Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PELAKSANAAN

HALUSINASI PENDENGARAN

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) HALUSINASI PENDENGARAN


A. Kondisi

Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, mendekatkan
telinga kea rah tertentu, dan menutup telinga. Klien mengatakan mendengar suara-
suara atau kegaduhan, mendengar suara yang mengajaknya bercakap-cakap, dan
mendengar suara menyuruh melakukan sesuatau yang berbahaya.

B. Diagnosis Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi
C. Tujuan
a.    Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria sebagai berikut.
1)      Ekspresi wajah bersahabat
2)      Menunjukkkan rasa senang
3)      Klien bersedia diajak berjabat tangan
4)      Klien bersedia menyebutkan nama
5)      Ada kontak mata
6)      Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
7)      Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya.
b.    Membantu klien mengenal halusinasinya
c.    Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik halusinasi
D. Intervensi Keperawatan
a.     Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
1)        Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2)        Perkenalkan diri dengan sopan
3)        Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4)        Jelaskan tujuan pertemuan
5)        Jujur dan menepati janji
6)        Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7)        Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b.    Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi halusinasi,
frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi
c.    Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan
tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut.
1)        Jelaskan cara menghardik halusinasi
2)        Peragakan cara menghardik halusinasi
3)        Minta klien memperagakan ulang
4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada perilaku klien yang
sesuai
5)        Masukkan dalam jadwal kegiatan klien

1
E.     Strategi Pelaksanaan

1.   Orientasi

a.    Salam Terapeutik


Perawat :“ Assalamualaikum. Selamat pagi Ibu, Nama Saya Reviza Sakia Putri.
Sering dipanggil Reviza. Saya Mahasiswa Poltekkes Riau yang dinas hari ini.
Boleh Saya kenalan dengan Ibu?(Kalau tidak ada respon dari pasien). Nama
Ibu siapa dan senang dipanggil dengan sebutan apa?”
Pasien : "nama saya Astuti, senangnya dipanggil Tuti"
Perawat : "Baik Ibu Tuti"
b.    Evaluasi/validasi
Perawat : "Bagaimana perasaan Ibu hari ini?"
Pasien : "Baik "
Perawat : " Bagaimana tidur Ibu tadi malam? Ada keluhan tidak?”
Pasien : "Tidak"
Perawat : "Baiklah kalau begitu Ibu"
c.    Kontrak
1)   Topik
Perawat : "bagaimana kalau kita ngobrol tentang suara dan sesuatu yang
selama ini mbak dengar dan lihat tetapi tidak tampak wujudnya?”
Pasien : (Pasien mengangguk tanda setuju)
2)   Waktu
Perawat :“ Kira-kira Ibu mau berapa lama kita berdiskusinya?"
Pasien : "hmm" (sambil menggelengkan kepala tanda tidak tahu)
Perawat : "Bagaimana kalau 10 menit? Bisa?”
Pasien : (menganggukkan kepalanya tanda setuju)
3)   Tempat
Perawat : “Ibu senangnya diskusi dimana?"
Pasien : (terdiam)
Perawat : "Bagaimana kalau di taman depan, Ibu mau” ?
Pasien : "Iya, boleh"

2.    Kerja
Perawat :“Apakah Ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
Pasien : " iya dengar"
Perawat :“Apa yang dikatakan suara itu kepada Ibu?”
Pasien : "ayo bermain bersama ku"
Perawat : “Apakah Ibu melihat sesuatu seperti orang atau bayangan atau
mahluk?”
Pasien : "iya saya melihat nya"
Perawat : “Seperti apa yang Ibu lihat?”
Pasien : " orang berjalan"
Perawat: “Apakah Ibu terus-menerus melihat dan terdengar orang berjalan, atau
kadang kadang saja melihat dan terdengar orang berjalan?”
Pasien : "kadang kadang saja"

