PLASTIK
Etiologi:
api, air panas, listrik, kimia, radiasi dan trauma dingin (frost bite). Kerusakan ini
dapat menyertakan jaringan bawah kulit.
Patofisiologi
Luka bakar dikelompokkan menjadi tiga zona
berdasarkan derajat kerusakan jaringan dan
perubahan pada aliran darah :
- Trauma listrik: listrik jenis apa, bagian tubuh yang kontak, pertolongan pertama yang
sudah
- diberikan, apakah sudah mengganti pakaian, apakah sempat henti jantung?
- Trauma kimia: jenis zat kimia, kekuatan, konsentrasi, pertolongan pertama diberikan,
apakah mengenai
- mata?
- Trauma air panas: durasi paparan
Status Lokalis
Penulisan Status Lokalis Setiap Regio
1. Regio rules of nine
2. Persentase luas luka bakar (untuk grading II ke atas)
3. Grading kedalaman luka bakar ( I – III )
4. Temuan pada luka bakar atau temuan yang menyertai (bulla, dasar luka, eskar, rasa nyeri)
DEWASA
- 3 ml kristaloid x BB (kg) x % luas Holliday Segar (4:2:1)
luka bakar - 10 kg pertama 4mL/kg/jam
- C airan kristaloid Ringer Laktat atau - 10 kg kedua 2 mL/kg/jam
Asering - Setiap tambahan kg 1 mL/kg/jam
Diberikan ½cairan resusitasi pada 8 jam pertama dari saat kejadian trauma, ½
sisanya dalam 16 jam berikutnya.
IRIGASI
Kebutuhan nutrisi pasien dengan luka bakar sedang & berat, mirip
dengan kondisi pasien penyakit kritis lainnya
Diet Tinggi Kalori Pemberian bertahap hingga mencapai kebutuhan energi total:
Tinggi Protein
(TKTP): Fase akut: 20 – 25 kkal/kgBB/hari
mengandung energi &
protein di atas Fase pemulihan: 25 – 30 kkal/kgBB/hari
kebutuhan normal
Perhitungan kebutuhan energi total:
TSBA burn < 40%: 30-35 kkal/kgBB/hari
TSBA burn ≥ 40%: 35-50 kkal/kgBB/hari
FARMAKOTERAPI
Analgesik
Klasifikasi : ulkus vaskular (arteri dan vena), ulkus diabetik, dan ulkus
tekan
• Ulkus baring/Ulkus dekubitus/pressure sores:
• adalah area kerusakan kulit yang terlokalisir dan/atau jaringan di bawahnya biasanya di atas bony prominence. , akibat
tekanan atau tekanan dalam kombinasi dengan geser (yaitu, sakrum, kalkaneus, iskium). Dapat bervariasi dari kulit utuh
dengan eritema yang tidak pucat hingga ulkus yang dalam dan nyeri
21
• Ulkus vena/venous ulcers:
Gangguan aliran balik ke jantung sehingga darah terkumpul di perifer stasis,
edema, dan hipertensi vena. Ditemukan di kaki bagian bawah medial dan
pergelangan kaki, di atas malleolus medial. Batas luka tidak teratur dengan warna
merah kemerahan yang dangkal, sebagian tebal,granular, jaringan nekrotik umum di
dasar luka.
PEMERIKSAAN FISIK
1.Inspeksi (look)
Perhatikan ukuran, bentuk,
kedalaman, warna, tepian luka,
pus, jaringan nekrotik, eksudat,
dasar luka.
2.Palpasi (feel)
Nyeri tekan, adanya deformitas
SKIN GRAFT
& SKIN FLAP
SKIN GRAFT DAN SKIN FLAP
merupakan pemindahan jaringan kulit beserta jaringan lemak dibawahnya yang diangkat dari tempat asalnya
untuk menutupi suatu defek dan memiliki vaskularisasi sendiri.
