ASUHAN KEPERAWATAN
KEGAWATAN INTEGUMEN
MASYKUR KHAIR
LUKA BAKAR
(COMBUSTIO)
1
16/02/2016
Definisi
Etiologi
2
16/02/2016
Patofisiologi
Luka bakar → suhu pada tubuh terjadi baik karena kondisi panas langsung
atau radiasi elektromagnetik. Sel-sel dapat menahan temperatur sampai 440C
tanpa kerusakan bermakna, kecepatan kerusakan jaringan berlipat ganda
untuk tiap derajat kenaikan temperatur.
Saraf dan pembuluh darah merupakan struktur yang kurang tahan dengan
konduksi panas. Kerusakan pembuluh darah → cairan intravaskuler keluar dari
lumen pembuluh darah, dalam hal ini bukan hanya cairan tetapi protein
plasma dan elektrolit. Pada luka bakar dengan perubahan permeabilitas
yang hampir menyeluruh, penimbunan jaringan masif di intersitial
menyebabakan kondisi hipovolemik. Volume cairan intravaskuler mengalami
defisit, timbul ketidak mampuan menyelenggarakan proses transportasi ke
jaringan, kondisi ini dikenal dengan syok (Moenajat, 2001).
PATOFISIOLOGI LB
3
16/02/2016
Berdasarkan penyebab
Panas kering.
Panas basah.
Tersengat listrik.
Bahan kimia.
Radiasi.
Frostbite.
4
16/02/2016
5
16/02/2016
Keparahan Kriteria
1. DI IGD
Syok hipovolemik/neurogenik
Distres pernafasan
Gangguan kardiovaskuler: gangguan irama (pada luka bakar
listrik) dan gagal jantung
Gagal ginjal akut
Compartmen syndrome (pada LB derajat III daerah
ekstremitas)
6
16/02/2016
2. RAWAT INAP
Diseminated Intravascular Coagulation (DIC)
Kontraktur
Infeksi dan sepsis
PROSES KEPERWATAN
A. PENGKAJIAN
Primery Survey (ABC)
Kaji riwayat keadaan sebelum tiba di RS (Emergency)
Keadaan luas luka bakar, kedalamannya.
Vital Sign →TD, N, P, S → Monitoring Cardiac, → Bunyi jantung, → Denyut nadi
perifer
Pemasangan kateter
Monitor intake & output
Urine output
7
16/02/2016
Pengkajian.......
DIAGNOSA KEPERAWATAN
8
16/02/2016
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nilai keadaan umum pasien, jalan nafas (A), pernafasan (B) dan
sirkulasi (C).
Pasang NGT jika diperlukan
Pasang kateter urin jika LB> 30% derajat II & III.
Rehidrasi sesuai kebutuhan
Terapi O2:pd trauma inhalasi dapat dilakukan nebulasi dengan
bronchodilator.
Kolaborasi pemberian obat
Pemantauan: Status kesadaran(GCS) dan kardiovaskular, tanda vital,
urine output, BJ urine, nilai CVP jika terpasang dan analisa gas darah.
9
16/02/2016
Contoh :
BB pasien 50 Kg, mengalami luka bakar pada kedua ekstremitas atas, dada & abdomen,
serta seluas 4 kepalan tangan pada daerah punggung, maka berapa presentasi luka bakar,
kebutuhan cairan pasien, serta berapa tetes pemberian pada 8 jam pertama jika pasien
diinfus dengan infus set??.
Jawaban :
Luas LB = 9 + 9 + 18 + 4 = 40%
Kebutuhan Cairan = 4 x 50 x 40 = 8.000 ml.
Diberikan : 4.000 x 20
8 jam I diberikan : 4.000 ml 8 x 60
8 jam II diberikan : 2.000 ml 167 tpm
8 jam III diberikan : 2.000 ml
10
16/02/2016
GIGITAN BINATANG
11
16/02/2016
Definisi
Etiologi
12
16/02/2016
Kasus tersering pada gigitan hewan darat adalah gigitan ular dan gigitan anjing
Gigitan Ular
Parahnya dr gigitan ular tergantung dr ular berbisa at/ tdk berbisa, jenis ular, bagian tubuh yg
digigit, & seberapa banyak racun ular yg disemprotkan
Bisa ular dpt menyebabkan rx toksik pd syaraf, darah, & jantung, krn bisa ular memiliki sifat :
Neurotoksin → berakibat pd syaraf tepi (perifer) at/ syaraf pusat (sentral)
Haematotoksin → haemolity (kemampuan u/ menghancurkan sel darah merah)
Myotoksin → kerusakan sel otot ginjal
Kardiotoksin → kerusakan otot jantung
Cytotoksin → ggg jantung & pembuluh darah
Cytolytik → peradangan & mati jaringan
Enzym-enzym → zat aktif penyebaran bisa
13
16/02/2016
Penanganan :
Aman diri & lingk. sekitar
Nilai keadaan airway, breathing, & sirkulasi (ABC)
Tenangkan penderita
Berikan ABU (anti bisa ular), teknik pemberiannya dgn cara 2 vial diencerkan
dgn 500cc cairan dex 5% at/ NaCl 0,9% dgn kecepatan 40-80 tts/menit.