2
Perawat : “Kapan Ibu paling sering Ibu melihat sesuatu atau mendengar suara
tersebut?”
Pasien : "ketika lagi duduk terdiam",
Perawat: “Berapa kali sehari Ibu mengalaminya?”
Pasien : "4-5 kali"
Perawat : “Pada saat apa Ibu sering mengalami hal seperti itu, apakah pada saat
sendiri atau ramai?”
Pasien : "iya ketika lagi sendiri dan termenung"
Perawat : “Apa yang Ibu rasakan pada saat melihat dan mendengar sesuatu
seperti itu?”
Pasien : "Saya merasa senang"
Perawat : “Apa yang Ibu lakukan saat melihat dan mendengar sesuatu seperti
itu?”
Pasien : "Saya tersenyum melihatnya, Saya ingin mendekatinya dan bermain
bersamanya "
Perawat : “Apakah dengan cara itu suara dan bayangannya hilang?”
pasien : "tidak"
Perawat : “Baik Ibu bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-
suara atau bayangan agar tidak muncul?”
Pasien : "ayokk"
Perawat : “Jadi Ibu ada empat cara untuk mencegah suara-suara atau bayangan
itu muncul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”
Pasien : " Kemudian?"
perawat : “Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
Pasien : "Yang ketiga?"
Perawat : “Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
Pasien : "Selanjutnya?"
Perawat : “Keempat, minum obat dengan teratur.”
Pasien : "ooo" (sambil menganggukkan kepalanya)
Perawat : “Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan
menghardik. Saya akan mencontohkannya terlebih dahulu lalu ibu mengikutinya
ya?”
Pasien: “ (menganggukkan kepala tanda setuju)
Perawat: “ Pertama Ibu pejamkan mata (perawat memejamkan mata) sambil
menutup kedua teliang Ibu dengan kedua telapak tangan Ibu (perawat
meletakkan kedua telapak tangan ke telinga). Lalu Ibu ucapkan dengan suara
keras dan lantang, “Pergi-pergi!!! Kamu suara palsu. Saya tidak mau dengar
kamu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Ibu mengerti?"
Pasien : "Ngerti"
Perawat : "Coba Ibu peragakan”
Pasien : (Pasien mulai memejamkan mata sambil menutup kedua teliang dengan
kedua telapak tangan. Lalu pasien mengucapkan dengan suara keras dan
lantang) “Pergi-pergi!!! Kamu suara palsu. Saya tidak mau dengar kamu.”
Perawat : "Nah begitu Ibu, bagus! Ayo coba lagi"
Pasien : (Pasien mengangguk tanda setuju. pasien memejamkan mata sambil
menutup kedua teliang dengan kedua telapak tangan. Lalu pasien mengucapkan

3
dengan suara keras dan lantang) “Pergi-pergi!!! Kamu suara palsu. Saya tidak
mau dengar kamu.”
Perawat : "Ya bagus Ibu sudah bisa(Sambil perawat mengacungkan kedua
jempolnya kepada pasien)”
3.   Terminasi
a.   Evaluasi subjektif
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berdiskusi tentang
menghardik tadi?”
Pasien : "Saya merasa baik"
b.   Evaluasi objektif
Perawat :“Coba Ibu praktikkan lagi cara menghardik tadi (saat pasien
memperagakan cara menghardik perawat menilai dengan melihat pasien
apakah pasien sudah mengerti atau tidak).”
c.   Rencana tindak lanjut
Perawat : “Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan Ibu coba
cara tersebut. Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Ibu mau jam
berapa latihannya?”
Pasien : "Saya mau jam 10.00"
Perawat : “(Memberitahu cara masukkan kegiatan latihan menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian klien). Jika Ibu melakukanya secara
mandiri maka Ibu ceklis dikotak yang M, jika Ibu melakukannya dibantu atau
diingatkan oleh keluarga atau teman maka Ibu buat B, Jika Ibu tidak
melakukanya maka Ibu tulis T. apakah Ibu mengerti?”.
Pasien : "ngerti"
d.   Kontrak yang akan datang
1)   Topik
Perawat : “Karena Ibu sudah bisa menghardik halusinasi untuk pertemuan
berikutnya bagaimana kalau besok kita berdiskusi lagi tentang caranya
berbicara dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu mulai
muncul?”
Pasien : (menganggukkan kepala tanda setuju)
2)   Waktu
Perawat : “Kira-kira waktunya kapan kita melanjutkan diskusi kita?
Pasien : “ (tidak menjawab)”
Perawat: “Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, Ibu bisa?”
Pasien : "bisa"
3)   Tempat
Perawat : “Kira-kira tempat yang enak buat kita berdiskusi untuk besok di
mana ya?
Pasien : "Ditaman ini saja"
Perawat : "baik Ibu, Sampai jumpa besok ya, Assalamualaikum Ibu."

STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2)

A. Kondisi klien
DO : Klien tenang

DS : Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas
4
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi

C. Tujuan
Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

D. Intervensi Keperawatan
Diskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain.

E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik
Perawat: ”Selamat pagi, Ibu? Bagaimana kabarnya hari ini? mas masih ingat
dengan saya?”
Pasien: ” Masih(sambil menganggukkan kepala).”
 Evaluasi validasi
Perawat : ”Bagaimana perasaan Ibu hari ini?
Pasien: ”baik”
Perawat: ”Kemarin kita sudah berdiskusi tentang menghardik halusinasi. Apakah
Ibu mempraktikankannya saat muncul suara-suara atau bayangan yang Ibu
dengar atau Ibu lihat?
Pasien: ”Iya(sambil mengangguk)”.
Perawat: ”Apakah Ibu bisa tunjukkan bagaimana caranya?”
Pasien: ”(Saat pasien memperagakan cara menghardik perawat menilai dengan
melihat pasien apakah pasien sudah mengerti atau tidak).”
 Kontrak :
Topik :
Perawat: ”Baik Ibu sesuai dengan kontrak kita sebelumnya, kita akan berdiskusi
lagi tentang berbincang-bincang saat bayangan dan suara-suara itu mulai
muncul.”
Pasien: ”Iya.”
Waktu :
Perawat: ”Ibu mau berapa lama kita akanberdiskusinya?”
Pasien: ”(Tidak menjawab).”
Perawat: ”Bagaimana kalau 15 menit saja, Ibu setuju?”
Pasien : ”Setuju.”
Tempat :
Perawat: ”Seperti yang Ibu minta kemarin, kita akan berdiskusi ditaman. Apa
Ibu masih mau kita berdiskusinya ditaman lagi?”
Pasien: ”Mau.”
b. Fase kerja
Perawat: ”Saat Ibu melakukan hardik halusinasi seperti yang kemarin kita
lakukan. Apakah Ibu masih sering mendengar suara atau melihat bayangan
tersebut saat Ibu sendiri?”
Pasien: ”Udah jarang. Tapi mulai muncul saat sendiri.”

5
Perawat: ” Baik Ibu sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berdiskusi lagi
tentang berbincang-bincang. Yang mana Ibu akan berbicara dengan orang lain
saat bayangan dan suara-suara itu mulai muncul.”
Pasien: ”Bicara apa?”
Perawat: ”Saat bayangan dan suara-suara mulai muncul, Ibu langsung pergi ke
saya atau perawat lain atau orang didekat Ibu. Katakan bahwa Ibu mulai
mendengar suara atau mulai melihat bayangan . Nanti saya atau perawat lain
akan mengajak Ibu bicara atau Ibu bisa mengajak orang didekat Ibu untuk
berbicara sampai suara itu hilang dengan sendirinya. Apa bisa Ibu mengerti?”
Pasien: ”Mengerti.”
Perawat: ”Kalau bayangan dan suara-suara mulai muncul, apa yang Ibu
lakukan?”
Pasien : “Langsung pergi ke perawat Reviza atau perawat lain dan mengatakan
bahwa saya mulai mendengar suara atau mulai melihat bayangan. Nanti saya
akan diajak perawat Reviza atau perawat lain bicara atau saya bisa mengajak
orang didekat saya berbicara sampai suara itu hilang.”
Perawat : "Ibu, hebat! (sambil bertepuk tangan) "

c. Fase terminasi
 Evaluasi subyektif :
Perawat: ”tidak terasa kita sudah selesai berdiskusi tentang berbincang-
bincang saat bayangan dan suara-suara mulai muncul. Bagaimana Ibu? Apa
Ibu sudah mengerti setelah kita berdiskusi tentang berbincang-bincang saat
bayangan dan suara-suara mulai muncul?”
Pasien: ” Sudah.”
 Evaluasi obyektif :
Perawat: :“Coba Ibu jelaskan lagi diskusi kita tadi tentang berbincang-bincang
saat bayangan dan suara-suara mulai muncul (saat pasien menjelaskan
tentang berbincang-bincang saat bayangan dan suara-suara mulai muncul
perawat menilai dengan melihat pasien apakah pasien sudah mengerti atau
tidak).”
 Tindak lanjut :
Perawat: ”Nanti kalau suara itu terdengar lagi, Ibu bisa melakukan hal yang
kita diskusikan tadi agar bayangan dan suara-suara yang mulai muncul hilang
dengan sendirinya.”
Pasien: ”(menganggukkan kepala)”

 Kontrak yang akan datang :


Topik :
Perawat : "Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara
mengontrol halusinasi dengan cara yang ketiga yaitu menyibukkan diri
dengan kegiatan yang bermanfaat.”
Pasien : (menganggukan kepala dengan semangat)
waktu :
Perawat : "Jam berapa ibu bisa?"
Pasien : "hmmm"
Perawat: "Bagaimana kalau besok jam 09.00? Ibu setuju?”
Pasien : "iya"
6
tempat :
perawat:besok kita berdiskusi di sini atau tempat lain?
Pasien:di ruang tamu
perawat:baik ibuk besok kita akan berdiskusi di ruang tamu ya
Sampai ketemu besok pagi.”

