Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PRAKTIKUM

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II

Strategi Pelaksanaan (SP1)

Mengontrol Halusinasi Degan Cara Menghardik

OLEH :

Ganiyyahhana 2011313036

Yashifa Akhamel Putri 2011317002

Dosen Pembimbing :
Ns. Windy Freska, S.Kep, M.Kep

PROGAM STUDI KEPERAWATAN


JURUSAN ILMU KEPERWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020/2021
Nama Klien : Hana
Umur : 35 Tahun

A. PROSES KEPERAWATAN
Kasus :
Ibu Hana yang berumur 35 tahun tengah dirawat di rumah sakit karna Hypertensi.
Namun, ibu Hana terkena gangguaan persepsi sensori Halusinasi, dimana terlihaat ibu
Hana suka tertawa dan murung sendiri.
1. Kondisi Klien :
Data Objektif :
a. Bicara atau tertawa sendiri
b. Marah-marah tanpa sebab
c. Menyedengkan telinga ke arah tertentu
d. Menutup teling

Data subjektif :
a. Mendengar suara-suara atau kegaduhan.
b. Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap.
c. Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya.

2. Diagnosa Keperawatan :
 Ganguan Presepsi Sensori : Halusianasi

3. Tujuan Khusus :
a. Berdiskusi cara mengatasi halusinasi

4. Tindakan Keperawatan
a. Topik : Mengakaji dan mengajarkan cara mengontrol halusinasi
b. Metode : Story telling (Bercerita)
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Perawat : “Selamat pagi mbak. Perkenalkan nama saya Yashifa Akhamel
Putri, biasa dipanggil Shifai. Saya perawat yang akan merawat Ibu.
Nama ibu siapa ? Ibu senangnya dipanggil apa?”
Pasien : “Nama saya Ganiyyahhana. Panggil saja Bu HAna”
Perawat : “Baiklah Bu Hana, bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apakah ada
keluhan yang Ibu rasakan hari ini?”
Pasien : “Saya merasa ada yang ngejar-ngejar saya Sus, saya akan dibunuh.
Saya takut Sus, saya juga sering mendengar suara yang
memanggil-manggil nama saya” (wajah tegang dan tampak
ketakutan)

b. Evaluasi/validasi
Perawat : Begitu ya bu, apa yang ibu lakukan ketika ibu merasa dikejar kejar
tersebut?
Pasien : Tidak ada sus, saya takut.

c. Kontrak : (Topik/Prosedur tindakan, waktu, dan tempat)


 Topik
Perawat :“Baiklah Mbak M, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang
suara yang mengganggu Ibu dan perihal perasaan jika ada yang
mengejar dan ingin membunuh ibu. Nanti kita juga akan
mempelajari cara mengontrol hal tersebut. Apakah  Ibu bersedia?”
Pasien : Bersedia Sus.

 Waktu dan Tempat


Perawat : “Berapa lama Mbak ingin berbincang ? dan dimana Mbak ingin
berbincang?”
Pasien : “Terserah Sus. Disini saja Sus”
Perawat : “Bagaimana jika 20 menit Mbak?”
Pasien : “Ya, boleh Sus”
2. Kerja