Maksimal 100 ml (20 Vial) pemberian dlm 24 jam jika prognosis bagus bisa
diulang tiap 6 jam
Imobilisasi anggota badan yg digigit dibawah ketinggian jantung
Berikan O2 (sesuai indikasi)
14
16/02/2016
Setelah virus rabies masuk → maka selama 2 mgg virus tetap tinggal pada tempat masuk dan
didekatnya, kemudian bergerak → ujung2 serabut saraf posterior tanpa menunjukkan
perubahan2 fungsinya.
Masa inkubasi virus rabies bervariasi → 7 hari sampai > dari 1 tahun, rata2 1-2 bulan,
tergantung jumlah virus, berat & luasnya kerusakan jaringan, jauh dekatnya lokasi gigitan ke
SSP, persarafan daerah luka gigitan dan sistem kekebalan tubuh. Asumsi lain menyatakan
bahwa masa inkubasi tidak ditentukan dari jarak saraf yang ditempuh, melainkan tergantung
dari luasnya persarafan pada tiap bagian tubuh, contohnya gigitan pada jari dan alat
kelamin akan mempunyai masa inkubasi yang lebih cepat.
Sesampainya di otak virus → memperbanyak diri & menyebar luas dlm semua bagian neuron,
terutama predileksi terhdp sel-sel sistem limbik, hipotalamus & batang otak. Setelah
memperbanyak diri, virus → ke arah perifer dlm serabut saraf eferen & pada saraf volunter
maupun saraf otonom. Dgn demikian virus menyerang hampir tiap organ & jaringan didlm
tubuh, & berkembang biak dlm jaringan, seperti kelenjar ludah, ginjal, dan sebagainya.
Terdapat 3 unsur yg penting, yaitu: (1) perawatan luka, (2) serum antirabies (SAR), &
(3) vaksin antirabies (VAR).
Tindakan pertama yg harus dilaksanakan → membersihkan luka → dgn cara disikat
dgn sabun dan air (sebaiknya air mengalir) selama 10-15 menit kemudian dikeringkan
& diberi antiseptik (alkohol 70%, povidon-iodine, dll). Luka sebisa mungkin tidak dijahit.
Jika memang perlu sekali, maka dilakukan jahitan situasi dan diberi SAR yang
disuntikkan secara infiltrasi di sekitar luka & sisanya disuntikkan secara IM ditempat yg
jauh dari tempat inokulasi vaksin. Disamping itu, perlu dipertimbangkan pemberian
serum/vaksin antitetanus, antibiotik u/ mencegah infeksi, & pemberian analgetik.
15
16/02/2016
Gigitan Ubur-Ubur
Kelompok hewan2 laut ini menimbulkan cedera dgn sengatan dr sel-sel penyengat dr alat
tentakelnya yg menyebabkan rasa panas terbakar & sedikit perdarahan pd kulit
Tanda & Gejala :
Rasa panas & terbakar serta sedikit perdarahan pd kulit, urtikaria (rx alergi, sprti gatal2), mual,
muntah, kejang otot, syok, kesulitan bernapas.
Penanganan :
Amankan lingk.
Nilai ABC
Bebaskan anggota badan dr tentake (jika masih menempel) dgn handuk basah
Cuci luka dgn alkohol 70%
Berikan 10 ml larutan Na Glukonat
Berikan antidot sea wasp antivenome (SWA)
16
16/02/2016
17
16/02/2016
Sama Halnya dgn KEHIDUPAN sehari-hari.. Dlm menjalankan kehidupan kita sehari-
hari prinsip ini harus dijalankan dgn baik...
ABC
Amal_Ibadah Berbakti_pd_Ortu Cinta_pd_Allah
“HATUR NUHUN”
18