STRATEGI PELAKSANAAN 3 (SP 3)

A. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan sudah lebih mendengar suara-suara yang tidak jelas
B. Diagnosa Keperawatan : halusinasi
C. Tujuan
Agar klien dapat memahami tentang cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan aktifitas / kegiatan harian.
D. Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas harian
klien.
E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik :
Perawat: ” Selamat pagi, Ibu. Masih ingat saya ?”
Pasien: ”(menganggukkan kepala) Perawat Reviza”
 Evaluasi validasi :
Perawat: ”Ibu tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ?
Pasien: “Merasa baik.”
 Kontrak
Topik :
Perawat: ”Baik Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berdiskusi
tentang cara melakukan aktifitas / kegiatan harian?”
Pasien: ”Iya (sambil mengangukkan kepala)”
Waktu :
Perawat: ”Ibu mau berapa lama kita akan berdiskusinya?”
Pasien: ” 15 menit.”
Perawat: ”Baik Ibu, kalau begitu kita diskusinya 15 menit saja.”
Tempat :
Perawat: ”Seperti yang Ibu minta kemarin, kita akan berdiskusi ditempat
lain yaitu di ruang tamu. Apa Ibu masih mau kita berdiskusinya diruang
tamu?”
Pasien: ”Mau.”

2. Fase Kerja

Perawat: ”Saat Ibu melakukan hal yang kita diskusikan pada pertemuan
sebelumnya tentang berbincang-bincang saat bayangan dan suara-suara
mulai muncul. Apakah Ibu masih mendengar suara atau melihat bayangan
tersebut saat Ibu sendiri?”
Pasien: ”Udah jarang. Tapi mulai muncul saat melamun.”
7
Perawat: ”Baik Ibu sesuai dengan kontrak kita sebelumnya, kita akan
berdiskusi lagi tentang cara melakukan aktifitas / kegiatan harian. Yang
mana Ibu akan menyibukkan diri dengan aktivitas yang teratur. Dengan
beraktivitas secara terjadwal, Ibu tidak akan mengalami banyak waktu
luang sendiri yang seringkali membuat Ibu sering melamun yang
mencetuskan halusinasi. Untuk itu Ibu bisa mengatasinya dengan cara
beraktivitas secara teratur dari bangun pagi sampai tidur malam, tujuh
hari dalam seminggu. Apa bisa Ibu mengerti?””
Pasien: ” Mengerti (Mengangguk tanda mengerti)”
Perawat: baik ibuk sebelum kita berdiskusi lagi,apakah ibuk bisa menulis
kegiatan harian ibuk di buku kegiatan harian klien”
Pasien:mengangguk sambil menulis di buku harian
Perawat: Apa saja yang biasa Ibu lakukan? Pagi-pagi apa kegiatan Ibu,
(sampai jam berikutnya. Terus ajak sampai didapatkan kegiatannya
sampai malam). Wah banyak sekali kegiatannya. Mari kita latih dua
kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut). Bagus sekali D bisa lakukan.
Kegiatan ini dapat D lakukan untuk mencegah suara tersebut muncul.
Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada
kegiatan.
F. Fase Terminasi
 Evaluasi subyektif :
Perawat:”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag
sekali ibuk mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan
ibuk setelah berbincang-bincang?”
Pasien:sangat senang
 Evaluasi obyektif :
Perawat:”coba ibuk jelaskan lagi cara mengontrol halusinasi yang ketiga?
Pasien:(menjeaskan dengan semangat)
 Tindak lanjut :
Perawat:”tolong nanti ibuk praktekkan cara mengontrol halusinasi seperti
yang sudah diajarkan tadi
Pasien:baik sambil mengangguk
 Kontrak yang akan datang
Topik:
Perawat:”bagaimana ibuk kalau kita berbincang-bincang lagi tentang cara
mengontrol halusinasi dengan cara yang keempat yaitu dengan patuh
obat.”
Pasien: "mau" (sambil mengangguk)
Waktu :
Perawat:”jam berapa ibu bisa?"
Pasien: (terdiam)
Perawat: Bagaimana kalau jam 08.00? ibu setuju?”
Pasien: "setuju"
Tempat :
Perawat:”Besok ibuk mau kita berbincang-bincang di mana?"
Pasien: "di ruang tamu saj"