Perawat : “Apakah Ibu merasakan ada yang mengejar-ngejar serta ingin


membunuh Mbak dan mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
Pasien : “Iya Sus. Suara itu muncul dan lama-kelamaan suaranya semakin
mendekat sehingga saya merasa ada yang mengejar dan ingin
membunuh saya”
Perawat : “Apa yang dikatakan suara tersebut Mbak?”
Pasien : “Suaranya manggil-manggil nama saya Sus, terus katanya saya akan
dMbaknuh. Saya takut sekali Sus” (raut wajah ketakutan dan
khawatir)
Perawat : “Saya percaya Mbak mendengar suara tersebut, tetapi belum tentu
orang lain termasuk saya mendengar suara yang sama seperti yang
Mbak dengarkan. Apakah Mbak menedengar suara itu terus menerus
atau hanya sewaktu-waktu saja?”
Pasien : “Sewaktu-waktu Sus”
Perawat        : “Kapan waktu yang paling sering Mbak mendengar suara itu dan
berapa kali dalam sehari Mbak mendengarnya?”
Pasien           : “Paling sering malam hari, tapi terkadang juga muncul tiba-tiba.
Kadang sekali, tapi kadang-kadang bisa dua kali Sus”
Perawat         : “Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu Mbak
sedang sendiri?”
Pasien          : “Iya Sus, biasanya kalau lagi sendiri saya suka mikirin keadaan
ekonomi saya yang susah dan ditambah sekarang saya pengangguran
karena di PHK. Saya suka stress kalau mikirin itu mbak, terus tiba-
tiba suara itu muncul”
Perawat        : “Apa yang Mbak rasakan atau bagaimana perasaan Mbak ketika
mendengar suara itu?”
Pasien            : “Saya merinding Sus. Saya takut sekali dan merasa terancam” (wajah
tegang dan keringat dingin)
Perawat          : “Kemudian apa yang Mbak lakukan?”
Pasien            : “Ketika suara itu muncul, saya berteriak kepada suara itu dan lari
mbak. Saya takut akan dibunuh” (ketakutan)
Perawat          : “Apakah dengan cara tersebut suara-suara itu hilang?”
Pasien        : “Tidak Sus. Suaranya malah semakin terdengar jelas dan selalu
mengikuti saya mbak. Saya benar-benar takut”
Perawat      : “Apa yang Mbak alami itu namanya Halusinasi. Bagaimana kalau
sekarang kita belajar cara-cara untuk mencegah suara itu muncul, apa
Mbak bersedia?”
Pasien          : “Baik Sus. Tapi bagaimana caranya?”
Perawat      : “Ada empat cara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum
obat, bercakap-cakap dengan orang lain, dan melakukan aktifitas.
Bagaimana kalau kita latih cara yang pertama dahulu, yaitu dengan
menghardik, apakah Mbak bersedia?”
Pasien         : “Iya Sus”
Perawat        : “Baik, kita mulai sekarang ya Mbak. Saya akan mempraktekan terlebih
dahulu, kemudian baru Mbak mempraktekkan kembali apa yang telah
saya lakukan. Begini... jika suara itu muncul, katakan dengan keras
“pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu” sambil
menutup kedua telinga Mbak. Lakukan terus hal itu sampai suaranya
hilang. Seperti itu ya bu, coba sekarang  Mbak ulangi lagi seperti
yang saya lakukan tadi?”
Pasien      : “Baik Sus. “pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara
palsu”(sambil menutup telinga)
Perawat         : “Bagus sekali Mbak, coba lakukan sekali lagi”
Pasien           : (mengangguk) “pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu”
(sambil menutup telinga)
Perawat         : “Wah... bagus sekali Mbak. Mbak sudah bisa melakukannya”
Pasien           : (tersenyum)

3. Terminasi
1. Evaluasi respon klien :
 Evaluasi subjektif
Perawat           : “Bagaimana perasaan Mbak setelah kita kita bercakap-
cakap?”
Pasien                : “Sekarang saya lebih lega dan tenang Sus” (wajah rileks)
 Evaluasi objektif
Perawat             : “Syukurlah Mbak. Apakah Mbak masih ingat pembicaraan
kita mengenai permasalahan Mbak dan cara
mengatasinya?”
Pasien                : “Iya Sus. Saya mengalami halusinasi, sering muncul kalau
saya lagi sendirian. Kalau suaranya muncul, saya bisa
mengatasinya dengan menghardik seperti yang mbak
ajarkan”
Perawat             : “Mbak masih ingat caranya?”
Pasien                : “Iya Sus. Kalau ada suara itu, saya harus menutup telinga
dan mengatakan “pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu
suara palsu” sampai suaranya hilang”

2. Tindak lanjut
Perawat             : “Bagus sekali karena Mbak sudah mengerti. Jika hal tersebut
itu muncul lagi, tolong Mbak praktekkan cara yang sudah saya
ajarkan , dan masukkan dalam jadwal harian Mbak. Mbak bisa
melakukannya 2 hingga 3 kali sehari pada pukul 09:00, 14:00
dan jam 20:00 ?”
Pasien                : “Baik Sus, akan saya lakukan” (mengangguk)

3. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, dan tempat)


Perawat            : “Baiklah Mbak. Bagaimana kalau besok kita berbincang-
bincang tentang cara yang kedua yaitu dengan minum obat
untuk mencegah suara-suara itu muncul, apakah Mbak
bersedia?”
Pasien                : “Ya. Saya bersedia Sus”
Perawat             : “Bagaimana jika besok kita berbincang-
bincang di taman saja dan waktunya pukul 09.00?”
Pasien                : “Iya nggap apa-apa Sus”
Perawat             : “Kalau begitu saya pamit dulu Mbak, sampai bertemu besok.
Selamat pagi” (berdiri dan meninggalkan ruangan)
Pasien                : “Pagi” (Tersenyum)

Anda mungkin juga menyukai