarang bisa bapak sebutkan kembali apa yang sudah tadi kita
bahas? Wahh sudah bagus ya, sekarang coba sebutkan kembali 3 cara
dalam mengontrol halusinasi?”
b. Rencana tindak lanjut (RTL)
“Baik bapak, nah ketiga cara ini bisa bapak lakukan untuk mengontrol
halusinasinya, yang pertama dapat bapak lakukan secara mandiri yaitu
dengan menghardik, yang kedua bapak harus patuh dalam pengobatan
supaya halusinasinya dapat terkontrol, dan yang ketiga bapak bisa bercakap-
cakap dengan orang lain untuk mengontrol halusinasi tersebut. Baiklah pak
saya harap ketiga teknik tersebut dapat bapak terapkan dalam kegiatan
sehari-harinya”
c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat)
4) Topik
“Baik pak, kalau semisal besok kita berbincang bincang lagi boleh tidak
pak menurut bapak? Baik kalau boleh besok kita akan berbincang
bincang mengenai teknik ke 4 dalam mengontrol halusinasi yaitu dengan
cara membuat list aktivitas sehari hari bapak sehingga bapak lebih
disibukkan dengan aktivitas positif yang bapak lakukan.”
5) Waktu
“Untuk waktunya dijam .......... WIB bagaimana pak, waktunya sekitar 15
menit? Baik kalau bapak sepakat di jam ..........”
6) Tempat
“Untuk tempatnya bapak mau disini lagi aja atau bapak mau diruang
tengah? Oh baiklah bapak mau disini aja ya.’
d. Salam terapeutik
“Baik saya konfrimasi ulang ya, besok kita akan melakukan perbincanagn
kembali untuk melatih cara keempat dalam mengontrol halusinasi ya.
Pelaksanaanya di jam ............ sekitar 15 menit, untuk tempatnya di ruangan
bapak saja, seperti itu pak bagaimana sepakat? Baiklah kalau sepakat saya
akhiri perbicangan kali ini. Assalamu’alaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
HALUSINASI : SP 4

Nama Mahasiswa :
NPM :
Nama Pasien (inisial) :
No. Medrek :
Hari ke- / Pertemuan ke :
Hari/ Tanggal :
Fase :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Subjektif
Klien mengatakan kadang kadang masih mendengar suara suara itu tetapi
tidak sesering sebelumnya karena sudah bisa menghardik suara itu, klien
mengatakan sudah bisa cara mengontrol halusinasi nya dengan cara
menghardik seperti yang sudah diajrkan sebelumnya. Klien mengatakn sudah
patuh minum obat sesuai apa yang diberikan oleh perawat. Klien juga sudah
berlatih berbincang bincang dengan klien yang lain dan kadang berbincang
dengan perawat yang jaga. Akan tetapi klien mengatakan masih suka
mendengar bisikan dan melihat bayangan.
b. Objektif
Klien tampak tenang, klien sudah mulai dapat berkonsentrasi dengan baik,
klien dapat memperagakan ulang mengenai latihan menghardik di sesi
sebelumnya. Klien tampak patuh pada pengobatan, klien tampak beberapa
kali mengobrol dengan klien lain dan berbicara dengan perawat. Klien dapat
kooperatif selama latihan.
2. Diagnose keperawatan
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
3. Tujuan keperawatan

a. Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan


b. Membuatkan jadwal kegiatan sehari-hari dan mampu memperagakannya
4. Tindakan keperawatan: (sesuai SAK)

a. Evaluasi kegiatan yang lalau (SP 1,2 dan 3)


b. Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengontrol halusinasi
c. Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan klien
d. Susun jadwal aktivitas sehari-hari bersamaan dengan aktivitas yang sudah
dilatih
e. Pantau pelaksanaan kegiatan, berikan penguatan terhadap perilaku klien yang
positif

