KEGAWATDARURATAN
LUKA BAKAR
Disampaikan Oleh:
Ns. Tiurmaida Simandalahi, M.Kep
POKOK BAHASAN
DEFENISI, ETIOLOGI, PATOFISIOLOGI
RESUSITASI CAIRAN
↑ Permeabilitas
vaskuler
• Luka bakar mulai terjadi
pada suhu 44° ↓ Volume
Edema
• Berlangsung dalam 24 intravaskuler
jam pertama luka
bakar ↓ Volume darah ↑ Hematokrit
• Syok luka bakar adalah
syok hipovolemik dan
syok seluler ↑ Viskositas
↑ Viskositas
Mengenai epidermis
Kulit kering, hangat & eritema
Kulit pucat jika di tekan
Nyeri, & tidak ada bullae
Dapat sembuh spontan dlm 3 – 7 hr
Nyeri berkurang dg pendingin
Derajat 2
(Parsial)
3 Metode
Palmar Method
Yang 2
(Metode Telapak Tangan)
digunakan
3 Metode Lund & Browder
1 Rule of Nines (Rumus 9)
• Bagian tersebut:
– Kepala
– Tungkai
TETAF (2016). Burn Clinical Practice Guidelines. Austin: Texas EMS
Trauma & Acute Care Foundation Trauma Division
RESUSITASI CAIRAN
Kategori Perhitungan Target Urine Output
Resusitasi Cairan
Dewasa 2 – 4 mL RL x kg BB x % LLB 0,5 – 1 mL/Kg BB/Jam
Anak-anak 3 – 4 mL RL x kg BB x % LLB 1 – 1,5 mL/Kg BB/Jam
FIRST AID
INITIAL MANAGEMENT
MANAJEMEN LANJUTAN
FIRST AID LUKA BAKAR
Berhenti
Dengan cara Stop berlari
Jatuhkan badan
Dinginkan dg air Drop ke tanah/lantai
Hanya untuk Luka
Bakar minor bersih 20 menit /
parsial
Hydrogels Tutup/lindungi
Cover wajah jaga
jalan nafas
Selimuti dengan
Dengan cara bahan yg tidak
Roll Berguling ke
tanah/lantai
lengket
INITIAL MANAGEMENT
BREATHING DISABILITY
(Pemantauan
(Dukungan Ventilasi)
Neurologis)
Airway
• Obstruksi jalan napas terjadi pada 25-
33% pasien luka bakar
• Obstruksi jalan napas tidak hanya
diakibatkan oleh trauma inhalasi,
namun juga edema masif
• Luka bakar yang disertai trauma inhalasi
mengalami angka mortalitas 27,3%
dibandingkan tanpa trauma inhalasi
hanya sebesar 4,5%
• Kerusakan silia pada jalan napas
sulit mengeluarkan sekret
Airway (Lanjutan)
40 – 60% Koma
>60% Meninggal
Breathing
Dukungan Ventilasi
• Periksa kecepatan dan kedalam napas
serta auskultasi bunyi paru bilateral
• Tinggikan kepala tempat tidur 30°
• Untuk mencegah edema pada leher dan
dinding dada
• Berikan oksigen 100% via NRM
• Jangan percaya oksimetri nadi!
• Tidak dapat membedakan antara
oksihemoglobin & karboksihemoglobin
• Pertimbangkan ventilasi mekanik
Circulation
• Kehilangan cairan terjadi akibat peningkatan
permeabilitas vaskuler
• Keterlambatan resusitasi cairan >2 jam
MORTALITAS meningkat
• Edema terjadi pada 4-6 jam pertama dan
terus berlangsung hingga >18-24 jam
• Resusitasi cairan diperlukan pada
LLB ≥15 (dewasa) dan ≥10 (anak)
Circulation
Manajemen Syok
• Pasang akses intravena dua jalur
• Dipasang pada area yang tidak luka
• Diutamakan vena pada tangan dan lengan. Risiko flebitis
tinggi pada kaki
• Hitung kebutuhan resusitasi cairan sesuai LLB
• Hitung luas luka bakar derajat 2 dan derajat 3. Derajat 1 tidak dihitung
• Berikan cairan Ringer Laktat
• Berikan separuh kebutuhan cairan pada 8 jam pertama dan sisanya
dalam 16 jam berikutnya
• Waktu pemberian dihitung sejak kejadian luka bakar,
bukan saat masuk RS
• Pasang kateter urine untuk mengukur output urine
Circulation: Manajemen Syok (Lanjutan)
Hasil perhitungan hanya acuan untuk memulai resusitasi cairan, BUKAN TARGET.
Selanjutnya, resusitasi cairan harus disesuaikan dengan urine output
ATLS (2018)
Disability
Pemantauan Neurologis
• Periksa respons pasien dengan
AVPU
• Alert
A
V • Verbal
P • Pain
U • Unresponsive
Cegah tetanus
• Kolaborasi pemberian Anti Tetanus