HIPOSPADIA
HIPOSPADIA
Pada anamnesis akan didapatkan hasil :
● Pancaran air kencing pada saat BAK tidak lurus, biasanya kebawah, menyebar, mengalir melalui batas
penis sehingga anak akan jongkok saat BAK
● Pada hipospadia glandular/ koronal anak dapat buang air kecil berdiri dengan mengangkat penis ke atas.
● Pada hipospadia penoscrotal/ perineal anak berkemih dengan jongkok
● Penis akan melengkung ke bawah pada saat ereksi
● Riwayat penyakit cryptorchidism dan hernia inguinalis
HIPOSPADIA
STATUS LOKALIS
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik
celah anatomis yang terlibat, lengkap atau tidaknya celah, kanan/kiri ,
unilateral/bilateral, adanya keterlibatan organ lain (deformitas nasal)
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
10 minggu Labioplasty
Faktor Risiko:
● Usia
● Jenis kelamin
● Pekerjaan
FRAKTUR MAKSILOFASIAL
Fraktur Le Fort
Fraktur Dinding
Orbital
Fraktur Palatal
Fraktur N a s o Orbita l Eth moida l (NOE)
Fraktur M a ndibu la
ANAMNESIS PF Inspeksi
1. Riwayat Trauma
1. Asimetri, laserasi, abrasi, kontusio,
● Bagaimana mekanisme trauma?
edema, hematoma, contour defect
● Kapan trauma terjadi?
(STATUS LOKALIS)
● Bagian tubuh mana yang terbentur terlebih
dahulu? Apakah kepala terbentur? Jenis 2. Ecchymosis palatum (fr. maxilla), periorbital
objek yang berbenturan? (fr. kompleks zigoma, disertai subconjunctival
hemorrhage)
● Jatuh ke arah mana?
● Kendaraan apa yang dikendarai? Kecepatan 3. Battle’s sign
kendaraan? 4. Traumatic telechantus (fr. Nasoorbita
● Apakah menggunakan helm? Ethmoid)
● Apakah ada luka terbuka? 5. Memar di sekitar orbital (fr. anterior fossa)
● Apakah terdapat perdarahan aktif? 6. Memar di sekitar proses mastoid ⟶ fraktur
tulang temporal.
2. Apakah terjadi kehilangan kesadaran
3. Gejala apa yang saat ini dirasakan pasien → 7. Rhinorrhea, otorrhea kebocoran C S F
nyeri, perubahan sensasi, perubahan visual, 8. Diplopia, pergerakan bola mata
(entrapment (jaringan soft tissue terjepit
maloklusi
bola mata)
4. Riwayat sistem, riwayat alergi, pengobatan,
9. Epistaxis
imunisasi tetanus, Riwayat penyakit lain,
riwayat operasi sebelumnya 10. Intraoral laserasi mukosa, missing teeth
PFPalpasi
1. Palpasi setiap daerah wajah secara sistematis dari os. frontalis
ke os. mandibularis deformitas, diskontinuitas
2. Palpasi os. Nasal
3. Palpasi mandibular ekstra oral: palpasi inferior, lateral dan
TMJ point tenderness, maloklusi, step deformity,
diskontinuitas/ iregularitas
4. Pemeriksaan N. kranial: fungsi nervus termasuk nervus yang
memengaruhi mata cek visus, reflex pupil, pergerakan bola
mata (N. ll, lll, lV, Vl) trauma orbital, N. V, (sensorik) dan
N.VII (motorik)
5. Palpasi bimanual periksa pergerakan relatif dari os.
maxilla dengan kranium. Arkus maxilla anterior
dipegang dan digoyang, tangan yang lain di dahi.
6. Mobilitas maxilla tahan kepala dengan memberi
tekanan di dahi dengan 1 tangan, jempol dan telunjuk
tangan satunya memegang dan memberi tekanan pada
maxilla.
PF Intraoral
laserasi mukosa, avulsi gigi (terlepasnya gigi secara utuh dari soketnya
karena trauma), floating maxilla, fraktur, dan maloklusi
Trauma Maxillofacial
Pemeriksaan Penunjang:
1. CT-scan 3D
2. X-Ray
TERIMA
KASIH