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi pak”
b. Perkenalan

” Bapak masih ingat gak dengan saya? Iya benar sekali pak saya perawat
Haura , saya perawat yang bertugas hari ini diruangan ini. Saya bertugas
disini mulai dari jam ................. WIB”

c. Membuka pembicaraan dengan topik umum

“ Baiklah pak, bagaimana kabar bapak hari ini “

“ Bagaimana dengan tidurnya semalam pak “

“Aktivitas apa saja yang sudah bapak lakukan pagi ini “

“ Apakah bapak sudah makan, apa makanannya habis pak”

d. Evaluasi/ validasi

“Baik, bagaimana perasaan bapak saat ini, apakah bapak sudah menerapkan
kegiatan sebelumnya untuk mengontrol halusinasi yang bapak alami? Coba
bapak sebutkan terlebih dahulu kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya
apa saja”
e. Kontrak (topik, waktu, tempat)

1) Topik
“Baik sesuai kesepakatan kita kemarin, apakah bapak masih ingat apa
yang mau kita bicarakan hari ini? Ya hari ini kita akan berbicara tentang
cara yang keempat dalam mengontrol halusinasi, yaitu dengan cara
melakukan aktivitas sehari hari dengan membuatkan jadwalnya. Apakah
bapak bersedia?”
2) Waktu
“Sesuai kesepakatan kita di kontrak kemarin, kita akan berbincang-
bincang selama 15 menit ya pak”
3) Tempat
“Sesuai kesepakatan kita akan berbincang-bincang disini saja ya pak"

2. Fase Kerja

“Cara mengontrol halusinasi ada beberapa cara coba pak sebutkan lagi, bagus ya
benar kita sudah berdiskusi tentang cara pertama yaitu menghardik, kedua
program minum obat, ketiga berbincang- bincang nah sekarang keempat yaitu
menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Jangan biarkan
waktu luang bapak digunakan untuk melamun. “Jika bapak mulai mendengar
suara bisikan dan melihat sesuatu segera menyibukkan diri dengan kegiatan
seperti menyapu, menonton tv, main catur, berlatih kegiatan yang pernah
diajarkan atau kegiatan kegiatan lain yang membuat bapak lebih sibuk kepada
hal tersebut ya”.
“Sekarang coba beritahu saya, kegiatan apa yang suka bapak lakukan diruangan
dan yang menurut bapak ketika bapak melakukan kegiatan tersebut bapak
meraskaan tenang dan senag”
“Baik mari kita list dan buat jadwal kegiatan apa saja ya”
3. Fase Terminasi
a. Evalusi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi klien (subjektif)
“Baik, bagaimana perasaan bapak setelah tadi kita berbincang bincang
tentang cara mengontrol halusinasi dengan membuat jadwal aktivitas
sehari-hari bapak?”
2) Evaluasi perawat (objektif)
“Baik, sekarang bisa bapak sebutkan kembali apa yag sudah tadi kita
bahas? Wahh sudah bagus ya, sekarang coba sebutkan kembali 4 cara
dalam mengontrol halusinasi?”
b. Rencana tindak lanjut (RTL)
“Baik bapak, nah keempat cara ini bisa bapak lakukan untuk mengontrol
halusinasinya, yang pertama dapat bapak lakukan secara mandiri yaitu
dengan menghardik, yang kedua bapak harus patuh dalam pengobatan
supaya halusinasinya dapat terkontrol, yang ketiga bapak bisa mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain, dan keempat bapak
dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan jadwal yang sudah kita
diskuasikan tadi. Baiklah pak saya harap keempat teknik tersebut dapat
bapak terapkan dalam kegiatan sehari-hariya”
c. Kontrak yang akan datang
“Baiklah pak kita akhiri pertemuan kita hari ini ya. Saya harap latihan yang
sudah kita latih mengenai 4 cara dalam mengontrol halusinasi ini dapat
bapak terapkan ketika halusinasinya muncul kembali, dan senantiasa bapak
latih setiap hari nya biar tidak lupa. Nah nanti setiap hari nya akan saya cek
mengenai jadwal kegiatan harian bapak, untuk memastikan apakah bapak
menerapkan latihan tersebut atau tidak.”
d. Salam terapeutik
“Semoga bermanfaat ya pak latihan kegiatannya dan semoga lekas sembuh.
Baiklah saya akhiri perbicangan kali ini. Assalamu’alaikum”

Anda mungkin juga menyukai