8
Perawat : "baiklah ibuk,Terimakasih ibuk sudah mau berbincang-bincang
dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”

STRATEGI PELAKSANAAN 4 (SP 4)

A. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan sudah lebih mendengar suara-suara yang tidak jelas
B. Diagnosa Keperawatan : halusinasi
C. Tujuan: Agar klien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat.
D. Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara patuh obat yaitu penggunaan obat
secara teratur (jenis, dosis, waktu, manfaat, dan efek samping)
E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
F. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik :
Perawat: ” Selamat pagi, ibuk? Masih ingat saya ???
Pasien:ingat sambil mengangguk
 Evaluasi validasi :
Perawat:
Perawat:”ibuk tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ?
Pasien:sangat baik
Perawat:baguss sekali,apakah ibuk sudah siap untuk berbincang bincang ?
Pasien:siap
Perawat:masih ingat dengan kesepakatan kita tadi, apa itu ? apakah ibuk masih
mendengar suara- suara yang kita bicarakan kemarin.
Pasien:sudah jarang
Perawat:bagus ibuk ada perkembangan yaa
 Kontrak
Topik :
Perawat:”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang
tentang obat-obatgan yang ibuk minum.”
Pasien:mengangguk antusias
Tempat :
Perawat:seperti permintaan ibuk kemaren kita akan berbincang-bincang di ruang
tamu
Pasien:mengangguk
Waktu :
Perawat:”kita nanti akan berbincang kurang lebih 15 menit, bagaimana ibuk
setuju?”
Pasien:setuju
Perawat:baiklah ibuk
2. Fase Kerja
Perawa:”ini obat yang harus diminum oleh ibuk setiap hari. Obat yang warnanya
kuning ini namanya antisipkotik dosisnya 1-2 mg dan yang warna putih dosisnya 2-5
mg. kedua obat ini diminum 2x sehari siang dan malam, kalau yang warna kuning
minumnya 1kali sehari. Obat yang warnanya putih ini berfungsi untuk mengendalikan
suara yang sering ibuk dengar sedangkan yang warnanya putih agar ibuk tidak merasa
9
gelisah. Kedua obat ini mempunyai efek samping diantaranya mulut kering, mual,
mengantuk, ingin meludah terus, kencing tidak lancar. Sudah jelas buk?
Pasien:(mengangguk mengerti)
Perawat:Tolong nanati ibuk sampaikan ke dokter apa yang ibuk rasakan setelah
minum obat ini. Obat ini harus diminum terus, mungkin berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun. Kemudian ibuk jangan berhenti minum obat tanpa sepengetahuan
dokter, gejala seperti yang ibuk alami sekarang akan muncul lagi, jadi ada lima hal yang
harus diperhatikan oleh ibuk pada saat mionum obat yaitu beanr obat, benar dosis,
benar cara, benar waktu dan benar frekuensi. Ingat ya buk..?!!”
Pasien:ingat (sambil menatap perawat tersebut)
3. Fase Terminasi
 Evaluasi subyektif :
Perawat:”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag sekali ibuk
mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan ibuk setelah
berbincang-bincang?”
Pasien:sangat senang
 Evaluasi obyektif :
Perawat:”coba ibuk jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi? Kemudian berapa
dosisnya?
Pasien:menjelaskan dengan panjang lebar
Perawat:baik ibuk bagus sekali
 Tindak lanjut :
Perawat: ”tolong nanti ibuk minta obat ke perawat kalau saatnya minum obat.”
Pasien:baik..
 Kontrak yang akan datang
Topik:
Perawat:”bagaimana ibuk kalau kita akan mengikuti kegiatan TAK (Terapi Aktifitas
Kelompok) yaitu menggambar sambil mendengarkan musik.”
Pasien:mau (sambil mengangguk)
Waktu :
Perawat:”jam berapa ibuk bisa? Bagaimana kalau jam 09.30.? ibuk setuju?”
Pasien:menjawab dengan senang ”setuju”
Tempat :
Perawat:”Besok kita akan melakukan kegiatan di taman depan. Terimakasih ibuk
sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”

10

Anda mungkin juga menyukai